
Klasifikasi Instrumen Keuangan Berdasarkan PSAK 71:
1. Aset Keuangan:
#. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (Financial asset at Fair Value through Profit and Loss - FVTPL). Contoh: Saham, Reksa Dana, Penyertaan, Derivatif (Opsi dan Future), dll.
#. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain (Financial asset at Fair Value through Other Comphrehensive Income - FVTOCI). Contoh: Keuntungan atau kerugian penjualan Saham setelah diukur ke dalam FVTPL.
#. Aset Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Financial asset at Amortised Cost - AmC). Contoh: Goodwill atas Penyertaan Saham atau Akuisisi Saham, Premi Obligasi, dan lainnya.
- 🔰 Klasifikasi Instrumen Keuangan
- 🔰 Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan (PSAK 55)
- 🔰 Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (PSAK 71)
- 🔰 Ruang Lingkup Kerugian Penurunan Nilai
- 🔰 Ilustrasi:
- ♻️ Ilustrasi 1 - Pembelian Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar)
- ♻️ Ilustrasi 2 - Penjualan Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar)
- ♻️ Ilustrasi 3 - Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan (Saham)
- 💈 Kondisi: Terjadi Kelebihan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai
- 💈 Kondisi: Terjadi Kekurangan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai
- ♻️ Ilustrasi 4 - Estimasi Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan
- dengan Basis Individual
- ♻️ Ilustrasi 5 - Estimasi Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan
- dengan Basis Kolektif
- ♻️ Ilustrasi 6 - Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi dan
- Pembiayaan
- ♻️ Ilustrasi 7 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Lindung Nilai
- Arus Kas (Cash flow hedges)
- ♻️ Ilustrasi 8 - Estimasi atas Kerugian Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas
- ♻️ Ilustrasi 9 - Estimasi atas Kerugian Pembayaran atau Penerimaan Bunga
- Valas dari Transaksi Cross Currency Swap
- ♻️ Ilustrasi 10 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Derivatif
- (Kontrak Opsi)
- ♻️ Ilustrasi 11 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Derivatif
- (Kontrak Future)
- 🔰 Instrumen Keuangan (Kontrak Forward)
- 🔰 Instrumen Keuangan (Kontrak Swap)
Aset Keuangan adalah aset yang terdiri dari piutang kredit, saham, obligasi, medium term note, efek beragunan aset, opsi, dan lainnya yang dibeli sebagai investasi (model bisnis) untuk menghasilkan arus kas kontraktual.
Klasifikasi Aset Keuangan:
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan Model Bisnis dan Arus Kas Kontraktual.
Berdasarkan Model Bisnis, pengukuran aset keuangan dilakukan dengan:
1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), atau
2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
(FVTOCI), atau
3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
Ilustrasi: PT. ANZ akan melakukan ekspansi atas usahanya dengan membuka cabang baru (model bisnis) dengan mengajukan pinjaman hipotek. Sebagian pinjaman tersebut digunakan untuk membuka cabang baru dan menambah jumlah produksi barang guna menghasilkan arus kas kontraktual dari penjualannya, sisanya pinjaman hipotek digunakan untuk berinvestasi membeli obligasi dengan model bisnis, yaitu dimiliki untuk dijual (held to collect and sell) guna menghasilkan arus kas kontraktual dari kupon dan keuntungan penjualan obligasi.
Setelah penilaian model bisnis dilakukan, manajemen harus menilai apakah arus kas kontraktual aset mewakili arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest atau SPPI).
Point Penting:
#. PSAK 71 menetapkan bahwa instrumen dengan arus kas kontraktual yang bersifat SPPI atas jumlah pokok terutang konsisten dengan basic lending arrangement.
#. PSAK 71 memberikan panduan bagaimana menilai apakah arus kas kontraktual bersifat SPPI ketika elemen time value of money telah dimodifikasi ("the modified time value of money element").
#. Ketika menilai aset keuangan dengan elemen time value of money yang dimodifikasi, PSAK 71 menyatakan bahwa entitas harus membandingkan aset keuangan tersebut dengan instrumen “benchmark” (yaitu, arus kas yang akan timbul jika elemen time value of money tidak diubah).
Aset Keuangan FVTPL adalah:
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berupa keuntungan atau kerugian atas hasil penjualan aset tersebut sesuai dengan harga pasarnya, dan merupakan objek dari PPh Pasal 17. Pengecualian pengukurannya adalah pada biaya perolehan diamortisasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut (misalnya premi obligasi terpisah dari nilai aset keuangan, dan diamortisasi (amortization cost - AmC) sesuai jangka waktunya) atau nilai arus kas kontraktual yang dihasilkan dari aset tersebut (misalnya kupon obligasi). Pengecualian tersebut terpisah dari pengukuran nilai FVTPL.
Aset Keuangan FVTOCI adalah:
Aset keuangan yang telah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kemudian ditempatkan dalam ekuitas pada penghasilan komprehensive lain (misalnya keuntungan atau kerugian atas penjualan aset keuangan sesuai dengan harga pasarnya) melalui proses tutup buku.
2. Liabilitas Keuangan:
#. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laba Rugi. (Financial liabilities at Fair Value
through Profit and Loss-FVTPL). Contoh: Obligasi,
MTN, EBA.
#. Liabilitas Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan
Diamortisasi (Financial liabilities at Amortised Cost -
AmC). Contoh: Diskonto Obligasi.
Liabilitas Keuangan adalah surat utang yang diterbitkan (berupa Obligasi, MTN, EBA, dll), yang terdiri dari pokok dan bunga yang harus dibayarkan pada waktu yang telah ditentukan. Pokok utang (principal) ditentukan dari nilai sekarang (present value of principal) dan pembayaran bunga dipotong dari nilai amortisasi (present value of interest) atau yang disebut Zero Interest Bearing Note.
Klasifikasi Liabilitas Keuangan:
Pengukuran Liabilitas Keuangan sama seperti pengukuran terhadap aset keuangan, yaitu:
1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), atau
2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
(FVTOCI), atau
3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
Liabilitas Keuangan FVTPL adalah:
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berupa keuntungan atau kerugian atas hasil penjualan surat utang tersebut sesuai dengan harga pasarnya, dan merupakan objek dari PPh Pasal 17. Pengecualian pengukurannya adalah pada biaya perolehan diamortisasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual surat utang tersebut (misalnya diskonto obligasi terpisah dari nilai liabilitas keuangan, dan diamortisasi (amortization cost - AmC) sesuai jangka waktunya).
Liabilitas Keuangan FVTOCI adalah:
Liabilitas keuangan yang telah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kemudian ditempatkan dalam ekuitas pada penghasilan komprehensive lain (misalnya keuntungan atau kerugian atas hasil penjualan obligasi pada harga pasarnya) melalui proses tutup buku.
Reklasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan:
# Aset Keuangan (Saham dan Derivatif), terdiri dari:
1. Dimiliki Untuk Dijual (Held For Trading),
2. Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale), dan
3. Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
(FVTPL) dan terpisah dari Biaya Perolehan
Diamortisasi (AmC), serta diukur pada Nilai
Wajar Melalui Penghasilan Komprehensif Lain
(FVTOCI).
# Aset Keuangan (Obligasi, Obligasi Konversi, MTN,
EBA, dll), terdiri dari:
1. Dimiliki Sampai Jatuh Tempo (Held To Maturity),
2. Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale), misalnya:
REPO. Dan diukur pada FVTPL (terpisah dari AmC)
serta diukur pada FVTOCI.
# Liabiliatas Keuangan (Surat Berharga Yang Diterbitkan:
Obligasi, Obligasi Konversi, MTN, EBA, dll): Diukur
pada FVTPL (terpisah dari AmC) serta diukur pada
FVTOCI.
Ilustrasi:
1. Entitas membeli portofolio obligasi perbankan dengan peringkat AAA pada nilai wajarnya (jumlah tercatat bruto) sebesar Rp. 500.000.
Penyelesaian jurnal berdasarkan PSAK 55 dan PSAK 71:
Dr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo 500.000
Cr - Bank/Kas/
Giro pada BI
(Entitas Bank) 500.000
………
2. Entitas membuat Penyisihan Kerugian atau Estimasi Kerugian atas obligasi berdasarkan data tahun lalu pada sebesar Rp. 6.000 (Penerapan PSAK 71). Kemudian pada akhir tahun entitas mengukur pada nilai wajar dari portofolio obligasi sebesar Rp. 490.000.
Penyelesaian jurnal berdasarkan PSAK 55:
Dr - Surat Berharga:
a. Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan
Laba/Rugi 500.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo 500.000
Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (Obligasi):
Obligasi Perbankan Kualitas AAA,
Kualitas Lancar = 1%
PPKA = Rp. 500.000 x 0,01 = Rp.5.000
Dr - Penurunan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga 5.000
Cr - Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai Aset
Keuangan:
a. Surat Berharga 5.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 5.000 x 25% = Rp. 1.250
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.250
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.250
………
Penyelesaian jurnal berdasarkan PSAK 71:
Dr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi 6.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) 6.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 6.000 x 25% =
Rp. 1.500
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.500
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.500
Jurnal Pada Akhir Tahun:
Dr - Surat Berharga:
a. Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan
Laba/Rugi 500.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo 500.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 6.000
Dr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi 4.000
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan
Laba/Rugi 10.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 6.000 x 25% =
Rp. 1.500
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 1.500
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 1.500
Catatan:Dalam PSAK 71, entitas membuat estimasi atas ‘Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan’ berdasarkan data tahun lalu di awal tahun.
Jurnal:
Dr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi xxx
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) xxx
Jika terdapat nilai sisa atas saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya pada akhir tahun, perlu dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) xxx
Cr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi xxx
………
Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan (PSAK 55)
Berdasarkan PSAK No. 55, entitas mencatat penurunan nilai wajar aset keuangan setelah dilakukan pengukuran atas Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atau Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (PPKA) atau Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari aset keuangan (Saham, Obligasi, MTN, EBA dan lainnya, serta aset keuangan lainnya) tersebut setiap akhir triwulan, dengan jurnal sebagai berikut:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga/
ii. Kredit/
iii. Spot dan Derivatif/
iv. Aset Keuangan
Lainnnya
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai Aset
Keuangan:
i. Surat Berharga/
ii. Kredit/
iii. Lainnya
Dr - Beban Pajak
Tangguhan xxx
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan xxx
Pengakuan pajak tangguhan (dalam PSAK No. 55) dibuat atas dasar bahwa penurunan nilai wajar aset keuangan tidak mengurangi nilai tercatat dari aset keuangan, tetapi menjadi cadangan kerugian penurunan nilai di dalam neraca (indirect method).
………
Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (PSAK 71)
Sedangkan menurut PSAK No. 71, pada setiap awal tahun entitas (baik bank maupun bukan bank) membuat estimasi selama setahun berdasarkan data tahun lalu atas turunnya nilai pasar dari aset keuangannya (khususnya saham, obligasi, derivatif, penyertaan, dan aset keuangan lainnya), ke dalam ‘Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya’. Sehingga di dalam PSAK No. 71 tidak terdapat ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ khususnya untuk surat berharga. Tujuan dari dibuatnya estimasi tersebut bagi perbankan adalah untuk meningkatkan jumlah dana dalam ‘Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)’ untuk mengatasi segala resiko kerugian yang akan terjadi. Akibat adanya estimasi ini, maka rasio dari CAR (Capital Adequacy Ratio) entitas bank menjadi turun.
Jurnal atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga/
ii. Kredit, dll
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS)
Dr - Beban Pajak
Tangguhan xxx
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan xxx
Pengakuan pajak tangguhan (dalam PSAK 71) dibuat atas dasar bahwa kerugian penurunan nilai merupakan estimasi dari kejadian masa lalu selama satu tahun, atau dari perkiraan kerugian yang akan terjadi akibat suatu peristiwa ekonomi di masa yang akan datang. Penyesuaiannya perlu dibuat pada saat terjadi penjualan aset keuangan dan pada saat pengukuran nilai wajarnya di akhir tahun, bersamaan dengan pemulihan estimasi kerugian dalam penghasilan komprehensive lain yang telah dibuat di awal tahun jika terjadi kelebihan nilai estimasi.
Jurnal jika terjadi kelebihan estimasi di akhir tahun:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS)
Cr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga/
ii. Kredit, dll
Sebaliknya, apabila terjadi kekurangan atas estimasi kerugian penurunan nilai untuk penjualan aset keuangan dan pengukuran nilai wajarnya, jurnalnya adalah sebagai berikut:
Pada saat pengukuran aset keuangan di akhir tahun, dan terjadi kerugian penurunan nilai (kondisi: Saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya < Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan):
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga/
ii. Kredit, dll
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS)
Cr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi
i. Surat Berharga, dll
Pada saat penjualan Aset Keuangan, dan terjadi kerugian penjualan aset keuangan (kondisi: Saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya < Kerugian Penjualan Aset Keuangan):
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penjualan
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga/
ii. Kredit, dll
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS)
Cr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi
i. Surat Berharga, dll
………
Ruang Lingkup Kerugian Penurunan Nilai
Ruang lingkup kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 71 terdiri atas:
1. Aset keuangan, yaitu saham, obligasi (atau surat utang
lainnya) dan penyertaan. Pengakuan estimasi kerugian
penurunan nilai selama 12 bulan, dan dibuat estimasi
kembali di awal tahun. Sedangkan Repo dan Reverse
Repo dibuat pembentukan CKPN serta diukur nilai
wajarnya pada laporan laba rugi setiap triwulan.
2. Kredit atau pinjaman yang diberikan. Untuk basis
individual pengakuan estimasi kerugian penurunan
nilai selama 12 bulan, dan dibuat estimasi kembali
di awal tahun. Sedangkan untuk basis kolektif,
yaitu sepanjang umurnya.
3. Piutang dagang (baik yang berasal dari pendapatan
kontrak dengan pelanggan ataupun bukan
dari kontrak pelanggan). Pengakuan estimasi
kerugian penurunan nilai sepanjang umur.
4. Kontrak sewa dalam PSAK No. 73 (piutang yang berasal
dari sewa operasi dan pembiayaan), pengakuan
estimasi kerugian penurunan nilai sepanjang umur.
5. Lindung nilai (hedging) arus kas, pengakuan estimasi
kerugian penurunan nilai selama 12 bulan, dan dibuat
estimasi kembali di awal tahun.
6. Selisih kurs karena penjabaran valas, pengakuan
estimasi kerugian penurunan nilai selama 12 bulan,
dan dibuat estimasi kembali di awal tahun.
7. Swap, khususnya Cross Currency Swap (CCS),
pengakuan estimasi kerugian penurunan nilai (selisih
kurs) selama 12 bulan, dan dibuat estimasi kembali
di awal tahun.
8. Derivatif, di mana estimasi kerugian penurunan nilai
dibuat sesuai jangka waktu derivatif tersebut.
Kerugian penurunan nilai dari ruang lingkup di atas (berdasarkan PSAK 71) diakui dalam laporan laba rugi (FVTPL - Fair Value To Profit and Loss) untuk instrumen keuangan yang nantinya akan dijual atau setelah diukur mengalami penurunan nilai berdasarkan nilai wajarnya (PSAK 68). Sedangkan instrumen keuangan (saham, obligasi, dll) yang belum dijual dan meningkat nilai wajarnya setelah dilakukan pengukuran berdasarkan PSAK 68 level 1, diakui sebagai pendapatan (peningkatan nilai wajar aset keuangan) dengan posisi debet adalah surat berharga, serta dibentuk CKPN berdasarkan PSAK 55.
Adapun sumber data yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah:
1. Peringkat internal atau eksternal
dari surat utang.
2. Pengalaman kerugian kredit yang
diberikan kepada entitas lain.
3. Pengalaman kerugian historis.
4. Data makro ekonomi.
5. Faktor spesifik peminjam.
6. Informasi lainnya.
Pengecualian Risiko Kredit:
# Risiko kredit belum meningkat secara signifikan pada
pengakuan awal atau pada saat pertama kali pinjaman
diberikan.
# Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen per
instrumen. Instrumen dengan peringkat rating
eksternal “investment grade” adalah salah satu
contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki
risiko kredit rendah.
Pengakuan atas resiko kredit:
# Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak
pengakuan awal, jika pembayaran kontraktual telah
tertunggak lebih dari 30 hari.
# Aset keuangan yang dibeli berasal dari aset yang
memburuk atau POCI (purchased or originated
credit-impaired).
A. Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan.
Metode perhitungan kerugian kredit atau pinjaman yang diberikan bagi entitas bank terdiri dari:
1. Basis Individual, digunakan dalam perhitungan kredit sindikasi yang bernilai tinggi. Formula yang digunakan:
ECL (Expected Credit Losses) =
(PD x LGD x EAD)/(1 + EIR)^n
Keterangan:
PD = probability of default dalam 12 bulan.
LGD = loss given default merupakan estimasi jumlah kerugian jika pinjaman terjadi gagal bayar yang akan timbul dalam 12 bulan.
EIR = effective interest rate atau suku bunga pinjaman efektif.
EAD = exposure at default merupakan nilai dari kredit sindikasi.
2. Basis Kolektif, perhitungan kredit menurut kualitasnya, terdiri dari kredit dengan kualitas lancar (L) yaitu sebesar 1%, dalam perhatian khusus (DPK) sebesar 5%, kurang lancar (KL) sebesar 15%, diragukan (D) sebesar 50%, dan macet (M) sebesar 100%. Penggolongan ini dilakukan untuk kepentingan penerapan prinsip kehati - hatian bank.
Jurnal atas estimasi dari kerugian penurunan nilai atas kredit atau pinjaman yang diberikan sama seperti aset keuangan di atas.
B. Piutang Dagang (Kontrak atau Non Kontrak) dan Piutang Sewa (Operasi dan Pembiayaan), dan Tagihan Anjak Piutang.
Entitas membuat estimasi tingkat kerugian dari piutang dagang yang dimiliki, baik berasal dari kontrak ataupun di luar kontrak, serta piutang sewa baik dari sewa operasi maupun sewa pembiayaan berdasarkan tunggakannya.
Estimasi Penurunan Nilai Piutang:
- Belum Jatuh Tempo = 0,5%
- Menunggak 1 sampai 30 hari = 1%
- Menunggak 31 sampai 60 hari = 2.5%
- Menunggak 61 sampai 90 hari = 6%
- Menunggak lebih dari 90 hari = 10%
Estimasi tersebut dibuat setiap awal tahun dari data piutang yang ada dan dikelompokan berdasarkan kategori tunggakannya, serta piutang baru yang dimiliki dengan estimasi sebesar 0,5%.
Jurnal atas estimasi kerugian penurunan nilai piutang:
Dr - Beban Operasional -
Kerugian Penurunan
Nilai Piutang xxx
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai xxx
Dr - Beban Pajak
Tangguhan xxx
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan xxx
Apabila piutang benar - benar tidak dapat ditagih, maka dibuat penghapusan langsung, dengan jurnal sebagai berikut:
Dr - Beban Operasional -
Beban Piutang Tak
Tertagih xxx
Cr - Piutang Dagang/
Piutang Sewa Operasi/
Piutang Sewa
Pembiayaan xxx
Jurnal penyesuaian atas Cadangan
atau Kerugian Penurunan Nilai:
Dr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai xxx
Cr - Pendapatan
Operasional -
Pemulihan
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai xxx
Dr - Aset Pajak
Tangguhan xxx
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan xxx
C. Lindung Nilai (Hedging)
Estimasi atas kerugian penurunan nilai dibuat untuk Lindung Nilai Arus Kas (Cash flow hedges).
Cash flow hedges adalah perlindungan dengan menggunakan instrumen derivatif atau instrumen keuangan lainnya, dari resiko variabilitas arus kas terkait dengan diakuinya aset/kewajiban (misalnya, pembayaran bunga atas pinjaman dengan suku bunga variabel) atau ramalan akan terjadinya suatu transaksi (misalnya, penjualan atau pembelian yang akan dilakukan) di masa mendatang, di mana variabilitas arus kas itu diperkirakan akan mempengaruhi laba atau rugi yang dilaporkan.
D. Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas
Dalam neraca, saldo kas valas harus dilaporkan nilainya ke dalam rupiah dengan kurs tengah penutupan BI, di mana selisihnya merupakan ‘Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas’.
Bila tidak tersedia kurs tengah penutupan BI, gunakan kurs tengah bank yang bersangkutan. Kurs tengah BI adalah kurs jual BI ditambah dengan kurs beli BI, dibagi dua.
Estimasi atas kerugian selisih kurs karena penjabaran valas dibuat pada awal tahun atau saat dimulai transaksi, dan pengukurannya pada penerimaan bunga valas dan pelunasan.
E. Derivatif
Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut "produk turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Derivatif terdiri dari:
1. Forward adalah perjanjian atara dua belah pihak untuk membeli atau menjual suatu aset pada tanggal tertentu dan harga tertentu di kemudian hari. Asetnya bisa bermacam-macam seperti forex, saham dan lain-lain.
2. Futures adalah kontrak standard yang dapat diperjual-belikan di suatu bursa tertentu untuk menjual atau membeli suatu aset tertentu dengan besaran tertentu, dengan harga tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.
Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut :
#. Forward adalah perjanjian kedua belah pihak yang bentuknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan kedua belah pihak tersebut, sedangkan futures sudah punya bentuk kontrak yang standard.
#. Forward tidak harus membayar atau menjaminkan sejumlah uang karena pada dasarnya ini adalah perjanjian kedua belah pihak sementara futures diharuskan menyetorkan initial margin payment buat jaminan, jadi lebih kecil risiko wanprestasinya.
#. Forward tidak ada penjamin karena perjanjian 2 belah pihak sementara Futures ada lembaga kliringnya atau bursanya.
#. Besarnya kontrak untuk Forward tergantung kedua belah pihak sementara futures besarannya tertentu ditentukan (sudah standar)
#. Jangka waktu kontrak untuk forward tergantung kedua belah pihak, sementara futures sudah ditentukan (sudah standard)
3. Opsi, dalam dunia pasar modal adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditas, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak.
4. Swap adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka dengan tujuan untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari kerugian selisih kurs.
5. Cross Currency Swap adalah kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran pokok pinjaman (principal) dan suku bunga kredit (interest) dalam dua mata uang yang berbeda selama suatu periode tertentu. Penukarannya menggunakan nilai tukar mata uang (exchange rate) pada saat transaksi disepakati. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan pendanaan dalam mata uang yang berbeda.
Estimasi atas kerugian transaksi Cross Currency Swap dibuat pada awal tahun, dan pengukurannya pada pembayaran atau penerimaan bunga valas termasuk revaluasi posisi Bank Note.
Sedangkan estimasi kerugian transaksi atas ‘Forward, Swap, Opsi dan Future’ juga dibuat pada awal tahun, dan disesuaikan pada saat transaksi berdasarkan harga pasar dari aset tersebut.
Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan
(PSAK No. 55 Vs PSAK No. 71)
——————————
Pada PSAK No. 55, naiknya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan’ sebagai pendapatan. Dan turunnya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ pada ‘Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau Surat Berharga’. Sehingga baik penurunan maupun peningkatan nilai wajar aset keuangan merupakan pajak tangguhan. Sedangkan ‘Keuntungan Penjualan Aset Keuangan’ merupakan pendapatan fiskal, dan ‘Kerugian Penurunan atau Penjualan Aset Keuangan’ adalah beban fiskal.
Untuk PSAK No. 71, naiknya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan’ sebagai pendapatan fiskal dan bukan merupakan pendapatan pajak tangguhan. Dan turunnya nilai wajar aset keuangan dicatat pada ‘Kerugian Penurunan atau Penjualan Aset Keuangan’ dan merupakan beban fiskal atau bukan beban pajak tangguhan. Dengan demikian pada PSAK No. 71 tidak terdapat ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ khususnya surat berharga. Namun estimasi atas kerugian penurunan nilai merupakan beban pajak tangguhan. Apabila surat berharga tersebut dijual dengan nilai pasar lebih tinggi dari nilai tercatat, maka dicatat sebagai ‘Keuntungan Penjualan Aset Keuangan’ dan merupakan pendapatan fiskal.
………
Ilustrasi:
Ilustrasi 1 - Pembelian Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar)
Arus Kas Kontraktual dengan SPPI (solely payments of principal and interest) atas Pembelian Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar), dan Pengukuran Nilai Wajar dengan kondisi: Terjadi Kelebihan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai.
Pada tanggal 3 Januari 2020, Bank ANZ membeli Obligasi PT. ABC dengan nilai nominal Rp. 100.000 sebanyak 100.000 lembar. Harga pasar obligasi tersebut adalah Rp. 110.000 dan ditambah premi obligasi sebesar Rp. 100.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun. Kupon obligasi sebesar 8% pertahun dan dipotong bunga yang telah dibayarkan diawal (Zero Interest Bearing Note). Adapun Pembayaran obligasi sebesar nilai pokoknya (principal).
Info Lain:
#. Estimasi atau ekspetasi atas Kerugian Penurunan
Nilai atas Pengukuran Nilai Wajar dan Penjualan
Obligasi berdasarkan data tahun lalu (seluruh
obligasi yang dimiliki) sebesar Rp. 1.500.000.000.
#. Kupon Obligasi PT. ABC diterima per triwulan
(Per tanggal 25).
#. Harga Pasar Obligasi (BID) PT. ABC
Per 31 Maret 2020 adalah Rp. 105.000, dan Bank
ANZ menjual obligasi tersebut.
#. Pengukuran nilai wajar obligasi Per 31 Desember 2020
berdasarkan PSAK 68 level 1 sebagai berikut:
*) Obligasi PT. XYZ, nilai tercatat Rp. 6.000.000.000
sebanyak 100.000 lembar, kupon 7%, jangka waktu
5 tahun. Tanggal Pembelian Obligasi: 5 Januari 2019,
Harga Nominal: Rp. 50.000, Harga Pasar: Rp. 70.000
(BID).
*) Obligasi PT. ARM, nilai tercatat Rp. 7.000.000.000
sebanyak 100.000 lembar, kupon 7%, jangka waktu
5 tahun. Tanggal Pembelian Obligasi: 1 Oktober 2019,
Harga Nominal:Rp. 60.000, Harga Pasar: Rp. 65.000
(BID).
#. Penjualan Obligasi pada tanggal 31 Desember 2021
(dengan asumsi estimasi Kerugian Penurunan Nilai
Obligasi sebesar Rp. 1.500.000.000 di awal tahun):
*) Obligasi PT. XYZ, Harga Pasar: Rp. 60.000 (BID)
*) Obligasi PT. ARM, Harga Pasar: Rp. 80.000 (BID)
Penyelesaian - Bank ANZ:
Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi
Kerugian Penurunan Nilai Obligasi pada
Tahun Lalu:
Dr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi 1.500.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 1.500.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi
Kerugian Penurunan Nilai:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 1.500.000.000 x 25% =
Rp. 375.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 375.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 375.000.000
………
Tanggal 3 Januari 2020 - Pembelian Obligasi:
- Present Value of Principal =
Rp. 10,000,000,000 x 0.6806 =
Rp. 6.806.000.000
- Present Value of Interest =
(Rp. 10,000,000,000 x 8%) x 3.9927 =
Rp. 3.194.000.000
Pembelian Obligasi =
Rp. 6.806.000.000 + Rp. 1.000.000.000
(Selisih Harga Nominal dengan Harga Pasar) +
Rp. 100.000.000 (Premi Obligasi) =
Rp. 7.906.000.000.
Jurnal Pembelian Obligasi:
Dr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo - Obligasi
PT. ABC 11,000,000,000
Dr - Beban Dibayar Di muka -
Premi Obligasi 100.000.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan
(Bunga/Kupon
Obligasi) 3.194.000.000
Cr - Giro pada BI 7.906.000.000
……
Tanggal 25 Maret 2020 - Jurnal atas Pendapatan Kupon Triwulan Pertama:
(lihat Lampiran Perhitungan Obligasi di bawah):
1. PT. ABC:
- Penerimaan Tunai Per Triwulan =
Rp. 255.520.000 / 4 kali =
Rp 63.880.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 544.480.000 / 4 kali =
Rp. 136.120.000
- Beban PPh Pasal 4 Ayat 2 - Final
atas Kupon Obligasi =
Rp. 200.000.000 x 5% (Tarif Baru) =
Rp. 10.000.000
- Penerimaan Tunai Per Triwulan
Dipotong Pajak = Rp. 53.880.000
Dr - Giro
pada BI 53.880.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Beban Lainnya -
Beban Pajak -
PPh Pasal 4 Ayat 2 -
Final 10.000.000
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan
(Bunga/Kupon
Obligasi) 136.120.000
Cr - Pendapatan Bunga -
a. Rupiah -
Bunga (Kupon)
Obligasi 200.000.000
Dst, sampai dengan Triwulan Keempat ...
Catatan:#. Jurnal penerimaan kupon atas obligasi PT. XYZ dan PT. ARM sama seperti PT. ABC.#. Pendapatan Investasi atas Bunga (Kupon) Obligasi merupakan rekonsiliasi fiskal negatif, karena telah dikenakan PPh Final dan merupakan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak.
Tanggal 31 Maret 2020 - Jurnal Penjualan Obligasi PT. ABC:
- Pembelian Obligasi = Rp. 11,000,000,000
- Nilai Pasar Obligasi = Rp. 10,500,000,000
- Kerugian Penjualan Aset Keuangan = Rp. 500.000.000
- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =
(Rp. 255.520.000/365 hari) x 87 hari = Rp. 60.904.767
Catatan: 90 hari - 3 hari = 87 hari, pengurang 3 hari
terhitung tanggal pembelian obligasi per 3 Januari
2020.
- Total Penerimaan Kupon = Rp. 63.880.000
- Kelebihan Penerimaan Kupon = Rp. 2.975.233
- Penerimaan Uang =
Rp. 7.439.144.767 ((Rp. 6.806.000.000 +
Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga Nominal dengan
Harga Pasar) + Rp. 136.120.000 (Amortisasi
Kupon) - Rp. 500.000.000 (Nilai Kerugian) -
Rp. 2.975.233 (Kelebihan Bayar Kupon)).
Catatan: lihat lampiran perhitungan obligasi.
Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan Triwulan Pertama =
Rp. 3.194.000.000 - Rp. 136.120.000 + Rp. 2.975.233 =
Rp. 3.060.855.233
Dr - Giro
pada BI 7.439.144.767
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) - Obligasi
PT. ABC 500.000.000
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan
(Bunga/Kupon
Obligasi) 3.060.855.233
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan
Laba/Rugi - Obligasi
PT. ABC 11,000,000,000
………
Jurnal Pajak Tangguhan atas
Penyesuaian Kerugian Penurunan Nilai:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 500.000.000 x 25% =
Rp. 125.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 125.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 125.000.000
………
Tanggal 31 Desember 2020 - Jurnal Pengukuran terhadap Nilai Wajar Obligasi berdasarkan PSAK 68 Level 1:
1. Obligasi PT. XYZ:
Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 6.000.000.000
Nilai Pasar (Market Value) =
Rp. 70.000 x 100.000 lbr =
Rp. 7.000.000.000
Keuntungan (Kerugian) Perubahan
Nilai Aset Keuangan (belum direalisasi) =
Rp. 1.000.00.000
Dr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo - Obligasi
PT. XYZ 1.000.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi
PT. XYZ 1.000.000.000
Catatan: Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan dalam transaksi di atas bukan merupakan Pendapatan Pajak Tangguhan, karena Surat Berharga tersebut telah didebet pada harga wajarnya.
2. Obligasi PT. ARM:
Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 7.000.000.000
Nilai Pasar (Market Value) =
Rp. 65.000 x 100.000 lbr =
Rp. 6.500.000.000
Keuntungan (Kerugian) Perubahan
Nilai Aset Keuangan (belum direalisasi) =
Rp. 500.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) - Obligasi
PT. ARM 500.000.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo - Obligasi
PT. ARM 500.000.000
………
Jurnal Pajak Tangguhan atas
Penyesuaian Kerugian Penurunan Nilai:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 500.000.000 x 25% =
Rp. 125.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 125.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 125.000.000
………
Jurnal Pembalik Penghasilan Komprehensive Lain atas Kerugian Penurunan Nilai Obligasi:
Saldo Kredit Penghasilan Komprehensive Lain atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai = Rp. 500.000.000 (Rp. 1.500.000.000 -
Rp. 1.000.000.000)
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 500.000.000
Cr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi 500.000.000
………
Jurnal Pajak Tangguhan atas Penyesuaian
Penghasilan Komprehensive Lain:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 500.000.000 x 25% =
Rp. 125.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 125.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 125.000.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 375.000.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 375.000.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 375.000.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 375.000.000
………
Jurnal Amortisasi Beban Dibayar Di muka -
Premi Obligasi:
Amortisasi Pertahun =
Rp. 100.000.000/5 tahun =
Rp. 20.000.000
Dr - Beban Premi
Obligasi 20.000.000
Cr - Beban Dibayar Di muka -
Premi Obligasi 20.000.000
Dst, sampai dengan tahun kelima ...
………
Tanggal 2 Januari 2021 - Closing Book:
Penghasilan Komprehensive Lain:
1. Pemulihan Saldo Kredit Peningkatan Nilai Wajar Aset
Keuangan (Obligasi):
Dr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi
PT. XYZ 1.000.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 1.000.000.000
2. Pemulihan Saldo Debet Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan (Obligasi):
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 1.000.000.000
Cr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi 1.000.000.000
………
Catatan: Pada tanggal 2 Januari 2021, pencatatan jurnal atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai Obligasi dan Pajak Tangguhan sama seperti sebelumnya.
Tanggal 31 Desember 2021 - Jurnal Penjualan Obligasi PT. XYZ:
- Nilai Tercatat Obligasi = Rp. 7.000.000.000
- Penjualan Obligasi = Rp. 6.000.000.000
(Rp. 60.000.000 x 100.000 lbr)
- Kerugian Penjualan Aset Keuangan - FVTPL (realisasi) =
Rp. 1.000.000.000
- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =
(Rp. 64.290.205/365 hari) x 360 hari = Rp. 63.409.517
Catatan: 365 hari - 5 hari = 360 hari,
pengurang 5 hari terhitung tanggal
pembelian obligasi per
5 Januari 2019.
- Total Penerimaan Kupon = Rp. 64.290.205
- Kelebihan Penerimaan Kupon = Rp. 880.688
- Penerimaan Uang =
Rp. 5.366.397.607 (Rp. 4.367.278.295 +
Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga
Nominal dengan Harga Pasar) +
Rp. 1.000.000.000 (keuntungan
obligasi per 31 Desember 2020) -
Rp. 1.000.000.000 (Kerugian
Obligasi per 31 Desember 2021) -
Rp. 880.688 (Kelebihan Kupon)).
- Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan
Awal Tahun Keempat:
= Rp. 632.721.705 + Rp. 880.688
= Rp. 633.602.393
Dr - Giro
pada BI 5.366.397.607
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 1.000.000.000
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan
(Bunga/Kupon
Obligasi) 633.602.393
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan
Laba/Rugi - Obligasi
PT. XYZ 7.000.000.000
………
Jurnal Penjualan Obligasi PT. ARM:
- Penerimaan Tunai Per Triwulan =
Rp. 120.540.000 / 4 kali =
Rp. 30.135.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 299.460.000/ 4 kali =
Rp. 74.865.000
Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 1.722.000.000 - Rp. 74.865.000 (amortisasi tahun 2018) -
Rp. 320.422.200 (amortisasi tahun 2019) - Rp. 342.851.754
(amortisasi tahun 2020) = Rp. 983.861.046
Atau Saldo Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 759.266.046 (Saldo tahun keempat) +
((Rp. 299.460.000 (Amortisasi tahun pertama)/4) x 3) =
Rp. 983.861.046
Penjualan Obligasi PT. ARM:
- Nilai Tercatat Obligasi = Rp. 6.500.000.000
- Penjualan Obligasi = Rp. 8.000.000.000
- Keuntungan Penjualan Aset Keuangan - FVTPL =
Rp. 1.500.000.000
- Pendapatan Bunga yang belum
diamortisasi tahun 2019 =
((Rp. 299.460.000/4) x 3 triwulan) =
Rp. 224.595.000
- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =
(Rp. 77.148.246/365 hari) x 365 hari =
Rp. 77.148.246. Catatan: Tanggal pembelian
obligasi per 1 Oktober 2019.
- Total Penerimaan Kupon = Rp. 77.148.246
- Kelebihan (Kekurangan)
Penerimaan Kupon = Rp. 0
- Penerimaan Uang = Rp. 7.016.138.950
(Rp. 5.240.733.950 + Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga
Nominal dengan Harga Pasar) - Rp. 500.000.000
kerugian Per 31Desember 2019) + Rp. 1.500.000.000
(Keuntungan Per 31 Desember 2020) - Rp. 224.595.000)
Dr - Giro
pada BI 7.016.138.950
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan
(Bunga/Kupon
Obligasi) 983.861.046
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan
Laba/Rugi - Obligasi
PT. ARM 6.500.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Penjualan
Aset Keuangan -
(FVTPL) 1.500.000.000
………
Jurnal Pembalik Penghasilan Komprehensive Lain atas Kerugian Penurunan Nilai Obligasi sebesar Rp. 1.000.000.000 sama seperti di atas, termasuk jurnal tutup buku (close book) pada awal tahun.
Catatan:#. Keuntungan Penjualan Aset Keuangan (FVTPL) merupakan objek pajak PPh Pasal 17 Badan Usaha.#. PSAK 71 mencatat pengakuan atas estimasi “Kerugian Penurunan Nilai” berdasarkan data tahun lalu (ekspetasian) dan Pajak Tangguhan atas pengakuan tersebut.#. Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan dilakukan pada saat penjualan Aset Keuangan atau pada akhir tahun Per 31 Desember XXXX.#. Setiap Penjualan Aset Keuangan dicatat pengakuan Pajak Tangguhan (lihat contoh di atas) sebagai penyesuaian atas Pajak Tangguhan dari estimasi Kerugian Penurunan Nilai.#. Apabila terdapat saldo dari Penghasilan Komprehensive Lain yang berasal dari estimasi Kerugian Penurunan Nilai, maka dibuat jurnal penyesuaian untuk membuat nol saldo tersebut, karena bukan merupakan biaya yang sesungguhnya atas Kerugian Penjualan Aset Keuangan, tetapi hanya sebatas Estimasi dari data tahun lalu.
Lihat: Tabel Present Value dan Future Value
…………
Lampiran Perhitungan Obligasi
Amortization Schedule - Zero Interest Bearing Note:
1. PT. ABC:
=========
Penerimaan Kupon Obligasi Pertahun:
Kupon Obligasi =
Rp. 10,000,000,000 x 8% =
Rp. 800.000.000
#. Tahun Pertama:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 6.806.000.000
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 3.194.000.000
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 800.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 544.480.000
(Rp. 6.806.000.000 x 8%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 255.520.000
#. Dst sampai dengan tahun kelima.
2. PT. XYZ:
=========
Penerimaan Kupon Obligasi:
Kupon Obligasi =
Rp. 5.000.000.000 x 7% =
Rp. 350.000.000
- Present Value of Principal =
Rp. 5.000.000.000 x 0.7130 =
Rp. 3.565.000.000
- Present Value of Interest =
(Rp. 5.000.000.000 x 7%) x 4.1002 =
Rp. 1.435.000.000
#. Tahun Pertama:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount)
= Rp. 3.565.000.000
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 1.435.000.000
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 350.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 249.550.000
(Rp. 3.565.000.000 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 100.450.000
#. Tahun Kedua:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 3.814.550.000
(Rp. 3.565.000.000 + Rp. 249.550.000)
- Pendapatan Bun Ditangguhkan =
Rp. 1.185.450.000
(Rp. 1.435.000.000 - Rp. 249.550.000)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 350.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 267.018.500
(Rp. 3.814.550.000 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 82.981.500
#. Tahun Ketiga:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 4.081.568.500
(Rp. 3.814.550.000 + Rp. 267.018.500)
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 918.431.500
(Rp. 1.185.450.000 - Rp. 267.018.500)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 350.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 285.709.795
(Rp. 4.081.568.500 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 64.290.205
#. Tahun Keempat:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 4.367.278.300
(Rp. 4.081.568.500 + Rp. 285.709.795)
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 632.721.705
(Rp. 918.431.500 - Rp. 285.709.795)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 350.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 305.709.481
(Rp. 4.367.278.300 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 44.290.519
#. Tahun Kelima:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 4.672.987.780
(Rp. 4.367.278.300 + Rp. 305.709.481)
- Pendapatan Bunga
Ditangguhkan =
Rp. 327.012.224
(Rp. 632.721.705 - Rp. 305.709.481)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 350.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 327.109.145
(Rp. 4.672.987.780 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 22.890.855
#. Tahun Keenam:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 5.000.000.000 (pembulatan)
(Rp. 4.672.987.780 + Rp. 327.109.145)
3. PT. ARM:
=========
Penerimaan Kupon Obligasi:
Kupon Obligasi =
Rp. 6.000.000.000 x 7% =
Rp. 420.000.000
- Present Value of Principal =
Rp. 6.000.000.000 x 0.7130 =
Rp. 4.278.000.000
- Present Value of Interest =
(Rp. 6.000.000.000 x 7%) x 4.1002 =
Rp. 1.722.000.000
#. Tahun Pertama:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 4.278.000.000
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 1.722.000.000
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 420.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 299.460.000
(Rp. 4.278.000.000 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 120.540.000
#. Tahun Kedua:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 4.577.460.000
(Rp. 4.278.000.000 + Rp. 299.460.000)
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 1.422.540.000
(Rp. 1.722.000.000 - Rp. 299.460.000)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 420.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 320.422.200
(Rp. 4.577.460.000 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 99.577.800
#. Tahun Ketiga:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 4.897.882.200
(Rp. 4.577.460.000 + Rp. 320.422.200)
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 1.102.117.800
(Rp. 1.422.540.000 - Rp. 320.422.200)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 420.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 342.851.754
(Rp. 4.897.882.200 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 77.148.246
#. Tahun Keempat:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 5.240.733.950
(Rp. 4.897.882.200 + Rp. 342.851.754)
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 759.266.046
(Rp. 1.102.117.800 - Rp. 342.851.754)
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 420.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 366.851.377
(Rp. 5.240.733.950 x 7%)
- Penerimaan Tunai =
Rp. 53.148.623
#. Dst sampai dengan tahun kelima.
………
Ilustrasi 2 - Arus Kas Kontraktual dengan SPPI (solely payments of principal and interest atau SPPI) atas Penjualan Obligasi pada Nilai Wajar (Pasar)
Berdasarkan pada Ilustrasi 1, pada tanggal 3 Januari 2020 PT. ABC (Penerbit Obligasi) menjual Obligasi kepada Bank ANZ pada harga pasar Rp. 110.000 sebanyak 100.000 lembar, harga nominal obligasi per lembar adalah Rp. 100.000 untuk jangka waktu 5 tahun.
Kupon Obligasi dibayarkan per triwulan sebesar 8% dipotong dari yang telah dibayarkan diawal (Zero Interest Bearing Note). Premi Obligasi yang dikenakan adalah Rp. 100.000.000. Dan Bank ANZ menjual obligasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2020, pada harga pasar Rp. 105.000
Penyelesaian - PT. ABC:
Tanggal 3 Januari 2020:
- Present Value of Principal =
Rp. 10,000,000,000 x 0.6806 =
Rp. 6.806.000.000
- Present Value of Interest =
(Rp. 10,000,000,000 x 8%) x 3.9927 =
Rp. 3.194.000.000
Penjualan Obligasi =
Rp. 6.806.000.000 +
Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga Nominal dengan Harga Pasar) +
Rp. 100.000.000 (Premi Obligasi) =
Rp. 7.906.000.000.
Amortization Schedule - Zero Interest Bearing Note:
Penerimaan Kupon Obligasi Pertahun:
Kupon Obligasi =
Rp. 10,000,000,000 x 8% =
Rp. 800.000.000
#. Tahun Pertama:
- Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 6.806.000.000
- Pendapatan Bunga Ditangguhkan =
Rp. 3.194.000.000
- Kupon (Interest Revenue) =
Rp. 800.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi =
Rp. 544.480.000
(Rp. 6.806.000.000 x 8%)
- Pembayaran Tunai =
Rp. 255.520.000
#. Dst sampai dengan tahun kelima.
----------------------------
Dr - Bank 7.906.000.000
Dr - Beban Dibayar Di muka -
Amortisasi Kupon
Obligasi 3.194.000.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Diterima
Di muka -
Premi Obligasi 100.000.000
Cr - Pendapatan Keuangan -
Keuntungan Penjualan
Aset Keuangan
FVTPL 1.000.000.000
Cr - Surat Berharga
Yang Diterbitkan/
Utang Obligasi -
Nilai Nominal 10,000,000,000
Catatan: Keuntungan Penjualan Aset Keuangan (Saham, Obligasi, MTN, EBA, atau Surat Utang Lainnya) merupakan pendapatan fiskal.
Tanggal 25 Maret 2020:
Jurnal atas Pembayaran Kupon Obligasi Triwulan Pertama:
- Kupon Obligasi Pertahun:
Rp. 10,000,000,000 x 8% =
Rp. 800.000.000
- Kupon Obligasi Per Triwulan:
Rp. 800.000.000/4 kali =
Rp. 200.000.000
- PPh Pasal 4 Ayat 2 atas
Pajak Kupon Obligasi =
Rp. 200.000.000 x 5% (Tarif Baru) =
Rp. 10.000.000
- Amortisasi Kupon Obligasi Per
Triwulan = Rp. 544.480.000 / 4 kali =
Rp. 136.120.000
- Pembayaran Tunai Per Triwulan =
Rp. 255.520.000 / 4 kali =
Rp. 63.880.000
- Pembayaran Tunai Per Triwulan
Dipotong Pajak = Rp. 53.880.000
Dr - Beban Keuangan -
Kupon
Obligasi 200.000.000
Cr - Beban Dibayar
Di muka -
Amortisasi Kupon
Obligasi 136.120.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Utang Pajak Penghasilan -
PPh Pasal 4 Ayat 2
Final 10.000.000
Cr- Bank 53.880.000
Dst, sampai triwulan keempat pada tahun pertama ...
……
Tanggal 31 Maret 2020:
Jurnal Pembelian Kembali Obligasi
(Surat Berharga Yang Diterbitkan):
- Nilai Nominal Obligasi =
Rp. 10,000,000,000
- Nilai Pasar Obligasi =
Rp. 10,500,000,000
- Peningkatan Nilai Wajar
Liabilitas Keuangan =
Rp. 500.000.000
- Total Bunga Berjalan Kupon Obligasi =
(Rp. 255.520.000/365 hari) x 87 hari =
Rp. 60.904.767
Catatan: 90 hari - 3 hari = 87 hari,
pengurang 3 hari terhitung tanggal
pembelian obligasi per 3 Januari 2020.
- Total Pembayaran Kupon =
Rp. 63.880.000
- Kelebihan Pembayaran Kupon =
Rp. 2.975.233
- Pembayaran Obligasi =
Rp. 7.439.144.767
(Rp. 6.806.000.000 +
Rp. 1.000.000.000 (Selisih Harga
Nominal dengan Harga Pasar +
Rp. 136.120.000 (Amortisasi
Kupon) - Rp. 500.000.000
(Peningkatan Nilai Wajar Liabilitas) -
Rp. 2.975.233 (Kelebihan Kupon)).
Saldo Beban Dibayar Di muka (Kupon Obligasi) =
Rp. 3.194.000.000 - Rp. 136.120.000 +
Rp. 2.975.233 = Rp. 3.060.855.233
Dr - Surat Berharga
Yang Diterbitkan/
Utang Obligasi -
Nilai Nominal 10,000,000,000
Dr - Beban Keuangan -
Peningkatan Nilai Wajar
Liablitas
Keuangan 500.000.000
Cr - Beban Dibayar Di muka -
Kupon
Obligasi 3.060.855.233
Cr - Bank 7.439.144.767
----------------------------
Amortisasi Pendapatan Diterima
Di muka (Premi Obligasi):
Amortisasi Pertahun =
Rp. 100.000.000/5 tahun =
Rp. 20.000.000
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Diterima
Di muka -
Premi Obligasi 20.000.000
Cr - Pendapatan Keuangan -
Pendapatan Premi
Obligasi 20.000.000
Dst, sampai dengan tahun kelima ...
……
Tanggal 2 Januari 2021 - Tutup Buku (Closing Book):
Dr - Pendapatan Keuangan -
Keuntungan (Kerugian)
Penjualan Aset Keuangan
FVTPL 1.000.000.000
Cr - Beban Keuangan -
Peningkatan Nilai
Wajar Liabilitas
Keuangan 500.000.000
Cr - Ekuitas -
Penghasilan
Komprehensive Lain -
Keuntungan (kerugian)
penjualan aset keuangan
(FVTOCI) 500.000.000
----------------------------
Asumsi: Jika Bank ANZ menjual obligasi PT. ABC pada tanggal
31 Desember 2021 dengan harga pasar Rp. 10.500, Closing Book pada tanggal 2 Januari 2021 sebagai berikut:
Dr - Pendapatan Keuangan -
Keuntungan (Kerugian)
Penjualan Aset Keuangan
FVTPL 1.000.000.000
Cr - Ekuitas -
Penghasilan
Komprehensive Lain -
Keuntungan (kerugian)
penjualan aset keuangan
(FVTOCI) 1.000.000.000
Tutup Buku (Closing Book) pada tanggal 2 Januari 2022:
Dr - Ekuitas -
Penghasilan
Komprehensive Lain -
Keuntungan (Kerugian)
Penjualan Aset Keuangan
(FVTOCI) 500.000.000
Cr - Beban Keuangan -
Peningkatan Nilai
Wajar Liabilitas
Keuangan 500.000.000
………
Ilustrasi 3 - Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan (Saham)
#. Kondisi: Terjadi Kelebihan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai
Pada tanggal 3 Januari 2020, Bank ANZ membeli Saham PT. ABC dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 sebanyak 100.000 lembar saham di Bursa Efek melalui PT. Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (Broker) dengan Brokerage Fee sebesar Rp. 3.000.000 dan PPN 10%, pada harga beli pasar terendah (ASK) sebesar Rp. 5.000 per lembar saham. Nilai IPO Saham PT. ABC sebesar Rp. 10,000,000,000.
Info lain tentang aset keuangan Bank ANZ:
#. Estimasi atau ekspetasi Kerugian Penurunan Nilai atas
Pengukuran Nilai Wajar dan Penjualan Saham tahun
lalu adalah sebesar Rp. 1.500.000.000.
#. Tanggal 15 Maret 2020, transaksi penjualan aset
keuangan berupa saham sebagai berikut:
*) Saham PT. XYZ sebesar 300.000 lembar saham,
nilai nominal sebesar Rp. 500, pada harga pasar
(BID) sebesar Rp. 3.500. Nilai tercatat (Carrying
Amount) sebesar Rp. 900.000.000.
*) Saham PT. AAA sebesar 200.000 lembar saham,
nilai nominal sebesar Rp. 200, pada harga pasar
Rp. 2.000. Nilai tercatat (Carrying Amount)
Rp. 600.000.000.
#. Tanggal 31 Desember 2020 pengukuran terhadap nilai
wajar aset keuangan (saham) Bank ANZ menurut PSAK
68 pada level 1 dengan BID harga kuotasi tertinggi
penutupan sebagai berikut:
*) Saham PT. ABC, nilai pasar tertinggi (BID) pada saat
penutupan sebesar Rp. 6.000.
*) Saham PT. ARM, sebanyak 250.000 lembar saham
dengan nilai pari Rp. 500 dan nilai pasar tertinggi
(BID) pada saat penutupan sebesar Rp. 3.500, nilai
tercatat sebesar Rp. 1.000.000.000.
Penyelesaian pada Bank ANZ:
Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi Kerugian Penjualan Saham pada Tahun Lalu:
Dr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Saham 1.500.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Saham 1.500.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi Kerugian Penurunan
Nilai (Saham):
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 1.500.000.000 x 25% =
Rp. 375.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 375.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 375.000.000
……
Tanggal 3 Januari 2020:
Pembelian Aset Keuangan (Saham PT. ABC):
Nilai Pasar Saham =
Rp. 500.000.000
Brokerage Fee = Rp. 3.000.000
PPN Masukan atas Brokerage Fee =
Rp. 3.000.000 x 10% =
Rp. 300.000
Dr - Surat Berharga
b. Tersedia untuk
Dijual - Saham
PT. ABC 500.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Komisi, Provisi, Fee dan
Adminstrasi 3.000.000
Dr - Aset Lainnya -
Pajak Dibayar Di muka -
PPN Masukan 300.000
Cr - Giro pada BI 503.300.000
——————
Jurnal pada PT. Yulie Sekuritas Indonesia Tbk:
Asumsi Biaya Perolehan
Portofolio Efek = Rp. 400.000.000
Harga Nominal Saham =
Rp. 1.000 x 100.000 lbr saham =
Rp. 100.000.000
Jurnal Penjualan Saham (PT. ABC) kepada Bank ANZ:
Dr - Bank 503.300.000
Cr - Aset -
Portofolio Efek -
Saham
PT. ABC Tbk 400.000.000
Cr - Pendapatan Usaha -
Pendapatan Kegiatan
Perantara Perdagangan
Efek -
Keuntungan (Kerugian)
Penjualan Portofolio
Efek (realisasi) 100.000.000
Cr - Pendapatan Usaha -
Pendapatan Kegiatan
Perantara Perdagangan
Efek -
Brokerage Fee 3.000.000
Cr - Utang Pajak -
PPN Keluaran 300.000
Jurnal Pembayaran Utang kepada
Nasabah yaitu PT. ABC:
Pemungutan atas PPh Pasal
4 Ayat 2 atas Penjualan
Saham Pendiri Terutang:
(Rp. 400.000.000 x 0,1%) +
(Rp. 10,000,000,000 x 0,5%) =
Rp. 50.400.000
Pembayaran setelah Pajak =
Rp. 400.000.000 -
Rp. 50.400.000 =
Rp. 349.600.000
Dr - Liabilitas Jangka
Pendek -
Utang
Nasabah 400.000.000
Cr - Liabilitas Jangka Pendek -
Utang Pajak -
PPh Pasal 4
Ayat 2 Final 50.400.000
Cr - Bank 349.600.000
👉 Laporan Keuangan PT. Yulie Sekuritas
………
Tanggal 15 Maret 2020 - Jurnal atas Transaksi Penjualan Saham:
1. PT. XYZ:
=========
Harga Pasar Saham =
Rp. 3.500 x 300.000 lbr saham =
Rp. 1.050.000.000
Nilai Tercatat =
Rp. 900.000.000
Keuntungan Penjualan Saham =
Rp. 150.000.000
Brokerage Fee =
Rp. 3.000.000
PPN Masukan =
Rp. 3.000.000 x 10% =
Rp. 300.000
PPh Pasal 4 Ayat 2 atas
Saham Bukan Pendiri =
Rp. 1.050.000.000 x 0,1% =
Rp. 1.050.000
Penerimaan Bersih Setelah Pajak =
Rp. 1.050.000.000 - Rp. 3.000.000 -
Rp. 300.000 - Rp 1.050.000 =
Rp. 1.045.650.000
Dr - Giro
pada BI 1.045.650.000
Dr - Aset Lainnya -
Pajak Dibayar Di muka -
PPN Masukan 300.000
Dr - Beban Lainnya -
Beban Pajak -
PPh Pasal 4 Ayat 2
Bukan Saham
Pendiri 1.050.000
Dr - Komisi, Provisi, Fee dan
Adminstrasi 3.000.000
Cr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi -
Saham
PT. XYZ 900.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Penjualan
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Saham
PT. XYZ 150.000.000
2. PT. AAA:
=========
Harga Pasar Saham =
Rp. 2.000 x 200.000 lbr saham =
Rp. 400.000.000
Nilai Tercatat =
Rp. 600.000.000
Kerugian Penjualan Saham =
Rp. 200.000.000
Brokerage Fee =
Rp. 3.000.000
PPN Masukan =
Rp. 3.000.000 x 10% =
Rp. 300.000
PPh Pasal 4 Ayat 2 atas
Saham Bukan Pendiri =
Rp. 400.000.000 x 0,1% =
Rp. 400.000
Penerimaan Bersih Setelah Pajak =
Rp. 400.000.000 - Rp. 3.000.000 -
Rp. 300.000 - Rp 400.000 =
Rp. 396.300.000
Dr - Giro
pada BI 396.300.000
Dr - Aset Lainnya -
Pajak Dibayar Di muka -
PPN Masukan 300.000
Dr - Beban Lainnya -
Beban Pajak -
PPh Pasal 4 Ayat 2
Bukan Saham
Pendiri 400.000
Dr - Komisi, Provisi, Fee dan
Adminstrasi 3.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) - Saham
PT. AAA 200.000.000
Cr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi -
Saham
PT. AAA 600.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan atas
Kerugian Penjualan Saham PT. AAA:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 200.000.000 x 25% =
Rp. 50.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 50.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 50.000.000
……
Tanggal 31 Desember 2020:
Pengukuran Nilai Wajar atas Saham:
1. PT. ABC:
=========
Harga Pasar Saham =
Rp. 6.000 x 100.000 lbr saham =
Rp. 600.000.000
Nilai Tercatat =
Rp. 500.000.000
Peningkatan Nilai Wajar Saham =
Rp. 100.000.000
Jurnal Penyesuaian Surat Berharga:
Dr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi -
Saham PT. ABC 500.000.000
Cr - Surat Berharga
b. Tersedia untuk
Dijual - Saham
PT. ABC 500.000.000
Jurnal Pengukuran Nilai Wajar Saham (FVTPL):
Dr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi -
Saham PT. ABC 100.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga 100.000.000
Catatan:#. Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan bukan merupakan Pendapatan Pajak Tangguhan, dan menjadi objek pajak PPh Pasal 17 Badan Usaha, karena meningkatnya nilai saham didebet langsung pada Surat Berharga sedangkan Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan diganti dengan Kerugian Penurunan Nilai dan merupakan Beban Fiskal.#. Pada awal tahun, melalui proses tutup buku, Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan atas Saham yang telah diukur melalui laporan laba rugi dijurnal pada pos debet, dan penggantinya adalah Ekuitas, yaitu Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya pada pos kredit.
2. PT. ARM
=========
Harga Pasar Saham =
Rp. 3.500 x 250.000 lbr saham =
Rp. 875.000.000
Nilai Tercatat =
Rp. 1.000.000.000
Penurunan Nilai Wajar Saham =
Rp. 125.000.000
Jurnal Penyesuaian Surat Berharga:
Dr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi -
Saham
PT. ARM 1.000.000.000
Cr - Surat Berharga
b. Tersedia untuk
Dijual - Saham
PT. ARM 1.000.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) - Saham
PT. ARM 125.000.000
Cr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba/Rugi -
Saham
PT. ARM 125.000.000
Catatan: Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan beban fiskal, karena menurunnya nilai saham dikredit langsung pada nilai Surat Berharga, dan penurunan tersebut telah didebet dalam estimasi Kerugian Penurunan Nilai di awal tahun, sehingga pos debet pengganti dari Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan adalah Ekuitas, yaitu Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya. Dalam PSAK 71, tidak terdapat Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan atas Surat Berharga.
Jurnal Penyesuaian atas Saldo
Penghasilan Komprehensive Lain:
Saldo Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya =
Rp. 1.500.000.000 (saldo awal) -
Rp. 200.000.000 (kerugian penjualan
saham PT. AAA) - Rp. 125.000.000
(Penurunan Nilai Wajar PT. ARM) =
Rp. 1.150.000.000 (kelebihan estimasi
kerugian penurunan nilai).
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Saham 1.150.000.000
Cr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Saham 1.150.000.000
……
Jurnal Pajak Tangguhan atas
Penghasilan Komprehensive Lain:
Rp. 1.500.000.000 - Rp. 200.000.000 =
Rp. 1.300.000.000
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 1.300.000.000 x 25% =
Rp. 325.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 325.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 325.000.000
Catatan:
Beban Pajak Tangguhan =
Rp. 375.000.000
Pendapatan Pajak Tangguhan =
Rp. 50.000.000 + Rp. 325.000.000 =
Rp. 375.000.000
Jurnal Penyesuaian atas Pemulihan Pajak Tangguhan
atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai dari Saham:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 375.000.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 375.000.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 375.000.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 375.000.000
………
Tanggal 2 Januari 2021 - Tutup Buku atas Aset Keuangan
(FVTPL ke dalam FVTOCI):
Keuntungan Penjualan Aset Keuangan =
Rp. 150.000.000 (PT. XYZ)
Kerugian Penjualan Aset Keuangan =
Rp. 200.000.000 (PT. AAA)
Peningkatan Nilai Wajar Saham =
Rp. 100.000.000 (PT. ABC)
Penurunan Nilai Wajar Saham =
Rp. 125.000.000 (PT. ARM)
Dr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Penjualan
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Saham PT. XYZ 150.000.000
Dr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga 100.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Saham 75.000.000
Cr - Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Saham 325.000.000
………
#. Kondisi: Terjadi Kekurangan Estimasi Kerugian Penurunan Nilai
Bank ANZ mempunyai aset keuangan sebagai berikut:
#. Saham:
- PT. ABC, nilai tercatat =
Rp. 250.000.000
- PT. XYZ, nilai tercatat =
Rp. 450.000.000
- PT. ARM, nilai tercatat =
Rp. 300.000.000
#. Obligasi:
- PT. ARM, nilai tercatat =
Rp. 100.000.000
- PT. AAA, nilai tercatat =
Rp. 200.000.000
- PT. XYZ, nilai tercatat =
Rp. 240.000.000
- Tanggal 2 Januari 2020, Bank ANZ membuat estimasi
atas Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
berdasarkan data tahun lalu dan pertimbangan
kejadian ekonomi yang akan terjadi, untuk obligasi
selama satu tahun adalah sebesar Rp. 150.000.000
sedangkan saham sebesar Rp. 100.000.000.
- Tanggal 31 Maret 2020, Bank ANZ menjual aset
keuangannya yaitu saham PT. ABC pada nilai pasar
(BID) Rp. 150.000.000 dan Obligasi PT. AAA pada
nilai pasar (BID) Rp. 80.000.000 dengan perusahaan
sekuritas yang berbeda. Asumsi Brokerage Fee
sebesar Rp. 3.000.000, dan PPN.
- Tanggal 31 Desember 2020, Bank ANZ melakukan
pengukuran nilai wajar atas aset keuangannya
berdasarkan PSAK 68 level 1 pada BID sebagai
berikut:
#. Saham:
- PT. XYZ, nilai pasar =
Rp. 400.000.000
- PT. ARM, nilai pasar =
Rp. 320.000.000
#. Obligasi:
- PT. ARM, nilai pasar =
Rp. 150.000.000
- PT. XYZ, nilai pasar =
Rp. 200.000.000
Penyelesaian:
Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi
Kerugian Penurunan Nilai Obligasi pada Tahun Lalu:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
#. Obligasi 150.000.000
#. Saham 100.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
#. Obligasi 150.000.000
#. Saham 100.000.000
……
Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi
Kerugian Penurunan Nilai:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 250.000.000 x 25% =
Rp. 62.500.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 62.500.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 62.500.000
……
Tanggal 31 Maret 2020 - Jurnal
Penjualan Aset Keuangan:
Saham PT. ABC:
---------------------
Nilai Pasar = Rp. 150.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 250.000.000
Kerugian Penjualan Saham =
Rp. 100.000.000
PPh Pasal 4 Ayat 2
Bukan Saham Pendiri =
Rp. 150.000.000 x 0,1% =
Rp. 150.000
Brokerage Fee =
Rp. 3.000.000
PPN Masukan =
Rp. 3.000.000 x 10% =
Rp. 300.000
Penerimaan Dana Setelah Pajak =
Rp. 150.000.000 - Rp. 3.000.000 -
Rp. 300.000 - Rp. 150.000 =
Rp. 146.550.000
Dr - Giro
pada BI 146.550.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Komisi, Provisi, Fee dan
Adminstrasi 3.000.000
Dr - Aset Lainnya -
Pajak Dibayar Di muka -
PPN Masukan 300.000
Dr - Beban Lainnya -
Beban Pajak -
PPh Pasal 4 Ayat 2
Bukan Saham
Pendiri 150.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Saham 100.000.000
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi -
Saham 250.000.000
……
Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan
atas Kerugian Penjualan Saham:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 100.000.000 x 25% =
Rp. 25.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 25.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 25.000.000
……
Obligasi PT. AAA:
------------------------
Nilai Pasar = Rp. 80.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 200.000.000
Kerugian Penjualan Obligasi =
Rp. 120.000.000
Brokerage Fee =
Rp. 3.000.000
PPN Masukan =
Rp. 3.000.000 x 10% =
Rp. 300.000
Penerimaan Dana Setelah Pajak =
Rp. 80.000.000 - Rp. 3.000.000 -
Rp. 300.000 = Rp. 76.700.000
Dr - Giro
pada Bi 76.700.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Komisi, Provisi, Fee dan
Adminstrasi 3.000.000
Dr - Aset Lainnya -
Pajak Dibayar Di muka -
PPN Masukan 300.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 120.000.000
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi -
Obligasi 200.000.000
……
Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan
atas Kerugian Penjualan Obligasi:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 120.000.000 x 25% =
Rp. 30.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 30.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 30.000.000
……
Tanggal 31 Desember 2020:
Jurnal Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan
berdasarkan PSAK 68 Level 1:
Saham PT. XYZ:
--------------------
Nilai Pasar = Rp. 400.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 450.000.000
Penurunan Nilai Saham = Rp. 50.000.000
Saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya =
Rp. 100.000.000 (saldo awal) - Rp. 100.000.000 (kerugian
penjualan) = Rp. 0
Kerugian Penurunan Nilai =
Rp. 50.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Saham 50.000.000
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi -
Saham 50.000.000
Saham PT. ARM:
---------------------
Nilai Pasar = Rp. 320.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 300.000.000
Peningkatan Nilai Saham =
Rp. 20.000.000
Dr - Surat Berharga:
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi -
Saham 20.000.000
Cr - Pendapatan
Operasional -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan -
Saham 20.000.000
Catatan: Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan bukan merupakan pendapatan pajak tangguhan.
Obligasi PT. ARM:
------------------------
Nilai Pasar = Rp. 150.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 100.000.000
Peningkatan Nilai Obligasi =
Rp. 50.000.000
Dr - Surat Berharga:
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi -
Obligasi 50.000.000
Cr - Pendapatan
Operasional -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan -
Obligasi 50.000.000
Obligasi PT. XYZ:
-----------------------
Nilai Pasar = Rp. 200.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 240.000.000
Penurunan Nilai Obligasi =
Rp. 40.000.000
Saldo Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya (Obligasi) =
Rp. 150.000.000 (saldo awal) - Rp. 120.000.000
(kerugian penjualan) = Rp. 30.000.000
Kerugian Penurunan Nilai =
Rp. 10.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi 10.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) -
Obligasi 30.000.000
Cr - Surat Berharga:
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi -
Saham 40.000.000
……
Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan
atas Penurunan Nilai Obligasi:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 30.000.000 x 25% =
Rp. 7.500.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 7.500.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 7.500.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 62.500.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 62.500.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 62.500.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 62.500.000
……
Tanggal 2 Januari 2021 - Tutup Buku:
Beban Kerugian Penurunan Nilai =
Rp. 250.000.000 (estimasi awal) +
Rp. 50.000.000 (penurunan saham) +
Rp. 10.000.000 (selisih penurunan obligasi) =
Rp. 310.000.000
Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan =
Rp. 20.000.000 (saham) +
Rp. 50.000.000 (obligasi) =
Rp. 70.000.000
Dr - Pendapatan
Operasional -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan -
Saham 20.000.000
Dr - Pendapatan
Operasional -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan -
Obligasi 50.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
b. Keuntungan (Kerugian)
dari Perubahan Nilai
Aset Keuangan Dalam
Kelompok Tersedia Untuk
Dijual (AFS) 240.000.000
Cr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan
Nilai Aset
Keuangan 310.000.000
………
Ilustrasi 4 - Estimasi Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan dengan Basis Individual
Pada tanggal 5 Juni 2020, Bank BCA sebagai anggota sindikasi mempunyai kredit senilai Rp. 30,000,000,000 dengan bunga tetap efektif sebesar 15% pertahun atas pinjaman yang diberikannya kepada PT. Indofood Sukses Makmur untuk jangka waktu 5 tahun. Angsuran pokok pertahun adalah Rp. 6.000.000.000, dengan angsuran bunga pertahun sebesar Rp. 900.000.000.
Data ECL (Expected Credit Losses):
- Probability of Default (PD) atas pinjaman selama
12 bulan sebesar 10%.
- Loss Given Default (LGD) – atau estimasi jumlah
kerugian jika pinjaman gagal bayar adalah 25% dan
akan timbul dalam 12 bulan jika pinjaman gagal.
Penyelesaian:
Estimasi atau Ekspektasi Kerugian
Kredit 12 bulan (tahun 2020) =
Pokok Kredit =
Rp. 30,000,000,000
Bunga Efektif 5 tahun =
Rp. 4.500.000.000
EAD (Exposure at Default) =
Rp. 34,500,000,000
ECL (Expected Credit Losses) =
(PD x LGD x EAD)/(1 + EIR)^n
ECL = (10% x 25% x Rp. 34,500,000,000) / (1 + 0,15)^1
ECL = Rp. 750.000.000
Atau ECL = 10% x 25% x
Rp. 30,000,000,000 =
Rp. 862.500.000
Present Value (PV) 15% dari
Rp. 862.500.000 = Rp. 750.000.000
ECL 7 bulan = (Rp. 750.000.000/12) x 7 bulan = Rp. 437.500.000
Jurnal Estimasi Kerugian Kredit (tahun 2020):
Tanggal 5 Juni 2020:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga 437.500.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai:
b. Kredit 437.500.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 437.500.000 x 25% =
Rp. 109.375.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 109.375.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 109.375.000
Tanggal 2 Januari 2021 -
Estimasi Kerugian Kredit 12 bulan (tahun 2021):
Angsuran Pokok dan Bunga
7 bulan (tahun 2020) =
Rp. 4.025.000.000
((Rp. 6.900.000.000/12) x 7 bulan)
Saldo Kredit Sindikasi =
Rp. 25,975,000,000
(Rp. 30,000,000,000 -
Rp. 4.025.000.000)
ECL = (10% x 25% x Rp. 25,975,000,000) / (1 + 0,15)^2
ECL = Rp. 491.020.794
Jurnal Pemulihan Cadangan Kerugian Kredit:
Dr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai:
b. Kredit 437.500.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Pemulihan Cadangan
Kerugian Nilai 437.500.000
Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 437.500.000 x 25% =
Rp. 109.375.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 109.375.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 109.375.000
……
Jurnal Estimasi Kerugian Kredit (tahun 2021):
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
i. Surat Berharga 491.020.794
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai:
b. Kredit 491.020.794
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 491.020.794 x 25% =
Rp. 122.755.199
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 122.755.199
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 122.755.199
Dan seterusnya ..
………
Ilustrasi 5 - Estimasi Kerugian Kredit atau Pinjaman yang Diberikan dengan Basis Kolektif
kredit senilai Rp. 50,000,000,000, dengan kualitas kredit debitur sebagai berikut:
- Lancar (L) =
Rp. 28,000,000,000
- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =
Rp. 5.500.000.000
- Kurang Lancar (KL) =
Rp. 10,300,000,000
- Diragukan (D) =
Rp. 2.200.000.000
- Macet (M) =
Rp. 4.000.000.000
Di mana:
- Kualitas lancar (L): belum jatuh
tempo = 1%,
- Dalam Perhatian Khusus (DPK):
1 sampai 30 hari = 5%,
- Kurang Lancar (KL): 31 sampai 60
hari = 15%,
- Diragukan (D): 61 sampai 90 hari =
50%, dan
- Macet (M): > 90 hari = 100%.
Info tambahan:
*) Pada tanggal 15 April 2020 kredit macet
(pokok dan bunga) atas nama PT. Artha
Cemerlang sebesar Rp. 1.500.000.000 tidak
dapat ditagih atau dihapus buku (write off).
Di mana pokok kredit senilai Rp. 1.000.000.000
dan pendapatan bunga ditangguhkan sebesar
Rp. 500.000.000.
*) Kualitas Kredit Bank BNI Triwulan
Kedua:
- Lancar (L) =
Rp. 30,000,000,000
- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =
Rp. 5.700.000.000
- Kurang Lancar (KL) =
Rp. 11,000,000,000
- Diragukan (D) =
Rp. 2.500.000.000
- Macet (M) =
Rp. 1.800.000.000
Asumsi:
Tanggal 30 Juni 2020, kredit macet PT. Artha Cemerlang dapat ditagih kembali, dengan angsuran Rp. 150.000.000 (Pokok Pinjaman Rp. 100.000.000, dan Bunga Pinjaman Rp. 50.000.000).
……
Penyelesaian:
Estimasi atau Ekspektasi Kerugian
Kredit 3 bulan (triwulan I tahun 2020) =
- Lancar (L) =
Rp. 280.000.000
(Rp. 28,000,000,000 x 1%)
- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =
Rp. 275.000.000
(Rp. 5.500.000.000 x 5%)
- Kurang Lancar (KL) =
Rp. 1.545.000.000
(Rp. 10,300,000,000 x 15%)
- Diragukan (D) =
Rp. 1.100.000.000
(Rp. 2.200.000.000 x 50%)
- Macet (M) =
Rp. 4.000.000.000
ECL = Rp. 7.200.000.000
Jurnal Estimasi Kerugian Kredit:
Tanggal 31 Maret 2020:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
ii. Kredit 7.200.000.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai:
b. Kredit 7.200.000.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 7.200.000.000 x 25% =
Rp. 1.800.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
……
Tanggal 15 April 2020:
Kredit Macet (Piutang Tak Tertagih) =
Rp. 1.500.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan (impairment)
ii. Kredit 1.000.000.000
Cr - Kredit:
d. Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang 1.000.000.000
Dr - Liabilitas Lainnya -
Bunga Kredit
Ditangguhkan 500.000.000
Cr - Kredit:
d. Pinjaman yang diberikan
dan piutang -
Bunga Ditangguhkan 500.000.000
……
Tanggal 30 Juni 2020:
Estimasi atau Ekspektasi Kerugian
Kredit 3 bulan (triwulan II tahun 2020) =
- Lancar (L) =
Rp. 300.000.000
(Rp. 30,000,000,000 x 1%)
- Dalam Perhatian Khusus (DPK) =
Rp. 285.000.000
(Rp. 5.700.000.000 x 5%)
- Kurang Lancar (KL) =
Rp. 1.650.000.000
(Rp. 11,000,000,000 x 15%)
- Diragukan (D) =
Rp. 1.250.000.000
(Rp. 2.500.000.000 x 50%)
- Macet (M) =
Rp. 1.800.000.000
ECL = Rp. 5.285.000.000
Jurnal Pemulihan Cadangan Kerugian Kredit:
Saldo CKPN Kredit (Triwulan I) =
Rp. 7.200.000.000
Dr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai:
b. Kredit 7.200.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Pemulihan Cadangan
Kerugian Nilai 7.200.000.000
Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 7.200.000.000 x 25% =
Rp. 1.800.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 1.800.000.000
……
Jurnal Estimasi Kerugian Kredit:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan Nilai Wajar
Aset Keuangan:
ii. Kredit 5.285.000.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai:
b. Kredit 5.285.000.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 5.285.000.000 x 25% =
Rp. 1.321.250.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.321.250.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.321.250.000
……
Jurnal Pemulihan atas Aset Produktif Yang Dihapus
Buku atau Berhasil Ditagih:
Pokok Pinjaman =
Rp. 1.000.000.000
Pendapatan Bunga
Ditangguhkan =
Rp. 500.000.000
Dr - Kredit:
d. Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang - Pokok
pinjaman 1.000.000.000
Dr - Kredit:
d. Pinjaman yang diberikan
dan piutang - Bunga
Ditangguhkan 500.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan -
ii. Kredit 1.000.000.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Bunga kredit
ditangguhkan 500.000.000
Catatan: Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan pendapatan fiskal, karena kredit yang dihapus buku, yaitu Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (bagian ii.Kredit) merupakan beban fiskal.
Jurnal Angsuran Kredit:
Angsuran =
Rp. 150.000.000
Pokok Pinjaman =
Rp. 100.000.000
Bunga Pinjaman =
Rp. 50.000.000
Dr - Giro
pada BI 150.000.000
Cr - Kredit:
d. Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang - Pokok
pinjaman 100.000.000
Cr - Pendapatan Bunga
a. Rupiah 50.000.000
Jurnal Pembalik Pendapatan Bunga Ditangguhkan:
Dr - Liabilitas Lainnya -
Bunga kredit
ditangguhkan -
PT. Artha 50.000.000
Cr - Kredit:
d. Pinjaman yang diberikan
dan piutang - Bunga
Ditangguhkan 50.000.000
………
Ilustrasi 6 - Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi dan Pembiayaan
Pada 31 Maret 2020, PT. BCA Finance memiliki nilai Piutang Sewa Operasi sebesar Rp. 19,450,000,000 dan Sewa Pembiayaan Rp. 26,400,000,000, di mana:
A. Piutang Sewa Operasi:
- Belum Jatuh Tempo =
Rp. 11,200,000,000
- Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 2.350.000.000
- Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 3.220.000.000
- Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 1.330.000.000
- Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 1.350.000.000
B. Piutang Sewa Pembiayaan:
- Belum Jatuh Tempo =
Rp. 15,750,000,000
- Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 3.520.000.000
- Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 4.420.000.000
- Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 1.210.000.000
- Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 1.500.000.000
C. Estimasi Penurunan Nilai Piutang:
- Belum Jatuh Tempo = 0,5%
- Menunggak 1 sampai 30 hari = 1%
- Menunggak 31 sampai 60 hari = 2.5%
- Menunggak 61 sampai 90 hari = 6%
- Menunggak lebih dari 90 hari = 10%
D. Info Tambahan Per 30 Juni 2020 (Triwulan Kedua):
Nilai Piutang Tak Tertagih (Sewa Operasi) sebesar Rp. 1.000.000.000, dan Piutang Tak Tertagih (Sewa Pembiayaan) atas nama Andi sebesar Rp. 393.861.000 dihapus buku, nilai pasar Aset Yang Diambil Alih berupa kendaraan sebesar Rp. 250.000.000.
Data Piutang Tak Tertagih:
Piutang Sewa Operasi:
Nama Konsumen: PT. Sinar Sejahtera
Sewa Operasi: 10 Unit Mobil
Pokok Sewa = Rp. 925.979.045
Diskonto = Rp. 74.020.955
Angsuran Sewa = Rp. 200.000.000
Piutang Sewa Pembiayaan:
Nama Konsumen: Andi
Sewa Pembiayaan: Mobil
Pokok Piutang = Rp. 283.715.360
Margin Pembiayaan = Rp. 65.661.000
Diskonto = Rp. 16.284.640
Asuransi = Rp. 21.000.000
Provisi = Rp. 4.800.000
Fiducia = Rp. 2.400.000
Nilai Tercatat = Rp. 225.000.000
Keterangan: Kendaraan dijadikan Aset Tetap
Sewa Operasi.
……
Nilai Piutang Sewa Operasi
Rp. 23,800,000,000, Piutang Sewa
Pembiayaan Rp. 29,050,000,000, di mana:
Piutang Sewa Operasi:
- Belum Jatuh Tempo =
Rp. 13,790,000,000
- Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 4.710.000.000
- Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 3.220.000.000
- Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 1.330.000.000
- Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 750,000,0000
Piutang Sewa Pembiayaan:
- Belum Jatuh Tempo =
Rp. 17,850,000,000
- Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 4.720.000.000
- Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 4.420.000.000
- Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 1.210.000.000
- Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 850.000.000
……
Penyelesaian:
Tanggal 31 Maret 2020 (Triwulan I):
Jurnal atas Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi:
Belum Jatuh Tempo =
Rp. 56.000.000
(Rp. 11,200,000,000 x 0,5%)
Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 23.500.000
(Rp. 2.350.000.000 x 1%)
Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 80.500.000
(Rp. 3.220.000.000 x 2.5%)
Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 79.800.000
(Rp. 1.330.000.000 x 6%)
Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 135.000.000
(Rp. 1.350.000.000 x 10%)
ECL (Expected Credit Losses) =
Rp. 374.800.000
Dr - Beban Operasional -
Kerugian Penurunan
Nilai Piutang Sewa
Operasi 374.800.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 374.800.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 374.800.000 x 25% =
Rp. 93.700.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 93.700.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 93.700.000
……
Jurnal atas Estimasi Penurunan
Nilai atas Piutang Sewa Pembiayaan:
Belum Jatuh Tempo =
Rp. 78.750.000
(Rp. 15,750,000,000 x 0,5%)
Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 35.200.000
(Rp. 3.520.000.000 x 1%)
Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 110.500.000
(Rp. 4.420.000.000 x 2.5%)
Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 72.600.000
(Rp. 1.210.000.000 x 6%)
Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 150.000.000
(Rp. 1.500.000.000 x 10%)
ECL (Expected Credit Losses) =
Rp. 447.050.000
Dr - Beban Operasional -
Kerugian Penurunan
Nilai Piutang Sewa
Pembiayaan 447.050.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 447.050.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 447.050.000 x 25% =
Rp. 111.762.500
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 111.762.500
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 111.762.500
……
Tanggal 30 Juni 2020 (Triwulan II):
Jurnal atas Piutang Tak Tertagih:
Piutang Sewa Operasi:
Nama Konsumen: PT. Sinar Sejahtera
Sewa Operasi: 10 Unit Mobil
Pokok Sewa = Rp. 925.979.045
Diskonto = Rp. 74.020.955
Dr - Beban Operasional -
Beban Piutang Tak
Tertagih 1.000.000.000
Cr - Piutang Sewa Operasi -
Pokok Sewa 925.979.045
Cr - Piutang Sewa Operasi -
Diskonto atau
Bunga Sewa 74.020.955
……
Piutang Sewa Pembiayaan:
Nama Konsumen: Andi
Sewa Pembiayaan: Mobil
Pokok Piutang = Rp. 283.715.360
Margin Pembiayaan = Rp. 65.661.000
Diskonto = Rp. 16.284.640
Asuransi = Rp. 21.000.000
Provisi = Rp. 4.800.000
Fiducia = Rp. 2.400.000
Nilai Pasar AYDA = Rp. 250.000.000
Nilai Tercatat = Rp. 225.000.000
Keterangan: Kendaraan dijadikan Aset
Tetap Sewa Operasi.
Beban Piutang Tak Tertagih =
Pokok Piutang + Margin +
Diskonto + Provisi + Fiducia =
Rp. 372.861.000
Dr - Beban Operasional -
Beban Piutang Tak
Tertagih 372.861.000
Cr - Piutang Sewa
Pembiayaan -
Pokok Piutang 283.715.360
Cr - Piutang Sewa
Pembiayaan -
Margin Sewa
Pembiayaan 65.661.000
Cr - Piutang Sewa
Pembiayaan -
Diskonto 16.284.640
Cr - Piutang Sewa
Pembiayaan -
Provisi 4.800.000
Cr - Piutang Sewa
Pembiayaan -
Fiducia 2.400.000
Jurnal Pembalik Piutang Asuransi:
Dr - Liabilitas
Asuransi 21.000.000
Cr - Piutang Sewa
Pembiayaan -
Asuransi 21.000.000
Jurnal AYDA (Mobil):
Dr - Aset Tetap -
Aset Tetap Sewa
Operasi -
Mobil 250.000.000
Cr - Aset -
Beban Dibayar Di muka -
Sewa Pembiayaan -
an: Andi 225.000.000
Cr - Pendapatan Lainnya -
Keuntungan (Kerugian)
Nilai Wajar Aset
Tetap 25.000.000
……
Tanggal 30 Juni 2020 (Triwulan II):
Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Sewa Operasi:
Piutang Sewa Operasi:
Belum Jatuh Tempo =
Rp. 68.950.000
(Rp. 13,790,000,000 x 0,5%)
Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 47.100.000
(Rp. 4.710.000.000 x 1%)
Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 80.500.000
(Rp. 3.220.000.000 x 2.5%)
Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 79.800.000
(Rp. 1.330.000.000 x 6%)
Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 75.000.000
(Rp. 750,000,000 x 10%)
ECL (Expected Credit Losses) =
Rp. 351.350.000
Jurnal Pemulihan atas Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai:
Dr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 374.800.000
Cr - Pendapatan
Operasional -
Pemulihan
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai 374.800.000
Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 374.800.000 x 25% =
Rp. 93.700.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 93.700.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 93.700.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan dari
Sewa Operasi:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 93.700.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 93.700.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 93.700.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 93.700.000
Jurnal atas Estimasi Penurunan
Nilai atas Piutang Sewa Operasi:
ECL (Expected Credit Losses) =
Rp. 351.350.000
Dr - Beban Operasional -
Kerugian Penurunan
Nilai Piutang Sewa
Operasi 351.350.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 351.350.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 351.350.000 x 25% =
Rp. 87.837.500
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 87.837.500
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 87.837.500
……
Estimasi Penurunan Nilai atas
Piutang Sewa Pembiayaan:
Piutang Sewa Pembiayaan:
Belum Jatuh Tempo =
Rp. 89.250.000
(Rp. 17,850,000,000 x 0,5%)
Menunggak 1 sampai 30 hari =
Rp. 47.200.000
(Rp. 4.720.000.000 x 1%)
Menunggak 31 sampai 60 hari =
Rp. 110.500.000
(Rp. 4.420.000.000 x 2.5%)
Menunggak 61 sampai 90 hari =
Rp. 72.600.000
(Rp. 1.210.000.000 x 6%)
Menunggak lebih dari 90 hari =
Rp. 85.000.000
(Rp. 850.000.000 x 10%)
ECL (Expected Credit Losses) =
Rp. 404.550.000
Jurnal Pemulihan atas Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai:
Dr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 447.050.000
Cr - Pendapatan
Operasional -
Pemulihan
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai 447.050.000
Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 447.050.000 x 25% =
Rp. 111.762.500
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 111.762.500
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 111.762.500
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan dari Sewa Pembiayaan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 111.762.500
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 111.762.500
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 111.762.500
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 111.762.500
Jurnal atas Estimasi Penurunan
Nilai atas Piutang Sewa Pembiayaan:
ECL (Expected Credit Losses) =
Rp. 404.550.000
Dr - Beban Operasional -
Kerugian Penurunan
Nilai Piutang Sewa
Pembiayaan 404.550.000
Cr - Aset -
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 404.550.000
Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 404.550.000 x 25% =
Rp. 101.137.500
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 101.137.500
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 101.137.500
……
Catatan:Penerapan PSAK No. 71 untuk Estimasi Penurunan Nilai atas Piutang Dagang dan Anjak Piutang sama seperti Ilustrasi 6.
Ilustrasi 7 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Lindung Nilai Arus Kas (Cash flow hedges)
Pada tanggal 2 Januari 2020, PT. Unilever membuat komitmen untuk meminjam uang sebesar 200.000 USD dari Bank BRI dan dimulai pada tanggal 10 Januari 2020 dengan warkat BI. Pinjaman itu berjangka waktu empat tahun dengan suku bunga variabel dan harus dibayar tahunan. Suku bunga untuk tahun pertama ditetapkan 9%. Suku bunga untuk tahun-tahun selanjutnya didasarkan kepada suku bunga LIBOR + 2%, ditetapkan setiap akhir tahun untuk dibayarkan pada tahun berikutnya.
Karena PT. Unilever tidak ingin menanggung risiko kenaikan suku bunga di masa mendatang, entitas itu memutuskan untuk melindungi diri (hedging) dari risiko tersebut. Pada tanggal 1 Januari 2020, PT. Unilver mengikatkan diri dalam kesepakatan pay-fixed, receive variable interest rate swap dengan Bank BRI untuk tiga pembayaran bunga terakhir. Unilever sepakat untuk membayar suku bunga yang ditetapkan 9% kepada Bank BRI dan sebaliknya akan menerima LIBOR + 2%.Transaksinya akan diselesaikan secara netto. Notional amount, dasar penghitungan bunga dalam kontrak swap ini, disepakati sebesar 200.000 USD. PT. Unilever akan membayar selisih bunga variabel dengan bunga tetap kepada Bank BRI atau sebaliknya, tergantung kepada bunga mana yang lebih tinggi.
Estimasi atas kerugian penurunan nilai dari lindung nilai arus kas berdasarkan prediksi turunnya suku bunga LIBOR (mulai tahun
2021 sampai dengan tahun 2023) adalah sebagai berikut:
- 2 Januari 2021 sebesar Rp. 15.000.000.
- 2 Januari 2022 sebesar Rp. 10.000.000.
- 2 Januari 2023 sebesar Rp. 25.000.000.
- Pada tanggal 31 Desember 2020, suku bunga
LIBOR berada pada level 6,5%, untuk pembayaran
per 31 Desember 2021.
- Pada tanggal 31 Desember 2021, suku bunga LIBOR
berada pada level 7,25%, untuk pembayaran
per 31 Desember 2022.
- Pada tanggal 31 Desember 2022, suku bunga LIBOR
berada level 5,5%, untuk pembayaran
per 31 Desember 2023.
- Kurs tengah BI pada tanggal 2 Januari 2020
sebesar Rp. 10.000.
- Kurs tengah BI pada tanggal 5 Januari 2020
sebesar Rp. 10.100.
- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2020
sebesar Rp. 10.200.
- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2021
sebesar Rp. 10.300.
- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2022
sebesar Rp. 10.200.
- Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2023
sebesar Rp. 10.100.
- Kurs tengah BI pada tanggal 5 Januari 2024
sebesar Rp. 9.900.
Penyelesaian pada PT. Unilever:
Tanggal 5 Januari 2020 - Jurnal atas Pinjaman Bank:
Bank USD = 200.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 2.020.000.000
Dr - Bank USD Dalam
Rupiah 2.020.000.000
Cr - Liabilitas Jangka
Panjang -
Utang Bank 2.020.000.000
……
Tanggal 31 Desember 2020 -
Jurnal atas Pembayaran Bunga:
Bunga LIBOR Pinjaman Bank =
18.000 USD
(200.000 USD x 9%)
Bank USD = 18.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 183.600.000
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Bunga LIBOR 183.600.000
Cr - Bank USD Dalam
Rupiah 183.600.000
……
Tanggal 2 Januari 2021 - Jurnal atas Estimasi
Kerugian Lindung Nilai:
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Kerugian Lindung Nilai
Arus Kas 15.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 15.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 15.000.000 x 25% =
Rp. 3.750.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 3.750.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 3.750.000
……
Tanggal 31 Desember 2021:
Pada tanggal 31 Desember 2020, suku bunga LIBOR berada pada level 6,5%, PT. Unilever harus membayar bunga sebesar 17.000 USD [(6.5%+2%)*200.000 USD].
Karena Unilever telah terikat kontrak swap dengan Bank BRI, berarti pada tanggal 31 Desember 2021 Unilever harus membayar kepada Bank BRI sebesar 1.000 USD [(9%-8.5%)*$200,000], juga untuk tahun yang datang.
Bunga LIBOR Pinjaman Bank =
17.000 USD
[(6.5%+2%)*200.000 USD]
Dalam Rupiah = Rp. 175.100.000
Kontrak Swap Hedging = 18.000 USD
Kerugian Lindung Nilai = 1.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 10.300.000
Bank USD = 18.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 185.400.000
Jurnal atas Pembayaran Bunga:
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Bunga LIBOR 175.100.000
Cr - Bank USD Dalam
Rupiah 175.100.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 10.300.000
Cr - Bank USD Dalam
Rupiah 10.300.000
Jurnal Pembalik atas kelebihan estimasi:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 4.700.000
Cr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Kerugian Lindung Nilai
Arus Kas 4.700.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 15.000.000 x 25% =
Rp. 3.750.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 3.750.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 3.750.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 3.750.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 3.750.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 3.750.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 3.750.000
……
Tanggal 2 Januari 2022:
Jurnal atas Estimasi Kerugian Lindung Nilai:
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Kerugian Lindung Nilai
Arus Kas 10.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 10.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 10.000.000 x 25% =
Rp. 2.500.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 2.500.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 2.500.000
……
Tanggal 31 Desember 2022:
Suku bunga LIBOR tanggal 31 Desember 2021 berada pada level 7.25%, sehingga LIBOR+2% = 9.25%. PT. Unilever harus membayar bunga sebesar 18.500 USD [(7.25%+2%)*200.000 USD].
Bunga LIBOR Pinjaman Bank = 18.500 USD
[(7.25%+2%)*200.000 USD]
Dalam Rupiah = Rp. 188.700.000
Kontrak Swap Hedging = 18.000 USD
Keuntungan Lindung Nilai = 500 USD
Dalam Rupiah = Rp. 5.100.000
Bank USD = 18.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 183.600.000
Pencatatan Sebagai Liabilitas, Jurnal:
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Bunga LIBOR 188.700.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Bunga LIBOR
Akrual 188.700.000
Jurnal Pembayaran Bunga Pinjaman:
Dr - Liabilitas Lainnya -
Bunga LIBOR
Akrual 188.700.000
Cr - Bank USD Dalam
Rupiah 183.600.000
Cr - Pendapatan Operasional -
Pendapatan Keuangan -
Keuntungan Lindung Nilai
Arus Kas 5.100.000
Jurnal Pembalik atas kelebihan estimasi:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 10.000.000
Cr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Kerugian Lindung Nilai
Arus Kas 10.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 10.000.000 x 25% =
Rp. 2.500.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 2.500.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 2.500.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 2.500.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 2.500.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 2.500.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 2.500.000
……
Tanggal 2 Januari 2023:
Jurnal atas Estimasi Kerugian Lindung Nilai:
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Kerugian Lindung Nilai
Arus Kas 25.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 25.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 25.000.000 x 25% =
Rp. 6.250.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 6.250.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 6.250.000
………
Tanggal 31 Desember 2023:
Suku bunga LIBOR tanggal 31 Desember 2022 berada pada level 5,5%, sehingga LIBOR+2% = 7,5%. Bank BNI harus membayar bunga sebesar 15.000 USD [(5,5%+2%)*200.000 USD].
Bunga LIBOR Pinjaman Bank = 15.000 USD
[(5,5%+2%)*200.000 USD].
Dalam Rupiah = Rp. 151.500.000
Kontrak Swap Hedging = 18.000 USD
Kerugian Lindung Nilai = 3.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 30.300.000
Bank USD = 18.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 181.800.000
Pencatatan Sebagai Liabilitas, Jurnal:
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Bunga LIBOR 151.500.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Bunga LIBOR
Akrual 151.500.000
Jurnal Pembayaran Bunga Pinjaman:
Dr - Liabilitas Lainnya -
Bunga LIBOR
Akrual 151.500.000
Dr - Beban Operasional -
Beban Keuangan -
Kerugian Lindung Nilai
Arus Kas 5.300.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
Lindung Nilai
Arus Kas 25.000.000
Cr - Bank USD Dalam
Rupiah 181.800.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 25.000.000 x 25% =
Rp. 6.250.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 6.250.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 6.250.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 6.250.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 6.250.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 6.250.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 6.250.000
……
Tanggal 5 Januari 2024 -
Jurnal atas Pembayaran Pinjaman Bank:
Total Pinjaman dalam USD = 200.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 2.020.000.000
Kurs 5 Januari 2020 = Rp. 10.100
Kurs 5 Januari 2024 = Rp. 9.900
Keuntungan Selisih Kurs =
200.000 USD x Rp. 200 =
Rp. 40.000.000
Dr - Liabilitas Jangka
Panjang -
Utang Bank 2.020.000.000
Cr - Bank USD Dalam
Rupiah 1.980.000.000
Cr - Keuntungan Selisih Kurs
Karena Penjabaran
Valas 40.000.000
Lihat: Amandemen PSAK 71, PSAK 55, dan PSAK 60
………
Ilustrasi 8 - Estimasi atas Kerugian Selisih Kurs Karena Penjabaran Valas
Pada tanggal 31 Januari 2020 (sebelum jam penutupan Kurs Tengah Bank Indonesia), Bank BTN memiliki mata uang valas dengan rincian sebagai berikut:
Kas Valas:
Kas USD = 12.500.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 174,375,000,000
------------------------------------------------
Kas SGD = 1.500.000 SGD
Dalam Rupiah = Rp. 13,350,000,000
------------------------------------------------
Kas AUD = 2.500.000 AUD
Dalam Rupiah = Rp. 28,000,000,000
------------------------------------------------
Giro pada Bank Indonesia senilai:
15.000.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 209,250,000,000
------------------------------------------------
Kas SGD = 5.000.000 SGD
Dalam Rupiah = Rp. 44,500,000,000
------------------------------------------------
Kerugian selisih kurs sepanjang tahun 2019 sebesar Rp. 570.000.000, dijadikan estimasi yaitu pada tanggal 2 Januari 2020.
Kurs Tengah Penutupan BI:
Tanggal 31 Januari 2020 =
- USD = Rp. 14.000
- SGD = Rp. 8.850
- AUD = Rp. 11.250
Penyelesaian:
Tanggal 2 Januari 2020 - Jurnal atas Estimasi Kerugian Selisih Kurs:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga:
Kerugian Penurunan
Nilai Aset Keuangan
(Impairment):
iv. Aset Keuangan Lainnya -
Kerugian selisih
kurs 570.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing 570.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 570.000.000 x 25% =
Rp. 142.500.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 142.500.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 142.500.000
……
Tanggal 31 Januari 2020:
Kas Valas USD = 12.500.000 USD
Dalam Rupiah = Rp. 174,375,000,000
Kurs Tengah BI = Rp. 14.000
Dalam Rupiah = Rp. 175,000,000,000
Keuntungan Selisih Kurs = Rp. 625.000.000
Jurnal Pembalik RPV BN USD - IDR:
Dr - Kas USD Dalam
Rupiah 174,375,000,000
Cr - RPV BN
USD - IDR 174,375,000,000
Jurnal Keuntungan Selisih Kurs USD:
Dr - Kas USD Dalam
Rupiah 625.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai
Wajar Aset Keuangan -
iv. Aset Keuangan Lainnya -
Keuntungan Selisih
Kurs 625.000.000
Catatan: Keuntungan selisih kurs merupakan pendapatan fiskal.
Kas Valas SGD = 1.500.000 SGD
Dalam Rupiah = Rp. 13,350,000,000
Kurs Tengah BI = Rp. 8.850
Dalam Rupiah = Rp. 13,275,000,000
Kerugian Selisih Kurs = Rp. 75.000.000
Jurnal Pembalik RPV BN SGD - IDR:
Dr - Kas SGD Dalam
Rupiah 13,350,000,000
Cr - RPV BN
SGD - IDR 13,350,000,000
Jurnal Kerugian Selisih Kurs SGD:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing 75.000.000
Cr - Kas SGD Dalam
Rupiah 75.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 75.000.000 x 25% =
Rp. 18.750.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 18.750.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 18.750.000
……
Kas Valas AUD = 2.500.000 AUD
Dalam Rupiah = Rp. 28,000,000,000
Kurs Tengah BI = Rp. 11.250
Dalam Rupiah = Rp. 28,125,000,000
Keuntungan Selisih Kurs = Rp. 125.000.000
Jurnal Pembalik RPV BN AUD - IDR:
Dr - Kas AUD Dalam
Rupiah 28,000,000,000
Cr - RPV BN
AUD - IDR 28,000,000,000
Jurnal Keuntungan Selisih Kurs AUD:
Dr - Kas AUD Dalam
Rupiah 125.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai
Wajar Aset Keuangan -
iv. Aset Keuangan Lainnya -
Keuntungan Selisih
Kurs 125.000.000
……
Catatan:#. Untuk Giro pada Bank Indonesia, jurnalnya sama seperti di atas.#. Jurnal atas Aset Pajak Tangguhan dibuat untuk kerugian selisih kurs.#. Pada akhir tahun, jika terdapat kelebihan saldo Pendapatan (Kerugian) Komprehensive Lainnya untuk kerugian selisih kurs karena kelebihan estimasi di awal tahun maka harus di nolkan dengan jurnal pembalik. Liabilitas Pajak Tangguhan harus sama dengan Aset Pajak Tangguhan, dan dibuat jurnal pemulihan seperti sebelumnya untuk memudahkan perhitungan pajak yang terutang.#. Pada awal tahun, pada proses tutup buku (closing book) keuntungan atau kerugian selisih kurs dijurnal ke dalam ekuitas, pendapatan (kerugian) komprehensif lain, bagian a.
Jurnal:
Dr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai
Wajar Aset Keuangan -
iv. Aset Keuangan Lainnya -
Keuntungan Selisih
Kurs xxx
Cr - Beban Operasional
Selain Bunga:
Kerugian Penurunan
Nilai Aset Keuangan
(Impairment):
iv. Aset Keuangan Lainnya -
Kerugian selisih
kurs xxx
Cr/Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing xxx
………
Ilustrasi 9 - Estimasi atas Kerugian Pembayaran atau Penerimaan Bunga Valas dari Transaksi Cross Currency Swap
Pada tanggal 10 Juni 2020 Indosat mengikat kontrak cross currency swap dengan Maybank untuk jangka waktu 5 tahun. Pada awal kontrak yaitu tanggal 10 Januari 2020, Indosat akan membayar kepada Maybank uang sebesar Rp. 210,750,000,000 dan Maybank akan membayar uang ke Indosat sebesar USD 15.000.000.
Asumsi:
Kurs Spot Jual 1 USD = Rp. 14.020,
Kurs Jual Bank Indonesia = Rp. 14.010 pada akhir hari atau penutupan.
Mulai 10 Juni 2021 sampai 10 Juni 2025, Indosat akan membayar 10% bunga (fixed) x USD 15.000.000 dalam mata uang US dollar kepada Maybank. Sebaliknya, Maybank akan membayar 10% bunga (fixed) x Rp. 210,750,000,000 dalam mata uang rupiah kepada Indosat. Asumsi: Tanggal 10 Januari 2021, Kurs Spot Beli = Rp. 13.930, Kurs Beli Bank Indonesia = Rp. 13.900 pada akhir hari atau penutupan.
Estimasi Kerugian:
Pada tanggal 2 Januari 2021, Maybank membuat estimasi atas kerugian penerimaan bunga dalam US Dollar dan pembayaran bunga dalam rupiah untuk transaksi CCS, berdasarkan kurs spot beli yang akan terjadi sebesar Rp. 300.000.000.
Penyelesaian pada Maybank:
……
Tanggal 10 Juni 2020 - Pembayaran US Dollar:
Dr - RPV GBN
USD 15.000.000 USD
Cr - Giro
pada BI -
Indosat 15.000.000 USD
Penerimaan Rupiah:
Kurs Transaksi =
Rp. 210,750,000,000/15,000,000 USD = Rp. 14.050
Kurs Spot Jual 1 USD = Rp. 14.020
RPV GBN USD - IDR =
15.000.000 USD x Rp. 14.020 =
Rp. 210,300,000,000
Keuntungan CCS =
15.000.000 USD x Rp. 30 = Rp. 450.000.000
Dr - Giro
pada BI -
Indosat 210,738,750,000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 210,300,000,000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Transaksi
Spot dan Derivatif
(realized) 450.000.000
Jurnal Revaluasi Posisi BN:
Kurs Jual BI = Rp. 14.010
Kurs Spot Jual 1 USD = Rp. 14.020
Keuntungan Revaluasi Posisi BN =
15.000.000 USD x Rp. 10 =
Rp. 150.000.000
Dr - RPV GBN
USD - IDR 150.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Transaksi
Spot dan Derivatif
(realized) - Revaluasi
Posisi BN 150.000.000
Catatan:#. Keuntungan Transaksi Spot dan Derivatif, serta Revaluasi Posisi BN merupakan Pendapatan Fiskal.#. PPh Final atas Transaksi Derivatif telah dihapus.
Jurnal Tutup Buku pada Awal Tahun:
Dr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Transaksi
Spot dan Derivatif
(realized) 600.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 600.000.000
……
Tanggal 2 Januari 2021 - Jurnal atas Estimasi Kerugian
Transaksi Spot dalam CCS:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Transaksi Spot
dan Derivatif 300.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 300.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 300.000.000 x 25% =
Rp. 75.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 75.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 75.000.000
……
Tanggal 10 Juni 2021:
Penerimaan Bunga dalam US Dollar:
15.000.000 USD x 10% = 1.500.000 USD
Dr - Giro
pada BI -
Indosat 1.500.000 USD
Cr - RPV GBN
USD 1.500.000 USD
Pembayaran Bunga dalam Rupiah:
Rp. 210,750,000,000 x 10% = Rp. 21,075,000,000
Kurs Transaksi =
Rp. 21,075,000,000/1.500.000 USD = Rp. 14.050
Kurs Spot Beli 1 USD = Rp. 13.930
RPV GBN USD - IDR =
1.500.000 USD x Rp. 13.930 =
Rp. 20,895,000,000
Kerugian CCS = 1.500.000 USD x Rp. 120 =
Rp. 180.000.000
Dr - RPV GBN
USD - IDR 20,895,000,000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 180.000.000
Cr - Giro pada BI -
Indosat 21,075,000,000
Jurnal Revaluasi Posisi BN:
Kurs Beli BI = Rp. 13.900
Kurs Spot Beli 1 USD = Rp. 13.930
Kerugian Revaluasi Posisi BN =
1.500.000 x Rp. 30 = Rp. 45.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang Asing -
Kerugian revaluasi
posisi BN 45.000.000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 45.000.000
Catatan: Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif, serta Revaluasi Posisi BN merupakan Beban Fiskal.
Jurnal Pembalik atas Pendapatan (Kerugian) Komprehensif Lain:
Rp. 300.000.000 - Rp. 180.000.000 - Rp. 45.000.000 =
Rp. 75.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 75.000.000
Cr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Transaksi Spot
dan Derivatif 75.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 300.000.000 x 25% =
Rp. 75.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 75.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 75.000.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 75.000.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 75.000.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 75.000.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 75.000.000
Jurnal Tutup Buku pada Awal Tahun:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 225.000.000
Cr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Transaksi Spot
dan Derivatif 225.000.000
Dan seterusnya untuk pembayaran bunga berikutnya ...
……
Tanggal 10 Juni 2025 - Jurnal Pelunasan (Akhir Kontrak):
Penerimaan US Dollar:
Dr - Giro
pada BI -
Indosat 15.000.000 USD
Cr - RPV GBN
USD 15.000.000 USD
Pembayaran Rupiah:
Dr - RPV GBN
USD - IDR 210,750,000,000
Cr - Giro
pada BI -
Indosat 210,750,000,000
……
Saran: Pada saat pelunasan, keuntungan atau kerugian transaksi spot terlalu besar karena perbedaan kurs 5 tahun ke depan. Sehingga tidak perlu dilakukan jurnal atas keuntungan dan kerugian transaksi spot dalam cross currency swap pada saat pelunasan (akhir kontrak).
………
Ilustrasi 10 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Derivatif (Kontrak Opsi)
Pada tanggal 10 Januari 2020, Bank BNI (Holder) melakukan kontrak opsi derivatif atas saham Bank BRI (Writter) yang dibelinya dari PT. Yuli Sekuritas Indonesia (Broker) sebanyak 100.000 lembar saham seharga @ Rp. 4.000 selama 3 bulan. Expiration Date ditentukan pada tanggal 10 Juli 2020, dengan Strike Price Rp. 5.000.
Estimasi kerugian penurunan nilai atas opsi saham sebesar Rp. 40.000.000 atas dasar sosial ekonomi dan data tahun lalu.
Pada tanggal 10 April 2020, Bank BNI sebagai holder menjual (put option) seluruh saham tersebut kepada PT. Yuli Sekuritas Indonesia sebagai writter, di mana penerimaan dana tanggal 12 April 2020 dengan asumsi:
A. Pada Opsi Beli (Call Option): At-the-money = harga kesepakatan sama dengan harga saham pada saat transaksi, yaitu harga penawaran terendah dari pembelian saham (ASK).
B. Pada Opsi Jual (Put Option): In-the-money = harga kesepakatan (strike price) lebih besar dari harga saham pada saat transaksi dan tidak diperkenankan melebihi strike price, di mana:
#. Pertama: Harga pasar saham tertinggi (BID) sebesar Rp. 5.100, lebih besar dari Strike Price Rp. 5.000
#. Kedua: Harga pasar saham tertinggi (BID) sebesar Rp. 3.500, lebih kecil dari Strike Price Rp. 5.000
Penyelesaian:
Tanggal 10 Januari 2020 - Jurnal Estimasi Kerugian Opsi Saham:
Dr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Opsi Saham 40.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
h. Aset Lainnya -
Keuntungan (Kerugian)
dari Transaksi
Derivatif - Opsi
Saham 40.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 40.000.000 x 25% =
Rp. 10.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 10.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 10.000.000
Jurnal Pembelian Opsi Saham:
Dr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo -
Opsi Saham
Bank BRI 400.000.000
Cr - Giro pada BI -
Pembayaran kontrak opsi
kepada PT. Yuli
Sekuritas 400.000.000
Catatan: Bank BNI tidak memotong PPh Final Pasal 4 Ayat 2 kepada Broker atas pembelian derivatif. Pemotongan PPh Final dilakukan oleh Broker kepada Bank BRI atas penjualan bukan saham pendiri (Opsi Saham).
Asumsi Pertama - Keuntungan Transaksi Derivatif:
Tanggal 10 April 2020:
Keuntungan Derivatif =
Rp. 1.000 x 100.000 lembar = Rp. 100.000.000
Dr - Tagihan Spot dan
Derivatif -
Peningkatan opsi
saham BRI 100.000.000
Cr - Keuntungan Transaksi
Spot dan Derivatif -
Opsi Saham 100.000.000
Tanggal 12 April 2020:
Potongan PPh Final atas Transaksi Derivatif =
Margin Awal x Tarif PPh Final =
Rp. 100.000.000 x 2,5% = Rp. 2.500.000
Catatan: Bukti Potong PPh Final tidak dapat dijadikan sebagai kredit pajak.
Dr - Giro
pada BI 497.500.000
Dr - Beban Lainnya -
Beban Pajak -
PPh Pasal 4 Ayat 2
Final 2.500.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo -
Opsi Saham
Bank BRI 400.000.000
Cr - Tagihan Spot dan
Derivatif -
Peningkatan opsi
saham 100.000.000
Jurnal Pembalik atas Estimasi Kerugian Derivatif:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
h. Aset Lainnya -
Keuntungan (Kerugian)
dari Transaksi
Derivatif - Opsi
Saham 5.000.000
Cr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif:
i. Surat Berharga -
Opsi Saham 5.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 40.000.000 x 25% = Rp. 10.000.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 10.000.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 10.000.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 10.000.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 10.000.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 10.000.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 10.000.000
Jurnal Closing Book pada Awal Tahun:
Dr - Keuntungan Transaksi
Spot dan Derivatif -
Opsi Saham 100.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
h. Aset Lainnya -
Keuntungan (Kerugian)
dari Transaksi
Derivatif - Opsi
Saham 100.000.000
……
Asumsi Kedua - Kerugian Transaksi Derivatif:
Tanggal 10 April 2020:
Kerugian Derivatif =
Rp. 500 x 100.000 lembar = Rp. 50.000.000
Dr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Opsi Saham 10.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
h. Aset Lainnya -
Keuntungan (Kerugian)
dari Transaksi
Derivatif - Opsi
Saham 40.000.000
Cr - Liabilitas Spot dan
Derivatif -
Penurunan opsi
saham BRI 50.000.000
Tanggal 12 April 2020:
Dr - Liabilitas Spot dan
Derivatif -
Penurunan opsi
saham BRI 50.000.000
Dr - Giro
pada BI 350.000.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo -
Opsi Saham
Bank BRI 400.000.000
Jurnal Closing Book pada Awal Tahun:
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
h. Aset Lainnya -
Keuntungan (Kerugian)
dari Transaksi
Derivatif - Opsi
Saham 50.000.000
Cr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Opsi Saham 50.000.000
………
Ilustrasi 11 - Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Derivatif (Kontrak Future)
Pada tanggal 10 Januari 2020, Bank Mandiri melakukan transaksi derivatif berupa Kontrak Future dengan Bank BRI guna membeli (Long Position) valas sebesar 100.000 Dollar US (Underlying Asset) pada enam bulan yang akan datang tepatnya tanggal 10 Juni 2020 (Settlement Date) dengan kurs yang disepakati (Future Price) 1 USD/Rp. 13.100. Asumsi kerugian transaksi derivatif adalah sebesar Rp. 5.000.000 berdasarkan prediksi kurs spot. Uang Jaminan yang diberikan sebesar Rp. 200.000.000
Asumsi:
Pertama: Kurs Spot Beli yang terjadi pada tanggal tersebut adalah 1 USD/Rp. 13.200, dan Kurs Beli Bank Indonesia (Penutupan) adalah Rp. 13.150.
Kedua: Kurs Spot Beli yang terjadi pada tanggal tersebut adalah 1 USD/Rp. 13.000, dan Kurs Beli Bank Indonesia (Penutupan) adalah Rp. 13.060.
Penyelesaian pada Bank Mandiri:
Tanggal 10 Januari 2020:
Jurnal Estimasi Kerugian Transaksi Derivatif:
Dr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Future 5.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing 5.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 5.000.000 x 25% = Rp. 1.250.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.250.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.250.000
Jurnal atas Kontrak Future:
Dr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo:
Future 1.310.000.000
Cr - Liabilitas Spot
Dan Derivatif 1.310.000.000
Jaminan Kontrak Futures:
Dr - Aset Lainnya -
Dana Jaminan
Kontrak Futures 200.000.000
Cr - Giro pada BI 200.000.000
……
Asumsi Pertama:
Tanggal 10 Juni 2020 - Jurnal Pembelian Future:
Dr - Giro
pada BI 100.000 USD
Cr - RPV GBN
USD 100.000 USD
Jurnal Pembayaran Rupiah:
Kurs Kontrak Futures = Rp. 13.100
Kurs Spot Beli = Rp. 13.200
Selisih Kurs = Rp. 13.100 - Rp. 13.200 = Rp. 100
RPV GBN USD - IDR =
100.000 USD x Rp. 13.200 = Rp. 1.320.000.000
Keuntungan Derivatif =
100.000 USD x Rp. 100 = Rp. 10.000.000
Dr - Liabilitas Spot
Dan Derivatif 1.310.000.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo:
Future 1.310.000.000
Dr - RPV GBN
USD - IDR 1.320.000.000
Cr - Aset Lainnya -
Dana Jaminan
Kontrak Futures 200.000.000
Cr - Giro pada BI 1.110.000.000
Cr - Keuntungan Transaksi
Spot Dan
Derivatif (realized) 10.000.000
Jurnal Revaluasi Posisi BN:
Kurs Spot Beli = Rp. 13.200
Kurs Beli BI = Rp. 13.150
Kerugian Revaluasi Posisi BN =
Rp. 50 x 100.000 USD = Rp. 5.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing -
Kerugian Revaluasi
Posisi BN 5.000.000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 5.000.000
Saldo Pendapatan (Kerugian)
Komprehensif Lain = Rp. 0
Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 5.000.000 x 25% = Rp. 1.250.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 1.250.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 1.250.000
Jurnal Pemulihan Pajak Tangguhan:
Dr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.250.000
Cr - Aset Pajak
Tangguhan 1.250.000
Dr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 1.250.000
Cr - Beban Pajak
Tangguhan 1.250.000
Jurnal Tutup Buku pada awal tahun:
Dr - Keuntungan Transaksi
Spot Dan Derivatif
(realized) 10.000.000
Cr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Future 5.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing 5.000.000
……
Asumsi Kedua:
Tanggal 10 Juni 2020 - Jurnal Pembelian Future:
Dr - Giro
pada BI 100.000 USD
Cr - RPV GBN
USD 100.000 USD
Jurnal Pembayaran Rupiah:
Kurs Kontrak Futures = Rp. 13.100
Kurs Spot Beli = Rp. 13.000
Selisih Kurs = Rp. 13.100 - Rp. 13.000 = Rp. 100
RPV GBN USD - IDR =
100.000 USD x Rp. 13.000 = Rp. 1.300.000.000
Kerugian Derivatif =
100.000 USD x Rp. 100 = Rp. 10.000.000
Saldo Pendapatan (Kerugian)
Komprehensif Lainnya = Rp. 5.000.000
Kekurangan dari Kerugian Transaksi Spot Dan
Derivatif (realized) = Rp. 5.000.000
Dr - Liabilitas Spot
Dan Derivatif 1.310.000.000
Cr - Surat Berharga:
c. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo:
Future 1.310.000.000
Dr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Future 5.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing 5.000.000
Dr - RPV GBN
USD - IDR 1.300.000.000
Cr - Giro pada BI 1.110.000.000
Cr - Aset Lainnya -
Dana Jaminan
Kontrak Futures 200.000.000
Catatan: Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan sama seperti di atas.
Jurnal Revaluasi Posisi BN:
Kurs Spot Beli = Rp. 13.000
Kurs Beli BI = Rp. 13.060
Keuntungan Revaluasi Posisi BN =
Rp. 60 x 100.000 USD = Rp. 6.000.000
Dr - RPV GBN
USD - IDR 6.000.000
Cr - Keuntungan Transaksi
Spot Dan
Derivatif (realized) 6.000.000
Jurnal Tutup Buku:
Dr - Keuntungan Transaksi
Spot Dan Derivatif
(realized) 6.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata
Uang Asing -
Keuntungan (Kerugian)
dari Transaksi
Derivatif 4.000.000
Cr - Kerugian Transaksi Spot
Dan Derivatif (realized) -
Future 10.000.000
………
Instrumen Keuangan (Kontrak Forward)
Kontrak Forward dalam perbankan adalah transaksi/kontrak penjualan atau pembelian valuta asing terhadap valuta (asing) lainnya dalam jumlah dan harga tertentu dengan penyerahan dan penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2 (dua) hari kerja sejak tanggal transaksi.
Ilustrasi:
Pada tanggal 14 Januari 2020, Bank BCA melakukan komitmen kontrak forward dengan PT. Barito Pasific untuk menjual uang sebesar 500.000 USD pada 6 bulan yang akan datang, yaitu tanggal 14 Juli 2020 melalui warkat BI.
Kurs forward Bank BCA untuk IDR/USD, tanggal 14 Januari 2020 (IDR = Indonesian Rate; USD = US Dollar) untuk tenor 6 bulan sebagai berikut: Kurs Forward Beli = Rp. 13.865, dan Kurs Forward Jual = Rp. 13.880.
Asumsi:
Kurs Spot Jual (BN Jual) pada tanggal 14 Juli 2020 sebesar
Rp. 13.710, dan Kurs Spot Beli = Rp. 13.920. Kurs Jual (BN Jual) Bank Indonesia Rp. 13.720
Info Tambahan:
Estimasi Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif atas Kontrak Derivatif (Forward, Futures, Opsi, Swap, dan CCS) serta Transaksi Spot berdasarkan data tahun lalu sebesar Rp. 5.500.000.000
Penyelesaian:
Tanggal 2 Januari 2020:
Jurnal atas Estimasi Kerugian Transaksi Spot:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Transaksi Spot
dan Derivatif 5.500.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 5.500.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 5.500.000.000 x 25% = Rp. 1.375.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.375.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.375.000.000
……
Tanggal 14 Januari 2020:
Nilai Kontrak Forward =
Rp. 13.880 x 500.000 USD = Rp. 6.940.000.000
Laporan Komitmen dan Kontinjensi:
II. Kewajiban Komitmen:
Cr - Posisi Penjualan
Spot dan Derivatif -
Kontrak Forward 6.940.000.000
……
Tanggal 14 Juli 2020:
Pelaksanaan Kewajiban Komitmen:
Dr - Posisi Penjualan
Spot dan Derivatif -
Kontrak Forward 6.940.000.000
Penjualan USD:
Dr - RPV GBN
USD 500.000 USD
Cr - Giro pada BI 500.000 USD
Penerimaan Rupiah:
Kurs Forward Jual = Rp. 13.880
Kurs Spot Jual = Rp. 13.710
RPV GBN USD - IDR =
500.000 USD x Rp. 13.710 = Rp. 6.855.000.000
Keuntungan Transaksi Derivatif =
500.000 USD x Rp. 170 = Rp. 85.000.000
Dr - Giro
Pada BI 6.940.000.000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 6.855.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Transaksi Spot
dan Derivatif (realized) -
Kontrak Forward 85.000.000
Jurnal Revaluasi Posisi BN:
Kurs Spot Jual = Rp. 13.710
Kurs Jual (BN Jual) Bank Indonesia = Rp. 13.720
Kerugian Revaluasi Posisi BN =
500.000 USD x Rp. 10 = Rp. 5.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 5.000.000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 5.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 5.000.000 x 25% = Rp. 1.250.000
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 1.250.000
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 1.250.000
Lihat: Kurs Forward Bank BCA
……
Instrumen Keuangan (Kontrak Swap)
Kontrak Swap valas dengan valas:
Pada tanggal 14 Januari 2020, Bank Mandiri melakukan kontrak swap untuk menjual valas senilai 1.100.000 USD dengan Bank BCA menggunakan USD. Kurs spot beli pada saat deal date (1st leg of swap atau near date) adalah 1.09 USD/EUR. Premi swap dikenakan sebesar 3% dari nilai transaksi oleh Bank Mandiri untuk jangka waktu ditetapkan 6 bulan. Realisasi dilakukan 3 hari kemudian.
Info Tambahan:
- Kurs Spot tanggal transaksi:
#. BN Beli IDR/EUR = Rp. 14.994
#. BN Jual USD/IDR = Rp. 13.775
- Kurs Bank Indonesia:
#. BN Beli IDR/EUR = Rp. 14.920
#. BN Jual USD/IDR = Rp. 13.710
- Premi dibayarkan dalam rupiah atas nilai USD.
- Estimasi Kerugian Transaksi Spot dan Derivatif
atas Kontrak Derivatif (Forward, Futures, Opsi,
Swap, dan CCS) serta Transaksi Spot berdasarkan
data tahun lalu sebesar Rp. 5.500.000.000.
Asumsi:
- Pada tanggal 17 Juli 2020, Kurs
Bank Indonesia:
#. BN Beli IDR/EUR = Rp. 15.130
#. BN Jual USD/IDR = Rp. 13.815
Penyelesaian - Bank Mandiri:
Tanggal 2 Januari 2020:
Jurnal atas Estimasi Kerugian Transaksi Spot:
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Kerugian Transaksi Spot
dan Derivatif 5.500.000.000
Cr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 5.500.000.000
Jurnal Pajak Tangguhan:
Liabilitas Pajak Tangguhan =
Rp. 5.500.000.000 x 25% = Rp. 1.375.000.000
Dr - Beban Pajak
Tangguhan 1.375.000.000
Cr - Liabilitas Pajak
Tangguhan 1.375.000.000
……
Tanggal 14 Januari 2020:
Nilai Kontrak Swap Jual =
1.100.000 USD x Rp. 13.775 = Rp. 15,152,500,000
Nilai Kontrak Swap Beli =
1 EURO = (Rp. 14.994/Rp. 13.775) = 1,09 USD
1.100.000 USD/1.09 USD =
1.010.571 EURO x Rp. 14.994 = Rp. 15,152,500,000
Laporan Komitmen dan Kontinjensi:
II. Kewajiban Komitmen:
Cr - Posisi Penjualan
Spot dan Derivatif -
Kontrak Swap 15,152,500,000
……
Tanggal 17 Januari 2020:
Pelaksanaan Kewajiban Komitmen:
Dr - Posisi Penjualan
Spot dan Derivatif -
Kontrak Swap 15,152,500,000
Jurnal Penjualan USD - Pembelian UERO:
Dr - RPV GBN
USD 1.100.000 USD
Cr - Giro pada BI 1.100.000 USD
Dr - Giro
pada BI 1.000.000 EURO
Cr - RPV GBN
EURO 1.000.000 EURO
Dr - RPV GBN
EURO - IDR 15,152,500,000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 15,152,500,000
Jurnal Penerimaan Premi Swap:
1.000.000 USD x 3% =
30.000 USD x Rp. 13.775 = Rp. 413.250.000
Dr - Giro
pada BI 413.250.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Premi
Ditangguhkan 413.250.000
Revaluasi Posisi BN - USD:
Spot Jual USD/IDR = Rp. 13.775
BI Jual USD/IDR = Rp. 13.710
Selisih Kurs = Rp. 65
Keuntungan Posisi BN =
1.100.000 USD x Rp. 65 = Rp. 71.500.000
Dr - RPV GBN
USD - IDR 71.500.000
Cr - Keuntungan Transaksi Spot
dan Derivatif 71.500.000
Revaluasi Posisi BN - EURO:
Spot Beli IDR/EUR = Rp. 14.994
BI Beli IDR/EUR = Rp. 14.920
Selisih Kurs = Rp. 74
Kerugian Posisi BN =
1.010.571 EURO x Rp. 74 = Rp. 74.782.254
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 74.782.254
Cr - RPV GBN
EURO - IDR 74.782.254
Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan:
Aset Pajak Tangguhan =
Rp. 74.782.254 x 25% = Rp. 18.695.564
Dr - Aset Pajak
Tangguhan 18.695.564
Cr - Pendapatan Pajak
Tangguhan 18.695.564
……
Tanggal 17 Febuari 2020:
Amortisasi Pendapatan Premi Ditangguhkan =
Rp. 413.250.000/6 bulan = Rp. 68.875.000
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Premi
Ditangguhkan 68.875.000
Cr - Pendapatan Lainnya -
Pendapatan Premi 68.875.000
Dst, sampai dengan 17 Juli 2020 ..
……
Tanggal 17 Juli 2020:
Jurnal Pembelian USD - Penjualan UERO
pada Kurs Tanggal 17 Januari 2020:
Dr - Giro
pada BI 1.100.000 USD
Cr - RPV GBN
USD 1.100.000 USD
Dr - RPV GBN
EURO 1.000.000 EURO
Cr - Giro
pada BI 1.000.000 EURO
Dr - RPV GBN
USD - IDR 15,152,500,000
Cr - RPV GBN
EURO - IDR 15,152,500,000
Revaluasi Posisi BN - USD:
Spot Jual USD/IDR = Rp. 13.775
BI Jual USD/IDR = Rp. 13.815
Selisih Kurs = Rp. 40
Kerugian Posisi BN =
1.100.000 USD x Rp. 40 = Rp. 44.000.000
Dr - Ekuitas -
Pendapatan (Kerugian)
Komprehensive Lainnya
(FVTOCI) -
a. Penyesuaian Akibat
Penjabaran Laporan
Keuangan dalam
Mata Uang
Asing 44.000.000
Cr - RPV GBN
USD - IDR 44.000.000
Catatan: Jurnal Penyesuaian Pajak Tangguhan seperti di atas.
Revaluasi Posisi BN - EURO:
Spot Beli IDR/EUR = Rp. 14.994
BI Beli IDR/EUR = Rp. 15.130
Selisih Kurs = Rp. 136
Keuntungan Posisi BN =
1.010.571 EURO x Rp. 136 = Rp. 137.437.656
Dr - RPV GBN
EURO - IDR 137.437.656
Cr - Keuntungan Transaksi Spot
dan Derivatif 137.437.656
#. Lihat:
#. Artikel Terkait:
🔰 Akuntansi Kontrak Forward (Jual Beli Valas)
🔰 Akuntansi Kontrak Swap (Lindung Nilai dan Cross Currency Swap)
🔰 Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)
🔰 Tagihan Atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (reverse repo)
🔰 Kredit dan Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
🔰 Agio Saham, Keuntungan Penjualan Saham, dan Ilustrasi
🔰 Amandemen PSAK 62 menerapkan PSAK 71
🔰 PSAK 68 tentang Pengukuran Nilai Wajar Aset Keuangan dan Non Keuangan
🔰 Tagihan dan Liabilitas atas Spot dan Derivatif
🔰 Penurunan dan Peningkatan Nilai Wajar Liabilitas Keuangan
🔰 Penghasilan Komprehensive Lain dan Reklasifikasi
🔰 Akuntansi Penyertaan (PSAK 15 Menerapkan PSAK 71)
🔰 Akuntansi Leasing (Sewa Guna Usaha)
🔰 Amandemen PSAK 60 tentang Reformasi Suku Bunga Acuan
#. Artikel Terbaru:
0 Komentar