PSAK 71 - Definisi, Klasifikasi, dan Ilustrasi Instrumen Keuangan

PSAK 71 - Definisi, Klasifikasi, dan Ilustrasi Instrumen Keuangan


Klasifikasi Instrumen Keuangan Berdasarkan PSAK 71:

1. Aset Keuangan:

#. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (Financial asset at Fair Value through Profit and Loss - FVTPL). Contoh: Saham, Reksa Dana, Penyertaan, Derivatif (Opsi dan Future), dll. 

#. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain (Financial asset at Fair Value through Other Comphrehensive Income - FVTOCI). Contoh: Keuntungan atau kerugian penjualan Saham setelah diukur ke dalam FVTPL.

#. Aset Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Financial asset at Amortised Cost - AmC). Contoh: Goodwill atas Penyertaan Saham atau Akuisisi Saham, Premi Obligasi, dan lainnya.



DAFTAR ISI:


Aset Keuangan adalah aset yang terdiri dari piutang kredit, saham, obligasi, medium term note, efek beragunan aset, opsi, dan lainnya yang dibeli sebagai investasi (model bisnis) untuk menghasilkan arus kas kontraktual.


Klasifikasi Aset Keuangan:

Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan Model Bisnis dan Arus Kas Kontraktual.


Berdasarkan Model Bisnis, pengukuran aset keuangan dilakukan dengan:

1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), atau

2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

    (FVTOCI), atau

3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).


Ilustrasi: PT. ANZ akan melakukan ekspansi atas usahanya dengan membuka cabang baru (model bisnis) dengan mengajukan pinjaman hipotek. Sebagian pinjaman tersebut digunakan untuk membuka cabang baru dan menambah jumlah produksi barang guna menghasilkan arus kas kontraktual dari penjualannya, sisanya pinjaman hipotek digunakan untuk berinvestasi membeli obligasi dengan model bisnis, yaitu dimiliki untuk dijual (held to collect and sell) guna menghasilkan arus kas kontraktual dari kupon dan keuntungan penjualan obligasi.


Setelah penilaian model bisnis dilakukan, manajemen harus menilai apakah arus kas kontraktual aset mewakili arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest atau SPPI).


Point Penting:

#. PSAK 71 menetapkan bahwa instrumen dengan arus kas kontraktual yang bersifat SPPI atas jumlah pokok terutang konsisten dengan basic lending arrangement.

#. PSAK 71 memberikan panduan bagaimana menilai apakah arus kas kontraktual bersifat SPPI ketika elemen time value of money telah dimodifikasi ("the modified time value of money element").

#. Ketika menilai aset keuangan dengan elemen time value of money yang dimodifikasi, PSAK 71 menyatakan bahwa entitas harus membandingkan aset keuangan tersebut dengan instrumen “benchmark” (yaitu, arus kas yang akan timbul jika elemen time value of money tidak diubah).


Aset Keuangan FVTPL adalah:

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berupa keuntungan atau kerugian atas hasil penjualan aset tersebut sesuai dengan harga pasarnya, dan merupakan objek dari PPh Pasal 17. Pengecualian pengukurannya adalah pada biaya perolehan diamortisasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut (misalnya premi obligasi terpisah dari nilai aset keuangan, dan diamortisasi (amortization cost - AmC) sesuai jangka waktunya) atau nilai arus kas kontraktual yang dihasilkan dari aset tersebut (misalnya kupon obligasi). Pengecualian tersebut terpisah dari pengukuran nilai FVTPL.


Aset Keuangan FVTOCI adalah:

Aset keuangan yang telah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kemudian ditempatkan dalam ekuitas pada penghasilan komprehensive lain (misalnya keuntungan atau kerugian atas penjualan aset keuangan sesuai dengan harga pasarnya) melalui proses tutup buku.


2. Liabilitas Keuangan:

#. Liabilitas  Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar 

   melalui Laba Rugi. (Financial liabilities at Fair Value 

   through Profit and Loss-FVTPL). Contoh: Obligasi, 

   MTN, EBA.

#. Liabilitas Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan

   Diamortisasi (Financial liabilities at Amortised Cost - 

   AmC). Contoh: Diskonto Obligasi.


Liabilitas Keuangan adalah surat utang yang diterbitkan (berupa Obligasi, MTN, EBA, dll), yang terdiri dari pokok dan bunga yang harus dibayarkan pada waktu yang telah ditentukan. Pokok utang (principal) ditentukan dari nilai sekarang (present value of principal) dan pembayaran bunga dipotong dari nilai amortisasi (present value of interest) atau yang disebut Zero Interest Bearing Note.


Klasifikasi Liabilitas Keuangan:

Pengukuran Liabilitas Keuangan sama seperti pengukuran terhadap aset keuangan, yaitu:

1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), atau

2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain 

    (FVTOCI), atau

3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).


Liabilitas Keuangan FVTPL adalah:

Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berupa keuntungan atau kerugian atas hasil penjualan surat utang tersebut sesuai dengan harga pasarnya, dan merupakan objek dari PPh Pasal 17. Pengecualian pengukurannya adalah pada biaya perolehan diamortisasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual surat utang tersebut (misalnya diskonto obligasi terpisah dari nilai liabilitas keuangan, dan diamortisasi (amortization cost - AmC) sesuai jangka waktunya).


Liabilitas Keuangan FVTOCI adalah:

Liabilitas keuangan yang telah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kemudian ditempatkan dalam ekuitas pada penghasilan komprehensive lain (misalnya keuntungan atau kerugian atas hasil penjualan obligasi pada harga pasarnya) melalui proses tutup buku.


Reklasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan:

Aset Keuangan (Saham dan Derivatif), terdiri dari:

   1. Dimiliki Untuk Dijual (Held For Trading), 

   2. Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale), dan

   3. Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 

       (FVTPL) dan terpisah dari Biaya Perolehan 

       Diamortisasi (AmC), serta diukur pada Nilai

       Wajar Melalui Penghasilan Komprehensif Lain

       (FVTOCI).

Aset Keuangan (Obligasi, Obligasi Konversi, MTN, 

   EBA, dll), terdiri dari:

   1. Dimiliki Sampai Jatuh Tempo (Held To Maturity), 

   2. Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale), misalnya:

       REPO. Dan diukur pada FVTPL (terpisah dari AmC) 

       serta diukur pada FVTOCI.

Liabiliatas Keuangan (Surat Berharga Yang Diterbitkan:

   Obligasi, Obligasi Konversi, MTN, EBA, dll): Diukur 

   pada FVTPL (terpisah dari AmC) serta diukur pada 

   FVTOCI.


Ilustrasi:

1. Entitas membeli portofolio obligasi perbankan dengan peringkat AAA pada nilai wajarnya (jumlah tercatat bruto) sebesar Rp. 500.000.


Penyelesaian jurnal berdasarkan PSAK 55 dan PSAK 71:

Dr - Surat Berharga:

        c. Dimiliki Hingga

            Jatuh Tempo  500.000

Cr -     Bank/Kas/

            Giro pada BI

            (Entitas Bank)     500.000

………


2. Entitas membuat Penyisihan Kerugian atau Estimasi Kerugian atas obligasi berdasarkan data tahun lalu pada sebesar Rp. 6.000 (Penerapan PSAK 71). Kemudian pada akhir tahun entitas mengukur pada  nilai wajar dari portofolio obligasi sebesar Rp. 490.000.


Penyelesaian jurnal berdasarkan PSAK 55:

Dr - Surat Berharga:

        a. Diukur Pada Nilai Wajar

            Melalui Laporan

            Laba/Rugi  500.000

Cr -    Surat Berharga:

           c. Dimiliki Hingga

               Jatuh Tempo  500.000


Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (Obligasi):

Obligasi Perbankan Kualitas AAA,

Kualitas Lancar = 1%

PPKA = Rp. 500.000 x 0,01 = Rp.5.000


Dr - Penurunan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        i. Surat Berharga  5.000

Cr -    Cadangan Kerugian

           Penurunan Nilai Aset

           Keuangan:

           a. Surat Berharga   5.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 5.000 x 25% = Rp. 1.250


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  1.250

Cr -     Liabilitas Pajak

           Tangguhan   1.250

………


Penyelesaian jurnal berdasarkan PSAK 71:

Dr - Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Obligasi  6.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          b. Keuntungan (Kerugian)

              dari Perubahan Nilai

              Aset Keuangan Dalam

              Kelompok Tersedia Untuk

              Dijual (AFS)    6.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 6.000 x 25% =

Rp. 1.500


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan   1.500

Cr -    Liabilitas Pajak

           Tangguhan    1.500


Jurnal Pada Akhir Tahun:

Dr - Surat Berharga:

        a. Diukur Pada Nilai Wajar

            Melalui Laporan

            Laba/Rugi  500.000

Cr -    Surat Berharga:

           c. Dimiliki Hingga

               Jatuh Tempo  500.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Obligasi   6.000

Dr - Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Obligasi   4.000

Cr -    Surat Berharga:

           a. Diukur Pada Nilai Wajar

               Melalui Laporan

               Laba/Rugi   10.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 6.000 x 25% =

Rp. 1.500


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan 1.500

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan    1.500


Catatan:
Dalam PSAK 71, entitas membuat estimasi atas ‘Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan’ berdasarkan data tahun lalu di awal tahun.


Jurnal:

Dr - Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Obligasi  xxx

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          b. Keuntungan (Kerugian)

              dari Perubahan Nilai

              Aset Keuangan Dalam

              Kelompok Tersedia Untuk

              Dijual (AFS)   xxx


Jika terdapat nilai sisa atas saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya pada akhir tahun, perlu dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS)  xxx

Cr -    Kerugian Penurunan Nilai

           Aset Keuangan:

           i. Surat Berharga -

              Obligasi             xxx

………

Back to Content ↑

Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan (PSAK 55) 

Berdasarkan PSAK No. 55, entitas mencatat penurunan nilai wajar aset keuangan setelah dilakukan pengukuran atas Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atau Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (PPKA) atau Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari aset keuangan (Saham, Obligasi, MTN, EBA dan lainnya, serta aset keuangan lainnya) tersebut setiap akhir triwulan, dengan jurnal sebagai berikut:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Penurunan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga/

        ii. Kredit/

       iii. Spot dan Derivatif/

       iv. Aset Keuangan

            Lainnnya

Cr -    Aset -

           Cadangan Kerugian

           Penurunan Nilai Aset

           Keuangan:

           i. Surat Berharga/

          ii. Kredit/

         iii. Lainnya


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  xxx

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan  xxx


Pengakuan pajak tangguhan (dalam PSAK No. 55) dibuat atas dasar bahwa penurunan nilai wajar aset keuangan tidak mengurangi nilai tercatat dari aset keuangan, tetapi menjadi cadangan kerugian penurunan nilai di dalam neraca (indirect method).

………


Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (PSAK 71) 

Sedangkan menurut PSAK No. 71, pada setiap awal tahun entitas (baik bank maupun bukan bank) membuat estimasi selama setahun berdasarkan data tahun lalu atas turunnya nilai pasar dari aset keuangannya (khususnya saham, obligasi, derivatif, penyertaan, dan aset keuangan lainnya), ke dalam ‘Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya’. Sehingga di dalam PSAK No. 71 tidak terdapat ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ khususnya untuk surat berharga. Tujuan dari dibuatnya estimasi tersebut bagi perbankan adalah untuk meningkatkan jumlah dana dalam ‘Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)’ untuk mengatasi segala resiko kerugian yang akan terjadi. Akibat adanya estimasi ini, maka rasio dari CAR (Capital Adequacy Ratio) entitas bank menjadi turun.


Jurnal atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga/

        ii. Kredit, dll

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          b. Keuntungan (Kerugian)

              dari Perubahan Nilai

              Aset Keuangan Dalam

              Kelompok Tersedia Untuk

              Dijual (AFS)     


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  xxx

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan  xxx


Pengakuan pajak tangguhan (dalam PSAK 71) dibuat atas dasar bahwa kerugian penurunan nilai merupakan estimasi dari kejadian masa lalu selama satu tahun, atau dari perkiraan kerugian yang akan terjadi akibat suatu peristiwa ekonomi di masa yang akan datang. Penyesuaiannya perlu dibuat pada saat terjadi penjualan aset keuangan dan pada saat pengukuran nilai wajarnya di akhir tahun, bersamaan dengan pemulihan estimasi kerugian dalam penghasilan komprehensive lain yang telah dibuat di awal tahun jika terjadi kelebihan nilai estimasi.


Jurnal jika terjadi kelebihan estimasi di akhir tahun:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS)

Cr -   Beban Operasional

          Selain Bunga -

          Kerugian Penurunan Nilai

          Aset Keuangan:

          i. Surat Berharga/

         ii. Kredit, dll


Sebaliknya, apabila terjadi kekurangan atas estimasi kerugian penurunan nilai untuk penjualan aset keuangan dan pengukuran nilai wajarnya, jurnalnya adalah sebagai berikut:


Pada saat pengukuran aset keuangan di akhir tahun, dan terjadi kerugian penurunan nilai (kondisi: Saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya < Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan):


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga/

        ii. Kredit, dll

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS)

Cr -    Surat Berharga -

           a. Diukur pada Nilai Wajar

               Melalui Laporan Laba/Rugi

               i. Surat Berharga, dll


Pada saat penjualan Aset Keuangan, dan terjadi kerugian penjualan aset keuangan (kondisi: Saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya < Kerugian Penjualan Aset Keuangan):

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penjualan

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga/

        ii. Kredit, dll

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS)

Cr -    Surat Berharga -

           a. Diukur pada Nilai Wajar

               Melalui Laporan Laba/Rugi

               i. Surat Berharga, dll

………

Back to Content ↑

Ruang Lingkup Kerugian Penurunan Nilai 

Ruang lingkup kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 71 terdiri atas:

1. Aset keuangan, yaitu saham, obligasi (atau surat utang 

    lainnya) dan penyertaan. Pengakuan estimasi kerugian 

    penurunan nilai selama 12 bulan, dan dibuat estimasi 

    kembali di awal tahun. Sedangkan Repo dan Reverse

    Repo dibuat pembentukan CKPN serta diukur nilai

    wajarnya pada laporan laba rugi setiap triwulan.

2. Kredit atau pinjaman yang diberikan. Untuk basis 

    individual pengakuan estimasi kerugian penurunan 

    nilai selama 12 bulan, dan dibuat estimasi kembali 

    di awal tahun. Sedangkan untuk basis kolektif, 

    yaitu sepanjang umurnya.

3. Piutang dagang (baik yang berasal dari pendapatan 

    kontrak dengan pelanggan ataupun bukan 

    dari kontrak pelanggan). Pengakuan estimasi 

    kerugian penurunan nilai sepanjang umur.

4. Kontrak sewa dalam PSAK No. 73 (piutang yang berasal 

    dari sewa operasi dan pembiayaan), pengakuan 

    estimasi kerugian penurunan nilai sepanjang umur.

5. Lindung nilai (hedging) arus kas, pengakuan estimasi 

    kerugian penurunan nilai selama 12 bulan, dan dibuat 

    estimasi kembali di awal tahun.

6. Selisih kurs karena penjabaran valas, pengakuan 

    estimasi kerugian penurunan nilai selama 12 bulan, 

    dan dibuat estimasi kembali di awal tahun.

7. Swap, khususnya Cross Currency Swap (CCS), 

    pengakuan estimasi kerugian penurunan nilai (selisih 

    kurs) selama 12 bulan, dan dibuat estimasi kembali 

    di awal tahun.

8. Derivatif, di mana estimasi kerugian penurunan nilai 

    dibuat sesuai jangka waktu derivatif tersebut.


Kerugian penurunan nilai dari ruang lingkup di atas (berdasarkan PSAK 71) diakui dalam laporan laba rugi (FVTPL - Fair Value To Profit and Loss) untuk instrumen keuangan yang nantinya akan dijual atau setelah diukur mengalami penurunan nilai berdasarkan nilai wajarnya (PSAK 68)Sedangkan instrumen keuangan (saham, obligasi, dll) yang belum dijual dan meningkat nilai wajarnya setelah dilakukan pengukuran berdasarkan PSAK 68 level 1, diakui sebagai pendapatan (peningkatan nilai wajar aset keuangan) dengan posisi debet adalah surat berharga, serta dibentuk CKPN berdasarkan PSAK 55.


Adapun sumber data yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah:

1. Peringkat internal atau eksternal

    dari surat utang.

2. Pengalaman kerugian kredit yang

    diberikan kepada entitas lain.

3. Pengalaman kerugian historis.

4. Data makro ekonomi.

5. Faktor spesifik peminjam.

6. Informasi lainnya.


Pengecualian Risiko Kredit:

Risiko kredit belum  meningkat secara signifikan pada 

   pengakuan awal atau pada saat pertama kali pinjaman 

   diberikan.

Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen per 

   instrumen. Instrumen dengan peringkat rating 

   eksternal “investment grade” adalah  salah satu 

   contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki 

   risiko kredit rendah.


Pengakuan atas resiko kredit:

Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak 

   pengakuan awal, jika pembayaran kontraktual telah 

   tertunggak lebih dari 30 hari.

Aset keuangan yang dibeli berasal dari aset yang 

   memburuk atau POCI (purchased or originated 

   credit-impaired).


A. Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan.


Metode perhitungan kerugian kredit atau pinjaman yang diberikan bagi entitas bank terdiri dari:


1. Basis Individual, digunakan dalam perhitungan kredit sindikasi yang bernilai tinggi. Formula yang digunakan:


ECL (Expected Credit Losses) =

(PD x LGD x EAD)/(1 + EIR)^n


Keterangan:

PD = probability of default dalam 12 bulan.

LGD = loss given default merupakan estimasi jumlah kerugian jika pinjaman terjadi gagal bayar yang akan timbul dalam 12 bulan.

EIR = effective interest rate atau suku bunga pinjaman efektif.

EAD = exposure at default merupakan nilai dari kredit sindikasi.


2. Basis Kolektif, perhitungan kredit menurut kualitasnya, terdiri dari kredit dengan kualitas lancar (L) yaitu sebesar 1%, dalam perhatian khusus (DPK) sebesar 5%, kurang lancar (KL) sebesar 15%, diragukan (D) sebesar 50%, dan macet (M) sebesar 100%. Penggolongan ini dilakukan untuk kepentingan penerapan prinsip kehati - hatian bank.


Jurnal atas estimasi dari kerugian penurunan nilai atas kredit atau pinjaman yang diberikan sama seperti aset keuangan di atas.


B. Piutang Dagang (Kontrak atau Non Kontrak) dan Piutang Sewa (Operasi dan Pembiayaan), dan Tagihan Anjak Piutang.


Entitas membuat estimasi tingkat kerugian dari piutang dagang yang dimiliki, baik berasal dari kontrak ataupun di luar kontrak, serta piutang sewa baik dari sewa operasi maupun sewa pembiayaan berdasarkan tunggakannya.


Estimasi Penurunan Nilai Piutang:

- Belum Jatuh Tempo = 0,5%

- Menunggak 1 sampai 30 hari = 1%

- Menunggak 31 sampai 60 hari = 2.5%

- Menunggak 61 sampai 90 hari = 6%

- Menunggak lebih dari 90 hari = 10%


Estimasi tersebut dibuat setiap awal tahun dari data piutang yang ada dan dikelompokan berdasarkan kategori tunggakannya, serta piutang baru yang dimiliki dengan estimasi sebesar 0,5%.


Jurnal atas estimasi kerugian penurunan nilai piutang:

Dr - Beban Operasional -

        Kerugian Penurunan

        Nilai Piutang   xxx

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai/

          Penyisihan Kerugian

          Penurunan Nilai   xxx


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan xxx

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    xxx


Apabila piutang benar - benar tidak dapat ditagih, maka dibuat penghapusan langsung, dengan jurnal sebagai berikut:

Dr - Beban Operasional -

        Beban Piutang Tak

        Tertagih xxx

Cr -   Piutang Dagang/

          Piutang Sewa Operasi/

          Piutang Sewa

          Pembiayaan xxx


Jurnal penyesuaian atas Cadangan

atau Kerugian Penurunan Nilai:

Dr - Aset -

        Cadangan Kerugian

        Penurunan Nilai/

        Penyisihan Kerugian

        Penurunan Nilai   xxx

Cr -   Pendapatan

          Operasional -

          Pemulihan

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai     xxx


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  xxx

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan   xxx


C. Lindung Nilai (Hedging)


Estimasi atas kerugian penurunan nilai dibuat untuk Lindung Nilai Arus Kas (Cash flow hedges).


Cash flow hedges adalah perlindungan dengan menggunakan instrumen derivatif atau instrumen keuangan lainnya, dari resiko variabilitas arus kas terkait dengan diakuinya aset/kewajiban (misalnya, pembayaran bunga atas pinjaman dengan suku bunga variabel) atau ramalan akan terjadinya suatu transaksi (misalnya, penjualan atau pembelian yang akan dilakukan) di masa mendatang, di mana variabilitas arus kas itu diperkirakan akan mempengaruhi laba atau rugi yang dilaporkan.


D. Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas


Dalam neraca, saldo kas valas harus dilaporkan nilainya ke dalam rupiah dengan kurs tengah penutupan BI, di mana selisihnya merupakan ‘Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas’.


Bila tidak tersedia kurs tengah penutupan BI, gunakan kurs tengah bank yang bersangkutan. Kurs tengah BI adalah kurs jual BI ditambah dengan kurs beli BI, dibagi dua.


Estimasi atas kerugian selisih kurs karena penjabaran valas dibuat pada awal tahun atau saat dimulai transaksi, dan pengukurannya pada penerimaan bunga valas dan pelunasan.


E. Derivatif


Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut "produk turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.


Derivatif terdiri dari:

1. Forward adalah perjanjian atara dua belah pihak untuk membeli atau menjual suatu aset pada tanggal tertentu dan harga tertentu di kemudian hari. Asetnya bisa bermacam-macam seperti forex, saham dan lain-lain.


2. Futures adalah kontrak standard yang dapat diperjual-belikan di suatu bursa tertentu untuk menjual atau membeli suatu aset tertentu dengan besaran tertentu, dengan harga tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.


Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut :

#. Forward adalah perjanjian kedua belah pihak yang bentuknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan kedua belah pihak tersebut, sedangkan futures sudah punya bentuk kontrak yang standard.

#. Forward tidak harus membayar atau menjaminkan sejumlah uang karena pada dasarnya ini adalah perjanjian kedua belah pihak sementara futures diharuskan menyetorkan initial margin payment buat jaminan, jadi lebih kecil risiko wanprestasinya.

#. Forward tidak ada penjamin karena perjanjian 2 belah pihak sementara Futures ada lembaga kliringnya atau bursanya.

#. Besarnya kontrak untuk Forward tergantung kedua belah pihak sementara futures besarannya tertentu ditentukan (sudah standar)

#. Jangka waktu kontrak untuk forward tergantung kedua belah pihak, sementara futures sudah ditentukan (sudah standard)


3. Opsi, dalam dunia pasar modal adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditas, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak.


4. Swap adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka dengan tujuan untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari kerugian selisih kurs.


5. Cross Currency Swap adalah kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran pokok pinjaman (principal) dan suku bunga kredit (interest) dalam dua mata uang yang berbeda selama suatu periode tertentu. Penukarannya menggunakan nilai tukar mata uang (exchange rate) pada saat transaksi disepakati. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan pendanaan dalam mata uang yang berbeda.


Estimasi atas kerugian transaksi Cross Currency Swap dibuat pada awal tahun, dan pengukurannya pada pembayaran atau penerimaan bunga valas termasuk revaluasi posisi Bank Note.


Sedangkan estimasi kerugian transaksi atas ‘Forward, Swap, Opsi dan Future’ juga dibuat pada awal tahun, dan disesuaikan pada saat transaksi berdasarkan harga pasar dari aset tersebut.


Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan

(PSAK No. 55 Vs PSAK No. 71)

——————————


Pada PSAK No. 55, naiknya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan’ sebagai pendapatan. Dan turunnya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ pada ‘Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau Surat Berharga’. Sehingga baik penurunan maupun peningkatan nilai wajar aset keuangan merupakan pajak tangguhan. Sedangkan ‘Keuntungan Penjualan Aset Keuangan’ merupakan pendapatan fiskal, dan ‘Kerugian Penurunan atau Penjualan Aset Keuangan’ adalah beban fiskal.


Untuk PSAK No. 71, naiknya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan’ sebagai pendapatan fiskal dan bukan merupakan pendapatan pajak tangguhan. Dan turunnya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Kerugian Penurunan atau Penjualan Aset Keuangan’ dan merupakan beban fiskal atau bukan beban pajak tangguhan. Dengan demikian pada PSAK No. 71 tidak terdapat ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ khususnya surat berharga. Namun estimasi atas kerugian penurunan nilai merupakan beban pajak tangguhan. Apabila surat berharga tersebut dijual dengan nilai pasar lebih tinggi dari nilai tercatat, maka dicatat sebagai ‘Keuntungan Penjualan Aset Keuangan’ dan merupakan pendapatan fiskal.

………

Back to Content ↑

Ilustrasi:

Ilustrasi 1 - Pembelian Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar) 

Arus Kas Kontraktual dengan SPPI (solely payments of principal and interest) atas Pembelian Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar), dan Pengukuran Nilai Wajar dengan kondisi: Terjadi Kelebihan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai.


Pada tanggal 3 Januari 2020, Bank ANZ membeli Obligasi PT. ABC dengan nilai nominal Rp. 100.000 sebanyak 100.000 lembar. Harga pasar obligasi tersebut adalah Rp. 110.000 dan ditambah premi obligasi sebesar Rp. 100.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun. Kupon obligasi sebesar 8% pertahun dan dipotong bunga yang telah dibayarkan diawal (Zero Interest Bearing Note). Adapun Pembayaran obligasi sebesar nilai pokoknya (principal).


Info Lain:

#. Estimasi atau ekspetasi atas Kerugian Penurunan 

    Nilai atas Pengukuran Nilai Wajar dan Penjualan 

    Obligasi berdasarkan data tahun lalu (seluruh 

    obligasi yang dimiliki) sebesar Rp. 1.500.000.000.

#. Kupon Obligasi PT. ABC diterima per triwulan 

    (Per tanggal 25).

#. Harga Pasar Obligasi (BID) PT. ABC 

    Per 31 Maret 2020 adalah Rp. 105.000, dan Bank 

    ANZ menjual obligasi tersebut.

#. Pengukuran nilai wajar obligasi Per 31 Desember 2020 

    berdasarkan PSAK 68 level 1 sebagai berikut:

    *) Obligasi PT. XYZ, nilai tercatat Rp. 6.000.000.000 

        sebanyak 100.000 lembar, kupon 7%, jangka waktu 

        5 tahun. Tanggal Pembelian Obligasi: 5 Januari 2019, 

        Harga Nominal: Rp. 50.000, Harga Pasar: Rp. 70.000 

        (BID).

    *) Obligasi PT. ARM, nilai tercatat Rp. 7.000.000.000 

        sebanyak 100.000 lembar, kupon 7%, jangka waktu 

        5 tahun. Tanggal Pembelian Obligasi: 1 Oktober 2019, 

        Harga Nominal:Rp. 60.000, Harga Pasar: Rp. 65.000 

        (BID).

#. Penjualan Obligasi pada tanggal 31 Desember 2021 

    (dengan asumsi estimasi Kerugian Penurunan Nilai 

    Obligasi sebesar Rp. 1.500.000.000 di awal tahun):

    *) Obligasi PT. XYZ, Harga Pasar: Rp. 60.000 (BID)

    *) Obligasi PT. ARM, Harga Pasar: Rp. 80.000 (BID)

      

Penyelesaian - Bank ANZ:


Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi 

Kerugian Penurunan Nilai  Obligasi pada 

Tahun Lalu:


Dr - Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Obligasi  1.500.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          b. Keuntungan (Kerugian)

              dari Perubahan Nilai

              Aset Keuangan Dalam

              Kelompok Tersedia Untuk

              Dijual (AFS) -

              Obligasi        1.500.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi

Kerugian Penurunan Nilai:


Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 1.500.000.000 x 25% =

Rp. 375.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  375.000.000

Cr -    Liabilitas Pajak

           Tangguhan    375.000.000

………


Tanggal 3 Januari 2020 - Pembelian Obligasi:

- Present Value of Principal =

  Rp. 10,000,000,000 x 0.6806 =

  Rp. 6.806.000.000

- Present Value of Interest =

  (Rp. 10,000,000,000 x 8%) x 3.9927 =

  Rp. 3.194.000.000


Pembelian Obligasi =

Rp. 6.806.000.000 + Rp. 1.000.000.000 

(Selisih Harga Nominal dengan Harga Pasar) +

Rp. 100.000.000 (Premi Obligasi) =

Rp. 7.906.000.000.


Jurnal Pembelian Obligasi:

Dr - Surat Berharga:

        c. Dimiliki Hingga

            Jatuh Tempo - Obligasi 

            PT. ABC      11,000,000,000

Dr - Beban Dibayar Di muka -

        Premi Obligasi  100.000.000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Pendapatan Ditangguhkan

            (Bunga/Kupon

             Obligasi)            3.194.000.000

Cr -     Giro pada BI      7.906.000.000

……


Tanggal 25 Maret 2020 - Jurnal atas Pendapatan Kupon Triwulan Pertama:


(lihat Lampiran Perhitungan Obligasi di bawah):


1. PT. ABC:

- Penerimaan Tunai Per Triwulan =

  Rp. 255.520.000 / 4 kali =

  Rp 63.880.000

- Amortisasi Kupon Obligasi =

  Rp. 544.480.000 / 4 kali =

  Rp. 136.120.000

- Beban PPh Pasal 4 Ayat 2 - Final

  atas Kupon Obligasi =

  Rp. 200.000.000 x 5% (Tarif Baru) =

  Rp. 10.000.000

- Penerimaan Tunai Per Triwulan

  Dipotong Pajak = Rp. 53.880.000


Dr - Giro

        pada BI         53.880.000

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2 -

        Final              10.000.000

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan Ditangguhkan

        (Bunga/Kupon

        Obligasi)      136.120.000

Cr -   Pendapatan Bunga -

          a. Rupiah -

              Bunga (Kupon)

              Obligasi             200.000.000


Dst, sampai dengan Triwulan Keempat ...


Catatan:
#. Jurnal penerimaan kupon atas obligasi PT. XYZ dan PT. ARM sama seperti PT. ABC.
#. Pendapatan Investasi atas Bunga (Kupon) Obligasi merupakan rekonsiliasi fiskal negatif, karena telah dikenakan PPh Final dan merupakan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak.



Tanggal 31 Maret 2020 - Jurnal Penjualan Obligasi PT. ABC:

- Pembelian Obligasi = Rp. 11,000,000,000

- Nilai Pasar Obligasi = Rp. 10,500,000,000

- Kerugian Penjualan Aset Keuangan = Rp. 500.000.000

- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =

  (Rp. 255.520.000/365 hari) x 87 hari = Rp. 60.904.767

  Catatan: 90 hari - 3 hari = 87 hari, pengurang 3 hari 

  terhitung tanggal pembelian obligasi per 3 Januari 

 2020.

- Total Penerimaan Kupon = Rp. 63.880.000

- Kelebihan Penerimaan Kupon = Rp. 2.975.233

- Penerimaan Uang = 

  Rp. 7.439.144.767 ((Rp. 6.806.000.000 +

  Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga Nominal dengan 

  Harga Pasar) + Rp. 136.120.000 (Amortisasi

  Kupon) - Rp. 500.000.000 (Nilai Kerugian) - 

  Rp. 2.975.233 (Kelebihan Bayar Kupon)).

  Catatan: lihat lampiran perhitungan obligasi.


Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan Triwulan Pertama =

Rp. 3.194.000.000 - Rp. 136.120.000 + Rp. 2.975.233 = 

Rp. 3.060.855.233


Dr - Giro

        pada BI        7.439.144.767

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) - Obligasi

            PT. ABC      500.000.000

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan Ditangguhkan

        (Bunga/Kupon

        Obligasi)      3.060.855.233

Cr -     Surat Berharga:

            a. Diukur Pada Nilai Wajar

                Melalui Laporan

                Laba/Rugi - Obligasi

                PT. ABC      11,000,000,000

………


Jurnal Pajak Tangguhan atas

Penyesuaian Kerugian Penurunan Nilai:


Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 500.000.000 x 25% =

Rp. 125.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  125.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan    125.000.000

………


Tanggal 31 Desember 2020 - Jurnal Pengukuran terhadap Nilai Wajar Obligasi berdasarkan PSAK 68 Level 1:


1. Obligasi PT. XYZ:

Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

Rp. 6.000.000.000

Nilai Pasar (Market Value) =

Rp. 70.000 x 100.000 lbr =

Rp. 7.000.000.000

Keuntungan (Kerugian) Perubahan

Nilai Aset Keuangan (belum direalisasi) = 

Rp. 1.000.00.000


Dr - Surat Berharga:

        c. Dimiliki Hingga

            Jatuh Tempo - Obligasi 

            PT. XYZ  1.000.000.000

Cr -    Pendapatan Operasional

           Selain Bunga -

           Peningkatan Nilai Wajar

           Aset Keuangan:

           i. Surat Berharga -

              Obligasi

              PT. XYZ   1.000.000.000


Catatan: Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan dalam transaksi di atas bukan merupakan Pendapatan Pajak Tangguhan, karena Surat Berharga tersebut telah didebet pada harga wajarnya.


2. Obligasi PT. ARM:

Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

Rp. 7.000.000.000

Nilai Pasar (Market Value) =

Rp. 65.000 x 100.000 lbr =

Rp. 6.500.000.000

Keuntungan (Kerugian) Perubahan

Nilai Aset Keuangan (belum direalisasi) =

Rp. 500.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) - Obligasi   

            PT. ARM   500.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          c. Dimiliki Hingga

              Jatuh Tempo - Obligasi 

              PT. ARM       500.000.000

………


Jurnal Pajak Tangguhan atas

Penyesuaian Kerugian Penurunan Nilai:


Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 500.000.000 x 25% =

Rp. 125.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  125.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan    125.000.000

………


Jurnal Pembalik Penghasilan Komprehensive Lain atas Kerugian Penurunan Nilai Obligasi:


Saldo Kredit Penghasilan Komprehensive Lain atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai = Rp. 500.000.000 (Rp. 1.500.000.000 - 

Rp. 1.000.000.000)


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Obligasi     500.000.000

Cr -     Kerugian Penurunan Nilai

            Aset Keuangan:

            i. Surat Berharga -

               Obligasi        500.000.000

………


Jurnal Pajak Tangguhan atas Penyesuaian

Penghasilan Komprehensive Lain:


Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 500.000.000 x 25% =

Rp. 125.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan   125.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan   125.000.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  375.000.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan  375.000.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  375.000.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan  375.000.000

………


Jurnal Amortisasi Beban Dibayar Di muka - 

Premi Obligasi:

Amortisasi Pertahun =

Rp. 100.000.000/5 tahun =

Rp. 20.000.000


Dr - Beban Premi

        Obligasi  20.000.000

Cr -    Beban Dibayar Di muka -

           Premi Obligasi  20.000.000


Dst, sampai dengan tahun kelima ...

………


Tanggal 2 Januari 2021 - Closing Book:


Penghasilan Komprehensive Lain:

1. Pemulihan Saldo Kredit Peningkatan Nilai Wajar Aset 

    Keuangan (Obligasi):


Dr - Pendapatan Operasional

        Selain Bunga -

        Peningkatan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        i. Surat Berharga -

           Obligasi

           PT. XYZ  1.000.000.000

Cr -    Ekuitas -

           Pendapatan (Kerugian)

           Komprehensive Lainnya

           (FVTOCI) -

           b. Keuntungan (Kerugian)

               dari Perubahan Nilai

               Aset Keuangan Dalam

               Kelompok Tersedia Untuk

               Dijual (AFS) -

               Obligasi         1.000.000.000


2. Pemulihan Saldo Debet Kerugian Penurunan Nilai 

    Aset Keuangan (Obligasi):


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Obligasi          1.000.000.000

Cr -     Kerugian Penurunan Nilai

            Aset Keuangan:

            i. Surat Berharga -

               Obligasi            1.000.000.000

………


Catatan: Pada tanggal 2 Januari 2021, pencatatan jurnal atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai Obligasi dan Pajak Tangguhan sama seperti sebelumnya.


Tanggal 31 Desember 2021 - Jurnal Penjualan Obligasi PT. XYZ:

- Nilai Tercatat Obligasi = Rp. 7.000.000.000

- Penjualan Obligasi = Rp. 6.000.000.000

  (Rp. 60.000.000 x 100.000 lbr)

- Kerugian Penjualan Aset Keuangan - FVTPL (realisasi)  =

  Rp. 1.000.000.000

- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =

  (Rp. 64.290.205/365 hari) x 360 hari = Rp. 63.409.517

  Catatan: 365 hari - 5 hari = 360 hari,

  pengurang 5 hari terhitung tanggal

  pembelian obligasi per

  5 Januari 2019.

- Total Penerimaan Kupon = Rp. 64.290.205

- Kelebihan Penerimaan Kupon = Rp. 880.688

- Penerimaan Uang =

  Rp. 5.366.397.607 (Rp. 4.367.278.295 +

  Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga

  Nominal dengan Harga Pasar) +

  Rp. 1.000.000.000 (keuntungan

  obligasi per 31 Desember 2020) -

  Rp. 1.000.000.000 (Kerugian

  Obligasi per 31 Desember 2021) -

  Rp. 880.688 (Kelebihan Kupon)).


- Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan 

  Awal Tahun Keempat:

  = Rp. 632.721.705 + Rp. 880.688

  = Rp. 633.602.393


Dr - Giro

        pada BI          5.366.397.607

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Obligasi     1.000.000.000

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan Ditangguhkan

        (Bunga/Kupon

        Obligasi)           633.602.393

Cr -     Surat Berharga:

            a. Diukur Pada Nilai Wajar

                Melalui Laporan

                Laba/Rugi - Obligasi

                PT. XYZ         7.000.000.000

………


Jurnal Penjualan Obligasi PT. ARM:

- Penerimaan Tunai Per Triwulan =

  Rp. 120.540.000 / 4 kali =

  Rp. 30.135.000

- Amortisasi Kupon Obligasi =

  Rp. 299.460.000/ 4 kali =

  Rp. 74.865.000


Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

Rp. 1.722.000.000 - Rp. 74.865.000 (amortisasi tahun 2018) - 

Rp. 320.422.200 (amortisasi tahun 2019)  - Rp. 342.851.754

(amortisasi tahun 2020) = Rp. 983.861.046


Atau Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

Rp. 759.266.046 (Saldo tahun keempat) + 

((Rp. 299.460.000 (Amortisasi tahun pertama)/4) x 3) = 

Rp. 983.861.046


Penjualan Obligasi PT. ARM:

- Nilai Tercatat Obligasi  = Rp. 6.500.000.000

- Penjualan Obligasi = Rp. 8.000.000.000

- Keuntungan Penjualan Aset Keuangan - FVTPL =

  Rp. 1.500.000.000

- Pendapatan Bunga yang belum

  diamortisasi tahun 2019 =

  ((Rp. 299.460.000/4) x 3 triwulan) =

  Rp. 224.595.000

- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =

   (Rp. 77.148.246/365 hari) x 365 hari = 

   Rp. 77.148.246. Catatan: Tanggal pembelian

   obligasi per 1 Oktober 2019.

- Total Penerimaan Kupon = Rp. 77.148.246

- Kelebihan (Kekurangan)

  Penerimaan Kupon = Rp. 0

- Penerimaan Uang = Rp. 7.016.138.950

  (Rp. 5.240.733.950 + Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga

  Nominal dengan Harga Pasar) - Rp. 500.000.000 

  kerugian Per 31Desember 2019) + Rp. 1.500.000.000 

  (Keuntungan Per 31 Desember 2020) - Rp. 224.595.000)


Dr - Giro

        pada BI      7.016.138.950         

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan Ditangguhkan

        (Bunga/Kupon

        Obligasi)     983.861.046         

Cr -     Surat Berharga:

            a. Diukur Pada Nilai Wajar

                Melalui Laporan

                Laba/Rugi - Obligasi

                PT. ARM     6.500.000.000

Cr -     Pendapatan Operasional

            Selain Bunga -

            Keuntungan Penjualan

            Aset Keuangan -

            (FVTPL)          1.500.000.000

………


Jurnal Pembalik Penghasilan Komprehensive Lain atas Kerugian Penurunan Nilai Obligasi sebesar Rp. 1.000.000.000 sama seperti di atas, termasuk jurnal tutup buku (close book) pada awal tahun.



Catatan:
#. Keuntungan Penjualan Aset Keuangan (FVTPL) merupakan objek pajak PPh Pasal 17 Badan Usaha.
#. PSAK 71 mencatat pengakuan atas estimasi “Kerugian Penurunan Nilai” berdasarkan data tahun lalu (ekspetasian) dan Pajak Tangguhan atas pengakuan tersebut.
#. Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan dilakukan pada saat penjualan Aset Keuangan atau pada akhir tahun Per 31 Desember XXXX.
#. Setiap Penjualan Aset Keuangan dicatat pengakuan Pajak Tangguhan (lihat contoh di atas) sebagai penyesuaian atas Pajak Tangguhan dari estimasi Kerugian Penurunan Nilai.
#. Apabila terdapat saldo dari Penghasilan Komprehensive Lain yang berasal dari estimasi Kerugian Penurunan Nilai, maka dibuat jurnal penyesuaian untuk membuat nol saldo tersebut, karena bukan merupakan biaya yang sesungguhnya atas Kerugian Penjualan Aset Keuangan, tetapi hanya sebatas Estimasi dari data tahun lalu.


Lihat: Tabel Present Value dan Future Value

…………


Lampiran Perhitungan Obligasi

Amortization Schedule - Zero Interest Bearing Note:


1. PT. ABC:

=========


Penerimaan Kupon Obligasi Pertahun:

Kupon Obligasi =

Rp. 10,000,000,000 x 8% =

Rp. 800.000.000


#. Tahun Pertama:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) 

       Rp. 6.806.000.000

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 3.194.000.000

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 800.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 544.480.000

       (Rp. 6.806.000.000 x 8%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 255.520.000

#. Dst sampai dengan tahun kelima.


2. PT. XYZ:

=========


Penerimaan Kupon Obligasi:

Kupon Obligasi =

Rp. 5.000.000.000 x 7% =

Rp. 350.000.000


- Present Value of Principal =

  Rp. 5.000.000.000 x 0.7130 =

  Rp. 3.565.000.000

- Present Value of Interest =

  (Rp. 5.000.000.000 x 7%) x 4.1002 =

   Rp. 1.435.000.000


#. Tahun Pertama:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount)

       = Rp. 3.565.000.000

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 1.435.000.000

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 350.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 249.550.000

       (Rp. 3.565.000.000 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 100.450.000


#. Tahun Kedua:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 3.814.550.000

       (Rp. 3.565.000.000 + Rp. 249.550.000)

     - Pendapatan Bun Ditangguhkan =

       Rp. 1.185.450.000

       (Rp. 1.435.000.000 - Rp. 249.550.000)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 350.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 267.018.500

       (Rp. 3.814.550.000 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 82.981.500


#. Tahun Ketiga:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

        Rp. 4.081.568.500

        (Rp. 3.814.550.000 + Rp. 267.018.500)

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 918.431.500

       (Rp. 1.185.450.000 - Rp. 267.018.500)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 350.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 285.709.795

       (Rp. 4.081.568.500 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 64.290.205


#. Tahun Keempat:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 4.367.278.300

       (Rp. 4.081.568.500 + Rp. 285.709.795)

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

        Rp. 632.721.705

        (Rp. 918.431.500 - Rp. 285.709.795)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 350.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 305.709.481

       (Rp. 4.367.278.300 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 44.290.519


#. Tahun Kelima:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 4.672.987.780

       (Rp. 4.367.278.300 + Rp. 305.709.481)

     - Pendapatan Bunga

       Ditangguhkan =

       Rp. 327.012.224

      (Rp. 632.721.705 - Rp. 305.709.481)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 350.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 327.109.145

       (Rp. 4.672.987.780 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 22.890.855


#. Tahun Keenam:

      - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

        Rp. 5.000.000.000 (pembulatan)

        (Rp. 4.672.987.780 + Rp. 327.109.145)


3. PT. ARM:

=========


Penerimaan Kupon Obligasi:

Kupon Obligasi =

Rp. 6.000.000.000 x 7% =

Rp. 420.000.000


- Present Value of Principal =

  Rp. 6.000.000.000 x 0.7130 =

  Rp. 4.278.000.000

- Present Value of Interest =

  (Rp. 6.000.000.000 x 7%) x 4.1002 =

   Rp. 1.722.000.000


#. Tahun Pertama:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 4.278.000.000

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 1.722.000.000

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 420.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 299.460.000

       (Rp. 4.278.000.000 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 120.540.000


#. Tahun Kedua:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 4.577.460.000

       (Rp. 4.278.000.000 + Rp. 299.460.000)

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 1.422.540.000

      (Rp. 1.722.000.000 - Rp. 299.460.000)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 420.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 320.422.200

       (Rp. 4.577.460.000 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 99.577.800


#. Tahun Ketiga:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 4.897.882.200

       (Rp. 4.577.460.000 + Rp. 320.422.200)

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 1.102.117.800

       (Rp. 1.422.540.000 - Rp. 320.422.200)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 420.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 342.851.754

      (Rp. 4.897.882.200 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 77.148.246


#. Tahun Keempat:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) = 

       Rp. 5.240.733.950

       (Rp. 4.897.882.200 + Rp. 342.851.754)

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 759.266.046

       (Rp. 1.102.117.800 - Rp. 342.851.754)

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 420.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 366.851.377

      (Rp. 5.240.733.950 x 7%)

     - Penerimaan Tunai =

       Rp. 53.148.623

#. Dst sampai dengan tahun kelima.

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 2 - Arus Kas Kontraktual dengan SPPI (solely payments of principal and interest atau SPPI) atas Penjualan Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar) 

Berdasarkan pada Ilustrasi 1, pada tanggal 3 Januari 2020 PT. ABC (Penerbit Obligasi) menjual Obligasi kepada Bank ANZ pada harga pasar Rp. 110.000 sebanyak 100.000 lembar, harga nominal obligasi per lembar adalah Rp. 100.000 untuk jangka waktu 5 tahun.


Kupon Obligasi dibayarkan per triwulan sebesar 8% dipotong dari yang telah dibayarkan diawal (Zero Interest Bearing Note). Premi Obligasi yang dikenakan adalah Rp. 100.000.000.  Dan Bank ANZ menjual obligasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2020, pada harga pasar Rp. 105.000


Penyelesaian - PT. ABC:


Tanggal 3 Januari 2020:

- Present Value of Principal =

  Rp. 10,000,000,000 x 0.6806 =

  Rp. 6.806.000.000

- Present Value of Interest =

  (Rp. 10,000,000,000 x 8%) x 3.9927 =

  Rp. 3.194.000.000


Penjualan Obligasi =

Rp. 6.806.000.000 +

Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga Nominal dengan Harga Pasar) +

Rp. 100.000.000 (Premi Obligasi) =

Rp. 7.906.000.000.


Amortization Schedule - Zero Interest Bearing Note:

Penerimaan Kupon Obligasi Pertahun:

Kupon Obligasi =

Rp. 10,000,000,000 x 8% =

Rp. 800.000.000


#. Tahun Pertama:

     - Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

       Rp. 6.806.000.000

     - Pendapatan Bunga Ditangguhkan =

       Rp. 3.194.000.000

     - Kupon (Interest Revenue) =

       Rp. 800.000.000

     - Amortisasi Kupon Obligasi =

       Rp. 544.480.000

       (Rp. 6.806.000.000 x 8%)

     - Pembayaran Tunai =

       Rp. 255.520.000

#. Dst sampai dengan tahun kelima.

----------------------------


Dr - Bank                    7.906.000.000

Dr - Beban Dibayar Di muka -

        Amortisasi Kupon

        Obligasi                3.194.000.000

Cr -    Liabilitas Lainnya -

           Pendapatan Diterima

           Di muka -

           Premi Obligasi       100.000.000

Cr -    Pendapatan Keuangan -

           Keuntungan Penjualan

           Aset Keuangan

           FVTPL                    1.000.000.000

Cr -    Surat Berharga

           Yang Diterbitkan/

           Utang Obligasi -

           Nilai Nominal    10,000,000,000


Catatan: Keuntungan Penjualan Aset Keuangan (Saham, Obligasi, MTN, EBA, atau Surat Utang Lainnya) merupakan pendapatan fiskal.


Tanggal 25 Maret 2020:

Jurnal atas Pembayaran Kupon Obligasi Triwulan Pertama:

- Kupon Obligasi Pertahun:

  Rp. 10,000,000,000 x 8% =

  Rp. 800.000.000

- Kupon Obligasi Per Triwulan:

  Rp. 800.000.000/4 kali =

  Rp. 200.000.000

- PPh Pasal 4 Ayat 2 atas

  Pajak Kupon Obligasi =

  Rp. 200.000.000 x 5% (Tarif Baru) =

  Rp. 10.000.000

- Amortisasi Kupon Obligasi Per

  Triwulan = Rp. 544.480.000 / 4 kali =

  Rp. 136.120.000

- Pembayaran Tunai Per Triwulan =

  Rp. 255.520.000 / 4 kali =

  Rp. 63.880.000

- Pembayaran Tunai Per Triwulan

  Dipotong Pajak = Rp. 53.880.000


Dr - Beban Keuangan -

        Kupon

        Obligasi   200.000.000

Cr -    Beban Dibayar

           Di muka -

           Amortisasi Kupon

           Obligasi          136.120.000

Cr -    Liabilitas Lainnya -

           Utang Pajak Penghasilan -

           PPh Pasal 4 Ayat 2

           Final                 10.000.000

Cr-     Bank                53.880.000


Dst, sampai triwulan keempat pada tahun pertama ...

……


Tanggal 31 Maret 2020:


Jurnal Pembelian Kembali Obligasi

(Surat Berharga Yang Diterbitkan):

- Nilai Nominal Obligasi =

  Rp. 10,000,000,000

- Nilai Pasar Obligasi =

  Rp. 10,500,000,000

- Peningkatan Nilai Wajar

  Liabilitas Keuangan =

  Rp. 500.000.000

- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =

   (Rp. 255.520.000/365 hari) x 87 hari =

   Rp. 60.904.767

   Catatan: 90 hari - 3 hari = 87 hari,

   pengurang 3 hari terhitung tanggal

   pembelian obligasi per 3 Januari 2020.

- Total Pembayaran Kupon =

  Rp. 63.880.000

- Kelebihan Pembayaran Kupon =

  Rp. 2.975.233

- Pembayaran Obligasi =

  Rp. 7.439.144.767

  (Rp. 6.806.000.000 +

  Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga

  Nominal dengan Harga Pasar +

  Rp. 136.120.000 (Amortisasi

  Kupon) - Rp. 500.000.000

  (Peningkatan Nilai Wajar Liabilitas) -

  Rp. 2.975.233 (Kelebihan Kupon)).


Saldo Beban Dibayar Di muka (Kupon Obligasi) =

Rp. 3.194.000.000 - Rp. 136.120.000 +

Rp. 2.975.233 = Rp. 3.060.855.233


Dr - Surat Berharga

        Yang Diterbitkan/

        Utang Obligasi -

        Nilai Nominal  10,000,000,000

Dr - Beban Keuangan -

        Peningkatan Nilai Wajar

        Liablitas

        Keuangan             500.000.000

Cr -     Beban Dibayar Di muka -

            Kupon

            Obligasi               3.060.855.233

Cr -     Bank                     7.439.144.767

----------------------------


Amortisasi Pendapatan Diterima

Di muka (Premi Obligasi):


Amortisasi Pertahun =

Rp. 100.000.000/5 tahun =

Rp. 20.000.000


Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan Diterima

        Di muka -

        Premi Obligasi  20.000.000

Cr -    Pendapatan Keuangan -

           Pendapatan Premi

           Obligasi              20.000.000


Dst, sampai dengan tahun kelima ...

……


Tanggal 2 Januari 2021 - Tutup Buku (Closing Book):

Dr - Pendapatan Keuangan -

        Keuntungan (Kerugian)

        Penjualan Aset Keuangan

        FVTPL  1.000.000.000

Cr -     Beban Keuangan -

            Peningkatan Nilai

            Wajar Liabilitas

            Keuangan       500.000.000

Cr -     Ekuitas -

            Penghasilan

            Komprehensive Lain -

            Keuntungan (kerugian)

            penjualan aset keuangan

            (FVTOCI)           500.000.000

----------------------------


Asumsi: Jika Bank ANZ menjual obligasi PT. ABC pada tanggal

31 Desember 2021 dengan harga pasar Rp. 10.500, Closing Book pada tanggal 2 Januari 2021 sebagai berikut:

Dr - Pendapatan Keuangan -

        Keuntungan (Kerugian)

        Penjualan Aset Keuangan

        FVTPL  1.000.000.000

Cr -     Ekuitas -

            Penghasilan

            Komprehensive Lain -

            Keuntungan (kerugian)

            penjualan aset keuangan

            (FVTOCI)     1.000.000.000


Tutup Buku (Closing Book) pada tanggal 2 Januari 2022:

Dr - Ekuitas -

        Penghasilan

        Komprehensive Lain -

        Keuntungan (Kerugian)

        Penjualan Aset Keuangan

        (FVTOCI)       500.000.000

Cr -      Beban Keuangan -

             Peningkatan Nilai

             Wajar Liabilitas

             Keuangan      500.000.000

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 3 - Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan (Saham)

#. Kondisi: Terjadi Kelebihan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai 

Pada tanggal 3 Januari 2020, Bank ANZ membeli Saham PT. ABC dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 sebanyak 100.000 lembar saham di Bursa Efek melalui PT. Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (Broker) dengan Brokerage Fee sebesar Rp. 3.000.000 dan PPN 10%, pada harga beli pasar terendah (ASK) sebesar Rp. 5.000 per lembar saham. Nilai IPO Saham PT. ABC sebesar Rp. 10,000,000,000.


Info lain tentang aset keuangan Bank ANZ:

#. Estimasi atau ekspetasi Kerugian Penurunan Nilai atas

    Pengukuran Nilai Wajar dan Penjualan Saham tahun 

    lalu adalah sebesar Rp. 1.500.000.000.

#. Tanggal 15 Maret 2020, transaksi penjualan aset 

     keuangan berupa saham sebagai berikut:

     *) Saham PT. XYZ sebesar 300.000 lembar saham, 

         nilai nominal sebesar Rp. 500, pada harga pasar 

         (BID) sebesar Rp. 3.500. Nilai tercatat (Carrying 

         Amount) sebesar Rp. 900.000.000.

     *) Saham PT. AAA sebesar 200.000 lembar saham, 

         nilai nominal sebesar Rp. 200, pada harga pasar 

         Rp. 2.000. Nilai tercatat (Carrying Amount) 

         Rp. 600.000.000.

#. Tanggal 31 Desember 2020 pengukuran terhadap nilai 

    wajar aset keuangan (saham) Bank ANZ menurut PSAK 

    68 pada level 1 dengan BID harga kuotasi tertinggi 

    penutupan sebagai berikut:

    *) Saham PT. ABC, nilai pasar tertinggi (BID) pada saat

        penutupan sebesar Rp. 6.000.

    *) Saham PT. ARM, sebanyak 250.000 lembar saham 

        dengan nilai pari Rp. 500 dan nilai pasar tertinggi 

        (BID) pada saat penutupan sebesar Rp. 3.500, nilai

        tercatat sebesar Rp. 1.000.000.000.


Penyelesaian pada Bank ANZ:


Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi Kerugian Penjualan Saham pada Tahun Lalu:


Dr - Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Saham   1.500.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

           b. Keuntungan (Kerugian)

               dari Perubahan Nilai

               Aset Keuangan Dalam

               Kelompok Tersedia Untuk

               Dijual (AFS) -

               Saham        1.500.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi Kerugian Penurunan 

Nilai (Saham):


Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 1.500.000.000 x 25% =

Rp. 375.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  375.000.000

Cr -    Liabilitas Pajak

           Tangguhan     375.000.000

……


Tanggal 3 Januari 2020:

Pembelian Aset Keuangan (Saham PT. ABC):


Nilai Pasar Saham =

Rp. 500.000.000

Brokerage Fee = Rp. 3.000.000

PPN Masukan atas Brokerage Fee =

Rp. 3.000.000 x 10% =

Rp. 300.000


Dr - Surat Berharga

        b. Tersedia untuk

             Dijual - Saham

             PT. ABC         500.000.000

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi           3.000.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan          300.000

Cr -   Giro pada BI            503.300.000

——————


Jurnal pada PT. Yulie Sekuritas Indonesia Tbk:


Asumsi Biaya Perolehan

Portofolio Efek = Rp. 400.000.000


Harga Nominal Saham =

Rp. 1.000 x 100.000 lbr saham =

Rp. 100.000.000


Jurnal Penjualan Saham (PT. ABC) kepada Bank ANZ:

Dr - Bank  503.300.000

Cr -   Aset - 

         Portofolio Efek -

         Saham

         PT. ABC Tbk         400.000.000

Cr -  Pendapatan Usaha -

         Pendapatan Kegiatan

         Perantara Perdagangan

         Efek -

         Keuntungan (Kerugian)

         Penjualan Portofolio

         Efek (realisasi)      100.000.000

Cr -  Pendapatan Usaha -

         Pendapatan Kegiatan

         Perantara Perdagangan

         Efek -

         Brokerage Fee         3.000.000

Cr -  Utang Pajak -

         PPN Keluaran              300.000


Jurnal Pembayaran Utang kepada

Nasabah yaitu PT. ABC:


Pemungutan atas PPh Pasal

4 Ayat 2 atas Penjualan

Saham Pendiri Terutang:

(Rp. 400.000.000 x 0,1%) +

(Rp. 10,000,000,000 x 0,5%) =

Rp. 50.400.000


Pembayaran setelah Pajak =

Rp. 400.000.000 -

Rp. 50.400.000 =

Rp. 349.600.000


Dr - Liabilitas Jangka

        Pendek -

        Utang

        Nasabah  400.000.000

Cr -    Liabilitas Jangka Pendek -

           Utang Pajak -

           PPh Pasal 4

           Ayat 2 Final       50.400.000

Cr -    Bank                 349.600.000


👉 Laporan Keuangan PT. Yulie Sekuritas

………


Tanggal 15 Maret 2020 - Jurnal atas Transaksi Penjualan Saham:


1. PT. XYZ:

=========


Harga Pasar Saham =

Rp. 3.500 x 300.000 lbr saham =

Rp. 1.050.000.000

Nilai Tercatat  =

Rp. 900.000.000

Keuntungan Penjualan Saham =

Rp. 150.000.000

Brokerage Fee =

Rp. 3.000.000

PPN Masukan =

Rp. 3.000.000 x 10% =

Rp. 300.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas

Saham Bukan Pendiri =

Rp. 1.050.000.000 x 0,1% =

Rp. 1.050.000

Penerimaan Bersih Setelah Pajak =

Rp. 1.050.000.000 - Rp. 3.000.000 -

Rp. 300.000 - Rp 1.050.000 =

Rp. 1.045.650.000


Dr - Giro

        pada BI    1.045.650.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan  300.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Bukan Saham

        Pendiri             1.050.000

Dr - Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi   3.000.000

Cr -    Surat Berharga -

           a. Diukur pada Nilai Wajar

               Melalui Laporan Laba/Rugi -

               Saham

               PT. XYZ    900.000.000

Cr -    Pendapatan Operasional

           Selain Bunga -

           Keuntungan Penjualan

           Aset Keuangan:

           i. Surat Berharga -

              Saham

              PT. XYZ      150.000.000


2. PT. AAA:

=========


Harga Pasar Saham =

Rp. 2.000 x 200.000 lbr saham =

Rp. 400.000.000

Nilai Tercatat  =

Rp. 600.000.000

Kerugian Penjualan Saham =

Rp. 200.000.000

Brokerage Fee =

Rp. 3.000.000

PPN Masukan =

Rp. 3.000.000 x 10% =

Rp. 300.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas

Saham Bukan Pendiri =

Rp. 400.000.000 x 0,1% =

Rp. 400.000

Penerimaan Bersih Setelah Pajak =

Rp. 400.000.000 - Rp. 3.000.000 -

Rp. 300.000 - Rp 400.000 =

Rp. 396.300.000


Dr - Giro

        pada BI         396.300.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan     300.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Bukan Saham

        Pendiri                  400.000

Dr - Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi      3.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) - Saham

            PT. AAA     200.000.000

Cr -    Surat Berharga -

           a. Diukur pada Nilai Wajar

               Melalui Laporan Laba/Rugi -

               Saham

               PT. AAA        600.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan atas

Kerugian Penjualan Saham PT. AAA:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 200.000.000 x 25% =

Rp. 50.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  50.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan      50.000.000

……


Tanggal 31 Desember 2020:

Pengukuran Nilai Wajar atas Saham:


1. PT. ABC:

=========


Harga Pasar Saham =

Rp. 6.000 x 100.000 lbr saham =

Rp. 600.000.000

Nilai Tercatat  =

Rp. 500.000.000

Peningkatan Nilai Wajar Saham =

Rp. 100.000.000


Jurnal Penyesuaian Surat Berharga:

Dr - Surat Berharga -

        a. Diukur pada Nilai Wajar

            Melalui Laporan Laba/Rugi -

            Saham PT. ABC  500.000.000

Cr -    Surat Berharga

           b. Tersedia untuk

               Dijual - Saham

               PT. ABC               500.000.000


Jurnal Pengukuran Nilai Wajar Saham (FVTPL):

Dr - Surat Berharga -

        a. Diukur pada Nilai Wajar

            Melalui Laporan Laba/Rugi -

            Saham PT. ABC   100.000.000

Cr -    Pendapatan Operasional

           Selain Bunga -

           Peningkatan Nilai Wajar

           Aset Keuangan:

           i. Surat Berharga        100.000.000


Catatan:
#. Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan bukan merupakan Pendapatan Pajak Tangguhan, dan menjadi objek pajak PPh Pasal 17 Badan Usaha, karena meningkatnya nilai saham didebet langsung pada Surat Berharga sedangkan Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan diganti dengan Kerugian Penurunan Nilai dan merupakan Beban Fiskal.
#. Pada awal tahun, melalui proses tutup buku, Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan atas Saham yang telah diukur melalui laporan laba rugi dijurnal pada pos debet, dan penggantinya adalah Ekuitas, yaitu Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya pada pos kredit.


2. PT. ARM

=========


Harga Pasar Saham =

Rp. 3.500 x 250.000 lbr saham =

Rp. 875.000.000

Nilai Tercatat  =

Rp. 1.000.000.000

Penurunan Nilai Wajar Saham =

Rp. 125.000.000


Jurnal Penyesuaian Surat Berharga:

Dr - Surat Berharga -

        a. Diukur pada Nilai Wajar

            Melalui Laporan Laba/Rugi -

            Saham

            PT. ARM  1.000.000.000

Cr -    Surat Berharga

           b. Tersedia untuk

                Dijual - Saham

                PT. ARM     1.000.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) - Saham

            PT. ARM  125.000.000

Cr -   Surat Berharga -

          a. Diukur pada Nilai Wajar

              Melalui Laporan Laba/Rugi -

              Saham

              PT. ARM      125.000.000


Catatan: Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan beban fiskal, karena menurunnya nilai saham dikredit langsung pada nilai Surat Berharga, dan penurunan tersebut telah didebet dalam estimasi Kerugian Penurunan Nilai di awal tahun, sehingga pos debet pengganti dari Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan adalah Ekuitas, yaitu Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya. Dalam PSAK 71, tidak terdapat Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan atas Surat Berharga.


Jurnal Penyesuaian atas Saldo

Penghasilan Komprehensive Lain:


Saldo Pendapatan (Kerugian)

Komprehensive Lainnya =

Rp. 1.500.000.000 (saldo awal) -

Rp. 200.000.000 (kerugian penjualan

saham PT. AAA) - Rp. 125.000.000

(Penurunan Nilai Wajar PT. ARM) =

Rp. 1.150.000.000 (kelebihan estimasi 

kerugian penurunan nilai).


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Saham  1.150.000.000

Cr -   Kerugian Penurunan Nilai

          Aset Keuangan:

          i. Surat Berharga -

             Saham        1.150.000.000

……


Jurnal Pajak Tangguhan atas

Penghasilan Komprehensive Lain:

Rp. 1.500.000.000 - Rp. 200.000.000 =

Rp. 1.300.000.000


Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 1.300.000.000 x 25% =

Rp. 325.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  325.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan      325.000.000


Catatan:

Beban Pajak Tangguhan =

Rp. 375.000.000

Pendapatan Pajak Tangguhan =

Rp. 50.000.000 + Rp. 325.000.000 =

Rp. 375.000.000


Jurnal Penyesuaian atas Pemulihan Pajak Tangguhan 

atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai dari Saham:


Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  375.000.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan  375.000.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  375.000.000

Cr -    Beban Pajak

           Tangguhan   375.000.000

………


Tanggal 2 Januari 2021 - Tutup Buku atas Aset Keuangan 

(FVTPL ke dalam FVTOCI):


Keuntungan Penjualan Aset Keuangan =

Rp. 150.000.000 (PT. XYZ)

Kerugian Penjualan Aset Keuangan =

Rp. 200.000.000 (PT. AAA)

Peningkatan Nilai Wajar Saham =

Rp. 100.000.000 (PT. ABC)

Penurunan Nilai Wajar Saham =

Rp. 125.000.000 (PT. ARM)


Dr - Pendapatan Operasional

        Selain Bunga -

        Keuntungan Penjualan

        Aset Keuangan:

        i. Surat Berharga -

           Saham PT. XYZ     150.000.000

Dr - Pendapatan Operasional

        Selain Bunga -

        Peningkatan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        i. Surat Berharga    100.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Saham                    75.000.000

Cr -    Kerugian Penurunan Nilai

           Aset Keuangan:

           i. Surat Berharga -

              Saham                   325.000.000

………

Back to Content ↑

#. Kondisi: Terjadi Kekurangan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai 

Bank ANZ mempunyai aset keuangan sebagai berikut:


#. Saham:

     - PT. ABC, nilai tercatat =

       Rp. 250.000.000

     - PT. XYZ, nilai tercatat =

       Rp. 450.000.000

     - PT. ARM, nilai tercatat =

       Rp. 300.000.000

#. Obligasi:

     - PT. ARM, nilai tercatat =

       Rp. 100.000.000

     - PT. AAA, nilai tercatat =

       Rp. 200.000.000

     - PT. XYZ, nilai tercatat =

       Rp. 240.000.000


- Tanggal 2 Januari 2020, Bank ANZ membuat estimasi 

   atas Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 

   berdasarkan data tahun lalu dan pertimbangan 

   kejadian ekonomi yang akan terjadi, untuk obligasi 

   selama satu tahun adalah sebesar Rp. 150.000.000 

   sedangkan saham sebesar Rp. 100.000.000.

- Tanggal 31 Maret 2020, Bank ANZ menjual aset 

   keuangannya yaitu saham PT. ABC pada nilai pasar

   (BID) Rp. 150.000.000 dan Obligasi PT. AAA pada 

   nilai pasar (BID) Rp. 80.000.000 dengan perusahaan 

   sekuritas yang berbeda. Asumsi Brokerage Fee 

   sebesar Rp. 3.000.000, dan PPN.

- Tanggal 31 Desember 2020, Bank ANZ melakukan 

   pengukuran nilai wajar atas aset keuangannya 

   berdasarkan PSAK 68 level 1 pada BID sebagai 

   berikut:

   #. Saham:

       - PT. XYZ, nilai pasar =

         Rp. 400.000.000

       - PT. ARM, nilai pasar =

         Rp. 320.000.000

   #. Obligasi:

        - PT. ARM, nilai pasar =

          Rp. 150.000.000

        - PT. XYZ, nilai pasar =

          Rp. 200.000.000


Penyelesaian:

Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi 

Kerugian Penurunan Nilai  Obligasi pada Tahun Lalu:


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            #. Obligasi  150.000.000

            #. Saham    100.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          b. Keuntungan (Kerugian)

              dari Perubahan Nilai

              Aset Keuangan Dalam

              Kelompok Tersedia Untuk

              Dijual (AFS) -

              #. Obligasi        150.000.000

              #. Saham          100.000.000

……


Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi

Kerugian Penurunan Nilai:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 250.000.000 x 25% =

Rp. 62.500.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  62.500.000

Cr -    Liabilitas Pajak

           Tangguhan     62.500.000

……


Tanggal 31 Maret 2020 - Jurnal 

Penjualan Aset Keuangan:


Saham PT. ABC:

---------------------

Nilai Pasar = Rp. 150.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 250.000.000

Kerugian Penjualan Saham =

Rp. 100.000.000

PPh Pasal 4 Ayat 2

Bukan Saham Pendiri =

Rp. 150.000.000 x 0,1% =

Rp. 150.000

Brokerage Fee =

Rp. 3.000.000

PPN Masukan =

Rp. 3.000.000 x 10% =

Rp. 300.000

Penerimaan Dana Setelah Pajak =

Rp. 150.000.000 - Rp. 3.000.000 -

Rp. 300.000 - Rp. 150.000 =

Rp. 146.550.000


Dr - Giro

        pada BI       146.550.000

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi   3.000.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan  300.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Bukan Saham

        Pendiri                150.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Saham   100.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          a. Diukur pada Nilai Wajar

              melalui Laporan

              Laba Rugi -

              Saham      250.000.000

……


Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan

atas Kerugian Penjualan Saham:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 100.000.000 x 25% =

Rp. 25.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  25.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan     25.000.000

……


Obligasi PT. AAA:

------------------------

Nilai Pasar = Rp. 80.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 200.000.000

Kerugian Penjualan Obligasi =

Rp. 120.000.000

Brokerage Fee =

Rp. 3.000.000

PPN Masukan =

Rp. 3.000.000 x 10% =

Rp. 300.000

Penerimaan Dana Setelah Pajak =

Rp. 80.000.000 - Rp. 3.000.000 -

Rp. 300.000 = Rp. 76.700.000


Dr - Giro

        pada Bi          76.700.000

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi    3.000.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan   300.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Obligasi   120.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          a. Diukur pada Nilai Wajar

              melalui Laporan

              Laba Rugi -

              Obligasi        200.000.000

……


Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan

atas Kerugian Penjualan Obligasi:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 120.000.000 x 25% =

Rp. 30.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  30.000.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan     30.000.000

……


Tanggal 31 Desember 2020:

Jurnal Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan 

berdasarkan PSAK 68 Level 1:


Saham PT. XYZ:

--------------------

Nilai Pasar = Rp. 400.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 450.000.000

Penurunan Nilai Saham = Rp. 50.000.000


Saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya =

Rp. 100.000.000 (saldo awal) - Rp. 100.000.000 (kerugian

penjualan) = Rp. 0


Kerugian Penurunan Nilai =

Rp. 50.000.000


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Saham    50.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          a. Diukur pada Nilai Wajar

              melalui Laporan

              Laba Rugi -

              Saham      50.000.000


Saham PT. ARM:

---------------------

Nilai Pasar = Rp. 320.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 300.000.000

Peningkatan Nilai Saham =

Rp. 20.000.000


Dr - Surat Berharga:

        a. Diukur pada Nilai Wajar

            melalui Laporan

            Laba Rugi -

            Saham  20.000.000

Cr -  Pendapatan

         Operasional -

         Peningkatan Nilai Wajar

         Aset Keuangan -

         Saham          20.000.000


Catatan: Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan bukan merupakan pendapatan pajak tangguhan.


Obligasi PT. ARM:

------------------------

Nilai Pasar = Rp. 150.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 100.000.000

Peningkatan Nilai Obligasi =

Rp. 50.000.000


Dr - Surat Berharga:

        a. Diukur pada Nilai Wajar

            melalui Laporan

            Laba Rugi -

            Obligasi  50.000.000

Cr -  Pendapatan

         Operasional -

         Peningkatan Nilai Wajar

         Aset Keuangan -

         Obligasi            50.000.000


Obligasi PT. XYZ:

-----------------------

Nilai Pasar = Rp. 200.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 240.000.000

Penurunan Nilai Obligasi =

Rp. 40.000.000


Saldo Pendapatan (Kerugian) 

Komprehensive Lainnya (Obligasi) =

Rp. 150.000.000 (saldo awal) - Rp. 120.000.000 

(kerugian penjualan) = Rp. 30.000.000


Kerugian Penurunan Nilai =

Rp. 10.000.000


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan:

         i. Surat Berharga -

            Obligasi    10.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS) -

            Obligasi  30.000.000

Cr -    Surat Berharga:

           a. Diukur pada Nilai Wajar

               melalui Laporan

               Laba Rugi -

               Saham        40.000.000

……


Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan

atas Penurunan Nilai Obligasi:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 30.000.000 x 25% =

Rp. 7.500.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  7.500.000

Cr -    Pendapatan Pajak

           Tangguhan     7.500.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  62.500.000

Cr -    Aset Pajak

           Tangguhan   62.500.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  62.500.000

Cr -    Beban Pajak

           Tangguhan   62.500.000

……


Tanggal 2 Januari 2021 - Tutup Buku:


Beban Kerugian Penurunan Nilai =

Rp. 250.000.000 (estimasi awal) + 

Rp. 50.000.000 (penurunan saham) + 

Rp. 10.000.000 (selisih penurunan obligasi) = 

Rp. 310.000.000


Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan =

Rp. 20.000.000 (saham) + 

Rp. 50.000.000 (obligasi) =

Rp. 70.000.000


Dr - Pendapatan

        Operasional -

        Peningkatan Nilai Wajar

        Aset Keuangan -

        Saham                 20.000.000

Dr - Pendapatan

        Operasional -

        Peningkatan Nilai Wajar

        Aset Keuangan -

        Obligasi               50.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        b. Keuntungan (Kerugian)

            dari Perubahan Nilai

            Aset Keuangan Dalam

            Kelompok Tersedia Untuk

            Dijual (AFS)  240.000.000

Cr -     Beban Operasional

           Selain Bunga -

           Kerugian Penurunan

           Nilai Aset

           Keuangan        310.000.000

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 4 - Estimasi Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan dengan Basis Individual

Pada tanggal 5 Juni 2020, Bank BCA sebagai anggota sindikasi mempunyai kredit senilai Rp. 30,000,000,000 dengan bunga tetap efektif sebesar 15% pertahun atas pinjaman yang diberikannya kepada PT. Indofood Sukses Makmur untuk jangka waktu 5 tahun. Angsuran pokok pertahun adalah Rp. 6.000.000.000, dengan angsuran bunga pertahun sebesar Rp. 900.000.000.


Data ECL (Expected Credit Losses):

- Probability of Default (PD) atas pinjaman selama 

  12 bulan sebesar 10%.

- Loss Given Default (LGD) – atau estimasi jumlah 

  kerugian jika pinjaman gagal bayar adalah 25% dan 

  akan timbul dalam 12 bulan jika pinjaman gagal.


Penyelesaian:

Estimasi atau Ekspektasi Kerugian

Kredit 12 bulan (tahun 2020) =


Pokok Kredit =

Rp. 30,000,000,000

Bunga Efektif 5 tahun =

Rp. 4.500.000.000

EAD (Exposure at Default) =

Rp. 34,500,000,000


ECL (Expected Credit Losses) =

(PD x LGD x EAD)/(1 + EIR)^n


ECL = (10% x 25% x Rp. 34,500,000,000) / (1 + 0,15)^1

ECL = Rp. 750.000.000


Atau ECL = 10% x 25% x

Rp. 30,000,000,000 =

Rp. 862.500.000

Present Value (PV) 15% dari

Rp. 862.500.000 = Rp. 750.000.000


ECL 7 bulan = (Rp. 750.000.000/12) x 7 bulan = Rp. 437.500.000


Jurnal Estimasi Kerugian Kredit (tahun 2020):


Tanggal 5 Juni 2020:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Penurunan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        i. Surat Berharga  437.500.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai:

          b. Kredit                 437.500.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 437.500.000 x 25% =

Rp. 109.375.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  109.375.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   109.375.000


Tanggal 2 Januari 2021 -

Estimasi Kerugian Kredit 12 bulan (tahun 2021):


Angsuran Pokok dan Bunga

7 bulan (tahun 2020) =

Rp. 4.025.000.000

((Rp. 6.900.000.000/12) x 7 bulan)


Saldo Kredit Sindikasi =

Rp. 25,975,000,000

(Rp. 30,000,000,000 -

Rp. 4.025.000.000)


ECL = (10% x 25% x Rp. 25,975,000,000) / (1 + 0,15)^2

ECL = Rp. 491.020.794


Jurnal Pemulihan Cadangan Kerugian Kredit:

Dr - Aset -

        Cadangan Kerugian

        Penurunan Nilai:

        b. Kredit   437.500.000

Cr -   Pendapatan Operasional

          Selain Bunga -

          Pemulihan Cadangan

          Kerugian Nilai   437.500.000


Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 437.500.000 x 25% =

Rp. 109.375.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  109.375.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan   109.375.000

……


Jurnal Estimasi Kerugian Kredit (tahun 2021):

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Penurunan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        i. Surat Berharga  491.020.794

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai:

          b. Kredit                491.020.794


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 491.020.794 x 25% =

Rp. 122.755.199


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  122.755.199

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   122.755.199


Dan seterusnya ..

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 5 - Estimasi Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan dengan Basis Kolektif 

kredit senilai Rp. 50,000,000,000, dengan kualitas kredit debitur sebagai berikut:


- Lancar (L) =

  Rp. 28,000,000,000

- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =

  Rp. 5.500.000.000

- Kurang Lancar (KL) =

  Rp. 10,300,000,000

- Diragukan (D) =

  Rp. 2.200.000.000

- Macet (M) =

  Rp. 4.000.000.000


Di mana:

- Kualitas lancar (L): belum jatuh

  tempo = 1%,

- Dalam Perhatian Khusus (DPK):

  1 sampai 30 hari = 5%,

- Kurang Lancar (KL): 31 sampai 60

  hari = 15%,

- Diragukan (D): 61 sampai 90 hari =

  50%, dan

- Macet (M): > 90 hari = 100%.


Info tambahan:

*) Pada tanggal 15 April 2020 kredit macet 

    (pokok dan bunga) atas nama PT. Artha 

    Cemerlang sebesar Rp. 1.500.000.000 tidak 

    dapat ditagih atau dihapus buku (write off). 

    Di mana pokok kredit senilai Rp. 1.000.000.000 

    dan pendapatan bunga ditangguhkan sebesar 

    Rp. 500.000.000.

*) Kualitas Kredit Bank BNI Triwulan

    Kedua:

     - Lancar (L) =

       Rp. 30,000,000,000

     - Dalam Perhatian Khusus (DPK) =

       Rp. 5.700.000.000

     - Kurang Lancar (KL) =

       Rp. 11,000,000,000

     - Diragukan (D) =

       Rp. 2.500.000.000

     - Macet (M) =

       Rp. 1.800.000.000


Asumsi:

Tanggal 30 Juni 2020, kredit macet PT. Artha Cemerlang dapat ditagih kembali, dengan angsuran Rp. 150.000.000 (Pokok Pinjaman Rp. 100.000.000, dan Bunga Pinjaman Rp. 50.000.000).

……


Penyelesaian:

Estimasi atau Ekspektasi Kerugian

Kredit 3 bulan (triwulan I tahun 2020) =


- Lancar (L) =

  Rp. 280.000.000

  (Rp. 28,000,000,000 x 1%)

- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =

  Rp. 275.000.000

  (Rp. 5.500.000.000 x 5%)

- Kurang Lancar (KL) =

  Rp. 1.545.000.000

  (Rp. 10,300,000,000 x 15%)

- Diragukan (D) =

  Rp. 1.100.000.000

  (Rp. 2.200.000.000 x 50%)

- Macet (M) =

  Rp. 4.000.000.000


ECL = Rp. 7.200.000.000


Jurnal Estimasi Kerugian Kredit:

Tanggal 31 Maret 2020:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Penurunan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        ii. Kredit  7.200.000.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai:

          b. Kredit                7.200.000.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 7.200.000.000 x 25% =

Rp. 1.800.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  1.800.000.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   1.800.000.000

……


Tanggal 15 April 2020:

Kredit Macet (Piutang Tak Tertagih) = 

Rp. 1.500.000.000


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan (impairment)

        ii. Kredit  1.000.000.000

Cr -   Kredit:

          d. Pinjaman yang Diberikan

              dan Piutang   1.000.000.000


Dr - Liabilitas Lainnya -

        Bunga Kredit

        Ditangguhkan  500.000.000

Cr -   Kredit:

          d. Pinjaman yang diberikan

              dan piutang -

              Bunga Ditangguhkan   500.000.000

……


Tanggal 30 Juni 2020:

Estimasi atau Ekspektasi Kerugian

Kredit 3 bulan (triwulan II tahun 2020) =


- Lancar (L) =

  Rp. 300.000.000

  (Rp. 30,000,000,000 x 1%)

- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =

  Rp. 285.000.000

  (Rp. 5.700.000.000 x 5%)

- Kurang Lancar (KL) =

  Rp. 1.650.000.000

  (Rp. 11,000,000,000 x 15%)

- Diragukan (D) =

  Rp. 1.250.000.000

  (Rp. 2.500.000.000 x 50%)

- Macet (M) =

  Rp. 1.800.000.000


ECL = Rp. 5.285.000.000


Jurnal Pemulihan Cadangan Kerugian Kredit:

Saldo CKPN Kredit (Triwulan I) =

Rp. 7.200.000.000


Dr - Aset -

        Cadangan Kerugian

        Penurunan Nilai:

        b. Kredit   7.200.000.000

Cr -   Pendapatan Operasional

          Selain Bunga -

          Pemulihan Cadangan

          Kerugian Nilai   7.200.000.000


Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 7.200.000.000 x 25% =

Rp. 1.800.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  1.800.000.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan   1.800.000.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  1.800.000.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan   1.800.000.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  1.800.000.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan  1.800.000.000

……


Jurnal Estimasi Kerugian Kredit:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Penurunan Nilai Wajar

        Aset Keuangan:

        ii. Kredit  5.285.000.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai:

          b. Kredit               5.285.000.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 5.285.000.000 x 25% =

Rp. 1.321.250.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  1.321.250.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   1.321.250.000

……


Jurnal Pemulihan atas Aset Produktif Yang Dihapus 

Buku atau Berhasil Ditagih:

Pokok Pinjaman =

Rp. 1.000.000.000

Pendapatan Bunga

Ditangguhkan =

Rp. 500.000.000


Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang Diberikan

            dan Piutang - Pokok

            pinjaman           1.000.000.000

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang - Bunga

            Ditangguhkan    500.000.000

Cr -  Pendapatan Operasional

         Selain Bunga -

         Peningkatan Nilai Wajar

         Aset Keuangan -

         ii. Kredit                    1.000.000.000

Cr -   Liabilitas Lainnya -

          Bunga kredit

          ditangguhkan          500.000.000


Catatan: Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan pendapatan fiskal, karena kredit yang dihapus buku, yaitu Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (bagian ii.Kredit) merupakan beban fiskal.


Jurnal Angsuran Kredit:

Angsuran =

Rp. 150.000.000

Pokok Pinjaman =

Rp. 100.000.000

Bunga Pinjaman =

Rp. 50.000.000


Dr - Giro

        pada BI 150.000.000

Cr -   Kredit:

          d. Pinjaman yang Diberikan

              dan Piutang - Pokok

              pinjaman   100.000.000

Cr -   Pendapatan Bunga

          a. Rupiah         50.000.000


Jurnal Pembalik Pendapatan Bunga Ditangguhkan:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Bunga kredit

        ditangguhkan -

        PT. Artha  50.000.000

Cr -    Kredit:

           d. Pinjaman yang diberikan

               dan piutang - Bunga

               Ditangguhkan    50.000.000

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 6 - Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi dan Pembiayaan 

Pada 31 Maret 2020, PT. BCA Finance memiliki nilai Piutang Sewa Operasi sebesar Rp. 19,450,000,000 dan Sewa Pembiayaan Rp. 26,400,000,000, di mana:


A. Piutang Sewa Operasi:

- Belum Jatuh Tempo =

  Rp. 11,200,000,000

- Menunggak 1 sampai 30 hari =

  Rp. 2.350.000.000

- Menunggak 31 sampai 60 hari =

  Rp. 3.220.000.000

- Menunggak 61 sampai 90 hari =

  Rp. 1.330.000.000

- Menunggak lebih dari 90 hari =

  Rp. 1.350.000.000


B. Piutang Sewa Pembiayaan:

- Belum Jatuh Tempo =

  Rp. 15,750,000,000

- Menunggak 1 sampai 30 hari =

  Rp. 3.520.000.000

- Menunggak 31 sampai 60 hari =

  Rp. 4.420.000.000

- Menunggak 61 sampai 90 hari =

  Rp. 1.210.000.000

- Menunggak lebih dari 90 hari =

  Rp. 1.500.000.000


C. Estimasi Penurunan Nilai Piutang:

- Belum Jatuh Tempo = 0,5%

- Menunggak 1 sampai 30 hari = 1%

- Menunggak 31 sampai 60 hari = 2.5%

- Menunggak 61 sampai 90 hari = 6%

- Menunggak lebih dari 90 hari = 10%


D. Info Tambahan Per 30 Juni 2020 (Triwulan Kedua):


Nilai Piutang Tak Tertagih (Sewa Operasi) sebesar Rp. 1.000.000.000, dan Piutang Tak Tertagih (Sewa Pembiayaan) atas nama Andi sebesar Rp. 393.861.000 dihapus buku, nilai pasar Aset Yang Diambil Alih berupa kendaraan sebesar Rp. 250.000.000.


Data Piutang Tak Tertagih:

Piutang Sewa Operasi:

Nama Konsumen: PT. Sinar Sejahtera

Sewa Operasi: 10 Unit Mobil

Pokok Sewa = Rp. 925.979.045

Diskonto = Rp. 74.020.955

Angsuran Sewa = Rp. 200.000.000


Piutang Sewa Pembiayaan:

Nama Konsumen: Andi

Sewa Pembiayaan: Mobil

Pokok Piutang = Rp. 283.715.360

Margin Pembiayaan = Rp. 65.661.000

Diskonto = Rp. 16.284.640

Asuransi = Rp. 21.000.000

Provisi = Rp. 4.800.000

Fiducia = Rp. 2.400.000

Nilai Tercatat = Rp. 225.000.000

Keterangan: Kendaraan dijadikan Aset Tetap 

Sewa Operasi.

……


Nilai Piutang Sewa Operasi

Rp. 23,800,000,000, Piutang Sewa

Pembiayaan Rp. 29,050,000,000, di mana:


Piutang Sewa Operasi:

- Belum Jatuh Tempo =

  Rp. 13,790,000,000

- Menunggak 1 sampai 30 hari =

  Rp. 4.710.000.000

- Menunggak 31 sampai 60 hari =

  Rp. 3.220.000.000

- Menunggak 61 sampai 90 hari =

  Rp. 1.330.000.000

- Menunggak lebih dari 90 hari =

  Rp. 750,000,0000


Piutang Sewa Pembiayaan:

- Belum Jatuh Tempo =

  Rp. 17,850,000,000

- Menunggak 1 sampai 30 hari =

  Rp. 4.720.000.000

- Menunggak 31 sampai 60 hari =

  Rp. 4.420.000.000

- Menunggak 61 sampai 90 hari =

  Rp. 1.210.000.000

- Menunggak lebih dari 90 hari =

  Rp. 850.000.000

……


Penyelesaian:

Tanggal 31 Maret 2020 (Triwulan I):

Jurnal atas Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi:


Belum Jatuh Tempo =

Rp. 56.000.000

(Rp. 11,200,000,000 x 0,5%)

Menunggak 1 sampai 30 hari =

Rp. 23.500.000

(Rp. 2.350.000.000 x 1%)

Menunggak 31 sampai 60 hari =

Rp. 80.500.000

(Rp. 3.220.000.000 x 2.5%)

Menunggak 61 sampai 90 hari =

Rp. 79.800.000

(Rp. 1.330.000.000 x 6%)

Menunggak lebih dari 90 hari =

Rp. 135.000.000

(Rp. 1.350.000.000 x 10%)


ECL (Expected Credit Losses) =

Rp. 374.800.000


Dr - Beban Operasional -

        Kerugian Penurunan

        Nilai Piutang Sewa

        Operasi   374.800.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai/

          Penyisihan Kerugian

          Penurunan Nilai   374.800.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 374.800.000 x 25% =

Rp. 93.700.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  93.700.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    93.700.000

……


Jurnal atas Estimasi Penurunan

Nilai atas Piutang Sewa Pembiayaan:


Belum Jatuh Tempo =

Rp. 78.750.000

(Rp. 15,750,000,000 x 0,5%)

Menunggak 1 sampai 30 hari =

Rp. 35.200.000

(Rp. 3.520.000.000 x 1%)

Menunggak 31 sampai 60 hari =

Rp. 110.500.000

(Rp. 4.420.000.000 x 2.5%)

Menunggak 61 sampai 90 hari =

Rp. 72.600.000

(Rp. 1.210.000.000 x 6%)

Menunggak lebih dari 90 hari =

Rp. 150.000.000

(Rp. 1.500.000.000 x 10%)


ECL (Expected Credit Losses) =

Rp. 447.050.000


Dr - Beban Operasional -

        Kerugian Penurunan

        Nilai Piutang Sewa

        Pembiayaan   447.050.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai/

          Penyisihan Kerugian

          Penurunan Nilai   447.050.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 447.050.000 x 25% =

Rp. 111.762.500


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  111.762.500

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    111.762.500

……


Tanggal 30 Juni 2020 (Triwulan II):

Jurnal atas Piutang Tak Tertagih:


Piutang Sewa Operasi:

Nama Konsumen: PT. Sinar Sejahtera

Sewa Operasi: 10 Unit Mobil

Pokok Sewa = Rp. 925.979.045

Diskonto = Rp. 74.020.955


Dr - Beban Operasional -

        Beban Piutang Tak

        Tertagih 1.000.000.000

Cr -   Piutang Sewa Operasi -

          Pokok Sewa       925.979.045

Cr -   Piutang Sewa Operasi -

          Diskonto atau

          Bunga Sewa         74.020.955

……


Piutang Sewa Pembiayaan:

Nama Konsumen: Andi

Sewa Pembiayaan: Mobil

Pokok Piutang = Rp. 283.715.360

Margin Pembiayaan = Rp. 65.661.000

Diskonto = Rp. 16.284.640

Asuransi = Rp. 21.000.000

Provisi = Rp. 4.800.000

Fiducia = Rp. 2.400.000

Nilai Pasar AYDA = Rp. 250.000.000

Nilai Tercatat = Rp. 225.000.000

Keterangan: Kendaraan dijadikan Aset 

Tetap Sewa Operasi.


Beban Piutang Tak Tertagih =

Pokok Piutang + Margin +

Diskonto + Provisi + Fiducia =

Rp. 372.861.000


Dr - Beban Operasional -

        Beban Piutang Tak

        Tertagih   372.861.000

Cr -   Piutang Sewa

          Pembiayaan -

          Pokok Piutang  283.715.360

Cr -   Piutang Sewa

          Pembiayaan -

          Margin Sewa

          Pembiayaan        65.661.000

Cr -   Piutang Sewa

          Pembiayaan -

          Diskonto              16.284.640

Cr -   Piutang Sewa

          Pembiayaan -

          Provisi                   4.800.000

Cr -   Piutang Sewa

          Pembiayaan -

          Fiducia                  2.400.000


Jurnal Pembalik Piutang Asuransi:

Dr - Liabilitas

        Asuransi  21.000.000

Cr -   Piutang Sewa

          Pembiayaan -

          Asuransi   21.000.000


Jurnal AYDA (Mobil):

Dr - Aset Tetap -

        Aset Tetap Sewa

        Operasi -

        Mobil  250.000.000

Cr -   Aset -

          Beban Dibayar Di muka -

          Sewa Pembiayaan -

          an: Andi                 225.000.000

Cr -   Pendapatan Lainnya -

          Keuntungan (Kerugian)

          Nilai Wajar Aset 

          Tetap                        25.000.000

……


Tanggal 30 Juni 2020 (Triwulan II):

Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi:


Piutang Sewa Operasi:

Belum Jatuh Tempo =

Rp. 68.950.000

(Rp. 13,790,000,000 x 0,5%)

Menunggak 1 sampai 30 hari =

Rp. 47.100.000

(Rp. 4.710.000.000 x 1%)

Menunggak 31 sampai 60 hari =

Rp. 80.500.000

(Rp. 3.220.000.000 x 2.5%)

Menunggak 61 sampai 90 hari =

Rp. 79.800.000

(Rp. 1.330.000.000 x 6%)

Menunggak lebih dari 90 hari =

Rp. 75.000.000

(Rp. 750,000,000 x 10%)


ECL (Expected Credit Losses) =

Rp. 351.350.000


Jurnal Pemulihan atas Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai:

Dr - Aset -

        Cadangan Kerugian

        Penurunan Nilai/

        Penyisihan Kerugian

        Penurunan Nilai   374.800.000

Cr -   Pendapatan

          Operasional -

          Pemulihan

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai     374.800.000


Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 374.800.000 x 25% =

Rp. 93.700.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  93.700.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan    93.700.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan dari

Sewa Operasi:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan    93.700.000

Cr -     Aset Pajak

            Tangguhan  93.700.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan    93.700.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan    93.700.000


Jurnal atas Estimasi Penurunan

Nilai atas Piutang Sewa Operasi:


ECL (Expected Credit Losses) =

Rp. 351.350.000


Dr - Beban Operasional -

        Kerugian Penurunan

        Nilai Piutang Sewa

        Operasi   351.350.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai/

          Penyisihan Kerugian

          Penurunan Nilai   351.350.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 351.350.000 x 25% =

Rp. 87.837.500


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  87.837.500

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    87.837.500

……


Estimasi Penurunan Nilai atas

Piutang Sewa Pembiayaan:


Piutang Sewa Pembiayaan:

Belum Jatuh Tempo =

Rp. 89.250.000

(Rp. 17,850,000,000 x 0,5%)

Menunggak 1 sampai 30 hari =

Rp. 47.200.000

(Rp. 4.720.000.000 x 1%)

Menunggak 31 sampai 60 hari =

Rp. 110.500.000

(Rp. 4.420.000.000 x 2.5%)

Menunggak 61 sampai 90 hari =

Rp. 72.600.000

(Rp. 1.210.000.000 x 6%)

Menunggak lebih dari 90 hari =

Rp. 85.000.000

(Rp. 850.000.000 x 10%)


ECL (Expected Credit Losses) =

Rp. 404.550.000


Jurnal Pemulihan atas Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai:

Dr - Aset -

        Cadangan Kerugian

        Penurunan Nilai/

        Penyisihan Kerugian

        Penurunan Nilai   447.050.000

Cr -   Pendapatan

          Operasional -

          Pemulihan

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai     447.050.000


Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 447.050.000 x 25% =

Rp. 111.762.500


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  111.762.500

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan    111.762.500


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan dari Sewa Pembiayaan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan    111.762.500

Cr -     Aset Pajak

            Tangguhan  111.762.500


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan    111.762.500

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan    111.762.500


Jurnal atas Estimasi Penurunan

Nilai atas Piutang Sewa Pembiayaan:


ECL (Expected Credit Losses) =

Rp. 404.550.000


Dr - Beban Operasional -

        Kerugian Penurunan

        Nilai Piutang Sewa

        Pembiayaan   404.550.000

Cr -   Aset -

          Cadangan Kerugian

          Penurunan Nilai/

          Penyisihan Kerugian

          Penurunan Nilai   404.550.000


Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 404.550.000 x 25% =

Rp. 101.137.500


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  101.137.500

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    101.137.500

……

Catatan:
Penerapan PSAK No. 71 untuk Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Dagang dan Anjak Piutang sama seperti Ilustrasi 6.


Back to Content ↑

Ilustrasi 7 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Lindung Nilai Arus Kas (Cash flow hedges) 

Pada tanggal 2 Januari 2020, PT. Unilever membuat komitmen untuk meminjam uang sebesar 200.000 USD dari Bank BRI dan dimulai pada tanggal 10 Januari 2020 dengan warkat BI. Pinjaman itu berjangka waktu empat tahun dengan suku bunga variabel dan harus dibayar tahunan. Suku bunga untuk tahun pertama ditetapkan 9%. Suku bunga untuk tahun-tahun selanjutnya didasarkan kepada suku bunga LIBOR + 2%, ditetapkan setiap akhir tahun untuk dibayarkan pada tahun berikutnya.


Karena PT. Unilever tidak ingin menanggung risiko kenaikan suku bunga di masa mendatang, entitas itu memutuskan untuk melindungi diri (hedging) dari risiko tersebut. Pada tanggal 1 Januari 2020, PT. Unilver mengikatkan diri dalam kesepakatan pay-fixed, receive variable interest rate swap dengan Bank BRI untuk tiga pembayaran bunga terakhir. Unilever sepakat untuk membayar suku bunga yang ditetapkan 9% kepada Bank BRI dan sebaliknya akan menerima LIBOR + 2%.Transaksinya akan diselesaikan secara netto. Notional amount, dasar penghitungan bunga dalam kontrak swap ini, disepakati sebesar 200.000 USD. PT. Unilever akan membayar selisih bunga variabel dengan bunga tetap kepada Bank BRI atau sebaliknya, tergantung kepada bunga mana yang lebih tinggi.


Estimasi atas kerugian penurunan nilai dari lindung nilai arus kas berdasarkan prediksi turunnya suku bunga LIBOR (mulai tahun 

2021 sampai dengan tahun 2023) adalah sebagai berikut:

- 2 Januari 2021 sebesar Rp. 15.000.000.

- 2 Januari 2022 sebesar Rp. 10.000.000.

- 2 Januari 2023 sebesar Rp. 25.000.000.


- Pada tanggal 31 Desember 2020, suku bunga 

  LIBOR berada pada level 6,5%, untuk pembayaran 

  per 31 Desember 2021.

- Pada tanggal 31 Desember 2021, suku bunga LIBOR 

  berada pada level 7,25%, untuk pembayaran 

  per 31 Desember 2022.

- Pada tanggal 31 Desember 2022, suku bunga LIBOR 

  berada level 5,5%, untuk pembayaran 

  per 31 Desember 2023.


- Kurs tengah BI pada tanggal 2 Januari 2020 

  sebesar Rp. 10.000.

- Kurs tengah BI pada tanggal 5 Januari 2020

  sebesar Rp. 10.100.

- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2020

  sebesar Rp. 10.200.

- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2021

  sebesar Rp. 10.300.

- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2022

  sebesar Rp. 10.200.

- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2023

  sebesar Rp. 10.100.

- Kurs tengah BI pada tanggal 5 Januari 2024

  sebesar Rp. 9.900.


Penyelesaian pada PT. Unilever:

Tanggal 5 Januari 2020 - Jurnal atas Pinjaman Bank:


Bank USD = 200.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 2.020.000.000


Dr - Bank USD Dalam

        Rupiah 2.020.000.000

Cr -   Liabilitas Jangka

          Panjang -

          Utang Bank  2.020.000.000

……


Tanggal 31 Desember 2020 - 

Jurnal atas Pembayaran Bunga:


Bunga LIBOR Pinjaman Bank =

18.000 USD

(200.000 USD x 9%)

Bank USD = 18.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 183.600.000


Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Bunga LIBOR  183.600.000

Cr -   Bank USD Dalam

          Rupiah               183.600.000

……


Tanggal 2 Januari 2021 - Jurnal atas Estimasi 

Kerugian Lindung Nilai:


Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Kerugian Lindung Nilai

        Arus Kas  15.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          Lindung Nilai 

          Arus Kas   15.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 15.000.000 x 25% =

Rp. 3.750.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  3.750.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan  3.750.000

……


Tanggal 31 Desember 2021:


Pada tanggal 31 Desember 2020, suku bunga LIBOR berada pada level 6,5%, PT. Unilever harus membayar bunga sebesar 17.000 USD [(6.5%+2%)*200.000 USD].


Karena Unilever telah terikat kontrak swap dengan Bank BRI, berarti pada tanggal 31 Desember 2021 Unilever harus membayar kepada Bank BRI sebesar 1.000 USD [(9%-8.5%)*$200,000], juga untuk tahun yang datang.


Bunga LIBOR Pinjaman Bank =

17.000 USD

[(6.5%+2%)*200.000 USD]

Dalam Rupiah = Rp. 175.100.000


Kontrak Swap Hedging = 18.000 USD

Kerugian Lindung Nilai = 1.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 10.300.000


Bank USD = 18.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 185.400.000


Jurnal atas Pembayaran Bunga:

Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Bunga LIBOR   175.100.000

Cr -   Bank USD Dalam

          Rupiah                175.100.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        Lindung Nilai 

        Arus Kas  10.300.000

Cr -   Bank USD Dalam

          Rupiah       10.300.000


Jurnal Pembalik atas kelebihan estimasi:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        Lindung Nilai 

        Arus Kas   4.700.000

Cr -   Beban Operasional -

          Beban Keuangan -

          Kerugian Lindung Nilai

          Arus Kas      4.700.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 15.000.000 x 25% =

Rp. 3.750.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  3.750.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan    3.750.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan   3.750.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan     3.750.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan   3.750.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan   3.750.000

……


Tanggal 2 Januari 2022:

Jurnal atas Estimasi Kerugian Lindung Nilai:


Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Kerugian Lindung Nilai

        Arus Kas  10.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          Lindung Nilai 

          Arus Kas      10.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 10.000.000 x 25% =

Rp. 2.500.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  2.500.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan     2.500.000

……


Tanggal 31 Desember 2022:


Suku bunga LIBOR tanggal 31 Desember 2021 berada pada level 7.25%, sehingga LIBOR+2% = 9.25%. PT. Unilever harus membayar bunga sebesar 18.500 USD [(7.25%+2%)*200.000 USD].


Bunga LIBOR Pinjaman Bank = 18.500 USD

[(7.25%+2%)*200.000 USD]

Dalam Rupiah = Rp. 188.700.000


Kontrak Swap Hedging = 18.000 USD

Keuntungan Lindung Nilai = 500 USD

Dalam Rupiah = Rp. 5.100.000


Bank USD = 18.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 183.600.000


Pencatatan Sebagai Liabilitas, Jurnal:

Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Bunga LIBOR   188.700.000

Cr -   Liabilitas Lainnya -

          Bunga LIBOR

          Akrual                   188.700.000


Jurnal Pembayaran Bunga Pinjaman:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Bunga LIBOR

        Akrual   188.700.000

Cr -   Bank USD Dalam

          Rupiah       183.600.000

Cr -   Pendapatan Operasional -

          Pendapatan Keuangan -

          Keuntungan Lindung Nilai

          Arus Kas         5.100.000


Jurnal Pembalik atas kelebihan estimasi:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        Lindung Nilai 

        Arus Kas   10.000.000

Cr -   Beban Operasional -

          Beban Keuangan -

          Kerugian Lindung Nilai

          Arus Kas      10.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 10.000.000 x 25% =

Rp. 2.500.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  2.500.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan    2.500.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

       Tangguhan   2.500.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan    2.500.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan   2.500.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan    2.500.000

……


Tanggal 2 Januari 2023:

Jurnal atas Estimasi Kerugian Lindung Nilai:


Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Kerugian Lindung Nilai

        Arus Kas  25.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          Lindung Nilai 

          Arus Kas   25.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 25.000.000 x 25% =

Rp. 6.250.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  6.250.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan  6.250.000

………


Tanggal 31 Desember 2023:


Suku bunga LIBOR tanggal 31 Desember 2022 berada pada level 5,5%, sehingga LIBOR+2% = 7,5%. Bank BNI harus membayar bunga sebesar 15.000 USD [(5,5%+2%)*200.000 USD].


Bunga LIBOR Pinjaman Bank = 15.000 USD

 [(5,5%+2%)*200.000 USD].

Dalam Rupiah = Rp. 151.500.000


Kontrak Swap Hedging = 18.000 USD

Kerugian Lindung Nilai = 3.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 30.300.000


Bank USD = 18.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 181.800.000


Pencatatan Sebagai Liabilitas, Jurnal:

Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Bunga LIBOR   151.500.000

Cr -   Liabilitas Lainnya -

          Bunga LIBOR

          Akrual                   151.500.000


Jurnal Pembayaran Bunga Pinjaman:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Bunga LIBOR

        Akrual      151.500.000

Dr - Beban Operasional -

        Beban Keuangan -

        Kerugian Lindung Nilai

        Arus Kas     5.300.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        Lindung Nilai 

        Arus Kas   25.000.000

Cr -   Bank USD Dalam

          Rupiah            181.800.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 25.000.000 x 25% =

Rp. 6.250.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  6.250.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan     6.250.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  6.250.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan     6.250.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan   6.250.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan      6.250.000

……


Tanggal 5 Januari 2024 -

Jurnal atas Pembayaran Pinjaman Bank:


Total Pinjaman dalam USD = 200.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 2.020.000.000

Kurs 5 Januari 2020 = Rp. 10.100

Kurs 5 Januari 2024 = Rp. 9.900

Keuntungan Selisih Kurs =

200.000 USD x Rp. 200 =

Rp. 40.000.000


Dr - Liabilitas Jangka

        Panjang -

        Utang Bank  2.020.000.000

Cr -   Bank USD Dalam

          Rupiah              1.980.000.000

Cr -   Keuntungan Selisih Kurs

          Karena Penjabaran

          Valas                      40.000.000


Lihat: Amandemen PSAK 71, PSAK 55, dan PSAK 60

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 8 - Estimasi atas Kerugian Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas 

Pada tanggal 31 Januari 2020 (sebelum jam penutupan Kurs Tengah Bank Indonesia), Bank BTN memiliki mata uang valas dengan rincian sebagai berikut:


Kas Valas:

Kas USD = 12.500.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 174,375,000,000

------------------------------------------------

Kas SGD = 1.500.000 SGD

Dalam Rupiah = Rp. 13,350,000,000

------------------------------------------------

Kas AUD = 2.500.000 AUD

Dalam Rupiah = Rp. 28,000,000,000

------------------------------------------------

Giro pada Bank Indonesia senilai:

15.000.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 209,250,000,000

------------------------------------------------

Kas SGD = 5.000.000 SGD

Dalam Rupiah = Rp. 44,500,000,000

------------------------------------------------


Kerugian selisih kurs sepanjang tahun 2019 sebesar Rp. 570.000.000, dijadikan estimasi yaitu pada tanggal 2 Januari 2020.


Kurs Tengah Penutupan BI:

Tanggal 31 Januari 2020 =

- USD = Rp. 14.000

- SGD = Rp. 8.850

- AUD = Rp. 11.250


Penyelesaian:

Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi Kerugian Selisih Kurs:


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga:

        Kerugian Penurunan

        Nilai Aset Keuangan

        (Impairment):

        iv. Aset Keuangan Lainnya -

             Kerugian selisih

             kurs   570.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam Mata

              Uang Asing   570.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 570.000.000 x 25% =

Rp. 142.500.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  142.500.000

Cr -   Liabilitas Pajak

         Tangguhan    142.500.000

……


Tanggal 31 Januari 2020:


Kas Valas USD = 12.500.000 USD

Dalam Rupiah = Rp. 174,375,000,000


Kurs Tengah BI = Rp. 14.000

Dalam Rupiah = Rp. 175,000,000,000

Keuntungan Selisih Kurs = Rp. 625.000.000


Jurnal Pembalik RPV BN USD - IDR:

Dr - Kas USD Dalam

        Rupiah 174,375,000,000

Cr -   RPV BN

          USD - IDR   174,375,000,000

 

Jurnal Keuntungan Selisih Kurs USD:

Dr - Kas USD Dalam

        Rupiah  625.000.000

Cr -   Pendapatan Operasional

          Selain Bunga -

          Peningkatan Nilai

          Wajar Aset Keuangan -

          iv. Aset Keuangan Lainnya -

               Keuntungan Selisih

               Kurs      625.000.000


Catatan: Keuntungan selisih kurs merupakan pendapatan fiskal.


Kas Valas SGD = 1.500.000 SGD

Dalam Rupiah = Rp. 13,350,000,000


Kurs Tengah BI = Rp. 8.850

Dalam Rupiah = Rp. 13,275,000,000

Kerugian Selisih Kurs = Rp. 75.000.000


Jurnal Pembalik RPV BN SGD - IDR:

Dr - Kas SGD Dalam

        Rupiah 13,350,000,000

Cr -   RPV BN

          SGD - IDR  13,350,000,000


Jurnal Kerugian Selisih Kurs SGD:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam Mata

            Uang Asing  75.000.000

Cr -   Kas SGD Dalam

          Rupiah                 75.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 75.000.000 x 25% =

Rp. 18.750.000


Dr - Aset Pajak

       Tangguhan  18.750.000

Cr -   Pendapatan Pajak

         Tangguhan    18.750.000

……


Kas Valas AUD = 2.500.000 AUD

Dalam Rupiah = Rp. 28,000,000,000


Kurs Tengah BI = Rp. 11.250

Dalam Rupiah = Rp. 28,125,000,000

Keuntungan Selisih Kurs = Rp. 125.000.000


Jurnal Pembalik RPV BN AUD - IDR:

Dr - Kas AUD Dalam

       Rupiah 28,000,000,000

Cr -   RPV BN

         AUD - IDR   28,000,000,000


Jurnal Keuntungan Selisih Kurs AUD:

Dr - Kas AUD Dalam

        Rupiah   125.000.000

Cr -   Pendapatan Operasional

          Selain Bunga -

          Peningkatan Nilai

          Wajar Aset Keuangan -

          iv. Aset Keuangan Lainnya -

               Keuntungan Selisih

               Kurs      125.000.000

……

Catatan:
#. Untuk Giro pada Bank Indonesia, jurnalnya sama seperti di atas.
#. Jurnal atas Aset Pajak Tangguhan dibuat untuk kerugian selisih kurs.
#. Pada akhir tahun, jika terdapat kelebihan saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya untuk kerugian selisih kurs karena kelebihan estimasi di awal tahun maka harus di nolkan dengan jurnal pembalik. Liabilitas Pajak Tangguhan harus sama dengan Aset Pajak Tangguhan, dan dibuat jurnal pemulihan seperti sebelumnya untuk memudahkan perhitungan pajak yang terutang.
#. Pada awal tahun, pada proses tutup buku (closing book) keuntungan atau kerugian selisih kurs dijurnal ke dalam ekuitas, pendapatan (kerugian) komprehensif lain, bagian a.

  

Jurnal:

Dr - Pendapatan Operasional

        Selain Bunga -

        Peningkatan Nilai

        Wajar Aset Keuangan -

        iv. Aset Keuangan Lainnya -

             Keuntungan Selisih

             Kurs      xxx

Cr -     Beban Operasional

            Selain Bunga:

            Kerugian Penurunan

            Nilai Aset Keuangan

            (Impairment):

            iv. Aset Keuangan Lainnya -

                 Kerugian selisih

                 kurs           xxx

Cr/Dr -  Ekuitas -

              Pendapatan (Kerugian)

              Komprehensive Lainnya

              (FVTOCI) -

               a. Penyesuaian Akibat

                   Penjabaran Laporan

                   Keuangan dalam

                   Mata Uang

                   Asing     xxx

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 9 - Estimasi atas Kerugian Pembayaran atau Penerimaan Bunga Valas dari Transaksi Cross Currency Swap 

Pada tanggal 10 Juni 2020 Indosat mengikat kontrak cross currency swap dengan Maybank untuk jangka waktu 5 tahun. Pada awal kontrak yaitu tanggal 10 Januari 2020, Indosat akan membayar kepada Maybank uang sebesar Rp. 210,750,000,000 dan Maybank akan membayar uang ke Indosat sebesar USD 15.000.000.


Asumsi:

Kurs Spot Jual 1 USD = Rp. 14.020,

Kurs Jual Bank Indonesia = Rp. 14.010 pada akhir hari atau penutupan.


Mulai 10 Juni 2021 sampai 10 Juni 2025, Indosat akan membayar 10% bunga (fixed) x USD 15.000.000 dalam mata uang US dollar kepada Maybank. Sebaliknya, Maybank akan membayar 10% bunga (fixed) x Rp. 210,750,000,000 dalam mata uang rupiah kepada Indosat. Asumsi: Tanggal 10 Januari 2021, Kurs Spot Beli = Rp. 13.930, Kurs Beli Bank Indonesia = Rp. 13.900 pada akhir hari atau penutupan.


Estimasi Kerugian:

Pada tanggal 2 Januari 2021, Maybank membuat estimasi atas kerugian penerimaan bunga dalam US Dollar dan pembayaran bunga dalam rupiah untuk transaksi CCS, berdasarkan kurs spot beli yang akan terjadi sebesar Rp. 300.000.000.


Penyelesaian pada Maybank:

……


Tanggal 10 Juni 2020 - Pembayaran US Dollar:


Dr - RPV GBN

        USD  15.000.000 USD

Cr -   Giro

          pada BI -

          Indosat  15.000.000 USD


Penerimaan Rupiah:

Kurs Transaksi = 

Rp. 210,750,000,000/15,000,000 USD = Rp. 14.050

Kurs Spot Jual 1 USD = Rp. 14.020


RPV GBN USD - IDR =

15.000.000 USD x Rp. 14.020 =

Rp. 210,300,000,000


Keuntungan CCS =

15.000.000 USD x Rp. 30 = Rp. 450.000.000


 Dr - Giro

         pada BI -

         Indosat  210,738,750,000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR  210,300,000,000

Cr -   Pendapatan Operasional

          Selain Bunga -

          Keuntungan Transaksi

          Spot dan Derivatif

          (realized)           450.000.000


Jurnal Revaluasi Posisi BN:

Kurs Jual BI = Rp. 14.010

Kurs Spot Jual 1 USD = Rp. 14.020

Keuntungan Revaluasi Posisi BN =

15.000.000 USD x Rp. 10 =

Rp. 150.000.000


Dr - RPV GBN

        USD - IDR   150.000.000

Cr -    Pendapatan Operasional

           Selain Bunga -

           Keuntungan Transaksi

           Spot dan Derivatif

           (realized) - Revaluasi

           Posisi BN      150.000.000


Catatan:
#. Keuntungan Transaksi Spot dan Derivatif, serta Revaluasi Posisi BN merupakan Pendapatan Fiskal.
#. PPh Final atas Transaksi Derivatif telah dihapus.


Jurnal Tutup Buku pada Awal Tahun:

Dr - Pendapatan Operasional

        Selain Bunga -

        Keuntungan Transaksi

        Spot dan Derivatif

        (realized)     600.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam

              Mata Uang

              Asing            600.000.000

……


Tanggal 2 Januari 2021 - Jurnal atas Estimasi Kerugian 

Transaksi Spot dalam CCS:


Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Transaksi Spot

        dan Derivatif    300.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam

              Mata Uang

              Asing            300.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 300.000.000 x 25% =

Rp. 75.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  75.000.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   75.000.000

……


Tanggal 10 Juni 2021:

Penerimaan Bunga dalam US Dollar:

15.000.000 USD x 10% = 1.500.000 USD


Dr - Giro

        pada BI -

        Indosat  1.500.000 USD

Cr -   RPV GBN

          USD          1.500.000 USD


Pembayaran Bunga dalam Rupiah:

Rp. 210,750,000,000 x 10% = Rp. 21,075,000,000


Kurs Transaksi =

Rp. 21,075,000,000/1.500.000 USD = Rp. 14.050

Kurs Spot Beli 1 USD = Rp. 13.930


RPV GBN USD - IDR =

1.500.000 USD x Rp. 13.930 =

Rp. 20,895,000,000


Kerugian CCS = 1.500.000 USD x Rp. 120 =

Rp. 180.000.000


Dr - RPV GBN

        USD - IDR  20,895,000,000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang

            Asing           180.000.000

Cr -   Giro pada BI -

          Indosat           21,075,000,000


Jurnal Revaluasi Posisi BN:

Kurs Beli BI = Rp. 13.900

Kurs Spot Beli 1 USD = Rp. 13.930

Kerugian Revaluasi Posisi BN =

1.500.000 x Rp. 30 = Rp. 45.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) - 

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang Asing - 

            Kerugian revaluasi

            posisi BN    45.000.000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR          45.000.000


Catatan: Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif, serta Revaluasi Posisi BN merupakan Beban Fiskal.


Jurnal Pembalik atas Pendapatan (Kerugian) Komprehensif Lain:

Rp. 300.000.000 - Rp. 180.000.000 - Rp. 45.000.000 = 

Rp. 75.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang

            Asing   75.000.000

Cr -  Beban Operasional

         Selain Bunga -

         Kerugian Transaksi Spot

         dan Derivatif      75.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 300.000.000 x 25% =

Rp. 75.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  75.000.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan   75.000.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  75.000.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan     75.000.000

 

Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  75.000.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan    75.000.000


Jurnal Tutup Buku pada Awal Tahun:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang

            Asing    225.000.000

Cr -   Beban Operasional

          Selain Bunga -

          Kerugian Transaksi Spot

          dan Derivatif     225.000.000


Dan seterusnya untuk pembayaran bunga berikutnya ...

……


Tanggal 10 Juni 2025 - Jurnal Pelunasan (Akhir Kontrak):


Penerimaan US Dollar:

Dr - Giro

        pada BI -

        Indosat  15.000.000 USD

Cr -   RPV GBN

          USD         15.000.000 USD


Pembayaran Rupiah:

Dr - RPV GBN

        USD - IDR  210,750,000,000

Cr -   Giro

          pada BI -

          Indosat            210,750,000,000

……


Saran: Pada saat pelunasan, keuntungan atau kerugian transaksi spot terlalu besar karena perbedaan kurs 5 tahun ke depan. Sehingga tidak perlu dilakukan jurnal atas keuntungan dan kerugian transaksi spot dalam cross currency swap pada saat pelunasan (akhir kontrak).

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 10 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Derivatif (Kontrak Opsi) 

Pada tanggal 10 Januari 2020, Bank BNI (Holder) melakukan kontrak opsi derivatif atas saham Bank BRI (Writter) yang dibelinya dari PT. Yuli Sekuritas Indonesia (Broker) sebanyak 100.000 lembar saham seharga @ Rp. 4.000 selama 3 bulan. Expiration Date ditentukan pada tanggal 10 Juli 2020, dengan Strike Price Rp. 5.000.


Estimasi kerugian penurunan nilai atas opsi saham sebesar Rp. 40.000.000 atas dasar sosial ekonomi dan data tahun lalu.


Pada tanggal 10 April 2020, Bank BNI sebagai holder menjual (put option) seluruh saham tersebut kepada PT. Yuli Sekuritas Indonesia sebagai writter, di mana penerimaan dana tanggal 12 April 2020 dengan asumsi:


A. Pada Opsi Beli (Call Option): At-the-money = harga kesepakatan sama dengan harga saham pada saat transaksi, yaitu harga penawaran terendah dari pembelian saham (ASK).


B. Pada Opsi Jual (Put Option): In-the-money = harga kesepakatan (strike price) lebih besar dari harga saham pada saat transaksi dan tidak diperkenankan melebihi strike price, di mana:

#. Pertama: Harga pasar saham tertinggi (BID) sebesar Rp. 5.100, lebih besar dari Strike Price Rp. 5.000

#. Kedua: Harga pasar saham tertinggi (BID) sebesar Rp. 3.500, lebih kecil dari Strike Price Rp. 5.000


Penyelesaian:

Tanggal 10 Januari 2020 - Jurnal Estimasi Kerugian Opsi Saham:

Dr - Kerugian Transaksi Spot

        Dan Derivatif (realized) -

        Opsi Saham   40.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          h. Aset Lainnya -

              Keuntungan (Kerugian)

              dari Transaksi

              Derivatif - Opsi

              Saham             40.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 40.000.000 x 25% =

Rp. 10.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  10.000.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    10.000.000


Jurnal Pembelian Opsi Saham:

Dr - Surat Berharga:

        c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo -

            Opsi Saham

            Bank BRI  400.000.000

Cr -   Giro pada BI -

          Pembayaran kontrak opsi

          kepada PT. Yuli

          Sekuritas      400.000.000


Catatan: Bank BNI tidak memotong PPh Final Pasal 4 Ayat 2 kepada Broker atas pembelian derivatif. Pemotongan PPh Final dilakukan oleh Broker kepada Bank BRI atas penjualan bukan saham pendiri (Opsi Saham).


Asumsi Pertama - Keuntungan Transaksi Derivatif:

Tanggal 10 April 2020:


Keuntungan Derivatif =

Rp. 1.000 x 100.000 lembar = Rp. 100.000.000


Dr - Tagihan Spot dan

        Derivatif -

        Peningkatan opsi

        saham BRI   100.000.000

Cr -     Keuntungan Transaksi

            Spot dan Derivatif -

            Opsi Saham   100.000.000


Tanggal 12 April 2020:

Potongan PPh Final atas Transaksi Derivatif =

Margin Awal x Tarif PPh Final =

Rp. 100.000.000 x 2,5% = Rp. 2.500.000


Catatan: Bukti Potong PPh Final tidak dapat dijadikan sebagai kredit pajak.

Dr - Giro

        pada BI  497.500.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Final             2.500.000

Cr -   Surat Berharga:

          c. Dimiliki Hingga

              Jatuh Tempo -

              Opsi Saham

              Bank BRI   400.000.000

Cr -   Tagihan Spot dan

          Derivatif -

          Peningkatan opsi

          saham            100.000.000


Jurnal Pembalik atas Estimasi Kerugian Derivatif:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        h. Aset Lainnya -

            Keuntungan (Kerugian)

            dari Transaksi

            Derivatif - Opsi

            Saham   5.000.000

Cr -   Kerugian Transaksi Spot

          Dan Derivatif:

          i. Surat Berharga  -

             Opsi Saham   5.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 40.000.000 x 25% = Rp. 10.000.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  10.000.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan  10.000.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  10.000.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan  10.000.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  10.000.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan  10.000.000


Jurnal Closing Book pada Awal Tahun:

Dr - Keuntungan Transaksi

        Spot dan Derivatif -

        Opsi Saham   100.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          h. Aset Lainnya -

              Keuntungan (Kerugian)

              dari Transaksi

              Derivatif - Opsi

              Saham          100.000.000

……


Asumsi Kedua - Kerugian Transaksi Derivatif:

Tanggal 10 April 2020:


Kerugian Derivatif =

Rp. 500 x 100.000 lembar = Rp. 50.000.000


Dr - Kerugian Transaksi Spot

        Dan Derivatif (realized) -

        Opsi Saham  10.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        h. Aset Lainnya -

            Keuntungan (Kerugian)

            dari Transaksi

            Derivatif - Opsi

            Saham       40.000.000

Cr -   Liabilitas Spot dan

          Derivatif -

          Penurunan opsi

          saham BRI           50.000.000


Tanggal 12 April 2020:


Dr - Liabilitas Spot dan

        Derivatif -

        Penurunan opsi

        saham BRI   50.000.000

Dr - Giro

        pada BI       350.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          c. Dimiliki Hingga

              Jatuh Tempo -

              Opsi Saham

              Bank BRI         400.000.000


Jurnal Closing Book pada Awal Tahun:

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        h. Aset Lainnya -

            Keuntungan (Kerugian)

            dari Transaksi

            Derivatif - Opsi

            Saham   50.000.000

Cr -   Kerugian Transaksi Spot

          Dan Derivatif (realized) -

          Opsi Saham    50.000.000

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 11 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Derivatif (Kontrak Future) 

Pada tanggal 10 Januari 2020, Bank Mandiri melakukan transaksi derivatif berupa Kontrak Future dengan Bank BRI guna membeli (Long Position) valas sebesar 100.000 Dollar US (Underlying Asset) pada enam bulan yang akan datang tepatnya tanggal 10 Juni 2020 (Settlement Date) dengan kurs yang disepakati (Future Price) 1 USD/Rp. 13.100. Asumsi kerugian transaksi derivatif adalah sebesar Rp. 5.000.000 berdasarkan prediksi kurs spot. Uang Jaminan yang diberikan sebesar Rp. 200.000.000


Asumsi:

Pertama: Kurs Spot Beli yang terjadi pada tanggal tersebut adalah 1 USD/Rp. 13.200, dan Kurs Beli Bank Indonesia (Penutupan) adalah Rp. 13.150.


Kedua: Kurs Spot Beli yang terjadi pada tanggal tersebut adalah 1 USD/Rp. 13.000, dan Kurs Beli Bank Indonesia (Penutupan) adalah Rp. 13.060.


Penyelesaian pada Bank Mandiri:


Tanggal 10 Januari 2020:

Jurnal Estimasi Kerugian Transaksi Derivatif:


Dr - Kerugian Transaksi Spot

        Dan Derivatif (realized) -

        Future    5.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam Mata

              Uang Asing       5.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 5.000.000 x 25% = Rp. 1.250.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  1.250.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan    1.250.000


Jurnal atas Kontrak Future:

Dr - Surat Berharga:

        c. Dimiliki Hingga

            Jatuh Tempo:

            Future  1.310.000.000

Cr -   Liabilitas Spot

          Dan Derivatif   1.310.000.000


Jaminan Kontrak Futures:

Dr - Aset Lainnya -

        Dana Jaminan

        Kontrak Futures   200.000.000

Cr -   Giro pada BI           200.000.000

……


Asumsi Pertama:

Tanggal 10 Juni 2020 - Jurnal Pembelian Future:


Dr - Giro

        pada BI  100.000 USD

Cr -   RPV GBN

          USD         100.000 USD


Jurnal Pembayaran Rupiah:

Kurs Kontrak Futures = Rp. 13.100

Kurs Spot Beli = Rp. 13.200

Selisih Kurs = Rp. 13.100 - Rp. 13.200 = Rp. 100


RPV GBN USD - IDR =

100.000 USD x Rp. 13.200 = Rp. 1.320.000.000


Keuntungan Derivatif =

100.000 USD x Rp. 100 = Rp. 10.000.000


Dr - Liabilitas Spot

        Dan Derivatif   1.310.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          c. Dimiliki Hingga

              Jatuh Tempo:

              Future             1.310.000.000


Dr - RPV GBN

        USD - IDR  1.320.000.000

Cr -   Aset Lainnya -

         Dana Jaminan

         Kontrak Futures    200.000.000

Cr -  Giro pada BI           1.110.000.000

Cr -  Keuntungan Transaksi

         Spot Dan

         Derivatif (realized)   10.000.000


Jurnal Revaluasi Posisi BN:

Kurs Spot Beli = Rp. 13.200

Kurs Beli BI = Rp. 13.150

Kerugian Revaluasi Posisi BN =

Rp. 50 x 100.000 USD = Rp. 5.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam Mata

            Uang Asing -

            Kerugian Revaluasi

            Posisi BN  5.000.000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR       5.000.000


Saldo Pendapatan (Kerugian)

Komprehensif Lain = Rp. 0


Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 5.000.000 x 25% = Rp. 1.250.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  1.250.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan    1.250.000


Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:

Dr - Liabilitas Pajak

        Tangguhan  1.250.000

Cr -   Aset Pajak

          Tangguhan  1.250.000


Dr - Pendapatan Pajak

        Tangguhan  1.250.000

Cr -   Beban Pajak

          Tangguhan   1.250.000


Jurnal Tutup Buku pada awal tahun:

Dr - Keuntungan Transaksi

        Spot Dan Derivatif

        (realized)      10.000.000

Cr -   Kerugian Transaksi Spot

          Dan Derivatif (realized) -

          Future                  5.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam Mata

              Uang Asing    5.000.000

……


Asumsi Kedua:

Tanggal 10 Juni 2020 - Jurnal Pembelian Future:


Dr - Giro

        pada BI  100.000 USD

Cr -   RPV GBN

          USD         100.000 USD


Jurnal Pembayaran Rupiah:

Kurs Kontrak Futures = Rp. 13.100

Kurs Spot Beli = Rp. 13.000

Selisih Kurs = Rp. 13.100 - Rp. 13.000 = Rp. 100


RPV GBN USD - IDR =

100.000 USD x Rp. 13.000 = Rp. 1.300.000.000


Kerugian Derivatif =

100.000 USD x Rp. 100 = Rp. 10.000.000


Saldo Pendapatan (Kerugian)

Komprehensif Lainnya = Rp. 5.000.000


Kekurangan dari Kerugian Transaksi Spot Dan

Derivatif (realized) = Rp. 5.000.000


Dr - Liabilitas Spot

        Dan Derivatif   1.310.000.000

Cr -   Surat Berharga:

          c. Dimiliki Hingga

              Jatuh Tempo:

              Future               1.310.000.000


Dr - Kerugian Transaksi Spot

        Dan Derivatif (realized) -

        Future                 5.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam Mata

            Uang Asing    5.000.000

Dr - RPV GBN

        USD - IDR    1.300.000.000

Cr -   Giro pada BI         1.110.000.000

Cr -   Aset Lainnya -

         Dana Jaminan

         Kontrak Futures   200.000.000


Catatan: Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan sama seperti di atas.


Jurnal Revaluasi Posisi BN:

Kurs Spot Beli = Rp. 13.000

Kurs Beli BI = Rp. 13.060

Keuntungan Revaluasi Posisi BN =

Rp. 60 x 100.000 USD = Rp. 6.000.000


Dr - RPV GBN

        USD - IDR  6.000.000

Cr -    Keuntungan Transaksi

           Spot Dan

           Derivatif (realized)  6.000.000


Jurnal Tutup Buku:

Dr - Keuntungan Transaksi

        Spot Dan Derivatif

        (realized)    6.000.000

Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam Mata

            Uang Asing -

            Keuntungan (Kerugian)

            dari Transaksi

            Derivatif  4.000.000

Cr -   Kerugian Transaksi Spot

          Dan Derivatif (realized) -

          Future               10.000.000

………

Back to Content ↑

Instrumen Keuangan (Kontrak Forward) 

Kontrak Forward dalam perbankan adalah transaksi/kontrak penjualan atau pembelian valuta asing terhadap valuta (asing) lainnya dalam jumlah dan harga tertentu dengan penyerahan dan penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2 (dua) hari kerja sejak tanggal transaksi.


Ilustrasi:

Pada tanggal 14 Januari 2020, Bank BCA melakukan komitmen kontrak forward dengan PT. Barito Pasific untuk menjual uang sebesar 500.000 USD pada 6 bulan yang akan datang, yaitu tanggal 14 Juli 2020 melalui warkat BI.


Kurs forward Bank BCA untuk IDR/USD, tanggal 14 Januari 2020 (IDR = Indonesian Rate; USD = US Dollar) untuk tenor 6 bulan sebagai berikut: Kurs Forward Beli = Rp. 13.865, dan Kurs Forward Jual = Rp. 13.880.


Asumsi:

Kurs Spot Jual (BN Jual) pada tanggal 14 Juli 2020 sebesar

Rp. 13.710, dan Kurs Spot Beli = Rp. 13.920. Kurs Jual (BN Jual) Bank Indonesia Rp. 13.720


Info Tambahan:

Estimasi Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif atas Kontrak Derivatif (Forward, Futures, Opsi, Swap, dan CCS) serta Transaksi Spot berdasarkan data tahun lalu sebesar Rp. 5.500.000.000


Penyelesaian:

Tanggal 2 Januari 2020:


Jurnal atas Estimasi Kerugian Transaksi Spot:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Transaksi Spot

        dan Derivatif   5.500.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam

              Mata Uang

              Asing            5.500.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 5.500.000.000 x 25% = Rp. 1.375.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  1.375.000.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   1.375.000.000

……


Tanggal 14 Januari 2020:

Nilai Kontrak Forward =

Rp. 13.880 x 500.000 USD = Rp. 6.940.000.000


Laporan Komitmen dan Kontinjensi:

II. Kewajiban Komitmen:

Cr - Posisi Penjualan

        Spot dan Derivatif -

        Kontrak Forward  6.940.000.000

……


Tanggal 14 Juli 2020:

Pelaksanaan Kewajiban Komitmen:

Dr - Posisi Penjualan

        Spot dan Derivatif -

        Kontrak Forward  6.940.000.000


Penjualan USD:

Dr - RPV GBN

        USD  500.000 USD

Cr -   Giro pada BI  500.000 USD


Penerimaan Rupiah:

Kurs Forward Jual = Rp. 13.880

Kurs Spot Jual = Rp. 13.710


RPV GBN USD - IDR =

500.000 USD x Rp. 13.710 = Rp. 6.855.000.000


Keuntungan Transaksi Derivatif =

500.000 USD x Rp. 170 = Rp. 85.000.000


Dr - Giro

        Pada BI  6.940.000.000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR          6.855.000.000

Cr -   Pendapatan Operasional

          Selain Bunga -

          Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif (realized) -

          Kontrak Forward  85.000.000


Jurnal Revaluasi Posisi BN:

Kurs Spot Jual = Rp. 13.710

Kurs Jual (BN Jual) Bank Indonesia = Rp. 13.720


Kerugian Revaluasi Posisi BN =

500.000 USD x Rp. 10 = Rp. 5.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang

            Asing   5.000.000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR   5.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 5.000.000 x 25% = Rp. 1.250.000


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  1.250.000

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan   1.250.000


Lihat: Kurs Forward Bank BCA

……

Back to Content ↑

Instrumen Keuangan (Kontrak Swap) 

Kontrak Swap valas dengan valas:

Pada tanggal 14 Januari 2020, Bank Mandiri melakukan kontrak swap untuk menjual valas senilai 1.100.000 USD dengan Bank BCA menggunakan USD. Kurs spot beli pada saat deal date (1st leg of swap atau near date) adalah 1.09 USD/EUR. Premi swap dikenakan sebesar 3% dari nilai transaksi oleh Bank Mandiri untuk jangka waktu ditetapkan 6 bulan. Realisasi dilakukan 3 hari kemudian.


Info Tambahan:

- Kurs Spot tanggal transaksi:

   #. BN Beli IDR/EUR = Rp. 14.994

   #. BN Jual USD/IDR = Rp. 13.775

- Kurs Bank Indonesia:

   #. BN Beli IDR/EUR = Rp. 14.920

   #. BN Jual USD/IDR = Rp. 13.710

- Premi dibayarkan dalam rupiah atas nilai USD.

- Estimasi Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif 

  atas Kontrak Derivatif (Forward, Futures, Opsi, 

  Swap, dan CCS) serta Transaksi Spot berdasarkan 

  data tahun lalu sebesar Rp. 5.500.000.000.


Asumsi:

- Pada tanggal 17 Juli 2020, Kurs

  Bank Indonesia:

   #. BN Beli IDR/EUR = Rp. 15.130

   #. BN Jual USD/IDR = Rp. 13.815


Penyelesaian - Bank Mandiri:

Tanggal 2 Januari 2020:


Jurnal atas Estimasi Kerugian Transaksi Spot:

Dr - Beban Operasional

        Selain Bunga -

        Kerugian Transaksi Spot

        dan Derivatif   5.500.000.000

Cr -   Ekuitas -

          Pendapatan (Kerugian)

          Komprehensive Lainnya

          (FVTOCI) -

          a. Penyesuaian Akibat

              Penjabaran Laporan

              Keuangan dalam

              Mata Uang

              Asing          5.500.000.000


Jurnal Pajak Tangguhan:

Liabilitas Pajak Tangguhan =

Rp. 5.500.000.000 x 25% = Rp. 1.375.000.000


Dr - Beban Pajak

        Tangguhan  1.375.000.000

Cr -   Liabilitas Pajak

          Tangguhan   1.375.000.000

……


Tanggal 14 Januari 2020:

Nilai Kontrak Swap Jual =

1.100.000 USD x Rp. 13.775 = Rp. 15,152,500,000


Nilai Kontrak Swap Beli =

1 EURO = (Rp. 14.994/Rp. 13.775) = 1,09 USD


1.100.000 USD/1.09 USD =

1.010.571 EURO x Rp. 14.994 = Rp. 15,152,500,000


Laporan Komitmen dan Kontinjensi:

II. Kewajiban Komitmen:

Cr - Posisi Penjualan

        Spot dan Derivatif -

        Kontrak Swap  15,152,500,000

……


Tanggal 17 Januari 2020:


Pelaksanaan Kewajiban Komitmen:

Dr - Posisi Penjualan

        Spot dan Derivatif -

        Kontrak Swap  15,152,500,000


Jurnal Penjualan USD - Pembelian UERO:

Dr - RPV GBN

        USD  1.100.000 USD

Cr -   Giro pada BI  1.100.000 USD


Dr - Giro

        pada BI  1.000.000 EURO

Cr -   RPV GBN

          EURO     1.000.000 EURO


Dr - RPV GBN

        EURO - IDR  15,152,500,000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR     15,152,500,000


Jurnal Penerimaan Premi Swap:

1.000.000 USD x 3% =

30.000 USD x Rp. 13.775 = Rp. 413.250.000


Dr - Giro

        pada BI  413.250.000

Cr -   Liabilitas Lainnya -

          Pendapatan Premi

          Ditangguhkan   413.250.000


Revaluasi Posisi BN - USD:


Spot Jual USD/IDR = Rp. 13.775

BI Jual USD/IDR = Rp. 13.710

Selisih Kurs = Rp. 65

Keuntungan Posisi BN =

1.100.000 USD x Rp. 65 = Rp. 71.500.000


Dr - RPV GBN

        USD - IDR  71.500.000

Cr -   Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif  71.500.000


Revaluasi Posisi BN - EURO:


Spot Beli IDR/EUR = Rp. 14.994

BI Beli IDR/EUR = Rp. 14.920

Selisih Kurs = Rp. 74

Kerugian Posisi BN =

1.010.571 EURO x Rp. 74 = Rp. 74.782.254


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang

            Asing  74.782.254

Cr -   RPV GBN

          EURO - IDR   74.782.254


Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan:

Aset Pajak Tangguhan =

Rp. 74.782.254 x 25% = Rp. 18.695.564


Dr - Aset Pajak

        Tangguhan  18.695.564

Cr -   Pendapatan Pajak

          Tangguhan     18.695.564

……


Tanggal 17 Febuari 2020:

Amortisasi Pendapatan Premi Ditangguhkan =

Rp. 413.250.000/6 bulan = Rp. 68.875.000


Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan Premi

        Ditangguhkan  68.875.000

Cr -   Pendapatan Lainnya -

          Pendapatan Premi  68.875.000


Dst, sampai dengan 17 Juli 2020 ..

……


Tanggal 17 Juli 2020:


Jurnal Pembelian USD - Penjualan UERO

pada Kurs Tanggal 17 Januari 2020:


Dr - Giro

        pada BI  1.100.000 USD

Cr -   RPV GBN

          USD  1.100.000 USD


Dr - RPV GBN

        EURO     1.000.000 EURO

Cr -   Giro

          pada BI  1.000.000 EURO


Dr - RPV GBN

        USD - IDR     15,152,500,000

Cr -   RPV GBN

          EURO - IDR   15,152,500,000


Revaluasi Posisi BN - USD:


Spot Jual USD/IDR = Rp. 13.775

BI Jual USD/IDR = Rp. 13.815

Selisih Kurs = Rp. 40

Kerugian Posisi BN =

1.100.000 USD x Rp. 40 = Rp. 44.000.000


Dr - Ekuitas -

        Pendapatan (Kerugian)

        Komprehensive Lainnya

        (FVTOCI) -

        a. Penyesuaian Akibat 

            Penjabaran Laporan

            Keuangan dalam

            Mata Uang

            Asing  44.000.000

Cr -   RPV GBN

          USD - IDR         44.000.000


Catatan: Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan seperti di atas.


Revaluasi Posisi BN - EURO:


Spot Beli IDR/EUR = Rp. 14.994

BI Beli IDR/EUR = Rp. 15.130

Selisih Kurs = Rp. 136

Keuntungan Posisi BN =

1.010.571 EURO x Rp. 136 = Rp. 137.437.656


Dr - RPV GBN

        EURO - IDR  137.437.656

Cr -   Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif     137.437.656


#. Lihat: 

🔰  Kurs Bank Mandiri


#. Artikel Terkait:

🔰  Akuntansi Kontrak Forward (Jual Beli Valas)

🔰  Akuntansi Kontrak Swap (Lindung Nilai dan Cross Currency Swap)

🔰  Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)

🔰  Tagihan Atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (reverse repo)

🔰  Kredit dan Aset Yang Diambil Alih (AYDA)

🔰  Agio Saham, Keuntungan Penjualan Saham, dan Ilustrasi

🔰  Amandemen PSAK 62 menerapkan PSAK 71

🔰  PSAK 68 tentang Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan dan Non Keuangan

🔰  Tagihan dan Liabilitas atas Spot dan Derivatif

🔰  Penurunan dan Peningkatan Nilai Wajar Liabilitas Keuangan

🔰  Penghasilan Komprehensive Lain dan Reklasifikasi

🔰  Akuntansi Penyertaan (PSAK 15 Menerapkan PSAK 71)

🔰  Akuntansi Leasing (Sewa Guna Usaha)

🔰  Amandemen PSAK 60 tentang Reformasi Suku Bunga Acuan



#. Artikel Terbaru:

Posting Komentar

0 Komentar