Definisi Akad Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli antara al-mustashni (pembeli atau nasabah) dan penjual (LKS) serta as-shani (produsen yang juga bertindak sebagai penjual). Bedasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati.
Nasabah menghubungi dan melakukan kesepakatan dengan LKS (Bank Syariah) untuk memesan pembuatan suatu barang dengan kriteria dan persyaratan yang disepakati, dan penjual (LKS) menghubungi produsen untuk membuat barang yang telah disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran di muka, cicilan atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
Istishna’ Pararel
Bank juga dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi istishna’. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain (subkontraktor atau produsen) untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istishna’ maka hal ini disebut istishna’ pararel.
Istishna pararel dapat dilakukan dengan syarat:
1. Akad kedua antara bank dan subkontraktor terpisah dari akad pertama antara bank dan pembeli akhir, dan
2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.
Pada dasarnya istishna’ tidak dapat dibatalkan kecuali memenuhi kondisi:
1. Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya, atau
2. Akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad.
Pendapatan dan Keuntungan Istishna’
Pendapatan istishna’ adalah total harga uang disepakati dalam akad antara bank dan pembeli akhir termasuk margin keuntungan. Margin keuntungan adalah selisih antara pendapatan istishna’ dan harga pokok istishna.
Pendapatan istishna’ diakui dengan menggunakan:
1. Metode persentase penyelesaian, atau
2. Metode akad selesai.
Jika metode presentase penyelesaian digunakan maka:
1. Bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan dalam periode tersebut diakui sebagai pendapatan istishna’ pada periode yang bersangkutan.
2. Bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama periode pelaporan ditambahkan kepada aset istishna dalam penyelesaian, dan
3. Pada akhir periode harga pokok istishna’ diakui sebagai biaya istishna’ yang telah dikeluarkan sampai dengan periode tersebut.
Jika estimasi persentase penyelesaian akad dan biaya untuk penyelesaiannya tidak dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode laporan keuangan maka digunakan metode akad selesai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengakuan Aset Istishna’, saat pembayaran termin biaya istishna’.
2. Tidak ada pendapatan istishna’ yang diakui sampai pekerjaan tersebut selesai.
3. Tidak ada harga pokok istishna’ yang diakui sampai pekerjaan tersebut selesai.
4. Tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna’ dalam penyelesaian sampai pekerjaan tersebut selesai, dan
5. Pengakuan pendapatan istishna, harga pokok istishna’ dan keuntungan dilakukan hanya pada akhir penyelesaian pekerjaan.
PSAK 104
Mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi istishna’. Pernyataan ini diterapkan untuk lembaga keuangan syariah dan koperasi syariah yang melakukan transaksi istishna’, baik sebagai penjual maupun pembeli. Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).
Akuntansi untuk Penjual:
Pendapatan istishna’ diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai. Akad adalah selesai jika proses pembuatan barang pesanan selesai dan diserahkan kepada pembeli.
Penjual menyajikan:
a. Piutang istishna’ yang berasal dari transaksi istishna’ sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir.
b. Termin istishna’ yang berasal dari transaksi istishna’ sebesar jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir.
Akuntansi untuk Pembeli:
Pembeli mengakui aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui utang istishna’ kepada penjual. Beban istishna’ tangguhan diamortisasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan utang istishna’.
Pembeli menyajikan:
a. Utang ishtisna’ sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum dilunasi.
b. Aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar:
i. Persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan
kepada pembeli akhir, jika istishna’ paralel; atau
ii. Kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna’
(bukan istishna’ paralel).
PSAK ini juga memberikan pengungkapan minimum bagi penjual dan pembeli, termasuk metode akuntansi yang digunakan dalam pencatatan akuntansi istishna’. Selain mengatur transaksi istishna’, PSAK ini mengatur ketentuan akuntansi transaksi istishna’ paralel.
Pembentukan CKPN atas Piutang Istishna' menerapkan PSAK 71 (Basis Kolektif atau Individual)
………
Ilustrasi:
Ilustrasi 1 - Metode Akad Selesai:
Pada tanggal 1 Juni 2018, Bank BNI Syariah menyetujui pembuatan rumah kantor (ruko) di sebuah lahan kosong milik PT. Sumber Harapan salah satu nasabahnya dengan dengan spesifikasi sbb:
- Luas Tanah: 120 m2
- Luas bangunan Kontruksi: 75 m2 (5 m x 15 m)
- Listrik: 7.000 wats
- Konstruksi: material dinding batu bata, rangka atap
baja ringan, struktur beton bertulang dengan mutu
beton K 250, pondasi bangunan tipe cakar ayam atau
foot plate, lantai keramik.
- Air: PAM
- Penyerahan: 8 bulan setelah akad ditandatangani
per 31 Januari 2019.
- Lokasi: Jln. Syahdan No. 1 Kemanggisan -
Kebun Jeruk (Jakarta Barat).
Estimasi akad biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan proyek diperkirakan sebesar Rp.1.500.000.000, dan margin keuntungan ditentukan setelah akad selesai.
Untuk keperluan tersebut, pada tanggal 5 Juni 2018 “BNI Syariah” bekerja sama dengan PT. Konstruksi Wijaya Karya untuk menyelesaikan pembangunan Ruko dalam jangka waktu 6 bulan. Rincian Biaya Aktual yang dikeluarkan dengan data - datanya sebagai berikut:
1. Tanggal 15 Juni 2018, Biaya Aset Istishna’ diberikan sebesar 25% untuk menyelesaikan proyek ruko, yaitu sebesar Rp. 375.000.000 (Rp. 1.500.000.000 x 25%) dengan warkat BI.
2. Tanggal 15 Agustus 2018, Biaya Aset Istishna’ diberikan sebesar 60% untuk menyelesaikan proyek ruko, yaitu sebesar Rp. 525.000.000 ((Rp. 1.500.000.000 x 60%) - Rp. 375.000.000).
3. Tanggal 15 September 2018, Biaya Aset Istishna’ diberikan sebesar 100% untuk menyelesaikan proyek ruko, yaitu sebesar Rp. 600.000.000 ((Rp. 1.500.000.000 x 100%) - Rp. 375.000.000 - Rp. 525.000.000).
4. Tanggal 10 Desember 2018, kekurangan Biaya Aset Istishna’ dari estimasi untuk menyelesaikan proyek ruko sebesar Rp. 50.000.000.
Total Biaya aktual (Actual Cost) yang dikeluarkan: Rp. 1.550.000.000.
Pada tanggal 31 Januari 2019 akad telah selesai, dan harga ruko dan cara pembayaran disepakati sebagai berikut:
#. Harga jual sebesar Rp. 2.500.000.000 (Harga Pokok Aset Istishna’ (Ruko) Rp. 1.550.000.000, Margin Keuntungan adalah Rp. 950.000.000).
#. Termin 5 kali dari 25%, 60%, dan 100% atas Saldo Piutang Istishna’, dan dimulai setiap tanggal 1 dimulai 1 Febuari 2019.
Catatan: Termin adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara dan syarat yang sudah ditentukan ketika akad jual secara kredit. Biasanya pembayaran termin ini dilakukan ketika barang/jasa sudah diterima oleh pembeli. Termin bisa juga disebut dengan cicilan karena dilakukan beberapa tahap. Maka muncul istilah termin pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
Penyelesaian:
Tanggal 5 Juni 2018:
Kewajiban Komitmen dengan Subkontraktor (PT. Kontraktor Wika):
Estimasi Biaya Aset Istishna’ = Rp. 1.500.000.000
Cr - Kewajiban Komitmen:
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang belum ditarik:
a. Comitted
i. Rupiah 1.500.000.000
Tanggal 15 Juni 2018:
Dr - Kewajiban Komitmen:
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang telah ditarik:
a. Comitted
i. Rupiah 1.500.000.000
Pembayaran Termin Pertama Aset Istishna’ sebesar 25% pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 375.000.000
Cr - Giro pada BI 375.000.000
……
Tanggal 15 Agustus 2018:
Pembayaran Termin Kedua Aset Istishna’ sebesar 60% pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 525.000.000
Cr - Giro pada BI 525.000.000
Tanggal 15 September 2018:
Pembayaran Termin Ketiga Aset Istishna’ sebesar 100% pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 600.000.000
Cr - Giro pada BI 600.000.000
Tanggal 10 Desember 2018:
Pembayaran Kekurangan Biaya Aset Istishna’ dari Estimasi pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 50.000.000
Cr - Giro pada BI 50.000.000
Tanggal 31 Januari 2019:
Tagihan Kontinjensi dengan Nasabah
(PT. Sumber Harapan):
Akad Jual =
Harga Pokok Istishna + Margin Istishna’ Ditanggungkan
Akad Jual = Rp. 2.500.000.000
Dr - Tagihan Kontinjensi:
Pendapatan dalam
penyelesaian:
b. Istishna’ 2.500.000.000
Penyerahan Aset Istishna’ ke PT. Sumber Harapan:
Harga Pokok Istishna’ =
Rp. 1.550.000.000
Margin Istishna’ Ditangguhkan =
Rp. 950.000.000
Dr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 1.550.000.000
Dr - Piutang -
Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan 950.000.000
Cr - Pendapatan Penyaluran Dana:
a. Rupiah
i. Pendapatan dari Piutang:
- Istishna’ 2.500.000.000
Dr - Beban Lainnya -
Harga Pokok Aset
Istishna’ 1.550.000.000
Cr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 1.550.000.000
Atau ----------------------------
Dr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 1.550.000.000
Dr - Piutang -
Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan 950.000.000
Cr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 1.550.000.000
Cr - Pendapatan Penyaluran Dana:
a. Rupiah
i. Pendapatan dari Piutang:
- Istishna’ 950.000.000
……
Tanggal 1 Febuari 2019:
Perhitungan Penerimaan Termin Pertama, diangsur 5 kali:
- Termin Istishna’ =
(Rp. 2.500.000.000 x 25%) = Rp. 625.000.000
- Angsuran pembayaran per termin =
(Rp. 625.000.000 : 5 Termin) = Rp. 125.000.000
- Potongan Saldo Piutang Istishna’ =
(Rp. 1.550.000.000 x 25%) = Rp. 387.500.000
- Potongan Saldo Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan =
(Rp. 950.000.000 x 25%) = Rp. 237.500.000
- Saldo Piutang Istishna’ =
(Rp. 1.550.000.000 - Rp. 387.500.000) =
Rp. 1.162.500.000
- Saldo Pendapatan Margin Istishna’ Ditangguhkan =
(Rp. 950.000.000 - Rp. 237.500.000) =
Rp. 712.500.000
Tagihan Kontinjensi dengan Nasabah (PT. Sumber Harapan):
Akad Jual =
Harga Pokok Istishna’ + Margin Istishna’ Ditanggungkan
Akad Jual = Rp. 2.500.000.000
Cr - Tagihan Kontinjensi:
Piutang dalam
penyelesaian:
b. Istishna’ 2.500.000.000
Dr - Termin
Istishna’ 625.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 387.500.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan 237.500.000
Penerimaan Angsuran Termin Pertama dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Tanggal 1 Maret 2019:
Penerimaan Angsuran Termin Kedua dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Dst, sampai Termin Kelima (Saldo Termin Istishna’ menjadi 0 (nol)
……
Tanggal 1 Juli 2019:
Perhitungan Penerimaan Termin Kedua, diangsur 5 kali:
- Termin Istishna’ =
((Rp. 2.500.000.000 x 60%) - 625.000.000) =
Rp. 875.000.000
- Angsuran Pembayaran Per Termin =
(Rp. 875.000.000 : 5 Termin) = Rp. 175.000.000
- Potongan Saldo Piutang Istishna’ =
((Rp. 1.550.000.000 x 60%) - Rp. 387.500.000) =
Rp. 542.500.000
- Potongan Saldo Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan =
((Rp. 950.000.000 x 60%) - Rp. 237.500.000) =
Rp. 332.500.000
- Saldo Piutang Istishna’ =
(Rp. 1.550.000.000 - Rp. 387.500.000 -
Rp. 542.500.000) = Rp. 620.000.000
- Saldo Pendapatan Margin Istishna’ Ditangguhkan =
(Rp. 950.000.000 - Rp. 237.500.000 -
Rp. 332.500.000) = Rp. 380.000.000
Dr - Termin
Istishna’ 875.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 542.500.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan 332.500.000
Penerimaan Angsuran Termin Pertama dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Giro
Pada BI 175.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 175.000.000
Dst, sampai Termin Kelima (Saldo Termin Istishna’ menjadi 0 (nol)
……
Tanggal 1 Desember 2019:
Perhitungan Penerimaan Termin Kedua, diangsur 5 kali:
- Termin Istishna’ =
((Rp. 2.500.000.000 x 100%) -
Rp. 625.000.000 - Rp. 875.000.000) =
Rp. 1.000.000.000
- Angsuran Pembayaran Per Termin =
(Rp. 1.000.000.000 : 5 Termin) =
Rp. 200.000.000
- Potongan Saldo Piutang Istishna’ =
((Rp. 1.550.000.000 x 100%) -
Rp. 387.500.000 - Rp. 542.500.000) =
Rp. 620.000.000
- Potongan Saldo Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan =
((Rp. 950.000.000 x 100%) - Rp. 237.500.000
- Rp. 332.500.000) = Rp. 380.000.000
- Saldo Piutang Istishna’ =
(Rp. 1.550.000.000 - Rp. 387.500.000 -
Rp. 542.500.000) - Rp. 620.000.000) = Rp. 0
- Saldo Pendapatan Margin Istishna’ Ditangguhkan =
(Rp. 950.000.000 - Rp. 237.500.000 -
Rp. 332.500.000 - Rp. 380.000.000) = Rp. 0
Dr - Termin
Istishna’ 1.000.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 620.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin Istishna’
Ditangguhkan 380.000.000
Penerimaan Angsuran Termin Pertama dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Giro
Pada BI 200.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 200.000.000
Dst, sampai Termin Kelima (Saldo Termin Istishna’ menjadi 0 (nol)
……
Ilustrasi 2 - Metode Persentase Penyelesaian:
Berdasarkan ilustrasi 1, diasumsikan margin Istishna ditentukan di awal saat terjadi kesepakatan pada 1 Juni 2018, di mana akad jual (harga ruko) adalah Rp. 2.500.000.000 (harga pokok ditambah margin ditangguhkan), dan dibayar 5 termin yaitu 25%, 60%, dan 100% dari akad jual, dimulai bersamaan dengan pembayaran biaya proyek kepada kontraktor.
Penyerahan Aset Istishna’ berupa ruko dilakukan setelah akad selesai 8 bulan kemudian, di mana:
#. Estimasi biaya perolehan (standard cost) sebesar Rp. 1.500.000.000.
#. Biaya aktual (actual cost) yang terjadi senilai Rp. 1.550.000.000.
#. Termin (angsuran) pertama dilakukan pada tanggal 15 Juni 2018, 15 Juli 2018, 15 Agustus 2018, 15 September 2018, dan 15 Oktober 2018.
#. Termin (angsuran) kedua pada tanggal 15 November 2018, 15 Desember 2018, 15 Januari 2019, 15 Febuari 2019, dan 15 Maret 2019.
#. Termin (angsuran) ketiga pada tanggal 15 April 2019, 15 Mei 2019, 15 Juni 2019, 15 Juli 2019, dan 15 Agustus 2019.
Penyelesaian:
Tanggal 1 Juni 2018:
Tagihan Kontinjensi dengan Nasabah (PT. Sumber Harapan):
Akad Jual =
Harga Pokok Istishna’ + Margin Istishna’ Ditanggungkan
Akad Jual = Rp. 2.500.000.000
(Rp. 1.500.000.000 + Rp. 1.000.000.000)
Dr - Tagihan Kontinjensi:
Pendapatan dalam
penyelesaian:
b. Istishna’ 2.500.000.000
……
Tanggal 5 Juni 2018:
Kewajiban Komitmen dengan Subkontraktor (PT. Kontraktor Wika):
Estimasi Biaya Aset Istishna’ = Rp. 1.500.000.000
Cr - Kewajiban Komitmen:
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang belum ditarik:
a. Comitted
i. Rupiah 1.500.000.000
……
Tanggal 15 Juni 2018:
Dr - Kewajiban Komitmen:
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang telah ditarik:
a. Comitted
i. Rupiah 1.500.000.000
Pembayaran Termin Pertama Aset Istishna’ sebesar 25% pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 375.000.000
Cr - Giro pada BI 375.000.000
Pengakuan Pendapatan atas Persentase Penyelesaian dari PT. Sumber Harapan:
Cr - Tagihan Kontinjensi:
Piutang dalam penyelesaian:
b. Istishna 2.500.000.000
Perhitungan Penerimaan Termin Pertama, diangsur 5 kali:
- Termin Istishna’ =
(Rp. 2.500.000.000 x 25%) = Rp. 625.000.000
- Angsuran Pembayaran Per Termin =
(Rp. 625.000.000 : 5 Termin) = Rp. 125.000.000
- Piutang Istishna’ =
(Rp. 1.500.000.000 x 25%) = Rp. 375.000.000
- Pendapatan Margin Istishna’ Ditangguhkan =
(Rp. 1.000.000.000 x 25%) = Rp. 250.000.000
- Pembayaran Piutang Istishna’ Pertermin =
(Rp. 375.000.000 : 5 Termin) = Rp. 75.000.000
- Pembayaran Margin Istishna’ Ditangguhkan Pertermin =
(Rp. 250.000.000 : 5 Termin) = Rp. 50.000.000
Dr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 375.000.000
Dr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 250.000.000
Cr - Pendapatan Penyaluran Dana:
a. Rupiah
i. Pendapatan dari Piutang:
- Istishna’ 625.000.000
Dr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 75.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 50.000.000
Penerimaan Angsuran Termin Pertama (untuk 25%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Tanggal 15 Juli 2018 - Penerimaan Angsuran Termin Kedua (untuk 25%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 75.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 50.000.000
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
……
Tanggal 15 Agustus 2018 - Penerimaan Angsuran Termin Ketiga (untuk 25%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 75.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 50.000.000
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Pembayaran Termin Kedua Biaya Aset Istishna’ sebesar 60% pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 525.000.000
Cr - Giro pada BI 525.000.000
Perhitungan Penerimaan Termin Kedua, diangsur 5 kali:
- Termin Istishna’ =
((Rp. 2.500.000.000 x 60%) - Rp. 625.000.000) =
Rp. 875.000.000
- Angsuran Pembayaran Per Termin =
(Rp. 875.000.000 : 5 Termin) = Rp. 175.000.000
- Piutang Istishna’ =
((Rp. 1.500.000.000 x 60%) - Rp. 375.000.000) =
Rp. 525.000.000
- Pendapatan Margin Istishna’Ditangguhkan =
((Rp. 1.000.000.000 x 60%) - Rp. 250.000.000) =
Rp. 350.000.000
- Pembayaran Piutang Istishna’ Pertermin =
(Rp. 525.000.000 : 5 Termin) = Rp. 105.000.000
- Pembayaran Margin Istishna’ Ditangguhkan Pertermin =
(Rp. 350.000.000 : 5 Termin) = Rp. 70.000.000
Pengakuan Pendapatan atas Persentase Penyelesaian dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 525.000.000
Dr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 350.000.000
Cr - Pendapatan Penyaluran Dana:
a. Rupiah
i. Pendapatan dari Piutang:
- Istishna’ 875.000.000
……
Tanggal 15 September 2018 -
Penerimaan Angsuran Termin Keempat (untuk 25%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 75.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 50.000.000
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Pembayaran Termin Ketiga Aset Istishna’ sebesar 100% pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 600.000.000
Cr - Giro pada BI 600.000.000
Perhitungan Penerimaan Termin Ketiga, diangsur 5 kali:
- Termin Istishna’ =
((Rp. 2.500.000.000 x 100%) - Rp. 625.000.000 -
Rp. 875.000.000) = Rp. 1.000.000.000
- Angsuran Pembayaran Per Termin =
(Rp. 1.000.000.000 : 5 Termin) = Rp. 200.000.000
- Piutang Istishna’ =
((Rp. 1.500.000.000 x 100%) - Rp. 375.000.000 -
Rp. 525.000.000) = Rp. 600.000.000
- Pendapatan Margin Istishna’ Ditangguhkan =
((Rp. 1.000.000.000 x 100%) - Rp. 250.000.000 -
Rp. 350.000.000) = Rp. 400.000.000
- Pembayaran Piutang Istishna’ Pertermin =
(Rp. 600.000.000 : 5 Termin) = Rp. 120.000.000
- Pembayaran Margin Istishna’ Ditangguhkan Pertermin =
(Rp. 400.000.000 : 5 Termin) = Rp. 80.000.000
Pengakuan Pendapatan atas persentase penyelesaian dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 600.000.000
Dr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 400.000.000
Cr - Pendapatan Penyaluran Dana:
a. Rupiah
i. Pendapatan dari Piutang:
- Istishna’ 1.000.000.000
……
Tanggal 15 Oktober 2018 - Penerimaan Angsuran Termin Kelima (untuk 25%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Termin
Istishna’ 125.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 75.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 50.000.000
Dr - Giro
Pada BI 125.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 125.000.000
……
Tanggal 15 November 2018 - Penerimaan Angsuran Termin Pertama (untuk 60%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Termin
Istishna’ 175.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 105.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 70.000.000
Penerimaan Angsuran Termin Pertama dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Giro
Pada BI 175.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 175.000.000
Dst, sampai Termin Kelima (Saldo Termin Istishna’ menjadi 0 (nol))
……
Tanggal 10 Desember 2018 - Pembayaran Kekurangan Biaya Aset Istishna’ dari Estimasi pada PT. Konstruksi Wijaya Karya:
Dr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 50.000.000
Cr - Giro pada BI 50.000.000
……
Tanggal 31 Januari 2018 - Penyerahan Aset Istishna’ (Ruko) pada PT. Sumber Harapan:
Dr - Beban Lainnya -
Harga Pokok Aset
Istishna’ 1.550.000.000
Cr - Aset Istishna’ Dalam
Penyelesaian 1.550.000.000
……
Tanggal 15 April 2019 - Penerimaan Angsuran Termin Pertama (untuk 100%) dari PT. Sumber Harapan:
Dr - Termin
Istishna’ 200.000.000
Cr - Piutang -
Piutang
Istishna’ 120.000.000
Cr - Piutang -
Pendapatan Margin
Istishna’
Ditangguhkan 80.000.000
Dr - Giro
Pada BI 200.000.000
Cr - Termin
Istishna’ 200.000.000
Dst, sampai Termin Kelima (Saldo Termin Istishna’ menjadi 0 (nol))
………
#. Akad Terkait:
#. Artikel Terbaru:
0 Komentar