Definisi Reverse Repo
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah tagihan kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).
Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau kewajiban keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut. (PSAK 55: Paragraf 43).
Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal, biasanya sama dengan harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima, lihat juga paragraf PA91) ... (PSAK 55: PA 79).
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara langsung maupun menggunakan perkiraan cadangan) untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada para agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent), konsultan, perantara efek dan pedagang efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya- biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing costs), atau biaya administrasi internal atau biaya penyimpanan (holding costs). (PSAK 55: PA26).
Khusus obligasi, jika dijual lebih rendah dari nilai nominalnya maka obligasi tersebut dijual dengan diskonto. Sebaliknya jika obligasi dijual lebih tinggi dari nilai nominalnya, maka obligasi tersebut dijual dengan premi.
Harga obligasi berdasarkan perbandingan dengan bunga harga pasar adalah sebagai berikut:
1. Harga Nominal. Harga nominal berarti bunga pada obligasi sama dengan harga pasar. Dengan demikian obligasi akan dijual seperti yang tertera pada nominalnya.
2. Harga Diskonto. Pada harga diskonto, bunga obligasi dibawah bunga pada harga pasar. Akibatnya obligasi dijual di bawah harga nominalnya.
3. Harga Premi. Pada harga premi, bunga obligasi di atas bunga pada harga pasar. Akibatnya obligasi dijual melebihi harga nominalnya.
Metode dan teknik penilaian (valuasi) terhadap surat berharga antara lain mencakup:
a. Penggunaan kuotasi harga di pasar aktif, yaitu penilaian harga yang ada di pasar (nilai pasar surat berharga).
b. Asumsi penetapan nilai wajar tagihan reverse repo (dalam hal bank menggunakan nilai wajar dalam pengukuran tagihan reverse repo) dan agunan, serta perubahan asumsi yang dapat mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan; dan
c. Penetapan tingkat diskonto (discount rate).
………
Ilustrasi:
Ilustrasi 1: Repo Vs Reverse Repo
Karena kelebihan dana (likuiditas), pada tanggal 1 Januari 2010 Bank BRI dan Bank BTN membuat perjanjian penempatan dana dalam bentuk transaksi pembelian surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali.
Bank BTN setuju untuk melakukan pembelian obligasi dengan janji dijual kembali kepada Bank BRI dengan harga Rp. 900.000.000 dari nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000.000 (10.000 lembar obligasi, @Rp. 100.000, dan kupon 5%), untuk jangka waktu 1 tahun. Harga pasar obligasi pada tanggal 1 Januari 2010 adalah Rp. 115.000.
Penyelesaian dilakukan pada tanggal 2 Januari 2010, dan kupon dibayarkan tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2010.
Asumsi:
Harga jual beli pertama pada diskonto, harga jual beli kedua pada harga kesepakatan (nilai wajar atau pasar), di mana:
Untuk Bank BRI:
#. Jumlah hari perhitungan bunga dalam satu tahun aktual/360 hari.
#. Obligasi tersebut dibeli dari Bank BNI pada harga nominal tanggal 1 September 2009, berjangka waktu 3 tahun dengan warkat Bank Indonesia pada harga pasar @Rp. 110.000 (10.000 lembar obligasi). Untuk membeli obligasi dimaksud, Bank BRI membayar brokerage fee sebesar Rp. 3.000.000 kepada agen dan PPN 10%.
#. Pada saat pembelian kembali oleh Bank BRI, nilai pasar obligasi turun menjadi @ Rp. 112.000. Asumsi nilai tercatat setelah pengukuran nilai wajar adalah sebesar Rp. 1.140.000.000.
#. Pada tanggal 31 Agustus 2012 obligasi Bank BNI jatuh tempo, dan dijual oleh Bank BRI pada harga pasar @ Rp. 113.000 per lembar. Asumsi nilai tercatat setelah dilakukan pengukuran nilai wajar adalah sebesar Rp. 1.110.000.000.
Jurnal Bank BRI:
Tanggal 1 September 2009, membeli obligasi Bank BNI dari Broker:
Dr - Surat berharga -
c. Dimiliki hingga
jatuh tempo -
Obligasi BNI 1.100.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Komisi/Provisi/Fee dan
Administrasi -
Brokerage Fee 3.000.000
Dr - Aset Lainnya -
PPN Masukan 300.000
Cr - Giro pada BI -
Broker 1.103.300.000
Tanggal 1 Januari 2010,
Jurnal untuk ‘Laporan Komitmen’
Cr - Kewajiban komitmen -
Posisi penjualan
obligasi (repo) 900.000.000
Tanggal 2 Januari 2010,
Dr - Kewajiban komitmen -
Kewajiban penjualan
obligasi (repo) 900.000.000
Dr - Surat berharga yang
dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) -
Obligasi Bank
BNI 1.100.000.000
Cr - Surat Berharga -
c. Dimiliki hingga
jatuh tempo -
Bank BNI 1.100.000.000
Dr - Giro pada BI -
Bank BTN 900.000.000
Cr - Utang atas surat
berharga yang dijual
dengan janji dibeli
kembali (repo) -
Bank BTN 900.000.000
Pengukuran Nilai Wajar Obligasi (PSAK 68, level 1):
Nilai Pasar Obligasi =
Rp. 115.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.150.000.000
Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 1.100.000.000
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan =
Rp. 50.000.000
Dr - Surat berharga yang
dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) -
Obligasi Bank
BNI 50.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan nilai wajar
aset keuangan:
i. Surat Berharga -
Obligasi Bank
BNI 50.000.000
Tanggal 30 Juni 2010:
Penerimaan Kupon Obligasi Bank BNI:
Rp.1.000.000.000 x 5% =
Rp. 50.000.000/2 =
Rp. 25.000.000
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 =
Rp.25.000.000 x 5% (tarif baru) =
Rp. 1.250.000
Penerimaan Bersih setelah Pajak =
Rp. 23.750.000
Dr - Giro
pada BI -
Broker 23.750.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Beban Lainnya -
PPh Final 1.250.000
Cr - Pendapatan Bunga -
a. Rupiah -
Kupon Obligasi 25.000.000
Pembayaran Kupon pada Bank BTN:
Dr - Beban Bunga -
a. Rupiah -
Kupon
Obligasi 25.000.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Utang Pajak -
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 -
Kupon
Obligasi 1.250.000
Cr - Giro pada BI -
Bank BTN 23.750.000
Jurnal Penyesuaian atas Utang PPh Final Pasal 4 Ayat 2:
Dr - Liabilitas Lainnya -
Utang Pajak -
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 -
Kupon
Obligasi 1.250.000
Cr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Beban Lainnya -
PPh Final 1.250.000
Dst, untuk penerimaan dan pembayaran kupon obligasi kedua ..
Catatan: PPh Pasal 4 Ayat 2 terutang telah dipotong oleh Bank BNI selaku penerbit obligasi.
Tanggal 2 Januari 2011:
Obligasi dibeli kembali (repo):
Harga Pasar Obligasi =
Rp. 112.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.120.000.000
Nilai REPO Tercatat
(Carrying Amount) =
Rp. 1.140.000.000
Dr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba/Rugi -
Obligasi Bank
BNI 1.120.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan nilai wajar
aset keuangan -
i. Surat Berharga -
Obligasi Bank
BNI 20.000.000
Cr - Surat berharga yang
dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) -
Bank BTN 1.140.000.000
Dr - Utang atas surat
berharga yang dijual
dengan janji dibeli
kembali (repo) -
Bank BTN 900.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan nilai wajar
liabilitas keuangan -
Obligasi Bank
BNI 220.000.000
Cr - Giro pada BI -
Bank BTN 1.120.000.000
Tanggal 31 Agustus 2012:
Obligasi Bank BNI Jatuh Tempo:
Harga Pasar =
Rp. 113.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.130.000.000
Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 1.110.000.000
Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan =
Rp. 20.000.000
Brokerage Fee =
Rp. 3.000.000
PPN Masukan =
Rp. 300.000
Total Penerimaan =
Rp. 1.126.700.000
Dr - Giro
pada BI -
Broker 1.126.700.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Komisi/Provisi/Fee dan
Administrasi -
Brokerage Fee 3.000.000
Dr - Aset Lainnya -
PPN Masukan 300.000
Cr - Surat Berharga -
a. Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba/Rugi -
Obligasi Bank
BNI 1.110.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan nilai wajar
aset keuangan -
i. Surat Berharga -
Obligasi Bank
BNI 20.000.000
……
Jurnal Bank BNI:
Tanggal 31 Agustus 2012:
Dr - Surat berharga
yang diterbitkan
Obligasi 1.000.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan nilai wajar
liabilitas keuangan -
Obligasi 130.000.000
Cr - Giro pada BI -
Broker 1.130.000.000
……
Jurnal Bank BTN:
Tanggal 1 Januari 2010,
Jurnal untuk ‘Laporan Komitmen’
Dr - Tagihan komitmen -
Posisi pembelian obligasi
reverse repo 900.000.000
Tanggal 2 Januari 2010,
Cr - Tagihan komitmen -
Tagihan pembelian obligasi
reverse repo 900.000.000
Nilai Pasar Obligasi =
Rp. 115.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.150.000.000
Dr - Tagihan atas surat berharga
yang dibeli dengan janji
dijual kembali
(reverse repo) 1.150.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan nilai wajar
aset keuangan -
i. Surat Berharga -
Obligasi Bank
BNI 250.000.000
Cr - Giro pada BI -
Bank BRI 900.000.000
Dst, untuk pengukuran nilai wajar obligasi ..
Tanggal 30 Juni 2010:
Penerimaan Kupon Obligasi =
Rp. 25.000.000
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 =
Rp.25.000.000 x 5% (tarif baru) =
Rp. 1.250.000
Penerimaan Bersih setelah Pajak =
Rp. 23.750.000
Dr - Giro
pada BI -
Bank BRI 23.750.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Beban Lainnya -
PPh Final 1.250.000
Cr - Pendapatan Bunga -
a. Rupiah -
Kupon Obligasi 25.000.000
Dst, untuk penerimaan kupon obligasi kedua ..
Tanggal 2 Januari 2011:
Obligasi dijual kembali (reverse repo):
Harga Pasar Obligasi =
Rp. 112.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.120.000.000
Nilai Reverse Repo Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 1.140.000.000
Obligasi dijual kembali (reverse repo):
Dr - Giro pada BI -
Bank BRI 1.120.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Penurunan nilai wajar
liabilitas keuangan -
Obligasi
BNI 20.000.000
Cr - Tagihan atas surat berharga
yang dibeli dengan janji
dijual kembali
(reverse repo) 1.140.000.000
………
Ilustrasi 2: Premi obligasi
Bank BRI melakukan kesepakatan untuk membeli obligasi BNI secara langsung (tanpa broker) pada harga premi senilai Rp. 1.010.000.000 (10.000 lembar obligasi, @Rp. 100.000, dengan kupon 5%) tanggal 1 September 2009, berjangka waktu 1 tahun dengan warkat Bank Indonesia. Harga pasar obligasi adalah Rp. 115.000. Pelaksanaan dilakukan keesokan harinya, di mana kupon (dipotong pajak final 20%, dan disetor 3 hari setelah pemungutan) dibayar pada tanggal:
#. 1 Oktober 2009, 15 November 2009, dan 17 Desember 2009.
#. Selanjutnya tanggal 1 Januari 2010 s.d 1 Agustus 2010, atau setiap tanggal 1 bulan berikutnya.
#. Saat jatuh tempo, harga pasar obligasi menjadi @Rp. 110.000 dan dijual belikan pada harga tersebut. Asumsi nilai tercatat setelah dilakukan pengukuran nilai wajar adalah sebesar Rp. 1.050.000.000.
Jurnal Bank BNI:
Tanggal 1 September 2009,
Jurnal untuk ‘Laporan Komitmen’
Cr - Kewajiban komitmen -
Posisi penjualan
obligasi 1.010.000.000
Tanggal 2 September 2009, pelaksanaan penjualan obligasi:
Dr - Kewajiban komitmen -
Kewajiban penjualan
obligasi 1.010.000.000
Dr - Giro pada BI -
Bank BRI 1.010.000.000
Cr - Surat berharga
yang diterbitkan -
Obligasi 1.000.000.000
Cr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan -
Premi obligasi 10.000.000
*) Tanggal 1 Oktober 2010,
Pendapatan premi obligasi per hari = Rp. 10.000.000/360 hari = Rp. 27.778. Amortisasi premi obligasi selama 29 hari (2 September 2010 sd 1 Oktober 2010) = Rp. 27.778 x 29 hari = Rp. 805.562.
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan -
Premi obligasi BRI 805.562
Cr - Pendapatan lainnya -
Premi obligasi BRI 805.562
Pembayaran kupon obligasi:
Kupon obligasi per hari = Rp. 1.000.000.000 x 5% = Rp. 50.000.000/360 hari = Rp. 138.889. Kupon obligasi selama 29 hari (2 September 2010 sd 1 Oktober 2010) = Rp. 138.889 x 29 hari = Rp. 4.027.781. PPh Final = Rp. 4.027.781 x 5% = Rp. 201.389
Dr - Beban Bunga -
a. Rupiah -
Kupon obligasi untuk
BRI 4.027.781
Cr - Liabilitas Lainnya -
PPh Final kupon
obligasi 201.389
Cr - Giro pada BI -
Bank BRI 3.826.392
Tanggal 4 Oktober 2010, pembayaran pajak:
Dr - Liabilitas Lainnya -
PPh Final kupon
obligasi untuk
BRI 201.389
Cr - Kas dalam rupiah -
Bank Pajak 201.389
*) Tanggal 15 November 2010,
Amortisasi premi obligasi selama 45 hari (1 Oktober 2010 sd 15 November 2010) = Rp. 27.778 x 45 hari = Rp. 1.250.010. Kupon obligasi selama 45 hari (1 Oktober 2010 sd 15 November 2010) = Rp. 138.889 x 45 hari = Rp. 6.250.005. PPh Final = Rp. 6.250.005 x 5% = Rp. 312.500
Dr - Liabilitas Lainnya -
Pendapatan Ditangguhkan -
Premi obligasi BRI 1.250.010
Cr - Pendapatan lainnya -
Premi obligasi BRI 1.250.010
Dr - Beban Bunga -
a. Rupiah -
Kupon obligasi untuk
BRI 6.250.005
Cr - Liabilitas Lainnya -
PPh Final kupon
obligasi BRI 312.500
Cr - Giro pada BI -
Bank BRI 5.937.505
Tanggal 18 November 2010, pembayaran pajak:
Dr - Liabilitas Lainnya -
PPh Final kupon
obligasi 312.500
Cr - Kas dalam rupiah -
Bank Pajak 312.500
dst sampai dengan 360 hari (1 Agustus 2010), di mana saldo dari ‘Pendapatan Ditangguhkan’ yaitu premi obligasi menjadi nol. Dihari terakhir = 360 hari - Total hari dari 1 Oktober 2009 sd 1 Juli 2010.
Jurnal pada saat obligasi jatuh tempo:
Harga Pasar Obligasi =
Rp. 110.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.100.000.000
Dr - Surat berharga
yang diterbitkan -
Obligasi 1.000.000.000
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan nilai
wajar liabilitas
keuangan 100.000.000
Cr - Giro pada BI -
Bank BRI 1.100.000.000
Catatan:
#. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan (obligasi), bagi Bank BNI dicatat sebagai ‘Pendapatan operasional selain bunga’.
Jurnal Bank BRI:
Jurnal tanggal 1 September 2009,
Jurnal untuk ‘Laporan Komitmen’
Dr - Tagihan komitmen -
Posisi pembelian
obligasi 1.010.000.000
Tanggal 2 September 2009, pelaksanaan pembelian obligasi:
Cr - Tagihan komitmen -
Tagihan pembelian
obligasi 1.010.000.000
Harga Pasar Obligasi =
Rp. 115.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.150.000.000
Dr - Surat berharga -
a. Dimiliki hingga
jatuh tempo -
Obligasi BNI 1.150.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Keuangan -
i. Surat Berharga -
Obligasi 40.000.000
Cr - Giro pada BI -
Bank BNI 1.010.000.000
*) Tanggal 1 Oktober 2010,
Pendapatan bunga obligasi BNI:
Dr - Giro pada BI -
Bank BNI 3.826.392
Dr - Beban Operasional
Selain Bunga -
Beban Lainnya -
PPh Final kupon
obligasi 201.389
Cr - Pendapatan bunga
a. Rupiah -
Kupon obligasi -
Bank BNI 4.027.781
dst ..
Jurnal pada saat obligasi jatuh tempo:
Harga Pasar Obligasi =
Rp. 110.000 x 10.000 lembar =
Rp. 1.100.000.000
Nilai Tercatat (Carrying Amount) =
Rp. 1.050.000.000
Keuntungan Penjualan
Aset Keuangan =
Rp. 50.000.000
Dr - Giro pada BI -
Bank BNI 1.100.000.000
Cr - Pendapatan Operasional
Selain Bunga -
Keuntungan Penjualan
Aset Keuangan -
i. Surat Berharga 50.000.000
Cr - Surat berharga -
a. Diukur pada nilai wajar
melalui Laporan Laba/Rugi -
Obligasi BNI 1.050.000.000
Catatan:
#. Beban PPh final merupakan beda tetap dalam rekonsiliasi fiskal positif.
#. Pendapatan Bunga atau Diskonto Obligasi (bukan Premi Obligasi) bagi pembeli obligasi yang dilaporkan perdagangannya di Bursa Efek merupakan rekonsiliasi fiskal negatif.
#. Artikel Terkait:
☎️ Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)
#. Artikel Terbaru:
0 Komentar