Rekening Perantara Valuta (RPV) untuk Bank Dengan Akuntabilitas Publik



Rekening Perantara Valuta (RPV) untuk Bank Dengan Akuntabilitas Publik


Definisi dan Ilustrasi

RPV adalah rekening perantara atau pengganti kas dan giro (saldo normal debet) valas untuk memudahkan proses pencatatan pembukuan.


RPV terdiri atas tiga, yaitu RPV BN (Bank Note), RPV DU (Devisa Umum) dan RPV IBT (Interbranch Transaction).


RPV BN digunakan dalam transaksi jual beli valas secara tunai (Spot), kontrak (Forward) dan swap.


RPV DU digunakan dalam transaksi jual beli valas di dalam rekening tabungan dan giro nasabah tanpa menambah atau mengurangi saldo valas tertentu yang ada di bank karena suatu transaksi, tapi hanya perpindahan pos saja.


RPV IBT digunakan dalam transaksi jual beli valas di antara cabang bank.


*) Kode Kas USD dalam rupiah misalnya:

- RPV BN USD - IDR

- RPV DU USD - IDR

- RPV IBT USD - IDR


*)Kode Giro USD dalam rupiah, misalnya:

- RPV GBN USD - IDR

- RPV GDU USD - IDR

- RPV GIBT USD - IDR


1. Spot (Jual - beli rupiah ke valas secara tunai)

----------------------------------------------------------

*) Bank menjual valas (BN Jual)


Nasabah datang ke Bank BRI hendak membeli uang sebesar

2.000 USD dan membayarnya dengan valuta rupiah.

Kurs Spot Jual (BN Jual) Rp. 8.500.


Jurnal di Bank BRI:


Kas Dalam Rupiah =

2.000 USD x Rp. 8.500 =

Rp. 17.000.000


- Masuk Neraca:

Dr - Kas dalam

        rupiah        17.000.000

Cr -   RPV BN

          USD - IDR        17.000.000


- Tidak masuk neraca:

Dr - RPV BN

        USD   2.000 USD

Cr -    Kas USD   2.000 USD


Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI ternyata booking rate BI atau BN Jual BI adalah Rp. 8.400, maka revaluasi atas pencatatan valuta asing jurnalnya sbb:


Keuntungan Revaluasi Posisi BN =

(Booking Rate BRI - Booking Rate BI) x 2.000 USD =

(Rp. 8.500 - Rp. 8.400) x 2.000 USD =

Rp. 200.000


Dr - RPV BN

        USD - IDR  200.000

Cr -   Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif   200.000

-------------------------------


*) Bank membeli valas (BN Beli)


Apabila BRI membeli uang sebesar 2.000 USD dari nasabah, dan diketahui Kurs Spot Beli (BN Beli) sebesar Rp. 8.000.


Jurnal di Bank BRI:


Dr - Kas USD    2.000 USD

Cr -   RPV BN USD  2.000 USD


Dr - RPV BN

        USD - IDR  16.000.000

Cr -    Kas Dalam

           Rupiah               16.000.000


Pada akhir hari, kurs laporan BI ternyata booking rate BI (BN Beli BI) adalah Rp. 8.400. Jurnal revaluasi valas:


Keuntungan Revaluasi Posisi BN =

(Booking Rate BI - Booking Rate BRI) x 2.000 USD =

(Rp. 8.400 - Rp. 8.000) x 2.000 USD =

Rp. 800.000


Dr - RPV BN

        USD - IDR  800.000

Cr -    Keuntungan Transaksi Spot

           dan Derivatif   800.000

-------------------------------


*) Penarikan tunai dari tabungan valas dengan valuta rupiah dalam kondisi DU Beli, artinya bank membeli valas.


Contoh:

Nasabah BRI menarik uang sebesar Rp. 10.000.000 dari rekening giro USD-nya, maka dalam hal ini Bank BRI berperan sbg pembeli USD. Kurs Spot Beli (DU Beli) adalah Rp. 10.000.


Jurnalnya adalah sbb:

RPV DU USD =

Rp. 10.000.000/Rp. 10.000 =

1.000 USD


Dr - Giro USD  1.000 USD

Cr -    RPV DU USD   1.000 USD


Penarikan Rupiah:

Dr - RPV DU

        USD - IDR  10.000.000

Cr -     Kas

            Dalam Rupiah  10.000.000


Jurnal Penyesuaian:

Dr - Giro USD dalam

        Rupiah  10.000.000

Cr -   RPV DU

          USD - IDR  10.000.000


Jika pada akhir hari, booking rate BI (BN Beli BI) adalah Rp. 10.200 jurnal revaluasi DU:


Keuntungan Revaluasi Posisi BN =

(Booking Rate BI - DU Beli) x 1.000 USD =

(Rp. 10.200 - Rp. 10.000) x 1.000 USD =

Rp. 200.000


Dr - RPV DU

        USD - IDR  200.000

Cr -   Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif  200.000

-------------------------------


*) Penyetoran tunai ke tabungan valas dengan valas lain dalam kondisi DU Beli bagi bank untuk valas yang disetorkan nasabah, dan DU Jual bagi bank untuk menambahkan valas ke rekening nasabah.


Contoh:

Nasabah BRI menyetorkan uang sebesar 1.000 SGD ke rekening giro USD-nya, maka dalam hal ini Bank BRI berperan sbg pembeli SGD (BN Beli) dan penjual USD (DU Jual), diketahui:

- BN Beli SGD = Rp. 6.000

- BN Jual (DU Jual) USD = Rp. 10.000


Penyelesaian:

RPV BN SGD - IDR =

1.000 SGD x Rp. 6.000 =

Rp. 6.000.000


RPV DU USD =

Rp. 6.000.000/Rp. 10.000 =

600 USD


RPV DU USD - IDR =

600 USD x Rp. 10.000 =

Rp. 6.000.000


Dr - Kas SGD       1.000 SGD

Cr -    RPV BN SGD  1.000 SGD


Dr - RPV DU USD  600 USD

Cr -   Giro USD          600 USD


Dr - RPV BN

        SGD - IDR      6.000.000

Cr -   RPV DU

          USD - IDR           6.000.000


Jurnal Penyesuaian:

Dr - RPV DU

        USD - IDR   6.000.000

Cr -   Giro USD dalam

          Rupiah        6.000.000


Jika pada akhir hari, booking rate BI (BN Jual) adalah Rp. 10.300 untuk USD dan BN Beli Rp. 6.300 untuk SGD.


Jurnal revaluasi:

*) Kerugian Posisi DU Jual USD

(Booking Rate BI - DU Jual) x 600 USD =

(Rp. 10.300 - Rp. 10.000) x 600 USD =

Rp. 180.000


Dr - Kerugian Transaksi Spot

        dan Derivatif  180.000

Cr -   RPV DU

          USD - IDR        180.000


Jurnal Penyesuaian atas Revaluasi RPV DU:

Dr - RPV DU

        USD - IDR  180.000

Cr -   Ekuitas Lainnya 180.000


Jurnal Tutup Buku:

Dr - Ekuitas -

        Ekuitas

        Lainnya   180.000

Cr -   Ekuitas -

          Laba/Rugi:

          a. Tahun - Tahun

              Lalu         180.000

        

Catatan:

Keuntungan (Kerugian) atas Revaluasi Posisi DU tidak dapat menambah atau mengurangi nilai rekening Giro Nasabah. Namun harus disesuaikan terhadap Saldo Laba/Rugi.


*) Keuntungan Posisi BN Beli SGD

(Booking Rate BI - BN Beli) x 1.000 SGD

(Rp. 6.300 - Rp. 6.000) x 1.000 SGD =

Rp. 300.000


Dr - RPV BN

        SGD - IDR     300.000

Cr -   Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif     300.000

-------------------------------


*) Transaksi antar cabang (Interbranch Transaction)


Bank BRI cabang bekasi membeli valuta US Dollar pada kantor pusat di kota Jakarta sebanyak USD 2.500 secara tunai. Kurs Spot Beli (IBT Beli) adalah Rp. 8.000, dan Kurs Spot Jual (IBT Jual) Rp. 8.200.


Posisi Pusat sebagai Penjual Valas:

RAK = Rp. 8.200 x 2.500 USD =

Rp. 20.500.000


Jurnal BRI Cabang Bekasi:

Dr - Kas USD        2.500 USD

Cr -    RPV IBT

           USD                  2.500 USD


Dr - RPV IBT

        USD - IDR     20.500.000

Cr -     Liabilitas antarkantor

            i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - 

               RAK Pusat         20.500.000


Jurnal BRI Kantor Pusat Jakarta:

Dr - RPV IBT

        USD  2.500 USD

Cr -   Kas USD  2.500 USD


Dr - Aset antarkantor

        i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - 

           RAK Cabang Bekasi   20.500.000

Cr -        RPV IBT USD - IDR   20.500.000


Jurnal pemulihan saldo RAK:

- Cabang Bekasi:

Dr - Liabilitas antarkantor

        i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - 

           RAK Pusat  20.500.000

Cr -         Kas Dalam Rupiah   20.500.000


- Cabang Jakarta

Dr - Kas Dalam

        Rupiah  20.500.000

Cr -     Aset antarkantor

            i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - 

               RAK Cabang Bekasi   20.500.000


Jika pada akhir hari, booking rate BI (BN Beli) Rp. 8.400, jurnal cabang bekasi atas revaluasi posisi IBT:

(Booking Rate BI - Kurs Transaksi) x 2.500 USD =

(Rp. 8.400 - Rp. 8.200) x 2.500 USD = Rp. 500.000


Dr - RPV IBT

        USD - IDR     500.000

Cr -   Keuntungan Transaksi Spot

          dan Derivatif   500.000


Sedangkan booking rate BI (BN Jual) Rp. 8.500, jurnal cabang jakarta atas revaluasi posisi IBT:

(Booking Rate BI - Kurs Jual) x 2.500 USD =

(Rp. 8.500 - Rp. 8.200) x 2.500 USD = Rp. 750.000


Dr - Kerugian Transaksi Spot

        dan Derivatif  750.000

Cr -   RPV IBT

          USD - IDR        750.000


Catatan:

Dalam neraca, saldo kas valas harus dilaporkan nilainya ke dalam rupiah dengan kurs tengah penutupan BI dengan dilakukan jurnal pembalik.


Misalnya:

Saldo Kas USD 10.000, kurs Beli BI: 10.100, kurs jual BI 10.300. Maka kurs tengah BI adalah 10.200. Sehingga Kas USD dalam rupiah adalah 102.000.000. Lakukan jurnal pembalik senilai itu terhadap RPV BN dan RPV IBT. Sisanya adalah selisih kurs, masukan nilainya ke pos "Keuntungan (kerugian) selisih kurs karena penjabaran valuta asing" dengan jurnal pembalik, sehingga saldo RPV BN dan IBT menjadi nol.


Bila tidak tersedia, gunakan kurs tengah bank yang bersangkutan. Kurs tengah BI adalah kurs jual BI ditambah dengan kurs beli BI, dibagi dua.


Di dalam Neraca, "RPV" masuk dalam kelompok "Aset Bagian Kas dan Giro", sedangkan "Keuntungan (kerugian) selisih kurs karena penjabaran valuta asing"  masuk ke dalam "Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan" untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Dan pada saat tutup buku di awal tahun, dibuat jurnal penyesuaian ke dalam Ekuitas, yaitu "Penghasilan Komprehensive Lainnya" bagian “Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” - PSAK 10.


Format jurnal pembalik:

1) RPV terhadap Kas valas:


- Kas USD dalam rupiah =

  RPV BN USD - IDR +

  RPV IBT USD - IDR

  ===================

  Catatan:

  RPV DU USD - IDR bukan penambah

  atau pengurang langsung saldo Kas

  USD, tapi hanya perpindahan pos  

  saja dalam neraca.


Jurnal keuntungan penjabaran valas:

Dr - Kas USD Dalam

        Rupiah            xxx

Cr -   RPV BN

          USD - IDR          xxx

Cr -   RPV IBT

          USD - IDR          xxx

Cr -   Peningkatan Nilai Wajar

          Aset Keuangan -

          iv. Aset Keuangan Lainnya -

               Keuntungan Selisih

               Kurs                xxx

                          

- Kas SGD dalam rupiah:

Dr - Kas SGD Dalam

        Rupiah            xxx

Cr -   RPV BN

          SGD - IDR          xxx

Cr -   RPV IBT

          SGD - IDR          xxx

Cr -   Peningkatan Nilai Wajar

          Aset Keuanagan -

          iv. Aset Keuangan Lainnya -

               Keuntungan Selisih

               Kurs                xxx


Jurnal Kerugian Penjabaran Valas:

Dr - Kas USD Dalam

        Rupiah    xxx

Dr - Kerugian Penurunan Nilai

        Aset Keuangan -

        iv. Aset Keuangan Lainnya -

             Kerugian Selisih

             Kurs    xxx

Cr -   RPV BN

          USD - IDR    xxx

Cr -   RPV IBT

          USD - IDR    xxx

======================


Tips:

#. Apabila saldo debet di dalam RPV BN tidak cukup untuk melakukan transaksi, dapat digunakan saldo debet RPV IBT. Karena RPV IBT merupakan sebagian dari nilai kas valas di samping RPV BN.


#. Setelah dilakukan pengukuran terhadap nilai kas valas dalam rupiah dengan melakukan jurnal pembalik untuk dilaporkan dalam neraca, maka saldo RPV menjadi nol. Untuk transaksi kas valas berikutnya, lakukan kembali jurnal pembalik terhadap nilai kas valas dalam rupiah dengan RPV BN saja. Sehingga saldo kas valas dalam rupiah menjadi nol, dan RPV BN terisi kembali senilai pengukuran yang telah dilakukan dengan kurs tengah penutupan BI agar pengukuran kas valas berikutnya mudah dilakukan.


Jurnal:

Dr - RPV BN

        USD - IDR      xxx

Cr -    Kas USD

           dalam rupiah      xxx


Juga untuk kas valas lainnya.


#. Artikel Terkait:

🔎 Akuntansi Unit Transfer Dana Dalam dan Luar Negeri

🔎 Kontrak Forward (Jual Beli Valas) dengan Jurnal Rekening Perantara Valuta

🔎 Kontrak Swap (Lindung Nilai dan Cross Currency Swap) dengan Jurnal Rekening Perantara Valuta


#. Artikel Terbaru:

Posting Komentar

0 Komentar