EPS Dasar, EPS Dilusian, dan Ilustrasi (Stock Split, Stock Dividen, dan Saham Bonus)

EPS Dasar, EPS Dilusian, dan Ilustrasi (Stock Split, Stock Dividen, dan Saham Bonus)

Definisi EPS Dasar, EPS Dilusian, Stock Split, Stock Dividen, dan Saham Bonus

EPS (Earning Per Share) Dasar adalah laba per lembar saham yang dihitung dengan total laba bersih dikurang dividen dibagi dengan rata - rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan.


EPS Dilusian adalah laba per lembar saham yang dihitung dengan total laba bersih dikurang dividen dan membaginya dengan jumlah rata - rata tertimbang dari saham biasa yang terdilusi penuh, termasuk semua sekuritas konvertibelnya dieksekusi selama tahun berjalan. EPS Dilusian dapat disebut juga sebagai penurunan persentase laba per lembar saham karena right issue (menambah saham) atas opsi saham, obligasi konversi atau konversi semua kontrak opsi menjadi saham.

EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham.

DAFTAR ISI:

Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai EPS tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Besarnya Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan langsung atau dapat dihitung berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensive lain entitas.


Formulanya sebagai berikut:
EPS Dasar = (Laba Bersih - Dividen) / (Jumlah Rata - Rata Tertimbang Saham Beredar).

EPS Dilusian = (Laba Bersih - Dividen) / (Jumlah Rata - Rata Tertimbang Saham Beredar + Konversi Kontrak Opsi + Waran + Semua Sekuritas yang dapat Dikonversi Lainnya).

Catatan: 
#. Konversi semua di dalam kontrak opsi (in the money opsi) adalah konversi uang, obligasi, komoditas, dan lainnya menjadi saham. 
#. Waran adalah hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten.

Stock Split adalah aksi yang dilakukan perusahaan dengan memecah nilai nominal saham, sehingga harga saham akan menjadi lebih murah dan jumlah saham yang beredar menjadi meningkat. Diharapkan saham tersebut lebih menarik bagi investor sehingga menjadi liquid atau ramai diperdagangkan.

Stock Dividend adalah aksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan membagikan sejumlah saham sebagai dividen sebagai pengganti dividen tunai. Jumlah saham yang beredar menjadi meningkat. Harga saham akan menjadi turun akibat bertambahnya jumlah saham yang beredar.

Saham bonus adalah aksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan membagikan sejumlah saham kepada para pemegang saham sebagai bentuk apresiasi. Jumlah saham yang beredar menjadi meningkat. Harga saham akan menjadi turun akibat bertambahnya jumlah saham yang beredar.

Ilustrasi - Perhitungan EPS Dasar dengan Stock Split, Stock Dividend, dan Saham Bonus

Ilustrasi - Perhitungan EPS Dasar dengan Stock Split, Stock Dividend, dan Saham Bonus:

PT. XYZ memiliki laba bersih sebesar Rp. 1.500.000.000. Data - data mengenai saham pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

- Tanggal 1 Januari 2018, Saldo awal saham biasa
  20.000.000 lembar saham.
- Tanggal 1 Juli 2018: Saham terjual 15.000.000 
   lembar saham.
- Tanggal 1 Agustus 2018, melakukan Stock Split 1 : 3 
   (1 lembar saham dipecah menjadi 3 lembar saham).
- Tanggal 1 September 2018, pembagian dividen saham 
   sebanyak 1.000.000 lembar saham. 
- Tanggal 15 Oktober 2018, Saham dibeli kembali
   sebanyak 2.000.000 lembar saham (treasury stock).
- Tanggal 1 November 2018, pembagian saham bonus 
   sebanyak 500.000 lembar saham. 
- Tanggal 31 Desember 2018, Saham terjual sebanyak 
  10.000.000 lembar saham.

Info Lain:
 - Harga Nominal Saham Rp. 750 (Nilai Pari), 
   sedangkan Harga Pasarnya Rp. 3.000.
 - Pembagian Deviden tunai per 1 Desember 2018 
   sebesar Rp. 200.000.000.
- Treasury stock adalah saham perusahaan yang dibeli 
   kembali dari peredaran untuk sementara waktu.

Penyelesaian:

Rata - Rata Tertimbang Jumlah Saham Yang Beredar:
- Tanggal 1 Januari 2018 s.d 30 Juni 2018, Saldo Awal
   Saham: 60.000.000 (20.000.000 x 3), Bobot: 0,5 
   (6 bln/12 bln), Saham Tertimbang = 30.000.000
   (60.000.000 x 0,5).

- Tanggal 1 Juli 2018 s.d 31 Juli 2018, Saham Yang 
  Terjual: 45.000.000 (15.000.000 x 3), Sisa Saham: 
  15.000.000 (60.000.000 - 45.000.000) Bobot:
  0,0833 (1 bln/12 bln), Saham Tertimbang = 
  1.250.000 (15.000.000 x 0,0833).

- Tanggal 1 Agustus 2018 s.d 31 Agustus 2018, 
   Stock Split 1 : 3. Sisa Saham: 15.000.000
   (60.000.000 - 45.000.000) Bobot:
   0,0833 (1 bln/12 bln), Saham Tertimbang = 
   1.250.000 (15.000.000 x 0,0833).

- Tanggal 1 September 2018 s.d 30 September 2018, 
  Pembagian Dividen Saham 1.000.000, Total Saham: 
  16.000.000 (15.000.000 + 1.000.000) Bobot:
  0,0833 (1 bln/12 bln), Saham Tertimbang = 
  1.333.333 (16.000.000 x 0,0833).

- Tanggal 15 Oktober 2018 s.d 31 Oktober 2018, 
  Treasury Stock sebanyak 2.000.000 lembar saham, 
  Total Saham: 18.000.000 (16.000.000 + 2.000.000) 
  Bobot: 0,0833 (1 bln/12 bln), Saham Tertimbang =
  1.500.000 (18.000.000 x 0,0833).
   
- Tanggal 1 November 2018 s.d 30 November 2018, 
   Pembagian Saham Bonus sebanyak 500.000 lembar 
   saham, Total Saham: 18.500.000 (18.000.000 + 
   500.000) Bobot: 0,0833 (1 bln/12 bln), Saham 
   Tertimbang = 1.541.667 (18.500.000 x 0,0833).

- Tanggal 31 Desember 2018, Saham Yang Terjual: 
   10.000.000, Sisa Saham: 8.500.000 (18.500.000 - 
   10.000.000) Bobot: 0,0833 (1 bln/12 bln), Saham
   Tertimbang = 708.333 (8.500.000 x 0,0833).

- Total Rata - Rata Tertimbang Jumlah Saham 
  Yang Beredar: 37.583.333 (30.000.000 + 1.250.000 + 
   1.250.000 + 1.333.333 + 1.500.000 + 1.541.667 +  
   708.333)

EPS Dasar Per Lembar Saham =
(Rp. 1.500.000.000 - Rp 200.000.000) / 
37.583.333 lbr saham = Rp. 34,58.
……

Jurnal atas Penambahan dan Penjualan Saham:


Tanggal 1 Juli 2018 s.d 31 Juli  2018 - Penjualan Saham:


- Stock Split 1 : 3, harga nominal dan pasar saham:   
  Nilai Pari = Rp. 250 (Rp. 750/3)
  Nilai Pasar = Rp. 1.000 (Rp. 3.000/3)
- Nilai Nominal Saham:
   = 45.000.000 lbr saham x Rp. 250
   = Rp. 11,250,000,000
- Nilai Pasar Saham:
   = 45.000.000 lbr saham x Rp. 1.000
   = Rp. 45,000,000,000
- Agio Saham:
   = Rp. 33,750,000,000

- PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas Penjualan Saham Pendiri =
   (Rp. 11,250,000,000 x 0,1%) + 
   (Rp. 11,250,000,000 x 0,5%) =
    Rp. 67.500.000

- Dana Hasil Penjualan Saham (setelah dipotong pajak) = 
   Rp. 44,932,500,000

Dr - Bank  44,932,500,000
Dr - Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 -
        Final           67.500.000
Cr -    Modal Belum 
           Disetor     11,250,000,000
Cr -    Agio         33,750,000,000

Catatan: 
#. Selisih antara ‘Modal Dasar’ dikurang ‘Modal Belum  Disetor’ serta ‘Saham Yang Dibeli Kembali (Treasury Stock)’ adalah ‘Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Penuh’. 
Jurnal: 
Dr - Bank   xxx 
Dr - Modal Belum 
       Disetor xxx 
Cr -   Modal Dasar  xxx 
#. Beban Pajak PPh Final Pasal 4 Ayat 2 merupakan rekonsiliasi fiskal positif (Beda Permanen).


Jurnal atas Pembagian Dividen Saham bukan berupa uang tunai:


Tanggal 1 September 2018 - Pembagian Stock Dividend:


= 1.000.000 lbr saham x Rp. 250 
= Rp. 250.000.000

PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas 
Penjualan Bukan Saham Pendiri =
(Rp. 250.000.000 x 0,1%) =
Rp. 250.000

Dr - Saldo Laba/
        Laba Ditahan - 
        Dividen 
        Saham  250.000.000
Cr -    Modal Dasar  250.000.000

Dr - Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 
        Final   250.000
Cr -   Liabilitas Lainnya - 
          Utang Pajak Penghasilan -
          PPh Pasal 4 Ayat 2 Final/
          Bank        250.000

Catatan: 
Jika di kemudian hari Dividen Saham tersebut dijual dengan harga pasar Rp. 1.000, jurnalnya: 
- Nilai Nominal Saham: 
  = 1.000.000 lbr saham x Rp. 250 
  = Rp. 250.000.000 
- Nilai Pasar Saham: 
  = 1.000.000 lbr saham x Rp. 1.000 
  = Rp. 1.000.000.000 
- Disagio Saham: 
  = Rp. 750.000.000 (Rp. 1.000.000.000 - 
     Rp. 250.000.000) 
Jurnal:
Dr - Saham Yang Dibeli 
       Kembali (Treasury 
       Stock)    250.000.000 
Dr - Disagio  750.000.000 
Cr -     Bank     1.000.000.000

Jurnal atas Treasury Stock:


Tanggal 15 Oktober 2018:


- Nilai Nominal Saham:
   = 2.000.000 lbr saham x Rp. 250 
   = Rp. 500.000.000
- Nilai Pasar Saham:
   = 2.000.000 lbr saham x Rp. 1.000
   = Rp. 2.000.000.000
- Disagio Saham:
   = Rp. 1.500.000.000        
      (Rp. 2.000.000.000 -
       Rp. 500.000.000)

Dr - Saham Yang Dibeli 
        Kembali (Treasury 
        Stock)         500.000.000
Dr - Disagio    1.500.000.000
Cr -    Bank             2.000.000.000

Catatan: 
#. Jurnal pada Tanggal 1 November 2018,  atas pembagian Saham Bonus sama dengan pembagian Stock Dividend.
#. Jurnal atas Penjualan Saham sampai dengan per 31 Desember 2018 sama seperti di atas.

………
Back to Content ↑

Obligasi Konversi (Convertible Bond)

Obligasi konversi atau yang dikenal juga dengan nama convertible bond adalah jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari suatu perusahaan penerbit obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada saat penerbitan obligasi tersebut. Obligasi konversi ini memiliki tingkat suku bunga kupon yang rendah, di mana pemegang obligasi dianggap telah menerima kompensasi berupa suatu kesempatan untuk menukarkan atau mengkonversikan obligasinya dengan saham biasa dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut di pasaran.

Masing - masing penerbitan surat berharga konvertibel diuji untuk menentukan apakah ekivalen dengan saham biasa dengan menggunakan metode tes hasil efektif (the effective yield test method). Menurut metode ini, surat - surat berharga konvertibel (seperti obligasi atau saham preferen) dapat dinyatakan sebagai ekuivalen atau sama dengan saham biasa jika mempunyai pendapatan efektif kurang dari 2/3 (66,67%) dari pendapatan rata - rata surat berharga tersebut pada umumnya. 

Landasan rasional dari teknik pengujian ini adalah bahwa investor tidak akan pernah berkeinginan untuk menerima hasil efektif kurang dari 2/3 dari rata - rata. Artinya, investor mengharapkan pendapatan efektif lebih besar (>) dari 2/3 dari pendapatan rata - rata surat berharga tersebut pada umumnya. Sehingga surat - surat berharga konvertibel tidak ekuivalen dengan saham biasa.

Ilustrasi 1 - Ekuivalen Obligasi Konversi dengan Saham Biasa

PT. ABC menerbitkan 1.000 lembar obligasi konversi dengan nilai nominal Rp. 100.000 untuk masa 1 tahun dengan bunga 12,5% per tahun, total nominal obligasi Rp. 100.000.000 dengan hasil penjualan bersih Rp. 90.000.000, rata - rata hasil obligasi perusahaan pada umumnya 15% per tahun. Obligasi tersebut akan memberikan pendapatan efektif sebesar 8% per tahun, dengan begitu obligasi - obligasi tersebut adalah ekuivalen saham biasa, karena pendapatan efektif (i) lebih kecil dari pada 2/3 (66,67%) dari rata - rata hasil obligasi perusahaan pada umumnya (2/3 x 15% = 10%).

- Total Nilai Nominal Obligasi Konvertible = 
   Rp. 100.000.000
- 2/3 dari 15% pendapatan rata - rata obligasi 
  perusahaan = 10%
- Pendapatan efektif  = 8%. 

Obligasi konvertibel tersebut ekuivalen dengan saham biasa, karena 8% kurang dari 2/3 dikali 15% pendapatan rata - rata obligasi yaitu 10% (8% < 10%).
……

Catatan: 
Dalam hal surat berharga konvertibel dianggap ekuivalen dengan saham biasa, maka perlu diukur pengaruh kemudahan pencairannya dengan metode jika dikonversi (if converted method), dengan asumsi: 
#. Sekuritas dikonversikan/diubah menjadi saham biasa pada awal periode atau pada saat diterbitkan/dijual. 
#. Obligasi: beban bunga yang diakui dalam periode yang bersangkutan harus dieliminasi sebesar jumlahnya sesudah pajak. Saham Preferen: dividennya yang sudah dikurangkan/ditambahkan dalam penghitungan EPS dasar harus dieliminasi.


Ilustrasi 2 - Ekuivalen Obligasi dan Jurnal Penerbitan Obligasi Konversi

PT. XYZ mempunyai laba bersih tahun pada tahun 2018 sebesar 
Rp. 1.285.200.000 dan rata - rata tertimbang saham beredar tahun 2018 sebanyak 37.583.333 lembar saham. Pembagian dividen tunai sebesar Rp. 200.000.000. 

PT. XYZ mempunyai dua jenis obligasi konversi:
1. Obligasi 10% nominal Rp. 100.000 sebanyak 10.000 
    lembar, di mana 1 obligasi dapat ditukar dengan
    200 lembar saham biasa. Pendapatan Efektif 6%.

2. Obligasi 11% nominal Rp. 100.000 sebanyak 10.000 
    lembar, di mana 1 obligasi dapat ditukar dengan 
    200 lembar saham biasa. Pendapatan Efektif 10%.

PPh Final atas Kupon Obligasi dalah 20% dan hasil rata - rata dari obligasi perusahaan pada umumnya adalah 11%.

Atas penerbitan Obligasi Konversi tersebut yang dijual lewat broker, maka PT. XYZ menambah peredaran saham sebanyak 4.000.000 lembar, dengan info tambahan sebagai berikut:
 - Harga Nominal Saham setelah stok split Rp. 250 
   (Nilai Pari), sedangkan Harga Pasarnya Rp. 1.000. 
   Harga pasar saham untuk konversi obligasi kupon 10% 
   adalah Rp. 350 dan kupon 11% adalah Rp. 400.
 - Pembagian Deviden tunai per 1 Desember 2018 
   sebesar Rp. 200.000.000.
- Penjualan Bersih Obligasi Kupon 10% sebanyak 8.000 
  lembar, pada ASK = Rp. 102.000
- Penjualan Bersih Obligasi Kupon 11% sebanyak 9.000 
  lembar, ASK Rp. 103.000

Diminta:
- Masing - masing penerbitan surat berharga konvertibel 
  tersebut diuji untuk menentukan apakah ekuivalen 
  dengan saham biasa, serta bagaimana dampak dari 
  penerbitan obligasi konversi tersebut terhadap laba 
  per lembar saham.
- Jurnal atas penerbitan saham dan obligasi konversi.
- Jurnal dengan asumsi, investor atas nama PT. ABC 
  memiliki 1.000 lembar obligasi PT. XYZ  dengan 
  bunga efektif 10%, kemudian mengkonversi obligasi 
  tersebut menjadi saham, di mana BID Obligasi Konversi 
  Rp. 101.000. Buatkan juga jurnal jika PT. ABC
  menjual saham tersebut dengan harga pasar saham 
  yang telah ditentukan yaitu sebesar Rp. 400 per lembar.


Penyelesaian:

#. Metode Test Hasil Efektif atas Obligasi Konversi:
- Pendapatan Efektif 6% = 2/3 x 11% = 7,33%, artinya 
  Obligasi Konversi ekuivalen dengan saham biasa 
  (6% < 7,33%).

- Pendapatan Efektif 10%= 2/3 x 11% = 7,33%, artinya 
  Obligasi Konversi tidak ekuivalen dengan saham biasa 
  (10% > 7,33%).

#. Perhitungan EPS Dilusian:
- Laba Bersih = Rp. 1.285.200.000
- Bunga Efektif 6% = 
  (Rp. 100.000 x 8.000 lembar) x 6% = 
  Rp. 48.000.000.
- Bunga Obligasi 4% = 
  (Rp. 100.000 x 8.000 lembar) x 4% = 
  Rp. 32.000.000.
- Bunga Efektif 10% = 
  (Rp. 100.000 x 9.000 lembar) x 10% = 
  Rp. 90.000.000.
- Bunga Obligasi 1% = 
  (Rp. 100.000 x 9.000 lembar) x 1% = 
  Rp. 9.000.000.
- Total Kupon Obligasi Dibayar = 
  Rp. 179.000.000.
- PPh Final Pasal 4 Ayat 2 = 
  Rp. 179.000.000 x 20% = Rp. 35.800.000.

EPS Dilusian = 
Rp. 1.285.200.000 - Rp 200.000.000 / 
(37.583.333 + 4.000.000 lembar saham) = 
Rp. 26,10.

Laba Bersih sebelum Pembayaran Kupon dan 
PPh Pasal 4 Ayat 2 = 
Rp. 1.285.200.000 + Rp. 179.000.000 + 
Rp. 35.800.000 = Rp. 1.500.000.000

EPS Dilusian (sebelum pembayaran 
kupon dan PPh Final) = 
(Rp. 1.500.000.000 - Rp. 200.000.000) / 
(37.583.333 + 4.000.000 lbr saham) = Rp. 31,26

Berdasarkan Ilustrasi 1, EPS Dasar Per Lembar Saham Rp. 34,58, dan EPS Dilusian Rp. 26,10.  Artinya, penerbitan obligasi konversi akan menambah jumlah saham yang beredar, dan menurunkan Laba Per Lembar Saham (EPS).

Jurnal atas Penambahan Saham dan Penjualan Obligasi Konversi:

Penerbitan Saham karena Obligasi Konversi:
Nilai Nominal Saham:
= Rp. 250 x 4.000.000 lbr saham 
= Rp. 1.000.000.000

Dr - Modal Belum 
        Disetor  1.000.000.000
Cr -    Modal Dasar   1.000.000.000

Penjualan Obligasi Konversi:
*) Nilai Nominal Bunga Efektif 6% = 
     Rp. 100.000 x 8.000 lbr saham = 
     Rp. 800.000.000
     Nilai Pasar (ASK) = 
     Rp. 102.000 x 8.000 lbr saham =
     Rp. 816.000.000
*) Nilai Nominal Bunga Efektif 10% = 
     Rp. 100.000 x 9.000 lbr saham = 
     Rp. 900.000.000
     Nilai Pasar (ASK) = 
     Rp. 103.000 x 9.000 lbr saham =
     Rp. 927.000.000
*) Keuntungan Penjualan 
     Obligasi Konversi = 
     Rp. 43.000.000
*) Penerimaan Dana = 
     Rp. 1.743.000.000

Dr - Bank    1.743.000.000
Cr -   Pendapatan Operasional 
          Selain Bunga -
          Keuntungan Penjualan 
          Aset Keuangan:
          i. Surat 
             Berharga         43.000.000
Cr -   Surat Berharga 
          Yang Diterbitkan/
          Utang Obligasi -
          Obligasi 
          Konversi         1.700.000.000

Jurnal Konversi Obligasi dan Penjualan Saham oleh PT. ABC:
Konversi Obligasi menjadi Saham:
Nilai Nominal Konversi Obligasi:
= Rp. 100.000 x 1.000 lbr saham 
= Rp. 100.000.000
Nilai Pasar Obligasi (BID):
= Rp. 101.000 x 1.000 lbr saham 
= Rp. 101.000.000
Peningkatan Nilai Wajar Liabilitas Keuangan:
= Rp. 1.000.000
Nilai Nominal Saham:
= 200 lbr saham x 1.000 lbr obligasi 
    x Rp. 250 = Rp. 50.000.000
Agio Saham:
Rp. 101.000.000 - Rp. 50.000.000 -
Rp. 1.000.000 = Rp. 50.000.000
Nilai Jual Saham Konversi Ditentukan:
= 200 lbr saham x 1.000 lbr obligasi 
    x Rp. 400 = Rp. 80.000.000
Pembayaran PPh Pasal 4 Ayat 2 atas 
Saham Bukan Pendiri kepada Broker:
= Rp. 80.000.000 x 0,1% 
= Rp. 80.000

Dr - Surat Berharga 
        Yang Diterbitkan/
        Utang Obligasi -
        Obligasi 
        Konversi   100.000.000
Dr - Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 
        Saham Bukan 
        Pendiri               80.000
Cr -    Modal Belum 
           Disetor           50.000.000
Cr -    Agio                50.000.000
Cr -    Kas                          80.000

Catatan: Broker sebagai pemungut PPh Pasal 4 ayat 2 menyetor dan melaporkan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Penjualan Saham Bukan Pendiri yang terutang.

Jurnal jika saham tersebut dibeli kembali
(Buy Back oleh PT. XYZ dari Perusahaan Sekuritas):
Nilai Nominal Saham:
= Rp. 250 x 200.000 lbr saham
= Rp. 50.000.000
Total Penjualan Saham:
= Rp. 400 x 200.000 lbr saham 
= Rp. 80.000.000
Disagio Saham:
= Rp. 30.000.000

Dr - Saham Yang Dibeli 
        Kembali (Treasury 
        Stock)      50.000.000
Dr - Disagio    30.000.000
Cr -    Bank             80.000.000
……
Back to Content ↑

Opsi Saham dan Ilustrasi

Di dalam opsi terdapat hak untuk membeli (Call Option) atau menjual (Put Option) saham pada harga tertentu yang disepakati. Opsi saham melalui metode saham treasuri (Treasury Stock Method) dapat dibeli kembali oleh entitas pada harga yang disepakati yang tertera di dalam opsi sampai dengan batas waktu tertentu.


Ilustrasi:
PT. XYZ mempunyai laba bersih tahun pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.285.200.000 dan rata - rata tertimbang saham beredar tahun 2018 sebanyak 37.583.333 lembar saham. Pembagian dividen tunai sebesar Rp. 200.000.000. 

PT. XYZ mempunyai dua jenis obligasi konversi, dengan penerbitan saham untuk dikonversi dengan obligasi sebanyak 4.000.000 lembar saham. Sedangkan saham dari opsi yang diterbitkan PT. XYZ sebanyak 1.000.000 lembar saham pada harga Call Option Rp. 500 sedangkan Nilai Pari saham biasa Rp. 250. Jangka waktu 3 bulan, Expired Date: 31 Desember 2018 dan Strike Price: 
Rp. 1.000.

Diminta:
- Hitung Nilai EPS Dilusian.
- Jurnal penerbitan saham atas opsi, dengan asumsi 
  500.000 saham atas opsi telah terjual.
- Jurnal transaksi Call (PT. XYZ) dan Put (PT. ABC) 
  Option jika pada tanggal 30 November 2018, 
  PT. ABC (Investor) melakukan Put Option sebanyak 
  200.000 lembar saham PT. XYZ dengan harga 
  pasar Rp. 700. PT. XYZ membayar pada 
  1 Desember 2018.

Penyelesaian:

#. EPS Dilusian = 
Rp. 1.285.200.000 - Rp 200.000.000 / 
(37.583.333 + 4.000.000 + 1.000.000 lembar saham) = 
Rp. 25,48.

#. Jurnal penerbitan saham atas opsi:
- Nilai Nominal Saham = 
  Rp. 250 x 1.000.000 lbr saham = 
  Rp. 250.000.000

Dr - Modal Belum 
        Disetor   250.000.000
Cr -    Modal Dasar    250.000.000

#. Jurnal penjualan opsi saham:
- Penjualan Saham atas Opsi = 
  Rp. 500 x 500.000 lbr saham = Rp 250.000.000
- Nilai Nominal Saham, atas penjualan opsi =
  Rp. 250 x 500.000 lbr saham = Rp. 125.000.000
- Agio Saham = 
  Rp. 250.000.000 - Rp. 125.000.000 =
  Rp. 125.000.000

PPh Final Pasal 4 Ayat 2 atas 
Penjualan Bukan Saham Pendiri =
(Rp. 125.000.000 x 0,1%) =
Rp. 125.000

Dana Hasil Penjualan Saham 
(setelah dipotong pajak) = Rp. 249.875.000

Dr - Bank   249.875.000
Dr - Beban Pajak -
        PPh Pasal 4 Ayat 2 
        Final             125.000
Cr -    Modal Belum 
           Disetor    125.000.000
Cr -    Agio          125.000.000

#. Jurnal Transaksi Call Option (Treasury Stock) oleh PT. XYZ pada tanggal 1 Desember 2018:

- Harga Pasar Treasury Stock = 
   Rp. 700 x 200.000 lbr saham = 
   Rp. 140.000.000
- Nilai Nominal Treasury Stock =
   Rp. 250 x 200.000 lbr saham = 
   Rp. 50.000.000
- Disagio Saham = 
   Rp. 140.000.000 - Rp. 50.000.000 = 
   Rp. 90.000.000

Dr - Saham Yang Dibeli 
        Kembali (Treasury 
        Stock)       50.000.000
Dr - Disagio    90.000.000
Cr -    Bank          140.000.000

#. Jurnal Transaksi Put Option oleh PT. ABC:
Tanggal 30 November 2018 - Tagihan Derivatif (Opsi Saham):
- Call Option = Rp. 500 x 200.000 lbr saham = 
  Rp. 100.000.000
- Put Option = Rp. 700 x 200.000 lbr saham = 
  Rp. 140.000.000

Dr - Tagihan Derivatif    40.000.000
Cr -   Peningkatan Nilai 
          Wajar Aset Keuangan -
          Derivatif (Opsi 
          Saham)                       40.000.000

Tanggal 1 Desember 2018 - Pembayaran Opsi Saham oleh PT. XYZ:

Dr - Bank     140.000.000
Cr -    Aset Derivatif -
           Opsi Saham      100.000.000
Cr -    Tagihan 
           Derivatif              40.000.000

Jurnal Penyesuaian Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan:

Dr - Penurunan Nilai 
        Wajar Aset Keuangan -
        Derivatif -
        Opsi Saham  40.000.000
Cr -     Keuntungan Transaksi 
            Derivatif
            (Realized)     40.000.000

Jurnal Tutup Buku pada Awal Tahun:

Dr - Keuntungan Transaksi 
        Derivatif (Realized)  40.000.000
Cr -   Ekuitas -
          Penghasilan 
          Komprehensive Lain -
          Keuntungan (Kerugian) 
          Penjualan Aset 
          Keuangan                    40.000.000

Catatan: 
#. Peningkatan dan Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan tidak diperhitungkan sebagai pajak tangguhan (Deffered Tax) dalam transaksi di atas.

#. Artikel Terkait:

#. Artikel Terbaru:

Posting Komentar

0 Komentar