Agio Saham, Keuntungan Penjualan Saham, dan Ilustrasi

Agio Saham, Keuntungan Penjualan Saham, dan Ilustrasi

Pengertian dan Ilustrasi

Agio saham adalah selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank, sebagai akibat harga saham yang telah dibelinya kembali dari yang telah diedarkan dijual melebihi nilai nominalnya. Disagio saham adalah selisih kurang setoran modal yang diterima oleh bank, sebagai akibat harga saham yang telah dibelinya kembali dari yang telah diedarkan (sebelum dijual kembali) melebihi nilai nominalnya.


Sedangkan keuntungan penjualan saham adalah selisih lebih dana yang diterima oleh bank sebagai akibat saham yang dibelinya di bursa efek, termasuk saham yang diakuisisinya atau penyertaannya dijual melebihi nilai nominalnya atau harga perolehannya.


#. Ilustrasi 1 - Agio Saham:


Bank BRI membeli kembali saham yang telah diedarkannya sebanyak 1.000.000 lembar saham @Rp. 3.000, dengan harga sebelumnya @Rp. 4.500 (Harga Nominal Rp. 2.000/Lembar). Saham tersebut kemudian dijual kembali dengan harga @Rp. 6.000.


Asumsi: 

Nilai IPO Saham Perdana sebesar 

Rp. 1.500.000.000 setelah tahun 1996.


Jurnal saat pengedaran saham:

Nilai Pasar Saham (ASK) = Rp. 4.500.000.000

Nilai Nominal Saham = Rp. 2.000.000.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Saham Pendiri =

(Rp. 4.500.000.000 x 0,1%) +

(Rp. 1.500.000.000 x 0,5%) = Rp. 12.000.000

Agio Saham =

Rp. 4.500.000.000 - Rp. 2.000.000.000 =

Rp. 2.500.000.000

Penerimaan Bersih Setelah Pajak =

Rp. 4.500.000.000 - Rp. 12.000.000 =

Rp 4.488.000.000


Dr - Giro pada BI  4.488.000.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Final Pasal 4 Ayat 2 -

        Shm Pendiri         12.000.000

Cr -    Modal disetor:

           b. Modal Belum

               Disetor             2.000.000.000

Cr -    Tambahan modal disetor:

           a. Agio                  2.500.000.000


Jurnal saat pembelian kembali saham

(Buyback Saham):

Nilai Pasar Saham (BID) = Rp. 3.000.000.000

Nilai Nominal Saham = Rp. 2.000.000.000

Disagio Saham =

Rp. 3.000.000.000 - Rp. 2.000.000.000 =

Rp. 1.000.000.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas 

Penjualan Bukan Saham Pendiri =

Rp. 3.000.000.000 x 0,1% = Rp. 3.000.000 

Pembayaran Bersih = Rp. 3.997.000.000


Dr - Modal disetor:

        c. Saham yang dibeli kembali

            (treasury stock)    2.000.000.000

Dr - Tambahan modal disetor:

        b. Disagio                   1.000.000.000

Cr -    Liabilitas Lainnya -

           Utang Pajak -

           PPh Pasal 4 Ayat 2 -

           Penjualan Bukan

           Saham Pendiri                       3.000.000

Cr -    Giro pada BI                    2.997.000.000


Jurnal saat penjualan kembali saham:


Nilai Pasar Saham = Rp. 6.000.000.000

Nilai Nominal Saham = Rp. 2.000.000.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Saham Pendiri =

(Rp. 6.000.000.000 x 0,1%) +

(Rp. 1.500.000.000 x 0,5%) = Rp. 13.500.000

Agio Saham =

Rp. 6.000.000.000 - Rp. 2.000.000.000 =

Rp. 4.000.000.000

Penerimaan Bersih Setelah Pajak =

Rp. 6.000.000.000 - Rp. 13.500.000 =

Rp 5.986.500.000


Dr - Giro pada BI     5.986.500.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Final Pasal 4 Ayat 2 -

        Shm Pendiri           13.500.000

Cr -    Modal disetor:

           c. Saham yang dibeli kembali

               (treasury stock)      2.000.000.000

Cr -    Tambahan modal disetor:

           a. Agio                          4.000.000.000


#. Ilustrasi 2 - Keuntungan Penjualan Saham di Bursa Efek:


Pada tanggal 10 Januari 2019, Bank BRI membeli saham PT. Indofood di bursa efek melalui broker sebanyak 1.000.000 lembar saham seharga @Rp. 8.000, dan brokerage fee Rp. 25.000.000, PPN 10%. Pada tanggal 10 Mei 2019, harga pasar saham tersebut menjadi @Rp. 8.600, dan dijual pada 3 Juni 2019 dengan harga @Rp. 8.700.


Jurnal saat pembelian saham:

Nilai Pasar Saham (ASK) = Rp. 8.000.000.000

Brokerage Fee = Rp. 25.000.000

PPN Masukan =

Rp. 25.000.000 x 10% = Rp. 2.500.000

Pembayaran Surat Berharga = Rp. 8.027.500.000


Dr - Surat Berharga:

        b. Tersedia untuk dijual -

             Saham INDF  8.000.000.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan             2.500.000

Dr - Komisi/provisi/fee dan

        administrasi -

        Brokerage Fee          25.000.000

Cr -   Giro pada BI -

          Broker                    8.027.500.000


Jurnal revaluasi harga saham (10 Mei 2019):

Nilai Pasar Saham (BID) =

Rp. 8.600 x 1.000.000 lembar =

Rp. 8.600.000.000

Nilai Tercatat (Carrying Amount) =

Rp. 8.000.000.000

Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan =

Rp. 600.000.000


Dr - Surat Berharga:

       a. Diukur pada nilai wajar

           melalui laporan laba rugi -

           Saham INDF 8.600.000.000

Cr -    Surat Berharga:

           b. Tersedia untuk dijual -

                Saham INDF  8.000.000.000

Cr -    Peningkatan nilai wajar aset

           keuangan:

           i. Surat Berharga -

              Saham INDF       600.000.000


Saat penjualan saham (3 Juni 2019):

Jurnal pembalik revaluasi harga saham:

Dr - Surat Berharga:

        b. Tersedia untuk dijual -

            Saham INDF 8.000.000.000

Dr - Penurunan nilai wajar aset keuangan:

        i. Surat Berharga -

           Saham INDF     600.000.000

Cr -   Surat Berharga:

         a. Diukur pada nilai wajar

             melalui laporan laba rugi -

             Saham INDF   8.600.000.000


Jurnal penjualan saham,

Nilai Pasar Saham (BID) =

Rp. 8.700 x 1.000.000 lembar = Rp. 8.700.000.000

Brokerage Fee = Rp. 25.000.000

PPN Masukan =

Rp. 25.000.000 x 10% = Rp. 2.500.000

PPh Pasal 4 Ayat 2 Bukan Saham Pendiri =

Rp. 8.700.000.000 x 0,1% = Rp. 8.700.000

Penerimaan Dana Penjualan Surat Berharga =

Rp. 8.700.000.000 - Rp. 25.000.000 -

Rp. 2.500.000 - Rp. 8.700.000 =

Rp. 8.663.800.000


Dr - Giro pada BI -

        Broker       8.663.800.000

Dr - Beban Operasional Lainnya -

        Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi -

        Brokerage

        Fee                  25.000.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan 2.500.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Bukan Saham

        Pendiri             8.700.000

Cr -   Surat Berharga:

          b. Tersedia untuk dijual -

              Saham INDF  8.000.000.000

Cr -    Keuntungan penjualan aset

           keuangan:

           i. Surat berharga -

              Saham INDF     700.000.000


Atau ————


Saat penjualan saham (3 Juni 2019):

Dr - Giro pada BI -

        Broker               8.663.800.000

Dr - Beban Operasional Lainnya -

        Komisi, Provisi, Fee dan

        Adminstrasi -

        Brokerage

        Fee                          25.000.000

Dr - Aset Lainnya -

        Pajak Dibayar Di muka -

        PPN Masukan         2.500.000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Bukan Saham

        Pendiri                      8.700.000

Dr - Penurunan nilai wajar aset

        keuangan:

        i. Surat Berharga -

           Saham INDF   600.000.000

Cr -    Surat Berharga:

           b. Diukur pada nilai wajar

               melalui laporan laba rugi -

               Saham INDF       8.600.000.000

Cr -    Keuntungan penjualan aset

           keuangan:

           i. Surat berharga -

              Saham INDF            700.000.000


Catatan:

#. Penjualan ‘Surat Berharga’ dalam kelompok ‘b. Tersedia untuk dijual’ di mana, ‘Keuntungan dari penjualan saham’ dikategorikan ke dalam ‘PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, 2. Pos - pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi, b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp. 700.000.000.

#. Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan Pendapatan Pajak Tangguhan, sedangkan Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan Beban Pajak Tangguhan.


#. Ilustrasi 3 - Keuntungan Penjualan Hasil Akuisisi atau Penyertaan Saham:


Pada tanggal 10 Januari 2007, Bank BRI mengakuisisi 90% saham Bank BNP sebanyak 10.000.000 lembar saham seharga @Rp. 4.500, di mana harga nominal saham perlembar adalah @Rp. 3.500, sehingga total ‘Harga Nominal Saham’ Rp. 35,000,000,000, dan Laba Ditahan Rp. 9.500.000.000. Pada 1 Desember 2018, saham tersebut dijual seluruhnya kepada Bank BCA dengan harga @Rp. 5.500. Pencatatan menggunakan Equity Method. Asumsi: Nilai saham pada saat penutupan pada akhir tahun 1996 adalah Rp. 2.000.000.000


Jurnal akuisisi saham oleh Bank BRI:

Nilai Akuisisi Saham = Rp. 40,500,000,000

(Rp. 45,000,000,000 x 90%)


PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Saham Pendiri =

(Rp. 40,500,000,000 x 0,1%) +

(Rp. 2.000.000.000 x 0,5%) = Rp. 50.500.000


Pembayaran Akuisisi Saham =

Rp. 40,500,000,000 - Rp. 50.500.000 =

Rp. 40,449,500,000


Dr - Penyertaan-

        Akuisisi saham

        BNP   40,500,000,000

Cr -   Liabilitas Lainnya -

          Utang Pajak -

          PPh Final Pasal 4 Ayat 2 -

          Shm Pendiri        50.500.000

Cr -   Giro pada BI -

          Bank BNP    40,449,500,000


Jurnal Goodwill Parent:

- Harga Perolehan Saham pada Nilai Wajar = 

  Rp 45,000,000,000

  (10.000.000 lembar saham x Rp. 4.500)

- Nilai Nominal Saham = Rp. 35,000,000,000

  (10.000.000 lembar saham x Rp. 3.500)

- Laba Ditahan = Rp. 9.500.000.000

- Nilai Ekuitas Bersih = Rp. 44,500,000,000

  (Rp. 35,000,000,000 + Rp. 9.500.000.000)

- Nilai Goodwill Parent =

  (Harga Perolehan Saham -

  Nilai Ekuitas Bersih) x 90%

- Nilai Goodwill Parent = Rp. 450.000.000

  ((Rp. 40,500,000,000 - Rp. 44,500,000,000) x 90%)


Dr - Aset Tak Berwujud

        Goodwill Parent -

        Akusisi saham

        Bank BNP   450.000.000

Cr -   Ekuitas Lainnya -

          Goodwill Parent -

          Akuisisi saham

          Bank BNP     450.000.000


Jurnal Goodwill NCI (Non Controlling Interest):

- Nilai Goodwill NCI =

  (Harga Perolehan Saham - 

  Nilai Ekuitas Bersih) x 10%

- Nilai Goodwill NCI = Rp. 50.000.000

  ((Rp. 45,000,000,000 - Rp. 44,500,000,000) x 10%)


Dr - Aset Tak Berwujud

        Goodwill NCI -

        Akusisi saham

        Bank BNP   50.000.000

Cr -   Ekuitas Lainnya -

          Goodwill NCI -

          Akuisisi saham

          Bank BNP     50.000.000


Jurnal penjualan saham hasil akuisisi ke Bank BCA:


Nilai Penjualan Saham Penyertaan =

Rp. 55,000,000,000

PPh Pasal 4 Ayat 2

Bukan Saham Pendiri =

Rp. 55,000,000,000 x 0,1% = 

Rp. 55.000.000

Penerimaan Bersih setelah Pajak =

Rp. 54,945,000,000


Dr - Giro pada BI -

        Bank BCA  54,945,000,000

Dr - Beban Lainnya -

        Beban Pajak -

        PPh Pasal 4 Ayat 2

        Bukan Saham

        Pendiri                55.000.000

Cr -   Penyertaan -

          Akuisisi saham

          BNP             45,000,000,000

Cr -   Keuntungan dari

          penyertaan dengan

          Equity Method -

          Akuisisi saham

          BNP             10,000,000,000


Jurnal Penyesuaian atas Pemulihan Ekuitas Lainnya 

dari Goodwill Parent:

Dr - Ekuitas Lainnya -

        Goodwill Parent -

        Akuisisi saham

        Bank BNP   450.000.000

Cr -   Laba/Rugi

          a. Tahun -

               tahun lalu   450.000.000


Jurnal Pembalik Goodwill NCI:

Dr - Ekuitas Lainnya -

        Goodwill NCI -

        Akuisisi saham

        Bank BNP   50.000.000

Cr -   Aset Tak Berwujud

          Goodwill NCI -

          Akusisi saham

          Bank BNP     50.000.000


Jurnal Penyesuaian pada 2 Januari 2019 - Tutup Buku:

Dr - Keuntungan dari

        penyertaan dengan

        Equity Method -

        Akuisisi saham

        BNP   10,000,000,000

Cr -   Pendapatan (kerugian)

          Komprehensif Lainnya -

          b. Keuntungan (kerugian) dari

              Perubahan Nilai Aset

              Keuangan Dalam

              Kelompok Tersedia untuk

              Dijual     10,000,000,000

        

Catatan:

#. Jurnal di atas menerapkan PSAK 55.

#. Goodwill atas Akuisisi Saham dihitung dari Nilai Perolehan Saham dikurang Ekuitas Bersih (Saldo Nominal Saham Biasa + Saldo Laba Ditahan)

#. Goodwill atas Merger Usaha dihitung dari Nilai Perolehan Saham dikurang Aset Bersih (Total Aset - Total Utang). Merger adalah proses penggabungan antara dua atau lebih perusahaan dan hanya ada satu perusahaan yang dipertahankan. Sehingga tidak ada jurnal Eliminasi atas Laporan Keuangan setelah Konsolidasi. Jurnal Goodwill atas Merger Usaha:

Dr - Aset Tak Berwujud -

       Goodwill  xxx

Cr -   Ekuitas Lainnya -

         Goodwill Merger Usaha xxx

#. Goodwill atas akuisisi saham tidak dapat diamortisasi karena tidak mememiliki jangka waktu.

#. Beban PPh Pasal 4 Ayat 2 Final merupakan rekonsiliasi fiskal positif.



#. Artikel Terkait:

🔰 PSAK 71 - Klasifikasi Instrumen Keuangan dan Ilustrasi

🔰 Penghasilan Komprehensive Lain dan Reklasifikasi

🔰 Akuntansi Penyertaan (PSAK 15 Menerapkan PSAK 71)

🔰 PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar


#. Artikel Terbaru:

Posting Komentar

0 Komentar