Akuntansi Penyertaan (PSAK 15 Menerapkan PSAK 71) - Definisi, Metode, dan Ilustrasi

Akuntansi Penyertaan (PSAK 15 Menerapkan PSAK 71) - Definisi, Metode, dan Ilustrasi


Amandemen PSAK 15 Menerapkan PSAK 71 (khusus perbankan dan asuransi)

Penyertaan saham adalah penanaman dana bank (bukan di Bursa Efek Indonesia) dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, baik dalam rangka pendirian maupun ikut serta dalam operasi lembaga keuangan lain, termasuk penyertaan sementara dalam rangka restrukturisasi kredit dan lainnya, (PAPI - Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001). 

Bagaimana pengaruh penyertaan saham oleh bank terhadap perusahaan?

Penyertaan saham oleh bank terhadap perusahaan lain menimbulkan hubungan antara bank yang menguasai atau membeli saham dengan perusahaan yang dibeli sahamnya. Hubungan ini sering diterjemahkan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak. Bank tertentu sebagai perusahaan induk mengendalikan manajemen perusahaan anak. Perusahaan anak ini dari segi yuridis terlepas dari perusahaan induk, artinya perusahaan anak tersebut sebagai unit bisnis yang berdiri sendiri. Tapi dari segi ekonomis perusahaan anak di bawah pengelolaan satu manajemen perusahaan induk.


DAFTAR ISI:


Penyertaan modal pada perusahaan lain di bidang keuangan. —— 


Bank menempatkan dana dalam penyertaan saham, tujuannya adalah untuk menguasai dan mengendalikan perusahaan lain. Bank umumnya hanya diperkenankan melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan pada perusahaan lain di luar bidang keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit (kredit bermasalah).


1. Pencatatan Penyertaan dengan Metode Biaya (Cost Method)

- Metode Biaya (Metode Harga Perolehan) adalah metode untuk mencatat penyertaan bank pada perusahaan anak, bila jumlah penyertaannya relatif kecil. Pada penyertaan ini umumnya bank masih berkepentingan untuk memperoleh pendapatan berupa dividen. Atau dengan cara lain bank yang memiliki penyerahan belum mampu mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan anak. Pada metode ini, penyertaan dicatat sebesar harga perolehan.

Setiap penerimaan dividen tunai akan dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga yaitu Dividen, akan tetapi dalam hal pendapatan dividen berbentuk saham (stock dividen) maka tidak diakui sebagai pendapatan dan boleh dicatat menambah harga perolehan penyertaan.

2. Pencatatan Penyertaan dengan Metode Ekuitas (Equity Method)

- Metode Ekuitas adalah metode pencatatan yang digunakan untuk mencatat bila bank memiliki penyertaan saham relatif besar (terbesar dari seluruh penyertaan atau di atas 50%) sehingga bank tersebut mampu mengendalikan perusahaan anak.

Pencatatan dengan metode ini lebih mencerminkan hubungan ekonomis dibandingkan metode harga perolehan. Sebagai investasi saham terbesar pada perusahaan anak, jelas perusahaan induk (parent company) akan dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan anak.

Kegiatan bank berkaitan dengan penyertaan antara lain transaksi penyertaan, transaksi penerimaan deviden, transaksi pelepasan penyertaan, dan sebagainya.

Penyertaan Modal Dalam Rangka Restrukturisasi Kredit

Kredit macet di pihak debitur harus diselamatkan oleh bank selaku kreditur. Penyelamatan kredit dapat dilakukan dengan melakukan restrukturisasi kredit, yaitu pengalihan kredit menjadi penyertaan.

Pemyelamatan kredit dengan mengalihkan ke penyertaan merupakan perubahan hubungan dari utang piutang menjadi hubungan kepemilikan. Oleh karena itu, bank harus menyesuaikan jurnal perkreditan ke jurnal penyertaan. Untuk mencatat pengalihan kredit menjadi penyertaan, bank dapat mencatat dengan equity atau cost method sebesar nilai wajar dari saham yang diterima. Nilai wajar saham adalah nilai yang disepakati oleh kedua belah pihak. Selisih antara nilai saham dengan nilai kredit yang dialihkan harus dicatat pada rekening laba atau rugi pada periode pengalihan kredit tersebut

       Penyertaan seperti ini wajib ditarik kembali apabila telah melebihi jangka waktu 5 tahun atau perusahaan debitur tempat melakukan penyertaan telah memperoleh laba kumulatif. Penyertaan yang berasal dari penghasilan kredit dicatat sebesar nilai wajar dari saham yang diterima.

Referensi:
………
Back to Content ↑


Ilustrasi:

Ilustrasi 1 - Penyertaan dengan Metode Harga Perolehan (Cost Method): 


Pada tanggal 2 Januari 2019, Bank ABC mengakuisisi saham PT. Asuransi Bersama (Investee) dengan persentase kepemilikan 20% (1.000.000 lembar saham @ Nilai Pasar = Rp. 3.000 sedangkan Nilai Nominal = Rp. 500). Akuisisi saham berasal dari Pendiri Perusahaan, yaitu Saham yang Dibeli Kembali (Treasury Stock). Penyertaan lain pada PT. Asuransi Bersama adalah Bank ARM dengan 17% kepemilikan dan Bank XYZ dengan 25% kepemilikan. Nilai IPO Saham PT. Asuransi Bersama Per 30 Januari 2011 sebesar Rp. 15,000,000,000.


Info Tambahan:

#. Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Penyertaan Saham adalah sebesar Rp. 250.000.000 pada saat akuisisi (Berdasarkan PSAK 71).

#. Pada Tanggal 31 Desember 2019, investee mengumumkan Laba sebesar Rp. 2.500.000.000. Dividen laba dibagikan sesuai persentase kepemilikan masing - masing entitas per 31 Januari 2020. Dividen tunai diberikan sebesar Rp. 100 per lembar saham per 31 Desember 2019. Harga pasar saham adalah Rp. 2.900.

#. Pada tanggal 2 Januari 2020, Bank ABC mengestimasi kerugian penurunan nilai sebesar Rp. 300.000.000.

#. Pada Tanggal 31 Desember 2020, investee mengumumkan Laba sebesar Rp. 3.500.000.000. Dividen laba dibagikan sesuai persentase kepemilikan masing - masing entitas per 31 Januari 2021 sedangkan pembagian deviden saham sebanyak 100.000 lembar, pada harga pasar penutupan Rp. 3.300 per 31 Desember 2020.

#. Bank ABC menjual Penyertaan tersebut pada 1 Febuari 2024 pada harga pasar Rp. 4.000 per lembar saham, asumsi nilai tercatat (carrying amount) setelah pengukuran nilai wajar adalah Rp. 2.850.000.000 (jumlah saham: 1.100.000 lembar).


Penyelesaian pada Bank ABC:

Tanggal 2 Januari 2019:
Harga Pasar Saham =
Rp. 3.000 x 1.000.000 lbr saham =
Rp. 3.000.000.000

Harga Nominal Saham = 
Rp. 500 x 1.000.000 lbr saham =
Rp. 500.000.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 Final atas 
Penjualan Saham Pendiri Terutang =
(Rp. 500.000.000 x 0,1%) +
(Rp. 15,000,000,000 x 0,5%) =
Rp. 75.500.000.

Pembayaran Penyertaan Dipotong Pajak =
Rp. 3.000.000.000 - Rp. 75.500.000 =
Rp. 2.924.500.000

Dr - Penyertaan -
        PT. Asuransi
        Bersama  3.000.000.000
Cr -   Liabilitas Lainnya -
          Utang Pajak -
          PPh Pasal 4 Ayat 2 Final -
          Saham Pendiri       75.500.000
Cr -   Giro pada BI      2.924.500.000

Jurnal Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Penyertaan Saham:

Dr - Kerugian Penurunan Nilai 
        Aset Keuangan:
         iv. Aset Keuangan Lainnya -
              Penyertaan   250.000.000
Cr -   Ekuitas -
          Pendapatan (Kerugian) 
          Komprehensive Lainnya 
          (FVTOCI) - 
          b. Keuntungan (Kerugian) 
              dari Perubahan Nilai 
              Aset Keuangan Dalam 
              Kelompok Tersedia Untuk
              Dijual (AFS) -
              Penyertaan        250.000.000
---------------------

Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai:

Liabilitas Pajak Tangguhan = 
Rp. 250.000.000 x 25% = Rp. 62.500.000

Dr - Beban Pajak 
        Tangguhan  62.500.000
Cr -   Liabilitas Pajak 
          Tangguhan    62.500.000
……

Tanggal 31 Desember 2019 - Pembagian Dividen:
Dividen Tunai PT. ABC = 
Rp. 100 x 1.000.000 lbr saham = 
Rp. 100.000.000

Potongan PPh Pasal 23 = 
Rp. 100.000.000 x 15% = Rp. 15.000.000

Dr - Giro 
        pada BI                85.000.000
Dr - Aset Lainnya -
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 23/
        Beban Operasional 
        Selain Bunga - 
        Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 23       15.000.000
Cr -     Pendapatan Operasional 
            Selain Bunga -
            Dividen               100.000.000

Catatan: 
#. Pendapatan Operasional Selain Bunga atas Dividen Tunai merupakan Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak (Formulir 1771 - I No. 4, dan Formulir 1771 - IV, Bagian B No. 3). Bukti Potong PPh Pasal 23 merupakan Kredit Pajak.
#. Pemotong PPh Pasal 23 dan atau 26 adalah PT. Asuransi Bersama.
---------------------

Pengukuran Nilai Wajar Penyertaan:
Nilai Pasar Saham (PT. Asuransi Bersama) = 
Rp. 2.900 x 1.000.000 lbr saham = 
Rp. 2.900.000.000
Nilai Penyertaan = Rp. 3.000.000.000
Kerugian Penurunan Nilai = Rp. 100.000.000

Dr - Ekuitas -
        Pendapatan (Kerugian) 
        Komprehensive Lainnya 
        (FVTOCI) - 
        b. Keuntungan (Kerugian) 
            dari Perubahan Nilai 
            Aset Keuangan Dalam 
            Kelompok Tersedia Untuk
            Dijual (AFS) -
            Penyertaan     100.000.000
Cr -    Penyertaan -
           PT. Asuransi
           Bersama               100.000.000
---------------------

Jurnal Penyesuaian atas Saldo Penghasilan 
Komprehensive Lain:

Saldo Pendapatan (Kerugian) Penghasilan 
Komprehensive Lain = 
Rp. 250.000.000 - Rp. 100.000.000 = Rp. 150.000.000

Dr - Ekuitas -
        Pendapatan (Kerugian) 
        Komprehensive Lainnya 
        (FVTOCI) - 
        b. Keuntungan (Kerugian) 
            dari Perubahan Nilai 
            Aset Keuangan Dalam 
            Kelompok Tersedia Untuk
            Dijual (AFS) -
            Penyertaan     150.000.000
Cr -     Kerugian Penurunan Nilai 
            Aset Keuangan:
            iv. Aset Keuangan Lainnya -
                 Penyertaan     150.000.000 
---------------------

Jurnal Pajak Tangguhan atas Penyesuaian Estimasi Kerugian Penurunan Nilai:

Aset Pajak Tangguhan = 
Rp. 250.000.000 x 25% = 
Rp. 62.500.000

Dr - Aset Pajak 
        Tangguhan  62.500.000
Cr -   Pendapatan Pajak 
          Tangguhan     62.500.000
……

Tanggal 2 Januari 2020 - Closing Book:
Saldo Kerugian Penurunan Nilai 
Aset Keuangan atas Penyertaan =
Rp. 100.000.000

Dr - Ekuitas -
        Pendapatan (Kerugian) 
        Komprehensive Lainnya 
        (FVTOCI) - 
        b. Keuntungan (Kerugian) 
            dari Perubahan Nilai 
            Aset Keuangan Dalam 
            Kelompok Tersedia Untuk
            Dijual (AFS) -
            Penyertaan      100.000.000
Cr -     Kerugian Penurunan Nilai 
            Aset Keuangan:
            iv. Aset Keuangan Lainnya -
                 Penyertaan       100.000.000 
---------------------

Saldo Pendapatan Dividen = Rp. 100.000.000

Dr - Pendapatan Operasional 
        Selain Bunga -
        Dividen  100.000.000
Cr -    Ekuitas -
           Pendapatan (Kerugian) 
           Komprehensive Lainnya 
           (FVTOCI) - 
           e. Bagian Penghasilan 
               Komprehensive Lain
               dari Entitas 
               Asiosiasi    100.000.000
……

#. Tanggal 2 Januari 2020, jurnal Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Penyertaan Saham sama seperti di atas.
---------------------

Tanggal 31 Januari 2020:
Pembagian Dividen:
Dividen Laba PT. ABC = 
Rp. 2.500.000.000 x 20% (Kepemilikian) = 
Rp. 500.000.000

Potongan PPh Pasal 23 = 
Rp. 500.000.000 x 15% = Rp. 75.000.000

Dr - Giro 
        pada BI               425.000.000
Dr - Aset Lainnya -
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 23/
        Beban Operasional 
        Selain Bunga - 
        Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 23        75.000.000
Cr -     Pendapatan Operasional 
            Selain Bunga -
            Dividen                 500.000.000

Catatan: 
#. Pendapatan Operasional Selain Bunga atas Dividen Laba merupakan Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak (Formulir 1771 - I No. 4, dan Formulir 1771 - IV, Bagian B No. 3). Bukti Potong PPh Pasal 23 merupakan Kredit Pajak. Jika penyertaan modal lebih dari 25%, maka tidak dikenakan pemotongan PPh 23 atas dividen.

Tanggal 31 Desember 2020:
Pembagian Dividen Saham:
Nilai Pasar Saham = 
Rp. 3.300 x 100.000 lbr saham = 
Rp. 330.000.000

PPh Pasal 23 Dibayar Sendiri atau 
Dipungut Pihak Lain = 
Rp 330.000.000 x 15% = Rp. 49.500.000

Dr - Penyertaan -
        Dividen Saham 
        PT. Asuransi
        Bersama  330.000.000
Cr -   Pendapatan Operasional 
          Selain Bunga -
          Dividen             330.000.000

Dr - Aset Lainnya -
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 23/
        Beban Operasional 
        Selain Bunga - 
        Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 23     49.500.000
Cr -   Liabilitas Lainnya -
          Utang Pajak -
          PPh Pasal 23/
          Giro pada BI            49.500.000

Catatan: 
#. PPh Pasal 23 terutang dapat dibayar sendiri oleh Bank ABC, atau dapat juga dipungut oleh PT. Asuransi Bersama sebesar Rp. 49.500.000 saat pembagian Dividen Saham.
#. Jurnal Penyesuaian atas Saldo Pendapatan (Kerugian) Penghasilan Komprehensive Lain, Tutup Buku pada awal tahun 2021, dan pembagian dividen laba sama seperti sebelumnya.

Tanggal 1 Febuari 2024:
Nilai Pasar Saham = 
Rp. 4.000 x 1.100.000 lbr saham = 
Rp.4.400.000.000

Nilai Tercatat (Carrying Amount) 
Penyertaan = Rp. 2.850.000.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 Final atas 
Penjualan Bukan Saham Pendiri Terutang =
Rp. 4.400.000.000 x 0,1% = Rp. 4.400.000

Penerimaan Bersih Setelah Pajak =
Rp. 4.400.000.000 - Rp. 4.400.000 =
Rp. 4.395.600.000

Dr - Giro 
        pada BI   4.395.600.000
Dr - Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 
        Bukan Saham 
        Pendiri           4.400.000
Cr -   Pendapatan Operasional 
          Selain Bunga -
          Keuntungan dari
          Penyertaan dengan 
          Cost Method     1.550.000.000
 Cr -  Penyertaan -
          PT. Asuransi
          Bersama           2.850.000.000

Catatan: Keuntungan dari Penyertaan dengan Cost Method adalah objek PPh Pasal 17 Badan Usaha.

Contoh:
………
Back to Content ↑


Ilustrasi 2 - Penyertaan dengan Metode Ekuitas (Equity Method): 

Pada 15 Maret 2019, Bank ABC mengakuisisi Bank ANZ dengan kepemilikan 60% saham biasa pada harga pasar Rp. 4.000 sebanyak 252.000.000 lembar saham dengan treasury stock. Laba/Rugi Tahun Lalu (Laba Ditahan) Bank ANZ sebesar Rp. 750,000,000,000. Nilai IPO Saham Bank ANZ Per 3 Juni 1999 sebesar Rp. 150,000,000,000.

Info Tambahan:

#. Kepemilikan Saham Bank ANZ sebesar 26% dimiliki oleh Bank TBK, 14% oleh Publik, sisanya merupakan Modal yang Belum Disetor, dan Saham yang Dibeli Kembali. 

#. Nilai Nominal Saham Rp. 200, dengan penerbitan sebanyak 420.000.000 lembar saham.

#. Modal Dasar Rp. 84,000,000,000 (Rp. 200 x 420.000.000 lembar saham), Modal yang Belum Disetor Rp. 10,000,000,000 (Rp. 200 x 50.000.000 lembar saham), Saham yang Dibeli Kembali Rp. 52,000,000,000 (Rp. 200 x 260.000.000 lembar saham).

#. Estimasi Kerugian Penurunan Nilai atas Penyertaan Saham Bank ANZ adalah sebesar Rp. 2.000.000.000 pada saat akuisisi (Berdasarkan PSAK 71).

#. Pada Tanggal 31 Desember 2019, investee mengumumkan Laba sebesar Rp. 25,000,000,000. Dividen laba dibagikan sesuai persentase kepemilikan masing - masing entitas per 31 Januari 2020. Dividen tunai diberikan sebesar Rp. 100 per lembar saham per 31 Desember 2019. Harga pasar saham adalah Rp. 4.200.

#. Asumsi: Pada Tanggal 10 Juni 2030, penyertaan saham tersebut dijual pada harga pasar saham Rp. 5.000 (Carrying Amount setelah pengukuran nilai wajar saham sebesar Rp. 1,100,000,000,000).


Penyelesaian - (jurnal dalam jutaan rupiah) pada Bank ABC:

Tanggal 15 Maret 2019:
Jurnal Penyertaan Saham:
Akuisisi Saham 60% Kepemilikan = 
420.000.000 lbr saham x 60% =
252.000.000 lbr saham

Nilai Penyertaan Saham = 
Rp. 4.000 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 1,008,000,000,000

Nilai Nominal Saham = 
Rp. 200 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 50,400,000,000

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas 
Penjualan Saham Pendiri Terutang:
(Rp. 50,400,000,000 x 0,1%) +
(Rp. 150,000,000,000 x 0,5%) =
Rp. 800.400.000

Pembayaran Penyertaan Dipotong Pajak:
Rp. 1,008,000,000,000 - Rp. 800.400.000 = 
Rp. 1,007,199,600,000

Dr - Penyertaan -
        Akuisisi Saham 
        Bank ANZ    1.008.000
Cr -    Liabilitas Lainnya -
           Utang Pajak -
           PPh Pasal 4 Ayat 2 
           Final                               800,4
Cr -    Giro pada BI        1.007.199,6

Catatan: 
#. Asumsi, jika Bank ABC memotong bagian Laba Ditahan yang menjadi bagian kepemilikannya dalam penyertaan saham:

Laba Ditahan (Bank ABC) = 
Rp. 750,000,000,000 x 60% = Rp. 450,000,000,000

Pembayaran atas Penyertaan 
(sebelum PPh Pasal 23) = 
Rp. 1,008,000,000,000 - Rp. 450,000,000,000 =
Rp. 558,000,000,000

PPh Pasal 23 atas Dividen Laba 
Disetor kepada Bank ANZ:
Tidak ada, karena penyertaaanya di atas 25%.

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Penjualan Saham Pendiri
Terutang = Rp. 800.400.000

Pembayaran atas Penyertaan 
(setelah PPh Pasal 23 dan PPh Final) = 
Rp. 558,000,000,000 - Rp. 800.400.000 = 
Rp. 557,199,600,000

Jurnal:
Dr - Penyertaan -
        Akuisisi Saham 
        Bank ANZ        1.008.000
Cr -    Liabilitas Lainnya -
           Utang Pajak -
           PPh Pasal 4 Ayat 2 
           Final                                800,4
Cr -    Pendapatan Operasional 
           Selain Bunga -
           Dividen - Laba Ditahan 
           Bank ANZ              450.000
Cr -    Giro pada BI           557.199,6

Jurnal Pembayaran Pajak Terutang:
Dr - Liabilitas Lainnya -
        Utang Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 
        Final      800,4
Cr -     Giro pada BI     800,4
----------------------

Jurnal Perhitungan Goodwill:
Perhitungan Goodwill Parent:
(Rp. 1,008,000,000,000 - 
((Rp. 200 x 252.000.000 lbr saham) + 
(Rp. 750,000,000,000 x 60%))) = 
Rp. 507,600,000,000

Atau ((Rp. 4.000 x 420.000.000 lbr saham) - 
((Rp. 200 x 420.000.000 lbr saham) + 
Rp. 750,000,000,000)) x 60% = 
Rp. 507,600,000,000 

Perhitungan Goodwill NCI:
((Rp. 4.000 x 420.000.000 lbr saham) - 
((Rp. 200 x 420.000.000 lbr saham) + 
Rp. 750,000,000,000)) x 40% = 
Rp. 338,400,000,000

Dr -  Aset Tak Berwujud -
         Goodwill Parent  507.600
Dr -  Aset Tak Berwujud -
         Goodwill NCI        338.400
Cr -    Ekuitas -
           Komponen Ekuitas Lainnya -
           Goodwill Parent      507.600
Cr -    Ekuitas -
           Komponen Ekuitas Lainnya -
           Goodwill NCI            338.400

Catatan:
#. Saldo akun Goodwill yang berasal dari akuisisi saham atau merger tidak memiliki masa manfaat, sehingga tidak dapat diamortisasi.  Lihat: 👉 PSAK 19 (Revisi 2009) paragraf 88, 89, dan 97.

Jurnal Estimasi Kerugian atas Penyertaan Saham:
Dr - Kerugian Penurunan Nilai 
        Aset Keuangan:
        iv. Aset Keuangan Lainnya:
             Penyertaan   2.000
Cr -   Ekuitas -
          Pendapatan (Kerugian) 
          Komprehensive Lainnya 
          (FVTOCI) - 
          b. Keuntungan (Kerugian) 
              dari Perubahan Nilai 
              Aset Keuangan Dalam 
              Kelompok Tersedia Untuk
              Dijual (AFS) -
              Penyertaan          2.000
----------------------

Jurnal Pajak Tangguhan atas Estimasi Kerugian 
Penurunan Nilai:

Liabilitas Pajak Tangguhan = 
Rp. 2.000.000.000 x 25% = 
Rp. 500.000.000

Dr - Beban Pajak 
        Tangguhan  500
Cr -     Liabilitas Pajak 
            Tangguhan     500
……

Tanggal 31 Desember 2019:
Pembagian Dividen:
Dividen Tunai PT. ABC = 
Rp. 100 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 25,200,000,000

Potongan PPh Pasal 23 atas 
Dividen Tunai = 
Rp. 25,200,000,000 x 15% = 
Rp. 3.780.000.000

Dr - Giro 
        pada BI                21.420
Dr - Aset Lainnya -
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 23/
        Beban Operasional 
        Selain Bunga - 
        Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 23        3.780
Cr -     Pendapatan Operasional 
            Selain Bunga -
            Dividen                     25.200

Catatan: 
#. Pendapatan Operasional Selain Bunga atas Dividen Laba merupakan Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak.
----------------------

Jurnal Pengukuran Nilai Wajar Penyertaan:

Harga Pasar Saham Bank ANZ = 
Rp. 4.200 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 1,058,400,000,000
Nilai Penyertaan Saham = 
Rp. 4.000 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 1,008,000,000,000
Keuntungan Penyertaan Saham = 
Rp. 50,400,000,000

Dr - Penyertaan -
        Akuisisi Saham 
        Bank ANZ    50.400
Cr -     Pendapatan Operasional 
            Selain Bunga -
            Keuntungan dari Penyertaan 
            dengan Equity Method
            (FVTPL) - 
            Bank ANZ       50.400

Catatan: 
#. Keuntungan dari Penyertaan dengan Equity Method adalah Objek PPh Pasal 17 Badan Usaha.
 --------------------------------

Jurnal Penyesuaian atas Estimasi Kerugian Penurunan Nilai karena kenaikan Nilai Penyertaan:
Dr - Ekuitas -
        Pendapatan (Kerugian) 
        Komprehensive Lainnya 
        (FVTOCI) - 
        b. Keuntungan (Kerugian) 
            dari Perubahan Nilai 
            Aset Keuangan Dalam 
            Kelompok Tersedia Untuk
            Dijual (AFS) -
            Penyertaan       2.000
Cr -    Kerugian Penurunan Nilai 
           Aset Keuangan:
           iv. Aset Keuangan Lainnya:
                Penyertaan        2.000
----------------------

Jurnal Pajak Tangguhan atas Kenaikan Penyertaan Saham atau Penyesuaian atas estimasi Kerugian Penurunan Nilai:

Liabilitas Pajak Tangguhan = 
Rp. 2.000.000.000 x 25% = 
Rp. 500.000.000

Dr - Aset Pajak 
        Tangguhan   500
Cr -     Pendapatan Pajak 
            Tangguhan        500
……

Tanggal 2 Januari 2020 - Tutup Buku:
Dr - Pendapatan Operasional 
        Selain Bunga -
        Dividen         25.200
Dr - Pendapatan Operasional 
        Selain Bunga -
        Keuntungan dari Penyertaan 
        dengan Equity Method
        (FVTPL) - 
        Bank ANZ    50.400
Cr -     Ekuitas -
            Pendapatan (Kerugian) 
            Komprehensive Lainnya 
            (FVTOCI) - 
            e.  Bagian Penghasilan 
                 Komprehensive Lain
                 dari Entitas Asosiasi -
                 Dividen Tunai  25.200
Cr -     Ekuitas -
            Pendapatan (Kerugian) 
            Komprehensive Lainnya 
            (FVTOCI) - 
            h. Lainnya -
                Keuntungan 
                Penyertaan       50.400
……

Tanggal 31 Januari 2020:
Pembagian Dividen:
Dividen Laba Bank ANZ = 
Rp. 25,000,000,000 x 60% (Kepemilikian) =
Rp. 15,000,000,000

Potongan PPh Pasal 23 atas Deviden Laba tidak ada, 
penyertaan di atas 25%.

Dr - Giro 
        pada BI                15.000
Cr -     Pendapatan Operasional 
            Selain Bunga -
            Dividen                    15.000
……

Tanggal 10 Juni 2030:
Harga Pasar Saham Bank ANZ = 
Rp. 5.000 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 1,250,000,000,000
Nilai Tercatat Penyertaan Saham = 
Rp. 1,100,000,000,000
Keuntungan Penyertaan Saham = 
Rp. 150,000,000,000
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 
Bukan Saham Pendiri =
Rp. 1,250,000,000,000 x 0,1% =
Rp. 1.250.000.000
Penerimaan Bersih Setelah Pajak =
Rp. 1,250,000,000,000 - Rp. 1.250.000.000 =
Rp. 1,248,750,000,000

Dr - Giro 
        pada BI  1.248.750
Dr - Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 
        Bukan Saham 
        Pendiri           1.250
Cr -     Pendapatan Operasional 
            Selain Bunga -
            Keuntungan dari Penyertaan 
            dengan Equity Method
            (FVTPL) - 
            Bank ANZ          150.000
Cr -     Penyertaan -
            Akuisisi Saham 
            Bank ANZ        1.100.000
……

Penyelesaian pada Bank ANZ saat diakuisisi:

Tanggal 15 Maret 2019:
Jurnal Pengakuisisian Saham - dalam jutaan rupiah:
Akuisisi Saham 60% Kepemilikan = 
420.000.000 lbr saham x 60% = 
252.000.000 lbr saham

Nilai Penyertaan Saham = 
Rp. 4.000 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 1,008,000,000,000

Nilai Nominal Saham = 
Rp. 200 x 252.000.000 lbr saham = 
Rp. 50,400,000,000

Potongan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas 
Penjualan Saham Pendiri =
(Rp. 50,400,000,000 x 0,1%) +
(Rp. 150,000,000,000 x 0,5%) =
Rp. 800.400.000

Pembayaran Penyertaan Dipotong Pajak =
Rp. 1,008,000,000,000 - Rp. 800.400.000 = 
Rp. 1,007,199,600,000

Dr - Giro 
        pada BI     1.007.199,6
Dr - Aset- 
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 4 Ayat 2/
        Beban Pajak - 
        PPh Pasal 4 Ayat 2
        Final                   800,4
Cr -   Ekuitas - 
          Modal Disetor:
          c. Saham yang
              Dibeli Kembali
              (Treasury Stock) -
              Penyertaan Bank ABC   1.008.000
------------------

Pembagian Modal dan Laba Ditahan:
Modal Dasar = 
Rp. 84,000,000,000
Modal yang Belum Disetor = 
Rp. 10,000,000,000 
Saham yang Dibeli Kembali =
Rp. 1.600.000.000 
(Rp. 52,000,000,000 - (Rp. 200 x 252.000.000 lbr saham)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh = 
Rp. 84,000,000,000 - Rp. 10,000,000,000 - 
Rp. 1.600.000.000 = Rp. 72,400,000,000

Modal Bank ABC (60%) =
Rp. 72,400,000,000 x 60% = 
Rp. 43,440,000,000

Modal Bank TBK (26%) =
Rp. 72,400,000,000 x 26% = 
Rp. 18,824,000,000

Modal Publik(14%) =
Rp. 72,400,000,000 x 14% = 
Rp. 10,136,000,000

Jurnal:
Dr - Ekuitas -
        Modal Disetor - 
        a. Modal Dasar   72.400
Cr -    Ekuitas -
           Modal Disetor - 
           a. Modal Dasar -
               Bank ABC             43.440
Cr -    Ekuitas -
           Kepentingan
           NonPengendali -
           Publik                          10.136
Cr -    Ekuitas -
           Kepentingan
           NonPengendali -
           Bank TBK                   18.824
------------------

Pembagian Laba/Rugi Tahun - 
Tahun Lalu (Laba Ditahan):

Laba/Rugi Tahun - Tahun Lalu = 
Bank ABC = Rp 750,000,000,000 x 60% = 
Rp. 450,000,000,000

Publik = Rp 750,000,000,000 x 14% = 
Rp. 105,000,000,000

Bank TBK = Rp 750,000,000,000 x 26% =
Rp. 195,000,000,000

Jurnal:
Dr - Ekuitas -
        Laba/Rugi:
        a. Tahun - 
            Tahun Lalu    750.000
Cr -    Ekuitas -
           Laba/Rugi:
           a. Tahun - 
               Tahun Lalu -
               Bank ABC         450.000
Cr -    Ekuitas -
           Laba/Rugi:
           a. Tahun - 
               Tahun Lalu -
               Publik                 105.000
Cr -    Ekuitas -
           Laba/Rugi:
           a. Tahun - 
               Tahun Lalu -
               Bank TBK          195.000
------------------

Catatan:
#. Asumsi, jika Bank ABC memotong bagian Laba Ditahan yang menjadi bagian kepemilikannya dalam penyertaan saham:

Laba Ditahan (Bank ABC) = 
Rp. 750,000,000,000 x 60% = Rp. 450,000,000,000

Penerimaan atas Penyertaan 
(sebelum PPh Pasal 23) = 
Rp. 1,008,000,000,000 - Rp. 450,000,000,000 =
Rp. 558,000,000,000

Setoran PPh Pasal 23 atas 
Dividen Laba Diterima 
dari Bank ABC:
Tidak ada, penyertaan di atas 25%.

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas 
Penjualan Saham Pendiri
Terutang = Rp. 800.400.000

Penerimaan Dana atas Penyertaan 
(ditambah setoran PPh Pasal 23 
dan dikurang PPh Final) = 
Rp. 558,000,000,000 - Rp. 800.400.000 = 
Rp. 557,199,600,000

Jurnal:
Dr - Giro 
        pada BI                  557.199,6
Dr - Laba/Rugi -
        a. Tahun - 
            Tahun Lalu       450.000
Dr - Aset Lainnya -
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 4 Ayat 2/
        Beban Operasional 
        Selain Bunga - 
        Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 -
        Saham Pendiri            800,4
Cr -    Ekuitas - 
           Modal Disetor:
           c. Saham yang
               Dibeli Kembali
               (Treasury Stock) -
               Penyertaan 
               Bank ABC                1.008.000
……

Tanggal 31 Desember 2019:
Dividen Tunai PT. ABC = 
Rp. 100 x 252.000.000 lembar saham = 
Rp. 25,200,000,000

PPh Pasal 23 Terutang = 
Rp. 25,200,000,000 x 15% = 
Rp. 3.780.000.000

Dr - Beban Operasional 
        Selain Bunga -
        Dividen               25.200
Cr -     Liabilitas Lainnya -
            Utang Pajak -
            PPh Pasal 23 -
            Dividen/Giro 
            pada Bi                    3.780
Cr -     Giro pada BI          21.420
……

Tanggal 2 Januari 2020 - Tutup Buku:
Laba (Rugi) Periode Berjalan
setelah Pajak Bersih = Rp. 25,000,000,000

Laba/Rugi Tahun - Tahun Lalu:
Bank ABC = Rp. 25,000,000,000 x 60% = 
Rp. 15,000,000,000

Publik = Rp. 25,000,000,000 x 14% = 
Rp. 3.500.000.000

Bank TBK = Rp. 25,000,000,000 x 26% =
Rp. 6.500.000.000

Dr - Ekuitas -
        Laba/Rugi:
        Tahun Berjalan    25.000
Cr -    Ekuitas -
           Laba/Rugi:
           a. Tahun - 
               Tahun Lalu -
               Bank ABC             15.000
Cr -    Ekuitas -
           Laba/Rugi:
           a. Tahun - 
               Tahun Lalu -
               Publik                       3.500
Cr -    Ekuitas -
           Laba/Rugi:
           a. Tahun - 
               Tahun Lalu -
               Bank TBK                 6.500
……

Tanggal 31 Januari 2020:
Pembagian Dividen:
Dividen Laba Bank ABC = 
Rp. 25,000,000,000 x 60% (Kepemilikian) = 
Rp. 15,000,000,000

PPh Pasal 23 Terutang = 
Tidak ada, penyertaan di atas 25%.

Dr - Ekuitas -
        Laba/Rugi:
        a. Tahun - 
            Tahun Lalu -
            Bank ABC      15.000               
Cr -    Giro pada BI          15.000
…………
Back to Content ↑


Ilustrasi 3 - Penyertaan dalam rangka Restrukturisasi Kredit: 

Pada tanggal 31 Januari 2019, PT. Sewa Guna Usaha mempunyai kredit kepada Bank BRI dengan sisa pokok kredit sebesar Rp. 10,000,000,000, dan pendapatan bunga ditangguhkan sebesar Rp. 2.000.000.000. 

Kredit tersebut dialihkan menjadi penyertaan modal dalam rangka restrukturisasi kredit bermasalah. Harga pasar saham PT. SGU Per 31 Januari 2019 sebesar Rp. 3.500 dengan Nilai Nominal Rp. 200. Kepemilikan Penyertaan Bank BRI sebesar 15% dalam rangka restrukturisasi kredit macet PT. SGU (Cost Method). Nilai IPO Saham PT. SGU Per 10 Febuari 2008 sebesar Rp. 12,000,000,000.

Jurnal pada saat ‘Pokok Kredit’ dan ‘Tunggakan Bunga’ dialihkan menjadi penyertaan sbb:

Nilai Kredit = Rp. 12,000,000,000
Jumlah Penyertaan = 
3.428.571 lbr saham
(Rp. 12,000,000,000/Rp. 3.500)
Nilai Penyertaan = 
Rp. 3.500 x 3.428.571 lbr saham =
Rp. 11,999,998,500
Selisih Restrukturisasi Kredit = Rp. 1.500
Nilai Nominal Saham = 
Rp. 200 x 3.428.571 lbr saham = Rp. 685.714.200

Potongan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas 
Penjualan Saham Pendiri
Dibayar Sendiri:
(Rp. 685.714.200 x 0,1%) +
(Rp. 12,000,000,000 x 0,5%) =
Rp. 60.685.714,2

Jurnal Pencatatan atas Penyertaan 
Metode Biaya (Cost Method):
Dr - Penyertaan -
        Restrukturisasi Kredit
        PT. SGU    11,999,998,500
Dr - Beban Operasional 
        Selain Bunga -
        Kerugian Penurunan 
        Nilai Aset Keuangan 
        (Impairment):
        ii. Kredit                    1.500
Cr -   Kredit:
          d. Pinjaman yang
              diberikan dan piutang -             
              Pokok Kredit     10,000,000,000
Cr -   Kredit:
          d. Pinjaman yang
              diberikan dan piutang -           
              Pendapatan bunga
              ditangguhkan    2.000.000.000

Dr - Aset Lainnya -
        Pajak Dibayar Di muka -
        PPh Pasal 4 Ayat 2/
        Beban Operasional 
        Selain Bunga - 
        Beban Lainnya -
        Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 Final - 
        Saham Pendiri    60.685.714,2
Cr -      Giro pada BI           60.685.714,2

#. Artikel Terkait:


#. Artikel Terbaru:

Posting Komentar

0 Komentar