Kredit dan Aset Yang Diambil Alih (AYDA)

Kredit dan Aset Yang Diambil Alih (AYDA)

Pemberian dan Penyaluran Kredit

A. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 11)



DAFTAR ISI:


B. Kredit Sindikasi (Syndication Loans) adalah kredit secara bersama-sama oleh dua bank atau lebih atau perusahaan pembiayaan lainnya dengan pembagian dana, risiko, dan pendapatan (bunga dan provisi/komisi) sesuai porsi kepesertaan masing-masing anggota sindikasi. Kredit sindikasi disebut juga kredit dalam rangka pembiayaan bersama.


Atau ”Syndicated Loan” adalah pinjaman yang diberikan oleh beberapa kreditur sindikasi, yang biasanya terdiri dari bank - bank dan/atau lembaga - lembaga keuangan lainnya kepada satu debitur, yang biasanya berbentuk badan hukum; untuk membiayai satu atau beberapa proyek (pembangunan gedung atau pabrik) milik debitur. Mengapa kredit sindikasi dilakukan? karena jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek tersebut sangat besar, sehingga tidak mungkin dibiayai oleh kreditur tunggal. Hal ini sesuai dengan definisi di atas, bahwa dalam pemberian kredit sindikasi, jumlah kreditnya terlalu besar apabila diberikan oleh satu bank saja.


Dalam ‘Kredit Sindikasi’ terdapat ‘Rekening Escrow’ atau rekening penampungan dari peserta kredit sindikasi yang dimiliki oleh agen atau bank induk, untuk disalurkan kepada debitur atau peserta kredit sindikasi untuk penerimaan dana kredit sindikasi, bunga, dan dana lainnya.


Arranger dalam kredit sindikasi adalah pihak yang ditunjuk oleh debitur untuk mencari dana pinjaman dari bank-bank lain untuk ikut berpartisipasi dalam kredit sindikasi. Tugas Arranger adalah mempertemukan debitur dengan bank - bank lain sehingga terjadilah suatu penawaran.


C. Penerusan Kredit adalah kredit yang seluruh atau sebagian dananya berasal dari pihak lain, dan bank dapat menanggung atau tidak menanggung risiko atas kredit yang disalurkan.


D. Kredit yang Dijamin adalah kredit yang seluruh atau sebagian risikonya ditanggung oleh pemerintah/asuransi atau pihak lain.


E. Kartu Kredit (Credit Card) adalah fasilitas/kredit yang diberikan oleh bank yang penarikannya dilakukan melalui pembayaran transaksi jasa dan perdagangan serta penarikan tunai (cash advance) sampai dengan jumlah tertentu sesuai dengan batas/limit yang ditentukan oleh bank.


F. Anjak Piutang (Factoring) adalah jenis pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi usaha.


Ilustrasi:

PT. ABC mempunyai piutang kepada PT. XYZ dan menjual piutang tersebut kepada Bank A dengan diskonto.

Format jurnal atas diskonto piutang:

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang -

            Piutang PT. XYZ      xxx

Cr -     Peningkatan nilai wajar aset

            keuangan -

            iv. Aset keuangan lainnya -

                 Diskonto piutang

                 PT. XYZ                         xxx

Cr -     Giro pada BI/Giro pada

            Bank Lain/ Kas

            dalam rupiah -

            PT. ABC                             xxx


Catatan: Peningkatan nilai wajar aset keuangan merupakan pendapatan pajak tangguhan.


Saat penagihan penagihan piutang ke PT. XYZ:

Dr - Giro pada BI/Giro pada

        Bank Lain/ Kas

        dalam rupiah   xxx

Cr -     Kredit:

            d. Pinjaman yang diberikan dan

                piutang -

                Piutang PT. XYZ    xxx


Dr - Penurunan nilai wajar aset

        keuangan/Peningkatan nilai

        wajar aset keuangan -

        iv. Aset keuangan lainnya -

             Diskonto piutang

             PT. XYZ      xxx

Cr -     Keuntungan penjualan

            aset keuangan -

            iii. Aset keuangan lainnya -

                 Diskonto piutang

                 PT. XYZ        xxx


Catatan: Pengakuan ‘Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan’ dicatat jika saat penagihan piutang ke PT. XYZ dilakukan pada masa pembukuan yang berbeda. Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan beban pajak tangguhan.


G. EBA (Efek Beragun Aset) adalah Instrumen keuangan yang sumber utama pembayarannya berasal dari aliran kas yang dihasilkan oleh underlying asetnya dan bukan dari kemampuan membayar dari perusahaan yang memiliki aset tersebut (originator).


Efek Beragun Aset (EBA) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Asset-backed security ialah efek (surat berharga), yang terdiri sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit pemilikan rumah, kredit mobil, yang bersifat utang.


Sebagai contoh, Bank Tabungan Negara (BTN) mempunyai tagihan atas pinjaman KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), dan BTN ingin mendapatkan dana lagi untuk mendanai KPR baru. BTN bekerja sama dengan berbagai pihak yakni perusahaan sekuritas untuk menerbitkan EBA dengan jaminan tagihan atas KPR yang dimiliki oleh BTN tersebut. Jika bunga yield rata - rata dari KPR 12,5% dan bunga EBA yang dibayarkan Bank BTN 8,5% kepada perusahaan sekuritas, maka terdapat selisih margin 4% bagi bank setahun.


Format jurnal:

Pada Agen atau Perantara Sekuritas:


#. Saat Penjualan EBA kepada Investor (Berdasarkan Harga Pasar):

Dr - Bank -

        Penjualan EBA

        Kelas A    xxx

Cr -     Utang Sertifikat

            EBA-SP Kelas A  -

            Nilai Nominal EBA   xxx

Cr -     Pendapatan Investasi -

            Keuntungan Penjualan 

            EBA-SP Kelas A         xxx


#. Saat Pembayaran EBA kepada Bank BTN:

Dr - Piutang Kredit Kepemilikan

        Rumah/Piutang Kredit

        Usaha/Piutang Kartu

        Kredit/Dll  -

        Nilai Nominal

        EBA-SP      xxx

Dr - Pendapatan Investasi -

        Keuntungan Penjualan 

        EBA-SP

        Kelas A       xxx

Cr -     Bank -

            Pembelian Piutang

            Bank BTN     xxx


#. Saat Penerimaan Bunga EBA Kelas A dari Bank BTN:

Dr - Bank   xxx

Cr -    Pendapatan Investasi -

           Bunga -

           EBA-SP Kelas A   xxx


#. Saat Pembayaran Bunga EBA Kelas A kepada Investor:

Dr - Beban Investasi -

        Bunga EBA

        Kelas A  xxx

Cr -     Bank         xxx


#. Saat Pembayaran EBA jatuh tempo kepada Investor:

Dr - Utang Sertifikat

        EBA-SP

        Kelas A    xxx

Dr/Cr - Beban Investasi -

       Kerugian Pembelian

       EBA-SP Kelas A/

       Pendapatan Investasi -

       Keuntungan Pembelian

       EBA-SP

       Kelas A      xxx

Cr -     Bank -

            Pembelian EBA

            Kelas A       xxx


#. Saat Penerimaan Pelunasan EBA jatuh tempo dari Bank BTN:

Dr - Bank -

        Pelunasan EBA 

        Bank BTN    xxx

Dr/Cr - Pendapatan Investasi -

       Keuntungan Pembelian

       EBA-SP Kelas A/

       Beban Investasi -

       Kerugian Pembelian

       EBA-SP

       Kelas A           xxx

Cr -     Piutang Kredit Kepemilikan

            Rumah/Piutang Kredit

            Usaha/Piutang Kartu

            Kredit/Dll         xxx


Pada Bank Bank BTN:


#. Penjualan EBA Kelas A:

Dr - Giro pada BI/Bank Lain -

        Broker Penerbit

        EBA Kelas A    xxx

Cr -     Surat berharga yang

            diterbitkan -

            Nilai Nominal

            EBA Kelas A        xxx

Cr -     Pendapatan Operasional

            Selain Bunga -

            Keuntungan penjualan

            aset keuangan:

            i. Surat berharga -

               EBA Kelas A     xxx


#. Pembayaran bunga EBA perbulan = 8,5%/12 bulan = 0,71% kepada Agen atau Perantara Sekuritas:

Dr - Beban bunga dalam rupiah -

        Bunga EBA

        Kelas A  xxx

Cr -     Liabilitas lainnya -

            Bunga yang masih harus

            dibayar/Giro pada BI/Bank Lain -

            Penerbit EBA Kelas A   xxx


#. Pelunasan EBA saat jatuh tempo kepada Agen atau Perantara Sekuritas:

Dr - Surat berharga yang

        diterbitkan -

        EBA Kelas A       xxx

Dr/Cr - Peningkatan Nilai

      Wajar Liabilitas Keuangan/

      Penurunan Nilai Wajar

      Liabilitas Keuangan     xxx

Cr -     Giro pada BI/Bank Lain -

            Broker Penerbit

            EBA Kelas A              xxx


Contoh EBA Bank Mandiri (Perantara: PT. Sarana MultiGriya Financial):

✏️ Efek Beragunan Aset Berbentuk Surat Partisipasi Saran Multigriya Finansial - Bank Mandiri (EBA-SP SMF-BMRI01).


Catatan:

======

Bank membayar bunga kepada pemegang EBA dan membayar pokok hutang pada tanggal jatuh tempo. ‘Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan’ yaitu harga EBA, menjadi ‘Pendapatan Operasional selain Bunga’ bagi bank.


Referensi:

📌 Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (Revisi 2008).


Jenis kredit menurut penggunaannya, antara lain:

a. Kredit investasi;

b. Kredit modal kerja; dan

c. Kredit konsumsi.


Penggolongan kredit menurut kualitas, terdiri dari kredit dengan kualitas lancar (L), dalam perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet (M). Penggolongan ini dilakukan untuk kepentingan penerapan prinsip kehati-hatian bank (prudential regulation).


Berdasarkan ‘PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/POJK.03/2014’, pasal 42:

(1) Bank wajib menghitung dan membentuk PPA terhadap Aset Produktif dan Aset Non Produktif.

(2) Penyisihan Penghapusan Aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. cadangan umum dan cadangan khusus untuk Aset Produktif; dan

b. cadangan khusus untuk Aset Non Produktif.


Pasal 43:

(1) Cadangan umum PPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf a. ditetapkan paling rendah sebesar 1% (satu perseratus) dari seluruh Aset Produktif yang digolongkan lancar.

(2) ..

(3) Cadangan khusus PPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) ditetapkan paling rendah sebesar:

a. 5% (lima perseratus) dari Aset Produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah dikurangi nilai agunan; 

b. 15% (lima belas perseratus) dari Aset Produktif dan Aset Non Produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan;

c. 50% (lima puluh perseratus) dari Aset Produktif dan Aset Non Produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan; atau

d. 100% (seratus perseratus) dari Aset Produktif dan Aset Non Produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan.


Jenis kredit berdasarkan evaluasi mengenai terdapat atau tidaknya bukti obyektif bahwa kredit mengalami penurunan nilai terdiri dari:

a. Kredit yang mengalami penurunan nilai, yaitu jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut (peristiwa yang merugikan); dan

b. Kredit yang tidak mengalami penurunan nilai.


Termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, pembelian surat berharga debitur yang dilengkapi dengan note purchase agreement (NPA), kredit yang berasal dari bank garansi, L/C, atau fasilitas lainnya yang tidak dapat diselesaikan (wanprestasi) dan dialihkan menjadi kredit, serta cerukan.


Pokok kredit adalah saldo kredit yang telah digunakan debitur dan belum dilunasi oleh debitur (biasa disebut sebagai baki debet).

………

Back to Content ↑

Ilustrasi:

Ilustrasi 1: Kredit Sindikasi

Pada tanggal 5 Desember 2017, PT. Indofood Sukses Makmur selaku nasabah Bank BRI mengajukan permohonan kredit sindikasi senilai Rp. 90,000,000,000 untuk membangun sebuah pabrik baru dengan jangka waktu 5 tahun dan telah disetujui oleh pihak Bank BRI.


Jaminan yang diberikan berupa:

1. Sertifikat deposito senilai 5 Miliar rupiah.

2. Surat berharga berupa 1.000.000 lembar saham @Rp. 70.000 = Rp. 70,000,000,000.


Adapun Bank BRI yang berperan sebagai agent (Bank Induk), berbagi porsi kredit kepada Bank BCA dan Bank Mandiri yang merupakan anggota sindikasi untuk proyek pabrik tersebut masing - masing sebesar Rp. 30,000,000,000, dengan arranger fee Rp. 50.000.000, dan management fee sebesar Rp. 50.000.000 untuk arranger dipotong dari nilai kredit sindikasi.


Bunga kredit sindikasi sebesar 15% setahun atau 1.25% perbulan, dengan biaya notaris Rp. 100,000,000 dan disetorkan pada saat pencairan dana kredit. Premi asuransi perbulan Rp. 10.000.000 dan pelaksanaan pemberian kredit sindikasi dicairkan pada 10 Januari 2018, sedangkan pembayaran angsuran ke- 1 dari PT. Indofood dimulai tanggal 1 Febuari 2018.


Bank BRI yang berperan sebagai agent, harus membuat ‘Rekening escrow debitur’ untuk digunakan oleh debitur saat pencairan dana dari anggota sindikasi, dan ‘Rekening perantara kredit sindikasi’ untuk penerimaan angsuran beserta bunganya dari debitur dan diteruskan kepada anggota sindikasi sesuai porsinya masing - masing.


Berdasarkan analisa kredit diasumsikan bahwa: ==

#. Untuk triwulan pertama yang telah berjalan, penggolongan kredit PT. Indofood dimasukan dalam kategori ‘Kredit dengan kualitas Lancar (L)’. Dan Bank wajib menghitung dan membentuk PPA (Penyisihan Penghapusan Aset) terhadap Aset Produktifnya yaitu ‘Kredit Sindikasi’ untuk laporan keuangan triwulannya periode 31 Maret 2018.


#. Untuk triwulan kedua yang telah berjalan, penggolongan kredit PT. Indofood dimasukan dalam kategori ‘Kredit dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus (DPK)’. Karena debitur telat dalam membayar angsuran. Dan Bank wajib menghitung dan membentuk PPA (Penyisihan Penghapusan Aset) terhadap Aset Produktifnya yaitu ‘Kredit Sindikasi’ untuk laporan keuangan triwulannya periode 30 Juni 2018.


Asumsi - Tabel Angsuran Kredit Sindikasi PT. Indofood: ==

Tanggal 1 Febuari 2018: Angsuran Pokok: Rp. 1.500.000.000, Angsuran Bunga: Rp. 1.125.000.000, Premi Asuransi: Rp. 10.000.000, Total Angsuran: Rp. 2.635.000.000, Baki Debet (Saldo Hutang): Rp. 88,500,000,000.


Tanggal 1 Maret 2018: Angsuran Pokok: Rp. 1.500.000.000, Angsuran Bunga: Rp. 1.125.000.000, Premi Asuransi:

Rp. 10.000.000, Total Angsuran: Rp. 2.635.000.000, Baki Debet (Saldo Hutang): Rp. 87,000,000,000.


Tanggal 1 April 2018: Angsuran Pokok: Rp. 1.500.000.000, Angsuran Bunga: Rp. 1.125.000.000, Premi Asuransi:

Rp. 10.000.000, Total Angsuran: Rp. 2.635.000.000, Baki Debet (Saldo Hutang): Rp. 85,500,000,000.


Tanggal 1 Mei 2018: Angsuran Pokok: Rp. 1.500.000.000, Angsuran Bunga: Rp. 1.125.000.000, Premi Asuransi:

Rp. 10.000.000, Total Angsuran: Rp. 2.635.000.000, Baki Debet (Saldo Hutang): Rp. 84,000,000,000.


Tanggal 1 Juni 2018: Angsuran Pokok: Rp. 1.500.000.000, Angsuran Bunga: Rp. 1.125.000.000, Premi Asuransi:

Rp. 10.000.000, Total Angsuran: Rp. 2.635.000.000, Baki Debet (Saldo Hutang): Rp. 82,500,000,000.


Dan seterusnya, ..


Dan diasumsikan bahwa ‘Tagihan Korporasi’ kepada PT. Indofood  memiliki bobot risiko 100% (Tanpa Peringkat) ..


Penyelesaian: ====


#. Jurnal Bank BRI - tanggal 5 Desember 2017 untuk ‘Laporan Komitmen’:

Porsi Kredit Sindikasi Bank BRI = 

Rp. 90,000,000,000/3 Bank =

Rp. 30,000,000,000

Cr - Kewajiban Komitmen

        1. Fasilitas kredit kepada

           nasabah yang belum ditarik:

           b. Lainnya:

                i. Comitted    30,000,000,000


#. Tanggal 10 Januari 2018,

Dr - Kewajiban Komitmen

        1. Fasilitas kredit kepada

           nasabah yang telah

           ditarik    30,000,000,000


Pencairan Dana Bank BRI:

Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Kredit Sindikasi

            PT. ISM       30,000,000,000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Fee notaris yang belum

            diserahkan          100.000.000

Cr -     Komisi/Provisi/Fee dan

            Administrasi - Arranger &

            Management Fee

            PT. ISM                  100.000.000

Cr -     Giro -

            Rekening Escrow Debitur -

            PT. ISM            29,800,000,000


Pendapatan bunga ditangguhkan selama 5 tahun: 

Rp. 90,000,000,000 x 15% x 5 tahun =

Rp. 67,500,000,000 : 3 bank = 

Rp. 22,500,000,000


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit Sindikasi

            Ditangguhkan PT. ISM selama

            5 Tahun      22,500,000,000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Pendapatan bunga

            kredit sindikasi PT. ISM

            ditangguhkan      22,500,000,000


Pembayaran Jasa Notaris:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Fee notaris   100.000.000

Cr -     Giro pada BI -

            Bank Notaris     100.000.000


Pencairan Dana dari Bank BCA ke BRI:

Dr - Giro pada BI -

        Dana kredit sindikasi PT. ISM -

        Bank BCA   30,000,000,000

Cr -     Giro -

            Rekening Escrow Debitur -

            PT. ISM           30,000,000,000


Pencairan Dana dari Bank Mandiri ke BRI:

Dr - Giro pada BI -

        Dana kredit sindikasi PT. ISM -

        Bank Mandiri   30,000,000,000

Cr -     Giro -

            Rekening Escrow Debitur -

            PT. ISM                30,000,000,000

………


Jurnal di Bank BCA:

(Untuk Laporan Komitmen sama dengan Bank BRI).


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang - Kredit Sindikasi

            PT. ISM   30,000,000,000

Cr -     Giro pada BI -

            Dana kredit sindikasi PT. ISM -

            Bank BRI       30,000,000,000


Pendapatan Bunga Ditangguhkan selama 5 tahun:

Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit Sindikasi

            Ditangguhkan PT. ISM selama

            5 Tahun    22,500,000,000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Pendapatan bunga

            kredit sindikasi PT. ISM

            ditangguhkan     22,500,000,000


Jurnal di Bank Mandiri:

(Untuk Laporan Komitmen sama dengan Bank BRI).


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang - Kredit Sindikasi

            PT. ISM   30,000,000,000

Cr -     Giro pada BI -

            Dana kredit sindikasi PT. ISM -

            Bank BRI        30,000,000,000


Pendapatan Bunga Ditangguhkan selama 5 tahun:

Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit Sindikasi

            Ditangguhkan PT. ISM selama

            5 Tahun    22,500,000,000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Pendapatan bunga

            kredit sindikasi PT. ISM

            ditangguhkan     22,500,000,000

………


#. Tanggal 1 Febuari 2018, Pembayaran Angsuran ke - 1 PT. Indofood ke BRI:

Dr - Giro pada BI -

        Angsuran ke - 1 kredit sindikasi

        PT. ISM   2.635.000.000

Cr -     Giro -

            Rekening perantara kredit

            sindikasi: BRI     2.635.000.000


Porsi Bank BRI, BCA dan Mandiri:

Angsuran Pokok = 

Rp. 1.500.000.000/3 Bank = 

Rp. 500.000.000. 

Bunga Kredit = 

Rp. 1.125.000.000/3 Bank = 

Rp. 375.000.000.


Dr - Ekuitas Lainnya -

        Angsuran pokok dan bunga

        kredit sindikasi ke - 1

        PT. ISM  875.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang - 

                Angsuran Pokok KS

                PT. ISM      500.000.000

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah -

            Bunga kredit sindikasi

            PT. ISM           375.000.000


Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan PT. ISM:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit sindikasi PT. ISM

        ditangguhkan    375.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Sindikasi

                Ditangguhkan PT. ISM selama

                5 Tahun               375.000.000


Penyaluran Dana Angsuran dan Bunga ke Bank BCA:

Dr - Giro -

        Rekening perantara kredit

        sindikasi: BRI    875.000.000

Cr -     Giro pada BI -

            Bank BCA             875.000.000


Penyaluran Dana Angsuran dan Bunga ke Bank Mandiri:

Dr - Giro -

        Rekening perantara kredit

        sindikasi: BRI    875.000.000

Cr -     Giro pada BI -

            Bank Mandiri       875.000.000


Pembayaran Asuransi:

Dr - Giro -

        Rekening perantara kredit

        sindikasi: BRI    10.000.000

Cr -     Giro pada BI -

            Entitas asuransi     10.000.000


Catatan: ‘Rekening Perantara Kredit Sindikasi’ menyisakan saldo sebesar Rp. 875.000.000 milik Bank BRI, setelah penyaluran dana angsuran dan bunga kepada bank peserta sindikasi.
 

Jurnal Pemulihan Rekening Perantara Kredit Sindikasi:

Dr -  Giro -

         Rekening perantara kredit

         sindikasi: BRI   875.000.000

Cr -     Ekuitas Lainnya -

            Angsuran pokok dan bunga

            kredit sindikasi ke - 1

            PT. ISM                 875.000.000

………


Jurnal Bank BCA,


Dr - Giro pada BI -

        Bank BRI   875.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang - 

                Angsuran Pokok KS

                PT. ISM      500.000.000

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah

            Bunga kredit sindikasi

            PT. ISM           375.000.000


Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan PT. ISM:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit sindikasi PT. ISM

        ditangguhkan    375.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Sindikasi

                Ditangguhkan PT. ISM selama

                5 Tahun               375.000.000


Jurnal Bank Mandiri,


Dr - Giro pada BI -

        Bank BRI   875.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang - 

                Angsuran Pokok KS

                PT. ISM      500.000.000

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah - 

            Bunga kredit sindikasi 

            PT. ISM           375.000.000


Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan PT. ISM:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit sindikasi PT. ISM

        ditangguhkan    375.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Sindikasi

                Ditangguhkan PT. ISM selama

                5 Tahun                375.000.000


Dan seterusnya ..

………


#. Penilaian Kualitas Aset Produktif tanggal 31 Maret 2018 oleh Bank BRI:


Saldo Baki Debet = 

Rp. 87,000,000,000 : 3 bank =

Rp. 29,000,000,000


Tagihan Bunga = 

(Rp. 22,500,000,000 -

(Rp. 375.000.000 x 3 kali angsuran) =

Rp. 21,375,000,000


Total Tagihan = 

Rp. 29,000,000,000 + Rp. 21,375,000,000 =

Rp. 50,375,000,000


Entitas wajib membentuk cadangan umum atas ‘Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atau Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (PPKA)’ dan ‘Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)’ dengan kualitas aset produktif dalam golongan ‘Lancar (L)’ berdasarkan tarif yang ditentukan sebesar 1%.


Pembentukan PPA atau PPKA dilakukan oleh bank berdasarkan analisa kredit, dan tidak dilaporkan perhitungannya dalam laporan keuangan bank, namun digunakan untuk menghitung ‘Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)’.


PPKA = Total Tagihan x 0,01

PPKA = Rp. 50,375,000,000 x 0,01 = Rp. 503.750.000.

CKPN = Rp. 503.750.000


ATMR Risiko Kredit = 

(Total Tagihan - PPKA) x Bobot Risiko

ATMR Risiko Kredit =

(Rp. 50,375,000,000 - Rp. 503.750.000) x 100% =

Rp. 49,871,250,000


Catatan: ATMR = Aset Tertimbang Menurut Risiko, Bobot Risiko = 100% (sesuai peraturan Bank Indonesia, tentang bobot risiko atas aset bank).


Asumsi, jika pembentukan PPA atau PPKA dilaporkan dalam laporan keuangan bank:

Dr - Penurunan nilai wajar

        aset keuangan -

        ii. Kredit   503.750.000

Cr -     Cadangan kerugian penurunan

            nilai aset keuangan -

            b. Kredit         503.750.000

          

Catatan:

- PPKA/PPA = CKPN

- Penurunan nilai wajar aset keuangan merupakan beban pajak tangguhan.

============


#. Penilaian Kualitas Aset Produktif tanggal 30 Juni 2018 oleh Bank BRI:

Saldo Baki Debet (Saldo Hutang) = 

Rp. 82,500,000,000 : 3 bank =

Rp. 27,500,000,000


Tagihan Bunga =

(Rp. 22,500,000,000 - 

(Rp. 375.000.000 x 6 kali angsuran) =

Rp. 20,250,000,000


Total Tagihan =

Rp. 27,500,000,000 + Rp. 20,250,000,000 =

Rp. 47,750,000,000


Entitas wajib membentuk cadangan khusus atas ‘PPKA dan CKPN’ dengan kualitas aset produktif dalam golongan ‘Dalam Perhatian Khusus (DPK)’ berdasarkan tarif yang ditentukan sebesar 5%.


Nilai Agunan = 

Rp. 75,000,000,000/3 bank =

Rp. 25,000,000,000


PPKA = (Total tagihan - Nilai Agunan) x 0,05

PPKA =

(Rp. 47,750,000,000 - Rp. 25,000,000,000) x 0,05 = 

Rp. 1.137.500.000

CKPN = Rp. 1.137.500.000


ATMR Risiko Kredit = 

(Total Tagihan - PPKA) x Bobot Risiko

ATMR Risiko Kredit =

(Rp. 47,750,000,000 - Rp. 1.137.500.000) x 100% =

Rp. 46,612,500,000


Pembentukan PPA atau PPKA dalam Laporan Keuangan Bank:


Jurnal Pembalik atas Pembentukan PPA tanggal 31 Maret 2018,

Dr - Cadangan kerugian penurunan

        nilai aset keuangan -

        b. Kredit    503.750.000

Cr -     Pemulihan atas cadangan

            kerugian penurunan nilai -

            Kredit sindikasi PT. ISM     503.750.000


Jurnal Penyesuaian untuk Pembentukan PPA tanggal 30 Juni 2018,

Dr - Penurunan nilai wajar

        aset keuangan -

        ii. Kredit    1.137.500.000

Cr -     Cadangan kerugian penurunan

            nilai aset keuangan -

            b. Kredit       1.137.500.000


Catatan: Pemulihan atas Cadangan Kerugian Penurunan Nilai merupakan pengakuan pendapatan pajak tangguhan, sedangkan Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan merupakan pengakuan beban pajak tangguhan.

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 2: Kredit diukur pada biaya perolehan diamortisasi (ilustrasi kredit modal kerja dengan suku bunga tetap)

Pada tanggal 24 Desember 2009, PT. Telkom Indonesia -  BUMN (nasabah Bank BCA) mengajukan kredit modal kerja kepada Bank BCA. Dan setelah hasil survey, pada 2 Januari 2010 bank memberikan kredit kepada debitur dengan data sesuai perjanjian kredit sebagai berikut:


Tujuan kepemilikan: Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, Maksimum kredit: Rp. 14,500,000,000, Jangka waktu: 1 tahun atau 12 bulan, Jenis kredit: Modal Kerja, Bunga: 15%/tahun atau 1.25%/bulan, Provisi: 0,1% atau Rp. 14.500.000.


Jaminan:

- Sertifikat deposito senilai 5 Miliar Rupiah

- Surat Berharga berupa 1.000.000 lembar

   saham @Rp. 50.000.


Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung Rp. 35.000.000. Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp. 20.000 per bulan. Angsuran pokok kredit dan bunga dibayar setiap tanggal 1 bulan berikutnya.


Berdasarkan data di atas, total dana yang dikeluarkan bank sebesar: Rp. 14,520,500,000 = (Rp. 14,500,000,000 - Rp.14.500.000 + Rp. 35.000.000).


Angsuran kredit per bulan selama 12 kali:

Angsuran Pokok: Rp. 1.208.333.333 (Rp. 14,500,000,000/12 bln),

Bunga Kredit: Rp. 181.250.000 (Rp. 14,500,000,000 x 1.25%),

Amortisasi Perbulan: Rp. 1.708.333 (Rp. 20.500.000/12 bln),

Suku Bunga Efektif: Rp. 182.958.333 (Rp. 181.250.000 + Rp. 1.708.333). Fee Pengelolan Rekening: Rp. 20.000.

Total Angsuran Perbulan: Rp. 1.389.603.333.


Penilaian kualitas aset produktif dari kredit PT. Telkom Indonesia:

Triwulan 1: Lancar (L), tepat waktu dalam pembayaran.

Triwulan 2: DPK (DPK), telat 5 s.d 15 hari dalam pembayaran.

Triwulan 3: Kurang Lancar (KL), telat 15 s.d 30 hari.

Triwulan 4: Pembayaran telah lunas.


Bobot risiko kredit untuk BUMN = 50%


Penyelesaian:


Tanggal 24 Desember 2009 - Jurnal Laporan Komitmen,

Cr - Kewajiban Komitmen -

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang belum ditarik:

        a. BUMN:

            i. Comitted

                - Rupiah  14,520,500,000


Tanggal 2 Januari 2010 - Kredit ditarik nasabah,

Dr - Kewajiban Komitmen -

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang telah ditarik:

        a. BUMN:

            i. Comitted

                  - Rupiah  14,520,500,000


Dr - Kredit:

        c. Dimiliki hingga jatuh tempo -

            Kredit Modal Kerja

            PT. TI      14,500,000,000

Dr - Beban ditangguhkan -

        Biaya bank atas perolehan

        kredit PT. TI     20.500.000

Cr -    Giro pada BI -

           PT. TI                 14,520,500,000


Pendapatan Bunga Ditangguhkan selama 1 tahun: 

Rp. 14,500,000,000 x 15% x 1 tahun 

Rp. 2.175.000.000


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit MK Ditangguhkan

            PT. TI selama 1 Tahun   2.175.000.000

Cr -    Liabilitas Lainnya -

           Pendapatan bunga

           kredit PT. TI ditangguhkan      2.175.000.000


Catatan:

======

#. ‘Beban Ditangguhkan’ dikategorikan sebagai ‘Aset Lainnya’.

#. Entitas dapat juga mencatat pada posisi debet atas kredit yang diberikan sebagai: ‘Kredit, point c. Dimiliki hingga jatuh tempo’, selain ‘Pinjaman yang diberikan dan piutang’.


Tanggal 1 Febuari 2010,

Dr - Giro pada BI -

        PT. TI      1.389.603.333

Cr -     Kredit:

            c. Dimiliki hingga jatuh tempo -

                Kredit Modal Kerja

                PT. TI           1.208.333.333

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah - 

            Bunga kredit MK

            PT. TI                  181.250.000

Cr -     Komisi/Provisi/Fee dan

            Administrasi -

            Fee pengelolaan rekening

            PT. TI                          20.000


Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan PT. TI:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga kredit PT. TI

        ditangguhkan   181.250.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Ditangguhkan

                PT. TI selama 1 Tahun    181.250.000


Amortisasi Beban Bank atas Kredit PT. Telkom Indonesia:

Dr - Beban Lainnya -

        Biaya perolehan kredit MK - 

        PT. TI    1.708.333

Cr -   Beban ditangguhkan -

          Biaya bank atas perolehan

          kredit - PT. TI        1.708.333

Dst ..


Penilaian kualitas aset produktif dari kredit PT. Telkom Indonesia:


#. Asumsi - Triwulan 1: Lancar (L), PT. Telkomsel Indonesia tepat waktu dalam pembayaran kredit. Baki Debet bulan Maret 2010 = Rp. 10,875,000,000 (Rp. 14,500,000,000 - (Rp. 1.208.333.333 x 3 bulan).


Total Tagihan Bunga =

(Rp. 2.175.000.000 - (Rp. 181.250.000 x 3 bulan)) =

Rp. 1.631.250.000


Total Tagihan = 

Rp. 10,875,000,000 + Rp. 1.631.250.000 =

Rp. 12,506,250,000


Cadangan Umum Aset Produktif dari Kredit PT. Telkomsel Indonesia:


PPKA = Total Tagihan x 0,01

PPKA = Rp. 12,506,250,000 x 0,01 = Rp. 125.062.500

CKPN = Rp. 125.062.500


ATMR Risiko Kredit = 

(Total Tagihan - PPKA) x Bobot Risiko


ATMR Risiko Kredit =

(Rp. 12,506,250,000 - Rp. 125.062.500) x 50% = 

Rp. 6.190.593.750


#. Asumsi - Triwulan 2: Dalam Perhatian Khusus (DPK), PT. Telkomsel telat 5 s.d 15 hari dalam pembayaran kreditnya.

Baki Debet Bulan Juni 2010 =

Rp. 14,500,000,000 - (Rp. 1.208.333.333 x 6 bulan) =

Rp. 7.250.000.000


Total Tagihan Bunga =

(Rp. 2.175.000.000 - (Rp. 181.250.000 x 6 bulan)) =

Rp. 1.087.500.000


Total Tagihan = Rp. 8.337.500.000


Cadangan Khusus Aset Produktif dari Kredit PT. Telkomsel Indonesia:


PPKA = (Total Tagihan - Nilai Agunan) x 0,05


PPKA = 

(Rp. 8.337.500.000 - Rp.10.000.000.000) x 0,05 = 

(Rp.  83.125.000) = 0

CKPN = 0


ATMR Risiko Kredit = 

(Total Tagihan - PPKA) x Bobot Risiko


ATMR Risiko Kredit = 

(Rp. 8.337.500.000 - Rp. 0) x 50% = 

Rp. 4.168.750.000


Catatan:

======

PPKA dan CKPN = 0, karena Total Tagihan < Nilai Agunan.


#. Asumsi - Triwulan 3: Kurang Lancar (KL), PT. Telkomsel telat 15 s.d 30 hari dalam pembayaran kreditnya.

Baki Debet bulan September 2010 = 

Rp. 14,500,000,000 - (Rp. 1.208.333.333 x 9 bulan) = 

Rp. 3.625.000.000.


Total Tagihan Bunga =

(Rp. 2.175.000.000 - (Rp. 181.250.000 x 9 bulan)) =

Rp. 543.750.000


Total Tagihan = Rp. 4.168.750.000


Cadangan Khusus Aset Produktif dari Kredit PT. Telkomsel Indonesia:


PPKA = (Total Tagihan - Nilai Agunan) x 0,15


PPKA = 

(Rp. 4.168.750.000 - Rp. 10,000,000,000) x 0,15 =  

(Rp. 874.687.500) = 0

CKPN = 0


ATMR Risiko Kredit = 

(Total Tagihan - PPKA) x Bobot Risiko


ATMR Risiko Kredit = 

(Rp. 4.168.750.000 - Rp. 0) x 50% = 

Rp. 2.084.375.000.

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 3: Kredit diukur pada biaya perolehan diamortisasi (ilustrasi kredit modal kerja dengan suku bunga mengambang)

Kredit diukur pada biaya perolehan diamortisasi (ilustrasi kredit modal kerja dengan suku bunga mengambang).


Berdasarkan soal pada Ilustrasi 2, pada tanggal 1 Juli 2010 suku bunga berubah menjadi 1,5%/bulan.


Angsuran Kredit bulan Juli 2010 s.d Januari 2011:

Angsuran Pokok =

Rp. 14,500,000,000/12 bln = Rp. 1.208.333.333 

Bunga Kredit =

Rp. 14,500,000,000 x 1.5% = Rp. 217.500.000 

Amortisasi Perbulan =

Rp. 20.500.000/12 bln = Rp. 1.708.333 

Suku Bunga Efektif =

Rp. 217.500.000 + Rp. 1.708.333 = Rp. 219.208.333 

Fee Pengelolan Rekening =Rp. 20.000.

Total Angsuran Perbulan =    

Rp. 1.208.333.333 + Rp. 217.500.000 = 

Rp.1.425.853.333


Penyelesaian:

Tanggal 1 Juli 2010

Jurnal Pembalik Pendapatan Bunga Ditangguhkan selama 6 bulan: 

Rp. 14,500,000,000 x 1,25% x 6 bulan =

Rp. 1.087.500.000


Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga kredit PT. TI

        ditangguhkan    1.087.500.000

Cr -   Kredit -

          d. Pinjaman yang diberikan

              dan piutang -

              Bunga Kredit MK

              Ditangguhkan PT. TI 

              selama 6 bulan       1.087.500.000


Jurnal penyesuaian perubahan suku bunga atas pendapatan bunga ditangguhkan selama 6 bulan ke depan: 


Rp. 14,500,000,000 x 1,5% x 6 bulan = 

Rp. 1.305.000.000


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit MK 

            Ditangguhkan PT. TI 

            selama 6 bulan   1.305.000.000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Pendapatan bunga kredit PT. TI

            ditangguhkan         1.305.000.000


Dr - Giro pada BI -

        PT. TI      1.425.853.333

Cr -     Kredit:

            c. Dimiliki hingga jatuh tempo -

                Kredit Modal Kerja

                PT. TI         1.208.333.333

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah -

            Bunga kredit Modal Kerja

            PT. TI                217.500.000

Cr -     Komisi/Provisi/Fee dan

            Administrasi -

            Fee pengelolaan rekening

            PT. TI                         20.000


Amortisasi Pendapatan Bunga Ditangguhkan PT. TI:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga kredit PT. TI

        ditangguhkan  217.500.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Ditangguhkan

                PT. TI selama 1 Tahun   217.500.000


Amortisasi beban bank atas kredit PT. Telkom Indonesia:

Dr - Beban Lainnya -

        Biaya perolehan kredit

        Modal Kerja PT. TI    1.708.333

Cr -     Beban ditangguhkan -

            Biaya bank atas perolehan

            kredit - PT. TI               1.708.333

Dst ..

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 4: Kredit diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Pada tanggal 24 Desember 2009, Bank BRI membeli kredit dari Bank BCA dengan data sesuai perjanjian kredit sebagai berikut:


Tujuan kepemilikan: Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (diperdagangkan), Outstanding kredit: Rp. 15,000,000,000, Jangka waktu: 1 tahun atau 12 bulan, Jenis kredit: Investasi, Bunga: 15%/tahun atau 1,25%/bulan atau Rp. 187.500.000 (perbulan), Nilai pasar: 90% atau Rp.13.500.000.000 (asumsi). Jadwal Angsuran Pokok: Tanggal 1 Juni 2010, dan 1 Desember 2010 sebesar Rp. 7.500.000.000.


Informasi lain:

- Pelaksanaan kredit dilakukan pada tanggal 2 Januari 2010.

- Pembayaran bunga setiap akhi bulan.

- 31 Januari 2010, harga pasar kredit adalah 

  Rp. 14,000,000,000,

- 1 Februari 2010, kredit tersebut dijual kepada 

  Bank Mandiri seharga Rp. 14,100,000,000.


Penyelesaian - Bank BRI, tanggal 24 Desember 2009:

Cr - Kewajiban Komitmen -

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang belum ditarik:

        b. Lainnya:

            i. Comitted

                - Rupiah  13,500,000,000


Tanggal 2 Januari 2010,

Dr - Kewajiban Komitmen -

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang telah ditarik:

        b. Lainnya:

            i. Comitted

                - Rupiah  13,500,000,000


Dr - Kredit:

        a. Diukur pada nilai wajar

            melalui laporan laba rugi -

            Bank BCA  13,500,000,000

Cr -    Giro pada BI -

           Kredit Bank

           BCA                 13,500,000,000


Pendapatan Bunga Ditangguhkan selama 1 tahun: 

Rp. 15,000,000,000 x 15% x 1 tahun =

Rp. 2.250.000.000


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit Investasi

            Ditangguhkan Bank BCA

            selama 1 Tahun   2.250.000.000

Cr -    Liabilitas Lainnya -

           Pendapatan bunga

           kredit Bank BCA

           ditangguhkan            2.250.000.000


Tanggal 31 Januari 2010,

Dr - Giro pada BI -

        Bunga Kredit

        Bank BCA  187.500.000

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah -

            Bunga kredit Bank BCA   187.500.000


Amortisasi Pendapatan Bunga Ditangguhkan Bank BCA:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga 

        kredit Bank BCA

        ditangguhkan  187.500.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Ditangguhkan

                Bank BCA selama 1 Tahun   187.500.000


Revaluasi Harga Pasar Kredit:

Dr - Kredit:

        a. Diukur pada nilai wajar

            melalui laporan laba rugi -

            Bank BCA   500.000.000

Cr -    Peningkatan nilai wajar aset keuangan -

           ii. Kredit             500.000.000


Catatan: Peningkatan nilai wajar aset keuangan atas kredit merupakan pendapatan pajak tangguhan.


Tanggal 1 Febuari 2010, Jurnal Penyesuaian Revaluasi Harga Pasar Kredit

tanggal 31 Januari 2010:


Dr -  Penurunan nilai wajar aset keuangan -

         ii. Kredit  500.000.000

Cr -      Kredit:

             a. Diukur pada nilai wajar

                 melalui laporan laba rugi -

                 Bank BCA       500.000.000


Catatan: Penurunan nilai wajar aset keuangan atas kredit merupakan beban pajak tangguhan.


Penjualan Kredit kepada Bank Mandiri:

Dr - Giro pada BI -

        Penjualan Kredit

        Bank BCA  14,100,000,000

Cr -     Kredit:

            a. Diukur pada nilai wajar

                melalui laporan laba rugi -

                Bank BCA                      13,500,000,000

Cr -      Keuntungan penjualan aset keuangan:

             ii. Kredit - 

                 Kepada Bank Mandiri   600.000.000


Jurnal Pemulihan Pendapatan Ditangguhkan:

Rp. 2.250.000.000 - Rp. 187.500.000 = 

Rp. 2.062.500.000

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga kredit 

        Bank BCA ditangguhkan  2.062.500.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Ditangguhkan

                Bank BCA selama 1 Tahun   2.062.500.000

………

Back to Content ↑

Ilustrasi 5: Kredit tersedia untuk dijual

Pada tanggal 24 Desember 2009, Bank BCA melakukan perjanjian untuk memberikan kredit kepada PT. Mayora Indah (Debitur) tepatnya pada tanggal 2 Januari 2010 dengan data sesuai perjanjian kredit sebagai berikut:

Tujuan kepemilikan: Tersedia untuk Dijual, Outstanding kredit: Rp. 100,000,000,000, Jangka waktu: 2 tahun atau 24 bulan, Jenis kredit: Investasi untuk pembelian mesin, Bunga: 15%/tahun atau 1,25%/bulan 0,1 %, Provisi: 0.1% atau Rp. 100.000.000.


Jadwal Angsuran Pokok:

- Semester I 2010:

     Rp. 25,000,000,000

- Semester II 2010:

     Rp. 25,000,000,000

- Semester I 2011:

     Rp. 25,000,000,000

- Semester II 2011:

     Rp. 25,000,000,000


Beban bank yang dapat diatribusikan langsung sebesar Rp.20.000.000. Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan.


Informasi Lain:

#. Harga pasar pada tanggal 31 Januari 2010 sebesar 

    Rp. 99,000,000,000.

- Angsuran bunga dibayar setiap tanggal 1 bulan 

  berikutnya, dimulai pada bulan Febuari, dan 

  angsuran pokok juga setiap tanggal 1 setiap

  Juni dan Desember.

- Harga pasar pada tanggal 30 Juni 2010 sebesar 

  Rp. 90,000,000,000.

- 1 Juli 2010, kredit tersebut dijual seharga 

  Rp. 90,000,000,000 kepada Bank Danamon.


Berdasarkan data di atas, total dana yang dikeluarkan bank sebesar Rp. 99,920,000,000 (Rp. 100,000,000,000 - Rp.100.000.000 + Rp. 20.000.000).


Tabel Angsuran Bunga: 

Bunga Perbulan =

Rp. 100,000,000,000 x 1.25% = Rp. 1.250.000.000 

Amortisasi Provisi Perbulan =

Rp. 80.000.000/12 bln = Rp. 6.666.667 

Suku Bunga Efektif = 

Rp. 1.250.000.000 + Rp. 6.666.667 = Rp. 1.256.666.667 

Fee Pengelolaan Rekening = Rp. 20.000

Total Pembayaran Perbulan = Rp. 1.250.020.000


Penyelesaian pada Bank BCA, 

#. Tanggal 24 Desember 2009:

Cr - Kewajiban Komitmen -

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang belum ditarik:

        b. Lainnya:

            i. Comitted

                - Rupiah  100,000,000,000


#. Tanggal 2 Januari 2010:

Dr - Kewajiban Komitmen -

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang telah ditarik:

        b. Lainnya:

            i. Comitted

                - Rupiah  100,000,000,000


Dr - Kredit:

        b. Tersedia untuk dijual -

            PT. MI   100,000,000,000

Cr -    Liabilitas Lainnya -

           Pendapatan ditangguhkan -

           Provisi bersih (setelah dikurangi 

           beban bank)              80.000.000

Cr -    Giro pada BI -

           Kredit PT. MI       99,920,000,000


Pendapatan Ditangguhkan atas Bunga kredit PT. Mayora Indah:

Rp. 100,000,000,000 x 15% x 2 tahun = 

Rp. 30,000,000,000


Dr - Kredit -

        d. Pinjaman yang diberikan

            dan piutang -

            Bunga Kredit Investasi

            Ditangguhkan PT. MI selama

            2 tahun    30,000,000,000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Pendapatan bunga

            kredit Investasi PT. MI

            ditangguhkan     30,000,000,000


#. Tanggal 31 Januari 2010, Amortisasi Provisi yang Ditangguhkan:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan ditangguhkan -

        Provisi bersih (setelah dikurangi

        beban bank)    6.666.667

Cr -    Komisi/Fee/Provisi dan

           Administrasi       6.666.667


Dst setiap akhir bulan ..


Revaluasi Harga Pasar Kredit:

Dr - Kredit:

        a. Diukur pada nilai wajar melalui

            laporan keuangan -

            PT. MI     99,000,000,000

Dr - Penurunan nilai wajar

        aset keuangan:

        ii. Kredit -

            PT. MI        1.000.000.000

Cr -     Kredit:

            b. Tersedia untuk dijual -

                PT. MI           100,000,000,000


Catatan: Penurunan nilai wajar aset keuangan adalah beban pajak tangguhan.


#. Tanggal 1 Febuari 2010, Penerimaan Pembayaran Angsuran Bunga dari PT. Mayora Indah:

Dr - Giro pada BI -

        Bunga kredit

        PT. MI   1.250.020.000

Cr -     Pendapatan bunga

            dalam rupiah -

            PT. MI         1.250.000.000

Cr -     Komisi/Fee/Provisi dan

            Administrasi -

            Fee Peng. Rek      20.000


Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan - 

Bunga Kredit Investasi PT. MI:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit Investasi PT. MI

        ditangguhkan  1.250.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Investasi Ditangguhkan

                PT. MI  2 tahun    1.250.000.000


Dst setiap awal bulan ..


#. Tanggal 1 Juni 2010, menerima pembayaran angsuran pokok semester I dan bunga:


Angsuran Pokok:

Dr - Giro pada BI -

        Angsuran pokok Semester I

        PT. MI   25,000,000,000

Cr -     Kredit:

            a. Diukur pada nilai wajar

                melalui laporan keuangan - 

                Kredit PT. MI    25,000,000,000


Catatan:

======

Sisa kredit PT. Mayora Indah saat pembayaran angsuran di semester I menjadi Rp. 74,000,000,000 (Rp. 99,000,000,000 - Rp. 25,000,000,000).


Angsuran Bunga:

Dr - Giro pada BI -

        Bunga kredit

        PT. MI   1.250.020.000

Cr -     Pendapatan bunga

            dalam rupiah -

            PT. MI         1.250.000.000

Cr -     Komisi/Fee/Provisi dan

            Administrasi -

            Fee Peng. Rek      20.000


Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan - 

Bunga Kredit Investasi PT. MI:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit Investasi PT. MI

        ditangguhkan   1.250.000.000

Cr -     Kredit -

            d. Pinjaman yang diberikan

                dan piutang -

                Bunga Kredit Investasi

                Ditangguhkan PT. MI

                selama 2 tahun    1.250.000.000


#. Tanggal 30 Juni 2010, Revaluasi Harga Pasar Kredit:

Pemulihan revaluasi yang dilakukan pada tanggal 31 Januari 2010 sebesar Rp. 1.000.000.000, sehingga nilai wajar kredit PT. Mayora Indah menjadi Rp. 75,000,000,000 (Rp. 74,000,000,000 + Rp. 1.000.000.000). Dan Bank BCA berencana akan menjual kredit tersebut pada tanggal 1 Juli 2010.


Dr - Kredit:

        a. Diukur pada nilai wajar melalui

            laporan keuangan -

            PT. MI   1.000.000.000

Cr -      Peningkatan nilai wajar

             aset keuangan -

             ii. Kredit -

                 PT. MI      1.000.000.000


Dr - Kredit:

        a. Diukur pada nilai wajar melalui

            laporan keuangan -

            PT. MI    15,000,000,000

Cr -      Peningkatan nilai wajar aset

             keuangan:

             ii. Kredit -

                 PT. MI        15,000,000,000


Catatan:

======

#. Setelah revaluasi harga pasar kredit, nilai wajar kredit PT. Mayora Indah menjadi Rp. 90,000,000,000 (Rp.75.000.000.000 + Rp.15.000.000.000).

#. Peningkatan nilai wajar aset keuangan karena pemulihan revaluasi harga pasar kredit sebesar Rp. 1.000.000.000 merupakan pengakuan pendapatan pajak tangguhan.


Amortisasi Provisi yang Ditangguhkan:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan ditangguhkan -

        Provisi bersih (setelah dikurangi

        beban bank)    6.666.667

Cr -     Komisi/Fee/Provisi dan

            Administrasi      6.666.667


#. Tanggal 1 Juli 2010, Penjualan Kredit kepada Bank Danamon dan Penerimaan Angsuran Bunga:


Angsuran Bunga:

Dr - Giro pada BI -

        Bunga kredit

        PT. MI   1.250.020.000

Cr -     Pendapatan bunga

            dalam rupiah -

            PT. MI      1.250.000.000

Cr -     Komisi/Fee/Provisi dan

            Administrasi -

            Fee Peng. Rek   20.000


Penjualan Kredit kepada Bank Danamon:

Dr - Giro pada BI -

        Bank Danamon   90,000,000,000

Cr -     Kredit:

            a. Diukur pada nilai wajar

                melalui laporan keuangan -

                PT. MI                 90,000,000,000


Dr - Penurunan nilai wajar aset keuangan:

        ii. Kredit -

            PT. MI     15,000,000,000

Cr -      Keuntungan penjualan

             aset keuangan -

             ii. Kredit -

                 PT. MI       15,000,000,000


Jurnal Pemulihan Pendapatan Ditangguhkan:

Bunga Kredit Investasi PT. MI:

Rp. 30,000,000,000 - (Rp. 1.250.000.000 x 6 bulan) = 

Rp. 22,500,000,000


Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit Investasi PT. MI

        ditangguhkan  22,500,000,000

Cr -     Kredit -

           d. Pinjaman yang diberikan

               dan piutang -

               Bunga Kredit Investasi Ditangguhkan

               PT. MI selama 19 bulan    22,500,000,000


#. Tanggal 31 Juli 2010:

Amortisasi Provisi yang Ditangguhkan:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan ditangguhkan -

        Provisi bersih (setelah dikurangi

        beban bank)    6.666.667

Cr -     Komisi/Fee/Provisi dan

            Administrasi      6.666.667


Dst, setiap akhir bulan, sampai ‘Provisi yang ditangguhkan’ bersaldo nol.


Catatan:

#. Bank BCA tetap melakukan amortisasi atas provisi yang diterima dari PT. Mayora Indah sampai ‘Pendapatan ditangguhkan’ yang dikategorikan sebagai ‘Liabilitas Lainnya’ bersaldo nol.

#. Pembayaran sisa angsuran dan bunga yang dibayarkan oleh PT. Mayora Indah harus disetorkan kepada Bank Danamon oleh Bank BCA, atau dapat disetorkan langsung oleh PT. MI ke Bank Danamon dengan konfirmasi sebelumnya kepada PT. MI.

====================


Lihat: 💊 Aset Yang Diambil Alih (AYDA).


Ilustrasi:

Debitur atas nama Andy telah melakukan pinjaman kepada Bank BCA tanggal 5 Januari 2017 dengan data - data sebagai berikut:


Tujuan kepemilikan: Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, Maksimum kredit: Rp. 1.000.000.000, Jangka waktu: 3 tahun atau 36 bulan, Jenis kredit: Modal Kerja, Bunga: 15%/tahun atau 1.25%/bulan, Provisi: 0,1% atau Rp. 1.000.000. Jaminan: Sertifikat tanah dan bangunan senilai Rp. 2.000.000.000 (Rumah Tinggal). Angsuran Andy dimulai pada tanggal 1 Febuari 2017.


Tabel Angsuran Andy Perbulan:

Angsuran Pokok = Rp. 27.777.778

Angsuran Bunga = Rp. 12.500.000

Total Angsuran = Rp. 40.277.778


Penilaian Kualitas Aset Produktif dari Kredit Andy,

#. Tahun Pertama Berjalan:

Triwulan 1: Lancar (L), tepat waktu dalam pembayaran.

Triwulan 2: DPK (DPK), telat 5 s.d 1 hari dalam pembayaran.

Triwulan 3: Kurang Lancar (KL), telat 15 s.d 30 hari.

Triwulan 4: Diragukan (D), telat 30 s.d 60 hari.


#. Tahun Kedua Berjalan:

Triwulan 1: Macet (M), selama 3 bulan tidak membayar angsuran kredit.


Tanggal 1 April 2019, Bank BCA mengambil alih aset yang dimiliki oleh Andy yaitu tanah dan bangunan senilai harga pasar Rp. 800.000.000.


Asumsi:

1. Bank BCA tidak membentuk CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) dalam laporan keuangannya.

2. Rumah tersebut dilelang oleh bank pada tanggal 1 Juli 2019 seharga Rp. 1.900.000.000.


Penyelesaian:

Pembayaran Angsuran Pokok (selama tahun 2017) = 

Rp. 27.777.778 x 11 bulan = Rp. 305.555.558 


Total Kredit Andy =

Rp. 1.000.000.000 - Rp. 305.555.558 = 

Rp. 694.444.442 


Pembayaran Angsuran Bunga (selama tahun 2017) = 

Rp. 12.500.000 x 11 bulan = Rp. 137.500.000 


Total Tagihan Bunga Andy = 

Rp. 450.000.000 - Rp. 137.500.000 = 

Rp. 312.500.000 


Total Tagihan Andy =

Rp. 694.444.442 + Rp. 312.500.000 = Rp. 1.006.944.442


#. Jurnal 1 April 2019:

Jurnal Pembalik Pendapatan Bunga Kredit Ditangguhkan:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Pendapatan bunga

        kredit MK Andy

        ditangguhkan    312.500.000

Cr -     Ekuitas Lainnya -

            Bunga Kredit MK

            Ditangguhkan a.n:

            Andy selama 25 bulan    312.500.000


Dr - Aset non produktif:

        b. Aset yang diambil alih -

            Debitur: Andy   2.000.000.000

Cr -     Kredit:

            d. Pinjaman yang diberikan dan

                piutang:

                Kredit Andy        694.444.442

Cr -     Kredit:

            d. Pinjaman yang diberikan dan

                piutang:

                Bunga Kredit MK Andy

                Ditangguhkan selama

                25 bulan                312.500.000

Cr -     Peningkatan nilai wajar

            aset keuangan:

            iv. Aset keuangan

                 lainnya                  993.055.558


#. Tanggal 30 Juni 2019:

Penilaian kualitas aset produktif dari agunan rumah tinggal Andy digolongkan sebagai Lancar (L). Karena AYDA dimiliki oleh Bank BCA kurang dari 1 tahun.


Buka halaman 32 dari 49: 🔎 Pemetaan RPOJK tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.


PPKA = Nilai Pasar AYDA x 0,01

PPKA = Rp. 2.000.000.000 x 0,01 = Rp. 20.000.000

CKPN = Rp. 20.000.000


ATMR Risiko Kredit = 

(Nilai Pasar AYDA - PPKA) x Bobot Risiko

ATMR Risiko Kredit = 

(Rp. 2.000.000.000 - Rp. 20.000.000) x 150% = 

Rp. 2.970.000.000


Catatan:
#. Buka halaman 48, tentang bobot risiko atas aset yang diambil alih (AYDA): ✏️ Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).


#. Tanggal 1 Juli 2019 - Pelelangan Rumah Tinggal:


Jurnal Pembalik 1 April 2019:

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang:

            Kredit Andy        694.444.442

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang:

            Bunga Kredit MK Andy

            Ditangguhkan selama

            25 bulan                312.500.000

Dr - Penurunan nilai wajar

        aset keuangan:

        iv. Aset keuangan

             lainnya                  993.055.558

Cr -     Aset non produktif:

            b. Aset yang diambil alih -

                Debitur: Andy          2.000.000.000


Jurnal Penyesuaian setelah Pembalik:

Dr - Aset non produktif:

        b. Aset yang diambil alih -

            Debitur: Andy   1.900.000.000

Cr -      Kredit:

             d. Pinjaman yang diberikan dan

                 piutang:

                 Kredit Andy.         694.444.442

Cr -      Kredit:

             d. Pinjaman yang diberikan dan

                 piutang:

                 Bunga Kredit MK Andy

                 Ditangguhkan selama

                 25 bulan                  312.500.000

Cr -      Peningkatan nilai wajar

             aset keuangan:

             iv. Aset keuangan

                  lainnya                    893.055.558


Jurnal setelah Pelelangan:

Dr - Giro pada BI -

        Pembeli   1.900.000.000

Cr -     Aset non produktif:

            b. Aset yang diambil alih -

                Debitur: Andy   1.900.000.000


Jurnal Pengembalian Uang kepada Debitur Andy:

Dr - Penurunan nilai wajar

        aset keuangan:

        iv. Aset keuangan

             lainnya       893.055.558

Cr -     Giro pada BI -

            Debitur: Andy      893.055.558


Asumsi: Jika Bank BCA telah mengeluarkan biaya talangan yang diperlukan dalam proses lelang dengan total Rp. 100.000.000, sehingga entitas meminta penggantian atas biaya tersebut. Jurnalnya:


Pengeluaran Dana Talangan dalam Proses Lelang:

Dr - Ekuitas Lainnya/Beban Lainnya -

        Talangan yang dikeluarkan

        dalam proses lelang -

        Debitur: Andy    100.000.000

Cr -     Giro pada BI -

            Penerima              100.000.000


Penggantian Uang Lelang dalam Proses Lelang:

Dr - Penurunan nilai wajar

        aset keuangan:

        iv. Aset keuangan

             lainnya      893.055.558

Cr -     Ekuitas Lainnya/Penghasilan Lainnya -

            Uang penggantian lelang

            yang diterima        100.000.000

Cr -     Giro pada BI -

            Debitur: Andy         793.055.558


Catatan:

#. Dalam hal dana talangan dicatat sebagai ‘Beban Lainnya’, maka dilakukan ‘Rekonsiliasi Fiskal Positif’, dan jika uang penggantian lelang dicatat sebagai ‘Penghasilan Lainnya’, maka dilakukan ‘Rekonsiliasi Fiskal Negatif’.

#. Peningkatan atau penurunan nilai wajar aset keuangan adalah unsur dari pajak tangguhan, bila dilaporkan untuk keperluan fiskal.

#. Apabila nilai jaminan atau agunan kurang dari total nilai kredit yang diberikan, maka yang terjadi adalah peningkatan nilai wajar aset keuangan. Sehingga terjadi penagihan kembali kepada debitur, format jurnalnya setelah pelelangan:

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang - debitur    xxx

Cr -     Peningkatan nilai wajar

            aset keuangan:

            iv. Aset keuangan

                 lainnya                  xxx

………

Back to Content ↑

Kartu Kredit (Credit Card)

Kartu kredit adalah kartu yang dapat digunakan untuk pembayaran yang pelunasannya dapat dilakukan sekaligus atau secara angsuran.

Lihat: 🔰 Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit Bank Mandiri.


Ilustrasi:

Belanja dan Perhitungan Bunga.

Pada tanggal 15 Januari 2019 Agus (nasabah Bank Mandiri) mendapat persetujuan dari Bank Mandiri untuk mendapatkan kartu kredit. Tanggal 17 Januari 2019 bank melakukan otorisasi penerbitan kartu kredit untuk Agus dengan limit sebesar Rp. 10.000.000 dan suku bunga 2.245% per bulan serta dikenakan iuran tahunan Rp. 100.000 dan uang muka Rp. 150.000.


Daftar Belanja Agus dan Cetak Tagihan Bank:

#. Tgl 20 Januari 2019: Total belanja di Indomaret Rp. 500.000.

#. Tgl 1 Febuari 2019: Total belanja di Carefour Rp. 500.000.

#. Tgl 7 Febuari 2019: Cetak Tagihan kepada Agus dan perhitungan bunga.

#. Tgl 2 Maret 2019: Total belanja di Alfamart Rp. 100.000.

#. Tgl 7 Maret 2019: Cetak Tagihan kepada Agus dan perhitungan bunga.


Informasi Lain:

#. Cetak tagih dilakukan setiap tanggal 7 bulan berikutnya.

#. Tgl 5 Febuari 2019, pembayaran utang kepada Indomaret dan Carefour.

#. Pembayaran dilakukan Agus pada tanggal 21 Febuari 2019 atas tagihan Januari dan Febuari 2019 sebesar 300.000.

#. Pembayaran dilakukan Agus pada tanggal 10 Maret 2019 atas seluruh tagihan. Dan pembayaran utang kepada Alfamart.


Penyelesaian:

#. Tanggal 15 Januari 2019:

Cr - Kewajiban Komitmen:

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang belum ditarik:

        b. Lainnya

            i. Comitted   10.000.000


#. Tanggal 17 Januari 2019:

Dr - Kewajiban Komitmen:

        Fasilitas kredit kepada nasabah

        yang telah ditarik:

        b. Lainnya

            i. Comitted   10.000.000


#. Tanggal 20 Januari 2019:

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang -

            kartu kredit an: Agus   500.000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Utang Indomaret                500.000


#. Tanggal 1 Febuari 2019:

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang -

            kartu kredit an: Agus    500.000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Utang Carefour                  500.000


Perhitungan bunga dari tanggal 20 Januari s.d 1 Febuari 2019 = 11 hari + 1 hari = 12 hari. Bunga kartu kredit = (12 hari x (Rp. 500.000 x 2.245%) x 12 bulan) : 365 hari = Rp. 4.428.


Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang -

            Bunga kartu kredit

            an: Agus    4.428

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah -

            Bunga kartu kredit an: Agus    4.428


#. Tanggal 5 Febuari 2019:

Pembayaran Utang:

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Utang Indomaret    500.000

Dr - Liabilitas Lainnya -

        Utang Carefour        500.000

Cr -     Giro pada BI -

            Indomaret                   500.000

Cr -     Giro pada BI -

            Carefour                       500.000


#. Tanggal 7 Febuari 2019, Cetak Tagih:

Perhitungan bunga dari tanggal 20 Januari s.d 7 Febuari 2019 = 18 hari + 2 hari = 20 hari. Bunga kartu kredit = (20 hari x (Rp. 1.000.000 x 2.245%) x 12 bulan) : 365 hari = Rp. 14.762.

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang - Bunga kartu kredit

            an: Agus    14.762

Cr -    Pendapatan bunga dalam rupiah -

           Bunga kartu kredit an: Agus   14.762


Catatan: Total Tagihan yang dicetak sebesar Rp. 1.019.190 (Rp. 1.000.000.000 (Total Belanja) + Rp. 4.428 (Bunga) + Rp.  14.762 (Bunga).


#. Tanggal 21 Febuari 2019:

Pembayaran oleh Agus:

Dr - Kas dalam rupiah -

        Pembayaran Kartu Kredit

        an: Agus     300.000

Cr -     Kredit:

            d. Pinjaman yang diberikan dan

                piutang - Bunga kartu kredit

                an: Agus       300.000


Catatan: Saldo piutang kartu kredit agus Rp. 719.190 (Rp. 1.019.190 (Total Tagihan) - Rp.  300.000 (Total Bayar).


#. Tanggal 2 Maret 2019:

Dr - Kredit:

        d. Pinjaman yang diberikan dan

            piutang -

            kartu kredit an: Agus    100.000

Cr -     Liabilitas Lainnya -

            Utang Alfamart                   100.000


#. Tanggal 7 Maret 2019, Cetak Tagihan:

Perhitungan bunga dari tanggal 21 Febuari s.d 7 Maret 2019 = 14 hari + 1 hari = 15 hari. Bunga kartu kredit = (15 hari x (Rp. 700.000 x 2.245%) x 12 bulan) : 365 hari = Rp. 7.750

Dr - Kredit:

        d.Pinjaman yang diberikan dan

           piutang - Bunga kartu kredit

           an: Agus    7.750

Cr -     Pendapatan bunga dalam rupiah -

            Bunga kartu kredit an: Agus    7.750


Saldo Piutang Kartu Kredit Agus =

Rp. 719.199 + Rp. 100.000 + Rp. 7.750 = Rp. 826.949

(Total tagihan yang dicetak).


#. Tanggal 10 Maret 2019:

Dr - Kas dalam rupiah -

        Pembayaran kartu kredit

        agus       826.949

Cr -     Kredit:

            d. Pinjaman yang diberikan dan

                piutang - Bunga kartu kredit

                an: Agus      826.949


Dr - Liabilitas Lainnya -

        Utang Alfamart   100.000

Cr -     Giro pada BI -

            Alfamart                100.000


Catatan:

======

Jurnal atas 'Ilustrasi Perhitungan Bunga Penarikan Tunai', juga sama seperti di atas.



#. Artikel Terkait:

🔎 PSAK 71 - Klasifikasi Instrumen Keuangan dan Ilustrasi

🔎 Akuntansi Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Berdasarkan PSAK 55

🔎 Akuntansi Penerusan Kredit Bank (Channeling, Executing, dan Two Step Loans)

🔎 Penghapusan dan Pemulihan Aset Produktif (Kredit) pada Bank



#. Artikel Terbaru:

Posting Komentar

0 Komentar